8 research outputs found

    Analisis Penyesuaian Diri Ditinjau dari Tipe Kepribadian Peserta Didik Kelas X Sman 1 Pontianak

    Full text link
    This study aims to obtain information about the adjustment in terms of personality type of students grade X SMAN 1 Pontianak. The method used is descriptive method, using Causal-Comparative Studies. The sample in this research is 87 students of class X IPS SMAN 1 Pontianak. Data collection techniques are indirect communication techniques and direct communication, data collection tool that is inventory and interview guide. Data analysis technique is descriptive statistical technique. The results of data analysis, indicating that the students' self-adjustment of each personality type corresponds to the characteristic personality type by Littauer. The quality of self-adjustment of Choleris personality type reached 81% with good category, Phlegmatis reached 78% good category, Sanguinis reached 75% good category, and Melancholy reached 74% good category. In this case, the counselor teacher has not been instrumental in helping learners understand personality types, but has made curative efforts in the problem of self-adjustment of learners

    PKM KOMISI BAPA DAN KOMISI IBU JEMAAT GMIM KYRIOS UNTUK PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA KAWILEY KECAMATAN KAUDITAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Kesehatan Reproduksi penting bagi setiap individu terutama yang sudah berkeluarga. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bisa memunculkan perilaku reproduksi yang tidak sehat yang akan memunculkan permasalahan seperti yang sudah diuraikan di atas dan menyebabkan masyarakat belum maksimal dalam menggunakan upaya pemerintah, contohnya pemeriksaan dini untuk deteksi kanker serviks karena takut dan tidak tahu. Mengenai angka penyakit hubungan seksual, Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) mencatat, setiap tahun hingga September 2005 terdapat 4186 kasus AIDS dan 4065 kasus HIV positif di Indonesia, 46,19 % terjadi pada remaja usia 15-29 tahun (43% terinfeksi melalui hubungan seks yang tidak aman dan 50% terinfeksi melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik), 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana 20% di antaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja (Depkes RI, 2003). Desa Kawiley merupakan salah satu dari 10 desa-desa di Kecamatan Kauditan, yang terletak di Wilayah Minawerot Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. Desa ini memiliki beberapa denominasi jemaat, salah satunya GMIM Kyrios Kawiley yang terdiri dari 14 Kolom dengan jumlah anggota yang dari total anggota jemaat yang berjumlah kurang lebih 825 jiwa, termasuk didalamnya Komisi Bapa dan Komisi Ibu (Mitra PKM). Terletak di antara dua kota besar, Kota pelabuhan Bitung dan Ibu Kota Sulawesi Utara Manado, Desa Kawiley yang sudah berkembang maju sesuai dengan survey awal mempunyai permasalahan terkait kesehatan reproduksi yang hampir mirip dengan kota sekitarnya, seperti angka kejadian gangguan di sistem reproduksi yang sudah cukup banyak contohnya kanker serviks dan infertilitas, perilaku remaja yang semakin bebas melakukan hubungan seksual pranikah, peningkatan jumlah kasus penyakit menular seksual dan kasus HIV/AIDS sesuai dengan data Dinas Kesehatan Minahasa Utara. Masalah-masalah terkait kesehatan reproduksi di atas disertai dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mitra tentang kesehatan reproduksi. Memadainya pengetahuan kesehatan reproduksi menurut Tjiptaningrum (2009) yang didapat baik melalui penyuluhan, aktifnya partisipasi orangtua dalam mengarahkan perkembangan remaja, ada pengaruh agama dapat mencegah praktek-praktek penyimpangan kasus-kasus terkait kesehatan reproduksi. Karena itu solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Mitra adalah melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan pembekalan kelompok mitra untuk menjadi motivator yang nantinya diharapkan akan menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada masyarakat sekitar.____________________________________________________________________________________Keywords: kesehatan reproduksi

    Kajian Perkembangan Penelitian Glasir untuk Industri Keramik Selama 25 Tahun Terakhir

    Full text link
    Hasil-hasil penelitian glasir Balai Besar Keramik akan dikaji dalam kaitannya dengan permasalahan di industri keramik di Indonesia. Kajian ini bertujuan mengevaluasi perkembangan penelitian glasir di Balai Besar Keramik (BBK) dalam keterkaitannya dengan topik yang diangkat dan permasalahan di industri keramik Indonesia. Perkembangan penelitian akan dikaji dalam rentang waktu 5 tahunan sesuai topiknya. Isu-isu industri juga diklasifikasikan kedalam 5 topik isu, yakni: bahan baku, teknologi proses, mutu produk, inovasi produk, dan lingkungan. Sampel data diambil dari penelitian-penelitian glasir mulai tahun 1992 hingga 2016 berdasarkan KTI Nasional dalam majalah JKGI dan ITKG. Sedangkan informasi tingkat permasalahan industri keramik didekati dari jajak pendapat 20 asesor industri keramik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan inferensial ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil perhitungan ANOVA memberikan nilai p-value dibawah 0,05 dan perhitungan nilai F 4,75 (diatas kriteria F 2,87) yang menunjukkan bahwa penelitian-penelitian glasir selama ini memiliki hubungan yang signifikan dengan permasalahan di industri keramik Indonesia. Walaupun demikian, dalam kaitannya dengan industri keramik yang lebih besar, beberapa hal perlu ditingkatkan dalam penelitian bahan baku dan teknologi proses yang juga dibahas dalam kajian ini

    Studi Awal Pemanfaatan Limbah Lumpur Pengolahan Ilmenit sebagai Bahan Magnet

    Full text link
    Pengolahan ilmenit menjadi titania menghasilkan limbah berupa lumpur yang banyak mengandung senyawa FeSO4.7H2O dan thenardite (Na2SO4). Oleh karena umumnya bahan magnet mengandung unsur Fe maka limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan magnet. Larutan BaCl2 ditambahkan pada limbah tersebut yang telah dicuci sesuai perhitungan stoikiometri reaksi pembentukan barium heksaferit dengan dua variasi suhu pencampuran yaitu suhu kamar dan 80°C. Reaksi antara senyawa Fe dalam limbah dan BaCl2 tidak menghasilkan barium heksaferit. Senyawa kimia yang terbentuk adalah barit (BaSO4), hematit (Fe2O3) dan barium ferri oksida. Sebagian larutan BaCl2 yang ditambahkan bereaksi dengan ion sulfat yang lebih reaktif membentuk barit. Sisanya bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk barium ferri oksida. Barium ferri oksida yang dihasilkan termasuk jenis magnet keras karena memiliki nilai koersivitas (Hcj) = 0,638-0,711 kOe. Karakteristik magnet lainnya yaitu nilai induksi remanen (Br) = 0,16-0,22 kG, energi maksimal (Bhmax) = 0,001-0,01 MGOe dan densitas = 3,43-3,50 g/cm3

    Karakteristik Kromatik Bone Ash Sintetik Berdasarkan Suhu Kalsinasi

    Full text link
    Pada penelitian ini sifat kromatik bone ash sintetik telah dipelajari berdasarkan sistem CIELAB. Bone ash sintetik dikalsinasi dengan variasi suhu 600oC – 1250oC. Masing-masing hasil kalsinasi dijadikan aplikasi glasir ubin pada suhu 1170oC. Panjang gelombang bone ash sintetik kalsinasi 492-574nm dan glasir bone ash 477-542nm, berarti termasuk material putih. Derajat whiteness dan brightness mengalami penurunan dengan nilai terbesar pada bone ash kalsinasi 1250oC, Dwhiteness = -59,90% dan Dbrightness = -61,42%. Berdasarkan nilai L*, a* dan b* ruang warna bone ash sintetik bergeser dari Hijau Kuning menjadi Hijau Biru dan indeks whiteness bergeser menuju hitam. Pergeseran warna terkecil adalah bone ash kalsinasi 1000oC, ΔE = 13,37 dan terbesar adalah bone ash kalsinasi 1250oC , ΔE = 37,75. Pergeseran indeks whiteness terkecil adalah bone ash B10, ΔW* = 13,20 dan terbesar adalah bone ash B125 ΔW* = 36,29
    corecore