10 research outputs found

    Analisis Penerapan Target Costing dan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Pengendalian Harga Pokok Produksi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penentuan harga pokok produksi menggunakan metode target costing dan activity-based costing untuk menjadi alternatif dalam pengendalian harga pokok produksi pada PT Nutrisi Inti Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan lebih rendah dari perhitungan menurut metode activity-based costing, namun perhitungan dengan metode activity-based costing ternyata lebih rendah jika dibandingkan dengan metode target costing yang berarti perusahaan telah mencapai laba yang diharapkan. Oleh sebab itu alternatif perhitungan kedua metode tersebut sebaiknya diambil oleh perusahaan untuk pengendalian harga pokok produksi yang terencana, lebih akurat dan terperinci

    PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PADA BANK SYARIAH DAN KONVENSIONAL BESERTA DETERMINANNYA

    Get PDF
    Pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan di Indonesia saat ini belum maksimal, termasuk pada sektor perbankan, baik bank syariah maupun bank konvensional. Banyak hal yang menjadi determinan, di antaranya karakteristik perusahaan dan elemen tata kelola perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengungkapan TJSL antara bank syariah dan bank konvensional beserta determinannya. Determinan terdiri atas karakteristik perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan dan profitabilitas serta elemen tata kelola perusahaan yang meliputi ukuran dewan direksi, direksi independen, dan komite audit. Sampel penelitian adalah bank syariah dan bank konvensional yang melakukan pengungkapan TJSL di website pada tahun 2018. Data penelitian adalah data sekunder yang diakses melalui website bank. Data dianalisis menggunakan analisis konten, analisis deskriptif, dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada perbedaan pengungkapan TJSL antara bank syariah dan bank konvensional, determinan yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan TJSL adalah karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan (aset), sedangkan karakteristik perusahaan berupa profitabilitas serta elemen tata kelola perusahaan berupa ukuran dewan direksi, direksi independen, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TJSL

    Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku Berbasis COSO Internal Control Framework (Studi Kasus Pada CV. ABC)

    No full text
    Abstrak Persediaan ahan baku merupakan asset yang esensial untuk melaksanakan aktivitas operasional perusahaan, utamanya pada perusahaan manufaktur. Banyaknya jenis persediaan bahan baku menyebabkan persediaan rentan hilang, rusak, dan disalahgunakan. Dalam manajemen persediaan bahan baku diperlukan pengendalian internal yang efektif untuk mencegah adanya penyalahgunaan persediaan yang dapat merugikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen persediaan bahan baku dan mengevaluasi penerapan pengendalian internal atas persediaan bahan baku pada CV. ABC berdasarkan kerangka kerja COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dibantu dengan alat analisis data control matrix. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV. ABC telah menerapkan 5 komponen pengendalian internal namun belum efektif dikarenakan masih ada beberapa komponen pengendalian internal yang belum ada dan perlu ditingkatkan lagi penerapannya agar seluruh tujuan sistem operasi dan tujuan sistem informasi tercapai. Kata Kunci : COSO, Pengendalian Internal, Persediaaan Bahan Baku. Abstract Inventory of raw materials is an essential asset to carry out the company's operational activities, especially in manufacturing companies. The large number of types of raw material inventory causes inventory to be vulnerable to loss, damage, and misuse. In raw material inventory management, effective internal control is needed to prevent misuse of inventory that can harm the company. This study aims to determine the management of raw material inventory and evaluate the implementation of internal control over raw material inventory at CV. ABC based on the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework. The research method used is descriptive qualitative assisted by a control matrix data analysis tool. Data was collected through interviews, observations, questionnaires, and documentation. The results showed that CV. ABC has implemented 5 components of internal control but it has not been effective because there are still some components of internal control that do not yet exist and need to be improved again so that all operating system objectives and information system objectives are achieved. Keywords : COSO, Internal Control, Raw Material Inventor

    PERANAN BUMDES GUHA BAU DALAM MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK PENGEMBANGAN DESA WISATA KERTAYASA KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN

    No full text
    Desa Wisata Kertayasa merupakan pemenang Lomba Desa Wisata Nasional yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT. Setelah menjadi juara dalam kompetisi tingkat nasional, Desa Wisata Kertayasa menjadi perhatian banyak pihak terkait bagaimana Desa Wisata Kertayasa dapat mencapai prestasinya. Pengelolaan wisata di Desa Wisata Kertayasa diserahkan kepada BUMDes Guha Bau. Selama prosesnya BUMDes Guha Bau menerima modal dari Dana Desa melalui penyertaan modal untuk BUMDes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana BUMDes Guha Bau memanfaatkan dana desa yang disediakan Desa Kertayasa melalui penyertaan modal bagi BUMDes dalam pengembangan Desa Wisata Kertayasa dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat BUMDes Guha Bau dalam pengembangan Desa Wisata Kertayasa . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi yang digunakan adalah triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member check. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUMDes Guha Bau berperan sebagai pelaku usaha atau pengelola seluruh obyek wisata yang ada di kawasan Desa Kertayasa. Dapat disimpulkan bahwa BUMDes Guha Bau dapat memanfaatkan dana desa dengan baik melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses pengembangan Desa Wisata Kertayasa oleh BUMDes Guha Bau.Kertayasa Tourism Village is the winner of the National Tourism Village Competition organized by the Kemendes PDTT. After becoming a champion in national-level competition, Kertayasa Tourism Village has become the attention of many parties regarding how Kertayasa Tourism Village can achieve its achievements. The management of tourism in the Kertayasa Tourism Village is handed over to the Guha Bau Village-Owned Enterprises (BUMDes). During the process, Guha Bau Village-Owned Enterprises received capital from the Village Fund through equity participation for Village-Owned Enterprises. This study aims to find out how Guha Bau Village-Owned Enterprises utilize village funds provided by Kertayasa Village through equity participation for Village-Owned Enterprises in the development of Kertayasa Tourism Village and what factors support and hinder Guha Bau Village-Owned Enterprises in developing Kertayasa Tourism Village. This research is descriptive qualitative research with data collection techniques conducted through interviews, observation, and documentation. The validation technique used is triangulation, using reference materials and member checks. Qualitative data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that Guha Bau Village-Owned Enterprises acts as a business actor or manager of all tourism objects in the Kertayasa Village area. It can be concluded that Guha Bau Village-Owned Enterprises can utilize village funds well through 3 stages, namely planning, implementation, and accountability. There are supporting and inhibiting factors in the process of developing the Kertayasa Tourism Village by Guha Bau Village-Owned Enterprises

    PERANAN BUMDES GUHA BAU DALAM MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK PENGEMBANGAN DESA WISATA KERTAYASA KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN

    No full text
    Kertayasa Tourism Village is the winner of the National Tourism Village Competition organized by the Kemendes PDTT. After becoming a champion in national-level competition, Kertayasa Tourism Village has become the attention of many parties regarding how Kertayasa Tourism Village can achieve its achievements. The management of tourism in the Kertayasa Tourism Village is handed over to the Guha Bau Village-Owned Enterprises (BUMDes). During the process, Guha Bau Village-Owned Enterprises received capital from the Village Fund through equity participation for Village-Owned Enterprises. This study aims to find out how Guha Bau Village-Owned Enterprises utilize village funds provided by Kertayasa Village through equity participation for Village-Owned Enterprises in the development of Kertayasa Tourism Village and what factors support and hinder Guha Bau Village-Owned Enterprises in developing Kertayasa Tourism Village. This research is descriptive qualitative research with data collection techniques conducted through interviews, observation, and documentation. The validation technique used is triangulation, using reference materials and member checks. Qualitative data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that Guha Bau Village-Owned Enterprises acts as a business actor or manager of all tourism objects in the Kertayasa Village area. It can be concluded that Guha Bau Village-Owned Enterprises can utilize village funds well through 3 stages, namely planning, implementation, and accountability. There are supporting and inhibiting factors in the process of developing the Kertayasa Tourism Village by Guha Bau Village-Owned Enterprises.Desa Wisata Kertayasa merupakan pemenang Lomba Desa Wisata Nasional yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT. Setelah menjadi juara dalam kompetisi tingkat nasional, Desa Wisata Kertayasa menjadi perhatian banyak pihak terkait bagaimana Desa Wisata Kertayasa dapat mencapai prestasinya. Pengelolaan wisata di Desa Wisata Kertayasa diserahkan kepada BUMDes Guha Bau. Selama prosesnya BUMDes Guha Bau menerima modal dari Dana Desa melalui penyertaan modal untuk BUMDes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana BUMDes Guha Bau memanfaatkan dana desa yang disediakan Desa Kertayasa melalui penyertaan modal bagi BUMDes dalam pengembangan Desa Wisata Kertayasa dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat BUMDes Guha Bau dalam pengembangan Desa Wisata Kertayasa . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi yang digunakan adalah triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member check. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUMDes Guha Bau berperan sebagai pelaku usaha atau pengelola seluruh obyek wisata yang ada di kawasan Desa Kertayasa. Dapat disimpulkan bahwa BUMDes Guha Bau dapat memanfaatkan dana desa dengan baik melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban. Terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam proses pengembangan Desa Wisata Kertayasa oleh BUMDes Guha Bau

    Akuntansi biaya: Tradisional & modern jil.2

    No full text
    +hlm.;c

    Penerapan cost volume profit sebagai dasar perencanaan penjualan untuk mencapai target laba yang diharapkan pada Konveksi Nolyco

    No full text
    Perencanaan penjualan yang baik tentunya sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan agar dapat mencapai profit yang optimal, termasuk bagi Konveksi Nolyco. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk merencanakan ini adalah analisis biaya volume laba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan memperkirakan tingkat penjualan yang harus dipenuhi agar dapat mencapai target laba yang diharapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi dan dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan tertentu. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, margin kontribusi secara keseluruhan adalah sebesar Rp320.692.404 dengan rasio margin kontribusi sebesar 20%. Titik impas multiproduk dalam Rupiah adalah Rp 363.200.765. Sedangkan titik impas multiproduk dalam satuan adalah 6.160 unit. Untuk 2020, Konveksi Nolyco menargetkan laba Rp 284.596.344. Untuk mencapai itu, Konveksi Nolyco harus memperoleh pendapatan penjualan sebesar Rp 1.774.965.184 dengan menjual 30.105 unit produk dalam satu tahun

    Akuntansi biaya: tradisional dan modern jilid.2

    No full text
    +hlm.;c

    Akuntansi biaya (tradisional dan modern) jil.2

    No full text
    xiii+676hlm.;25c

    Akuntansi biaya jil.2

    No full text
    +hlm.;c
    corecore