118 research outputs found

    The Limits and Possibilities of the ASEAN Way: The Case of Rohingya as Humanitarian Issue in Southeast Asia

    Get PDF
    The ASEAN Way has been considered by many academics as the most problematic, yet superior principles in ASEAN decision and policy-making process. The principles highly emphasize on traditional concept sovereignty of its member states, which leads to the perception of ASEAN’s inability to reconcile the ASEAN Way and humanitarianism. In this research, despite the two competing perspectives of whether the ASEAN Way is hindering or enhancing the ability of ASEAN to settle conflicts, this research argues that the extent to which the ASEAN Way becomes limitation or accelerator depends on the nature of the conflict. Not to deny that the ASEAN Way may be the only possible mechanism to approach Myanmar, but the ASEAN Way itself is not enough because there is a tendency for ASEAN members turning ‘a blind eye’ towards a conflict that does not reach into the surface or there is no proper discussion about it. To support the argument, this research will illustrate the above-mentioned argument through the recent case of massive Rohingya human rights prosecution that results in the biggest crisis in sea after Indo-China. This research will do so by; first, exploring the nature of the ASEAN way and second, applying the conceptual discussion to the case of Rohingya in order to show the limits of the ASEAN way in this particular case.   Keywords: ASEAN, ASEAN Way, Humanitarian, Refugee, Rohingya, Southeast Asi

    Mengapa Kehadiran Orang Lain dan Adanya Alat Komunikasi Menjadi Hal yang Paling Bermakna pada Anak yang Berkonflik dengan Hukum di Bali?

    Full text link
    Sesuai undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2012 yang mengatur tentang sistem peradilan pada anak, bahwa pelaku tindakan-tindakan kenakalan remaja yang berusia 12 tahun atau kurang dari 18 tahun yang terbukti bersalah, akan diberikan pembinaan dan dididik di dalam lembaga pemasyarakatan khusus anak, seperti Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIB yang terletak di daerah Karangasem, Bali dengan sebutan anak yang berkonflik dengan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hal apa yang dianggap paling bermakna bagi anak yang berkonflik dengan hukum. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan kebermaknaan hidup itu sendiri menjadi pusat dari fenomena tersebut. Temuan utama dalampenelitian ini adalah: (1) kehadiran orang lain (2) keberadaan alat komunikasi, merupakan hal yang paling bermakna bagi anak yang berkonflik dengan hukum di Bali

    Evaluation of Quality of Life Using Short Form-36 and Visual Analogue Scale After Posterior Instrumentation and Fusion in Tuberculous Spondylitis Patients at Cipto Mangunkusumo Hospital

    Full text link
    Introduction.Tuberculous spondylitis is a devastating health problem in Indonesia. The goal of treatment is to relieve pain, so the patients can do their daily activities. The instrument used to assess quality of life and perceived pain scale is Short Form-36 and visual analogue scale. The objective of this study is to comprehend the changes in quality of life and pain scale in tuberculous spondylitis patients before and after surgery. Materials and methods. Forty five patients with tuberculous spondylitis in Cipto Mangunkusumo Hospital were asked to fill Short Form-36 and visual analog scale before and after surgery. The data was analyzed and compared before and after surgery in 8 aspects, which is physical function, physical health, bodily pain, general health, vitality, social function, emotional problems, and mental health.Results.Surgery significantly improved patients' quality of life in all aspects with average physical component summary from 23 to 70 and mental component summary from 35 to 75 (p < 0.001). There was significant decrease in visual analog scale from seven to one. Significant correlations were seen between American Spinal Injury Association status and physical component summary, between American Spinal Injury Association status and mental component summary after surgery (r = 0.46 and r = 0.48). We categorized the patients into three groups based on duration follow up. There was increased physical component summary and mental component summary for each group. Increased quality of life was shown by improvement of Short Form-36 score. VAS score decreased significantly in post-operative group.Conclusions.Fusion and posterior instrumentation surgery improves patient's quality of life and decrease the perceived pain scale

    Mainan Elektronik Genggam Eido Sebagai Inovasi Perangkat Pembelajaran Mikrokontroler Dan Pemrograman C

    Full text link
    Terdapat persepsi yang kuat dikalangan mahasiswa bahwa mata kuliah terkait pemrograman perangkat keras dan mikrokontroler merupakan mata kuliah yang sukar dimengerti. Rendahnya motivasi belajar, metode penyampaian kuliah yang tidak merangsang kreativitas, serta ketiadaan perangkat belajar mandiri menjadi penyebab munculnya keadaan tersebut. EIDO adalah perangkat pembelajaran inovatif berbentuk mainan elektronik genggam (handhel electronic game) yang dapat diprogram ulang berbasis bahasa pemrograman C. Eido dibuat dengan mengintegrasikan mikrokontroler AVR dan program C agar dapat dimanfaatkan oleh penggunanya untuk menciptakan program permainanya sendiri. Tahapan perancangan dalam penelitian mengacu pada tahapan perancangan model pembelajaran Dick and Carey, yaitu analyze-design-develop-implement-evaluate, yang sesuai untuk diterapkan pada lingkungan pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. Implementasi dan evaluasi diperoleh melalui penerapan algoritma dan pembuatan permainan ‘kelabang\u27, yang diadapsi dari permainan ualr klasik 2D pada mainan genggam elektronik

    Upacara tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam daerah Sumatera Utara

    Get PDF
    Upacara tradisional adalah kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga masyarakat, demi tercapainya keselamatan bersama. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kodrat untuk selalu bekerja sama. Hal ini merupakan dorongan dasar dalam dirinya, demi untuk mempertahankan dan melestarikan hidupnya. Kerja sama ini diwujudkan dalam hubungan sesama manusia di lingkungannya, baik secara langsung atau tidak langsung

    Analisis Dampak Sistem Mekanisasi Panen Teh terhadap Tingkat Penggunaan Tenaga Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, Pendapatan dan Efisiensi Unit Kebun Sidamanik PTPN IV

    Full text link
    Sejak tahun 2001 perkebunan telah mengalami kerugian. Salah satu penyebabnya adalah tingginya biaya tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, unit kebun teh Sidamanik PTPN IV menerapkan sistem mekanisasi pada proses pemanenan teh. Untuk menganalisis dampak sistem mekanisasi tersebut, dilakukan uji beda rata-rata dan uji efisiensi harga untuk peride sebelum mekanisasi (tahun 2001sampai dengan 2003) dan sesudah mekanisasi (tahun 2008 sampai dengan 2010). Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa mekanisasi berhasil menurunkan tingkat penggunaan tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sistem mekanisasi panen juga berhasil meningkatkan mutu daun teh sehingga meningkatkan harga jual. Dengan kondisi tersebut pada akhirnya mekanisasi juga meningkatkan pendapatan unit kebun Sidamanik. Hasil uji efisiensi menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja sebelum mekanisasi terlalu banyak sehingga pengaruhnya terhadap tingkat produksi tidak nyata dan penggunaannya tidak efisien. Dengan demikian perlu dilakukan pengurangan jumlah tenaga kerja melalui penerapan sistem mekanisasi panen. Hasil estimasi regresi menunjukkan bahwa setelah mekanisasi, penggunaan tenaga kerja menjadi berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi. Namun hasil uji efisiensi menunjukkan bahwa pengurangan tenaga kerja terlalu banyak sehingga nilai efisiensi menjadi kurang optimal. Kesimpulannya, mekanisasi panen memberikan dampak positif tetapi perlu perhitungan yang lebih cermat agar produksi lebih opimal

    Penyelesaian Perkara dalam Pelanggaran Pasal 312 Undangundang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Wilayah Hukum Kepolisian Resor Kota Pekanbaru

    Full text link
    Hit and run case in traffic is a criminal offense that can lead to anxiety and raisesconcerns that quite disturbing and cause harm to the victims and the people who do not knowor have been victims of hit and run that agency is not responsible. The handling of a criminaloffense must be treated seriously by the police in order to resolve this infringement case.Therefore, the authors are interested in conducting research under the title Against CriminalLiability Violation of Article 312 of Law Number 22 Year 2009 regarding Traffic and RoadTransportation Law Regional Police in the city of Pekanbaru. Then to find out the barriersand drawbacks encountered in the implementation of criminal liability for violation of Article312 of Law Number 22 of 2009 on Traffic and Road Transportation Law On TerritoryPekanbaru City Police. The last to know the efforts to overcome the obstacles andweaknesses of the implementation of criminal liability for violation of Article 312 of LawNumber 22 of 2009 on Traffic and Road Transportation Law On Territory Pekanbaru CityPolice.In writing this essay, the author uses empirical approach or sociological law research.Regional research sites in Pekanbaru City Police Law. Data sources supported by theprimary data source, secondary. While data collection techniques are interviews and reviewof data using deductive method is to analyze the problems of a general nature then drawn toa conclusion in particular based on existing theories.From the results of research and discussion the authors to conclude that the First, theimplementation of criminal liability for violation of Article 312 Law on Traffic and RoadTransport are accountable for the basic errors which are intentional, but did not rule outbecause of an omission; Second, barriers experienced in the implementation of criminalliability for violation of Article 312 of Law Traffic and Road Transport Police Jurisdiction InPekanbaru City area that is a factor, the evidence is not numbered Police, facilities andinadequate infrastructure, lack of personnel, calling witnesses constraints, high cost in theprocess of investigation and inquiry; Third, the efforts made to overcome the obstacles andweaknesses in the implementation of criminal liability for violation of Article 312 of LawTraffic and Road Transport Jurisdiction In Pekanbaru City Police are making efforts toalleviate the criminal sanctions peaceful perpetrators of hit and run, mengomptimalkannumber of personnel, conduct coordination with the SAMSAT Pekanbaru, make socializationand education to the community, make Emergeny Call, perform intensive treatment inaccident-prone areas, to give understanding to people who are witnesses to come to addressthe witness was.Keywords: Criminal Liability, Breach, Hit and Ru

    Stigma terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma yang disandang oleh ODGJ dan anggota keluarganya, serta dampaknya bagi kesejahteraan hidupnya. Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan kualitatif-grounded theory dengan menggunakan teknik pengumpulan data in-depth interview semi terstruktur, observasi non-partisipan dan dokumen pendukung terhadap anggota keluarga (n= 20) dan ODGJ (n=12) serta masyarakat (n=35) yang memiliki variasi jeniskelamin, pendidikan, pekerjaan, dan domisili digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini. Data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan teknik theoretical coding dan disajikan menjadi tema-tema kunci yang diharapkan mampu menjawab pertanyaan penelitian. Hasilpenelitian ini menggambarkan bahwa stigma yang diterima oleh ODGJ dan anggota keluarganya memengaruhi pengobatan medis yang dilakukan untuk memulihkan kondisi ODGJ. Semakin sedikit stigma yang diterima, semakin cepat dan berkelanjutan pengobatan medis yang dilakukan
    • …
    corecore