77 research outputs found

    Analisis Pengaruh Harmonik terhadap Peningkatan Temperatur pada Trafo Distribusi 3 Fasa 400 KVA di Fakultas Teknik Universitas Riau.

    Full text link
    Distribution transformer has an important role in the distribution of electric power in a distribution system. So that the transformer can operate with both the condition of the transformer must be in a stable condition. One of the things that can damage the transformer is non-linear load, such as computers, printers, air conditioning (AC) equipment lab in every department and equipment other electronics that may cause harmonic on the network power systems, content of harmonic high can cause a condition of distribution transformer overheats and if not treated immediately will cause transformer life time becomes shorter. This study aimsto determine the harmonic correlation to the increase of temperature on the distribution transformer in the Faculty of engineering University of Riau

    Penanganan Overdispersi Pada Model Regresi Poisson Menggunakan Model Regresi Binomial Negatif

    Full text link
    Poisson regression is the most popular tool for modeling the relationship between a discrete data in the response variable and a set of predictors with continue, discrete, categoric or mix data. Response variable with discrete data, however, may overdispersed or underdispersed, not conductive to Poisson regression which assumed that the mean value equals to variance (equidispersed). One of the model that be used to overdispersed the discrete data is a regression model based on mixture distribution namely Poisson-gamma mixture which result negative binomial distribution. This regression model usually known as binomial negative regression. Using Generalized Linier Model (GLM) approach, the given model, parameter estimate, diagnostics, and interpretation of negative binomial regression can be determined

    Knowledge, Attitude, and Behavior of Housewives in Using Styrofoam Packaging in West Jakarta

    Get PDF
    Polystyrene foam or Styrofoam are widely selected as food packaging because they are able to maintain temperature of food, comfortably held, retain the freshness and integrity of the packaged, light, and inert food to the acidity of the food. However, the Styrofoam packaging has the disadvantages of transferring monomers and plastic materials into foods that are affected by temperature, contact time, and type of food. Foods and beverages containing alcohol or acids can also speed up the transfer of chemicals in the use of food packaging. Laboratory test results of the Indonesia National Agency of Drug and Food Control (BP-POM RI) showed that 17 types of Styrofoam food containers are safe to use or qualify, but the logo in the Styrofoam product is very important. In addition, temperature, type of food, and length of contact with the container also need to be considered because it can produce a styrene monomer residue. If the styrene monomer residue is > 5000 mg/l, it can cause cancer. This study aims to know the knowledge, attitude, and behavior of housewives in the use of Styrofoam. The design is cross-sectional with purposive sampling. The study was conducted during January–March with a sample of 100 housewives in Guji Village, Kebun Jeruk, West Jakarta. The results showed that therewas a significant correlation between attitude (p = 0.044) and media exposure (p = 0.041) with the behavior using Styrofoam packaging. Therefore, it is necessary to socialize and educate the housewives about food packaging security, especially the proper way of using Styrofoam. Keywords: Styrofoam, food packaging, styrene, food safet

    Water Condition of Tajwid Lake in the Langgam District, Pelalawan Regency, Riau Province

    Full text link
    Tajwid Lake is an oxbow lakes that located in the Langgam District, Pelalawan Regency,Riau Province. The potency of the Tajwid Lake is currently under reviewed by the governmentof Pelalawan as it will be developed into a tourist destination. Water quality in the lake Tajwidmight be changed as a result of human activities conducted around the lake. A study aims toprovide basic information on water quality and determine the trophic status of the lake wasconducted in February 2016. There are three stations (Station 1, Station 2 and Station 3) and thewater was sampled from three depths, surface, middle and the bottom of the lake. The samplingswere conducted 3 times, once / week. The water quality parameters measured were depth,transparency, temperature, pH, free CO2-, DO, Nitrate and Phosphate concentration. Resultsshown that the depth of the lake was ranged from 6.3 to 12.3 m, transparency 51.3- 69 cm,temperature 27.7-30.3 °C, pH 5, dissolved oxygen 2.3-8.3 mg / L. Free carbon dioxide ranged4.9-13.9 mg / L, nitrate 0.02- 0.11 mg / L, phosphate from 0.02 to 0.1 mg /L. The Nitrate andphosphate concentrations indicate that the condition of the Tajwid Lake is between oligotrophicto mesotrophic

    Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan Di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007)

    Full text link
    Analisis data sekunder SDKI 2007 guna mengidentifikasi determinan kejadian komplikasi persalinan di Indonesia. Sampel adalah wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan anak 5 tahun terakhir sebelum survei dalam hal ini yang dianalisis adalah kelahiran anak terakhir yaitu sebesar 15.334. Variabel dependen adalah kejadian komplikasi persalinan. Diketahui bahwa proporsi kejadian komplikasi persalinan di Indonesia antara kurun waktu tahun 2002-2007 sebanyak 43,7%. Hasil determinan kejadian komplikasi persalinan adalah paritas 1/≥4 anak, adanya komplikasi kehamilan, adanya riwayat komplikasi persalinan dahulu, adanya masalah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, kunjungan minimal pemeriksaan antenatal, dan penolong persalinan tenaga kesehatan dan tempat persalinan. Dan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah riwayat komplikasi persalinan dahulu dengan odds ratio 5,52. Diharapkan adanya kerjasama semua pihak dalam menurunkan angka komplikasi persalinan ini antara pemegang program pusat, daerah dan puskesmas dengan perencanaan program antenatal care terpadu yang merupakan bagian dari pelayanan antenatal guna mendeteksi secara dini kehamilan risiko tinggi dan tanda-tanda komplikasi kehamilan dan mencegah komplikasi persalinan dan nifas

    Pengaruh Metode Two Stage Mixing Approach (Tsma) Terhadap Kuat Tarik Belah Beton Porous Dengan Variasi Komposisi Agregat Kasar Daur Ulang (Rca)

    Full text link
    Penggunaanpaving dari beton porous semakin banyak digunakan untuk mengurangi adanya gendangan air di permukaan jalan. Banyaknya limbah dari beton bangunan yang sudah dihancurkan menjadi masalah tersendiri sehingga muncul gagasan menggunakan agregat dari beton limbah sebagai pengganti agregat alam. Penggunaan agregatt dari beton limbah pada umumnya menghasilkan beton dengan mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Two Stage Mixing Approach (TSMA) terhadap kuat tarik belah beton porous, dan menggunakan variasi komposisi agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap agregat kasar alam (NCA). Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 30 cm. Metode yang digunakan untuk pengecoran adalah metodenormal mixing approach (NMA) dan metode two stage mixing approach (TSMA) dengan variasi komposisi RCA 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar : air adalah 1 : 4 : 0,3. Dan mutu parent concrete penghasil RCA adalah beton mutu K-175 – K-225. Variasi komposisi RCA yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kuat tarik beton porous. RCA dengan kadar 50% dan menggunakan metode NMA menghasilkan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,4675 Mpa. Pada kadar RCA 25%, 75%, dan 100% benda uji metode TSMA memiliki kuat tarik belah lebih tinggi, dan kuat tarik belah tertinggi beton porousyang menggunakan metode TSMA adalah 1,3664 Mpa dengan kadar RCA 100%

    Uji Aplikasi Jamur Beauveria Bassiana (Balsamo) Vuill. terhadap Symphylid di Laboratorium

    Full text link
    Symphylid merupakan salah satu hama Perusak akar pada tanaman nanas. Salah satu alternatif pengendalian hama yang terus dikembangkan yaitu dengan menggunakan jamur entomopatogen yaitu Beauveriabassiana. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah jamur entomopatogen B. bassiana yang diaplikasikan mampu menginfeksi symphylid yang hidup pada tanah tanpa bahan organik maupun berbahan organik. Penelitan ini dilakukan di Laboratorium Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Januari-April 2015. Penelitian ini terdiri dari dua set percobaan, yaitu aplikasi B.Bassianaterhadap symphylid dengan metode residu pakan dan residu pada media hidup symphylid. Masing-masing percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan. Seluruh data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam dan di lanjutkan dengan pengujian BNT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya mortalitas symphylid. Namun, mortalitas symphylid pada perlakuan aplikasi B. bassiana, baik perlakuan dimana symphylid hidup pada tanah yang berbahan organik maupun tanpa bahan organik sangat rendah. Mortalitas symphylid tertinggi pada kedua set percobaan terdapat dalam perlakuan aplikasi B. bassiana terhadap symphylid yang hidup pada tanah berbahan organik yaitu sebesar 10% dan6%. Dengan demikian hasil penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa B. bassiana secara nyata mampu menginfeksi symphylid
    • …
    corecore