222 research outputs found

    Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)

    Get PDF
    The waste of B3 is every waste contain of a dangerous anfd of or toxic goods. B3 waste can be produced from specific source, nort specific source and dispodal chemicals. B3 waste has one or more characteristic as follow : corrosive reactive, easy to burm, easy to explode, toxic and infection. Every body or enterprice is not permitted to import B3 waste from abroard to Indonesia or vice versa without permission from the Government of Indonesia Republic. INTISARI Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun. Limbah B3 dapat dapat dihasilkan dari sumber specific, sumber tidak specific dan bahan kimia yang dibuang. Limbah B3 memiliki sesuatu atau lebih karakteristik berikut : korosif, reraktif, mudah terbakar, mudah meledak beracun dan menyebabkan infeksi. Setiap orang atau badan USAha dilang memasukkan limbah B3 dari luar negri kedalam negri atau sebaliknyatanpa persetujuan pemerintah Republik Indonesia

    Prospek Pengembangan Industri Perkulitan Pada Pelita VI

    Get PDF
    The leather industry is one of the strong competitive industry, as it comes from renewable natural resources. Therefore, the leather industry has good prospect to develop at the Pelita VI to be the industrial products export competitive. To develop leather industry and leather products should be given closed attention and well managed, especially concerning raw material supply, quality and leather waste treatment. INTISARI Industri perkulitan merupakan salah satu industri berdaya saing kuat, karena berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui.Oleh karena itu industri perkulitan mempunyai prospek untuk dikembangkan pada Pelita VI untuk dijadikan komoditi andalan ekspor hasil-hasil industri.Untuk mengembangkan industri kulit dan produk kulit perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik, hal-hal yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku kulit, mutu dan pengendalian limbah kulit

    Social and Anthropometrics Profile of Independent Elderly in East Jakarta, Indonesia

    Full text link
    Studi dilakukan untuk mendokumentasikan status gizi, berdasar pada Index Masa Tubuh (IMT), keadaan sosio-ekonomi dan lingkungan hidup dari dewasa muda (17 sampai 24 tahun), dewasa (25 sampai 44 tahun), pra-lansia (45 sampai 59 tahun) sampai pada lansia (60 tahun atau lebih). Penelitian potong lintang dengan menggunakan pengambilan sampel secara acak dan bertingkat dilakukan di Jakarta Timur. Pemeriksaan antropometri dan status sosio-ekonomi dilakukan pada responden berusia 17 tahun dan lebih. Berat badan kurang dan berat badan lebih dijumpai pada semua kelompok usia. Pra-lansia mempunyai resiko lebih untuk kegemukan. Para lansia dengan IMT yang lebih rendah mempunyai status sosio-ekonomi yang lebih rendah pula. Sebagian besar dari lansia laki-laki mandiri secara ekonomi dan mereka merupakan kepala keluarga. Para lansia perempuan secara ekonomi tidak mandiri dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Para dewasa muda dalam presentase yang cukup besar secara ekonomi belum mandiri dan masih tinggal dalam rumah orang tuanya.Para lansia menunjukan IMT dan status sosio-ekonomi yang lebih rendah, sedangkan banyak lansia perempuan dan dewasa muda yang secara ekonomi tidak mandiri

    Alat Ukur Tinggi Badan Manusia Portabel

    Full text link
    Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat sehingga memberikan banyak kemudahan bagi semua orang untuk melakukan aktivitas di berbagai bidang. Dalam bidang kesehatan banyak orang menggunakan peralatan ukur untuk mengetahui kondisi badan mereka setiap saat terutama dalam mengukur tinggi badan. Saat ini untuk mengukur tinggi badan biasanya dilakukan dengan bantuan orang dengan alat ukur panjang biasa. Dengan demikian pengukuran yang dilakukan akan sedikit terganggu karena perlu bantuan orang lain (kurang efisien). Maka dalam penelitan ini dirancang sebuah alat ukur tinggi badan manusia portabel yang mempermudah pengukuran tinggi badan seseorang secara digital sehingga info tentang tinggi badan dapat langsung dilihat di LCD dan didengar melalui speaker. Alat pengukur tinggi badan ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai media untuk memperoleh data pengukuran. Pada alat pengukur tinggi badan ini diperlukan speaker untuk menunjukkan error dan hasil pengukuran tinggi. Hasil pengukurannya akan ditampilkan pada LCD dan terdengar melalui speaker. Semua proses diatur melalui Mikrokontroler AT89S5

    Keadaan Gizi Kurang Dan Beberapa Aspek Fungsi Otak

    Full text link
    Keadaan gizi kurang dan beberapa aspek fungsi otak. (Under­nutrition and some aspects of brain function). Presented at the Second National Pediatric Congress. Bandung, 1971. A group of 31 Indonesian children aged 9 to 15 years whose nutritional status had been studied over a two-year period from 1957 to 1959 were reexamined in 1969. According to their earlier classification which was made in the first examination. 10 chil­dren had been undernourished and 21 children were regarded as healthy mostly during their second and third year of life. The undernourished and healthy groups were significantly smaller than the reference Djakarta standard. Between the ori­ginal undernourished and healthy groups they showed also a significant difference both in height and weight. On the basis of the clinical aspects, the healthy group remained in better physical condition. The dietary study showed low calorie and nutrient intakes particularly protein which were deficient in both groups. The parents of the children of both groups had a low income, were unskilled laborers and were illiterate. Educational place­ment showed that most of the children lag much behind the average for Indonesian school children. The I.Q. values were found significantly lower in the under­nourished group. The large number of cases detected as abnor­mal, recorded as generalized or focal slow activity of the brain waves, was 64.5%. Our observations indicated that early undernutrition during the second and third year of life, also presumably earlier, resulted in retardation of both physical and intellectual developments

    Aflatoxin Dalam Kacang Tanah, Minyak, Bungkil Dan Oncom

    Full text link
    Kandungan aflatoxin kacang tanah, minyak, bungkil, oncom diteliti dari bahan-bahan contoh yang diambil dari beberapa pabrik minyak kacang, pembuat oncom dan pedagang oncom di pasar dalam kotamadya Bandung.Sebagian kecil bungkil dari pabrik minyak kacang langsung diolah menjadi oncom. Sebagian besar melalui penyimpanan dulu. Suhu dan lembab nisbi ditempatkan penyimpanan memungkinkan pertumbuhan cendawan penghasil aflatoxin subur. Pengolahan bungkil kacang menjadi oncom dapat mengurangi kandungan aflatoxin

    Antropometri Bayi Baru Lahir dan Risiko Relatif terhadap Kematian Neonatal

    Full text link
    The study on 1274 full term new born infants (gestational age > 37 weeks) in Bogor and its surroundings revealed the highly positive relationship between birth weight and birth length (R2 = 49.0%), birth weight and chest circumference (R2 = 53.3%), birth weight and head circumference (R2 = 40.6%). Regarding the anthropometric measurrements, the size of the infants were proportional. The head circumference appears to be useful as a predictor of low birth weight. Among the infants studied, 7.0% (N = 89) belongs to intra uterine growth retardation (IUGR) as a consequence of inadequate fetal growth. The relative risk of neonatal mortality of these IUGR infants was 7.4 times greater than those of the adequate birth weight infants (> 2500g)

    Kinetika Pertumbuhan Mikrobia dan Kemunduran Mutu Bakso Daging Terlapisi Pati Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) yang Diinkorporasi Kalium Sorbat

    Full text link
    Kecepatan pertumbuhan mikrobia sebagai agen kerusakan dapat mengindikasikan kemunduran mutupangan sebagai substratnya. Adanya pelapis aktif pada permukaan bahan makanan akan mempengaruhi keduanya.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kinetika pertumbuhan mikrobia, dan kemunduran mutu bakso terlapisi pati umbi kimpul (X. sagittifolium) yang diinkorporasi kalium sorbat. Perlakuan yang dicoba dalam penelitian ini adalah konsentrasi kalium sorbat yang berbeda pada pelapis edible. Parameter pengamatan meliputi jumlah mikrobia, kadar protein, TVB-N, susut berat, dan tekstur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kalium sorbat berpengaruh nyata terhadap jumlah mikrobia, TVB-N, dan tekstur, serta berpengaruh tidak nyata terhadap kadar protein dan susut berat bakso. Jumlah mikrobia meningkat secara eksponensial dengan laju penghambatan 0,101 kali konsentrasi kalium sorbat, sementara TVB-N, dan tekstur bakso berubah secara linier dengan laju penghambatan masing-masing sebesar 0,584 dan 0,036 kali konsentrasi kalium sorbat. Pelapis edible aktif berbasis pati X. sagittifolium yang diinkorporasi kalium sorbat 0,6% dapat meningkatkan umur simpan bakso sampai 4 hari, sementara bakso tanpa pelapis hanya bertahan kurang dari 1 hari

    Sifat Fisik, Mekanik dan Barrier Edible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) yang Diinkorporasi dengan Kalium Sorbat

    Get PDF
    Pati umbi kimpul (Xanthosoma sagittifolium) mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan dasar edible film, karena pati merupakan senyawa hidrokoloid, sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tersedia secara luas dan mudah didapat. Kandungan amilosa pati umbi kimpul cukup tinggi (35,34%), dua kali lebih besar dibandingkan amilosa pati ubi kayu, memungkinkan untuk menghasilkan edible film yang kuat dan fleksibel. Keberadaan kalium sorbat dalam edible film dengan jumlah yang berbeda akan menghasilkan sifat yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik, mekanik dan barrier edible film aktif akibat variasi konsentrasi pati umbi kimpul dan kalium sorbat. Edible film yang dihasilkan mempunyai karakter kuat tarik 0,399-1,390 MPa, persen pemanjangan 14,943-31,647%, ketebalan 0,065-0,081 mm, WVTR 10,095-15,247 g.mm/m2.hari, kelarutan 27,126-59,846% dan transparansi 0,719-1,063. Penambahan pati menyebabkan kuat tarik, ketebalan, laju transmisi uap air, dan kehalusan permukaan edible film meningkat, tetapi kelarutannya dalam air menurun, sedangkan penambahan kalium sorbat dalam edible film menyebabkan persen pemanjangan dan laju transmisi uap air meningkat, tetapi kuat tariknya menurun
    corecore