14 research outputs found

    IDENTIFIKASI NILAI-NILAI PERDAMAIAN DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ETNIS SUNDA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali nilai-nilai perdamaian dalam permainan tradisional etnis Sunda dan peranan permainan tradisional etnis Sunda untuk meredam konflik-konflik yang berdampak pada kondisi psikologis anakanak melalm pemahaman dinamika setiap permainan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksploratif dengan metode observasi, wawancara dan studi hteratur terhadap hasil rekonstruksi 8 permainan tradisional seperti Galah Asm, Karet, Jajampanaan, Jeblag Panto, Beklen, Sorodot Gaplok, SondahlSonlah Bebentengan! Rerebonani Baren pada anak-anak usia 5-12 tahun di wilayah Rt' 03 RW 08 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap Bandung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 permainan tradisional etnis Sunda ditemukan nilai-nilai perdamaian yang didasari nilai-nilai kehidupan (living values), terdin dari: kedamaian, penghargaan, cinta/ kasih sayang, tanggung jawab kebahagiaan, kerja sama, kejujuran, kerendahan hati, toleransi, kesederhanaan,' persatuan, kesabaran, keadilan, taat aturan, kebijaksanaan, jiwa kepemimpinan, kebersamaan, kekompakan, demokrasi, keberanian, rela berkorban demi kepentingan orang lain/ kelompok, kesamaan gender, sadar hak dan kewajiban din dan orang lain, kemurahan hati, semangat daya juang, self-endurance self- awarenes, self-confident, keuletan, tahan terhadap godaan, dan teguh pendirian Dan 8 permainan tradisional yang diteliti ditemukan 5 permainan yang lebih mendalam mencerminkan/ mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian dan signifikan untuk meredam konflik-konflik yang berdampak pada kondisi psikologis anak-anak, yaitu Beklen, Karet, Bebentengan, Galah Asin Jajampanaan. Sedangkan permainan yang kurang/ tidak mengimplementasikan' mlai-mlai perdamaian, yaitu Jeblag Panto, Sondah/ Sonlah, Sorodot Gaplok Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang lebih mendalam untuk mengeksplorasi nilai-nilai perdamaian di berbagai daerah di Indonesia melalui kajian terhadap permainan tradisional di setiap daerah untuk bersama-sama menciptakan perdamaian melalui permainan tradisional daerah

    IP Address Lookup Made Fast and Simple

    No full text
    The IP address lookup problem is one of the major bottlenecks in high performance routers. Previous solutions to this problem first describe it in the general terms of longest prefix matching and, then, are experimented on real routing tables TT. In this paper, we follow the opposite direction. We start out from the experimental analysis of real data and, based upon our findings, we provide a new and simple solution to the IP address lookup problem. More precisely, our solution for mm-bit IP addresses is a reasonable trade-off between performing a binary search on TT with O(logT)O(\log |T|) accesses, where T|T| is the number of entries in TT, and executing a single access on a table of 2m2^m entries obtained by fully expanding TT. While the previous results start out from space-efficient data structures and aim at lowering the O(logT)O(\log |T|) access cost, we start out from the expanded table with 2m2^m entries and aim at compressing it without an excessive increase in the number of accesses. Our algorithm takes \emph{exactly three} memory accesses and occupies O(2m/2T2)O(2^{m/2} |T|^2) space in the worst case. Experiments on real routing tables for m=32m=32 show that the space bound is overly pessimistic. Our solution occupies approximately one megabyte for the MaeEast routing table (which has T44,000|T|\approx 44,000 and requires approximately 250 KB) and, thus, takes three \emph{cache} accesses on any processor with 1 MB of L2 cache. According to the measurement obtained by the VTune tool on a Pentium II processor, each lookup requires 3 additional clock cycles besides the ones needed for the memory accesses. Assuming a clock cycle of 3.33 nanoseconds and an L2 cache latency of 15 nanoseconds, search of MaeEast can be estimated in 55 nanoseconds or, equivalently, our method performs 18 millions of lookups per second

    IDENTIFIKASI NILAI-NILAI PERDAMAIAN DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ETNIS SUNDA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali nilai-nilai perdamaian dalam permainan tradisional etnis Sunda dan peranan permainan tradisional etnis Sunda untuk meredam konflik-konflik yang berdampak pada kondisi psikologis anak-anak melalui pemahaman dinamika setiap permainan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksploratif dengan metode observasi, wawancara, dan studi literatur terhadap hasil rekonstruksi 8 permainan tradisional, seperti Galah Asin, Karet, Jajampanaan, Jeblag Panto, Béklen, Sorodot Gaplok, Sondah/Sonlah, Bebentengan/ Rerebonan/ Baren pada anak-anak usia 5-12 tahun di wilayah RT 03 RW 08 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap Bandung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 permainan tradisional etnis Sunda ditemukan nilai-nilai perdamaian yang didasari nilai-nilai kehidupan (living values), terdiri dari: kedamaian, penghargaan, cinta/ kasih sayang, tanggung jawab, kebahagiaan, kerja sama, kejujuran, kerendahan hati, toleransi, kesederhanaan, persatuan, kesabaran, keadilan, taat aturan, kebijaksanaan, jiwa kepemimpinan, kebersamaan, kekompakan, demokrasi, keberanian, rela berkorban demi kepentingan orang lain/ kelompok, kesamaan gender, sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain, kemurahan hati, semangat daya juang, self-endurance, self-awarenes, self-confident, keuletan, tahan terhadap godaan, dan teguh pendirian. Dari 8 permainan tradisional yang diteliti ditemukan 5 permainan yang lebih mendalam mencerminkan/ mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian dan signifikan untuk meredam konflik-konflik yang berdampak pada kondisi psikologis anak-anak, yaitu Béklen, Karet, Bebentengan, Galah Asin, Jajampanaan. Sedangkan permainan yang kurang/ tidak mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian, yaitu Jeblag Panto, Sondah/ Sonlah, Sorodot Gaplok. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang lebih mendalam untuk mengeksplorasi nilai-nilai perdamaian di berbagai daerah di Indonesia melalui kajian terhadap permainan tradisional di setiap daerah untuk bersama-sama menciptakan perdamaian melalui permainan tradisional daerah

    IP Address Lookup Made Fast and Simple

    No full text
    The IP address lookup problem is one of the major bottlenecks in high performance routers. Previous solutions to this problem first describe it in the general terms of longest prefix matching and, then, are experimented on real routing tables TT. In this paper, we follow the opposite direction. We start out from the experimental analysis of real data and, based upon our findings, we provide a new and simple solution to the IP address lookup problem. More precisely, our solution for mm-bit IP addresses is a reasonable trade-off between performing a binary search on TT with O(logT)O(\log |T|) accesses, where T|T| is the number of entries in TT, and executing a single access on a table of 2m2^m entries obtained by fully expanding TT. While the previous results start out from space-efficient data structures and aim at lowering the O(logT)O(\log |T|) access cost, we start out from the expanded table with 2m2^m entries and aim at compressing it without an excessive increase in the number of accesses. Our algorithm takes \emph{exactly three} memory accesses and occupies O(2m/2+T2)O(2^{m/2} + |T|^2) space in the worst case. Experiments on real routing tables for m=32m=32 show that the space bound is overly pessimistic. Our solution occupies approximately one megabyte for the MaeEast routing table (which has T44,000|T|\approx 44,000 and requires approximately 250 KB) and, thus, takes three \emph{cache} accesses on any processor with 1 MB of L2 cache. According to the measurement obtained by the VTune tool on a Pentium II processor, each lookup requires 3 additional clock cycles besides the ones needed for the memory accesses. Assuming a clock cycle of 3.33 nanoseconds and an L2 cache latency of 15 nanoseconds, search of MaeEast can be estimated in 55 nanoseconds or, equivalently, our method performs 18 millions of lookups per second
    corecore