472 research outputs found
Profil Strength Of Hope Mahasiswa Calon Guru Bk Berdasarkan Faktor Budaya
Hope is a construct that has been revealed and investigated in the process across space and time. Hope as an important aspect in the development and lives of individuals known to correlate with various factors, but have not revealed many factors related to culture, especially in Indonesia. This study aims to reveal the expectations on students of Guidance and Counseling Study Programme FKIP UAD Special Region of Yogyakarta Indonesia. The study was conducted on 123 students of VII semester consisting of 45 men and 78 women. The average age of study participants was 20-22 years old. The instrument used is the Hope Scale, shaped semantic differential scale that is composed of a large selection of 1-8 (1 = very inappropriate, and 8 = very appropriate). Descriptive statistical data analysis used in this study. Results of the study showed no significant difference in the expectations of students are female than male. In the dimension measurement known student agency in Guidance and Counseling Study Programme higher than pathways dimension. Hope Sundanese cultural background of students is the highest and the lowest was followed Javanese students who have a background in Malay culture. While the expectations of the most frequently encountered are related to career, parents and self-oriented (individualism)
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Kimia dalam Pembelajaran melalui Lesson Study
The purposes of this research were describe: (1) the preparation of lesson study planner (2) the implementation of lesson study (3) the evaluation of lesson study.This research used school research at SMA N 2 Metro with subject of research were 4 teacher model.The collection of data was using an instrument of pedagogical competence.Conclusion of the research was there is an increasing in assessment scores, score for every cycle are : (1) lesson study planning are respectively 46, 83 and 93 (2) implementation of lesson increasing study are respectively 50, 79 and 93 (3) evaluation of lesson study for every cycle are respectively 55, 90 and 95. The increasing of teachers model pedagogical competence scores in the first cycle, second cycle and third cycle: teacher model 1: 50.2, 71.7 and 89.4, teachers model 2: 46.2, 74 and 92.7, teachers model 3: 51.4, 74 and 89.7, teacher model 4: 48.7, 74 and 91.Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan: (1) penyusunan perencana lesson study (2) pelaksanaan lesson study (3) evaluasi lesson study. Penelitian menggunakan penelitian tindakan sekolah di SMA Negeri 2 Metro dengan subyek 4 guru model. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kompetensi pedagogik. Kesimpulan penelitian adalah adanya peningkatan skor observasi siklus I, II dan III untuk : (1) penyusunan perencana lesson study berturut-turut 46, 83 dan 93 (2) pelaksanaan lesson study berturut-turut: 50, 79 dan 93 (3) evaluasi lesson study berturut-turut: 55, 90 dan 95.Peningkatan skor kompetensi pedagogik guru model pada siklus I, siklus II dan siklus III : guru model 1: 50,2, 71.7 dan 89.4, guru model 2: 46.2, 74 dan 92.7, guru model 3: 51.4, 74 dan 89.7, guru model 4: 48.7, 74 dan 91
Perancangan Promosi Batik Kayu Dusun Krebet, Bantul, YOGYAKARTA
Batik Kayu Dusun Krebet berasal dari Bantul, Yogyakarta yang merupakan kerajinan unik yaitu terdapat prosespencantingan yang terdapat pada media kayu. Namun, sebagian masyarakat tidak mengenal Batik Kayu DusunKrebet dan tidak bisa membedakan kerajinan kayu yang dibatik dengan yang menggunakan cat. Oleh karena itu,perlu dilakukan promosi Batik Kayu Dusun Krebet agar masyarakat lebih mengenal Batik Kayu Dusun Krebet.Promosi ini dilakukan dengan cara mengadakan acara yang dapat mengenalkan masyarakat Surabaya agar dapatmengenal Batik Kayu Dusun Krebet
Tindak Pidana terhadap Konflik Antar Kampung dalam Perspektif Hukum Pidana
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perspektif sosiologis hukum terhadap konflik antar kampung di Indonesia dan bagaimana implementasi KUHP terhadap konflik antar kampung yang terjadi di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, maka dapat disimpulkan: 1. Konflik antar kampung di Indonesia bisa terjadi karena tingginya faktor sosiologis dari masyarakat setempat yang melakukan peristiwa pidana tersebut, dari faktor disorganisasi sosial, individualisme dalam praktek politik dan ekonomi, mobilitas sosial dan konflik budaya. konflik antar kampung biasanya terjadi karena ketersinggungan anggota kelompok, kesalahpahaman, dendam, minuman keras, rasa solidaritas, kesenjangan sosial, penguasaan lahan dan hal-hal lain yang dapat membuat perpecahan. 2. Rumusan Pasal 170 dan Pasal 358 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana telah jelas dan mengatur tentang konflik antar kampung, bukan saja karena telah terjadinya kekerasan terhadap orang dan barang yang dilakukan secara bersama-sama, namun juga dapa merugikan orang lain. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga telah diatur dan dibagi tentang peranan dan pertanggungjawaban pelaku konflik antar kampung sesuai dengan Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Namun implementasinya cukup sulit dalam memberikan sanksi yang adil dan efektif terhadap kerumunan massa yang melakukan konflik antar kampungtersebut. Hal ini karena dalam hukum pidana kita tidak mengenal pertanggungjawaban kolektif dan sanksi pidana lebih lanjut ditunjukkan kepada diri individu pelanggar. Menjatuhkan sanksi terhadap pelaku secara merata tidak mungkin dilakukan
Perancangan Sistem Informasi Perkemi Daerah Istimewa YOGYAKARTA Berbasis Web
Indonesia Persaudaraan Kempo Martial Arts, atau lebih dikenal sebagai PERKEMI adalah salah satu seni bela diri yang ada dan resmi terdaftar di Indonesia. Hampir di setiap provinsi di Indonesia ada adalah seni bela diri salah satunya adalah di DI Yogyakarta.PERKEMI DI Yogyakarta memiliki anggota struktur dari awal sampai PengKab Dojo. Pengumpulan Data untuk semua PengKab dan dojo masih dilakukan secara manual oleh PERKEMI DI Yogykarta begitu sering menyebabkan data yang sama, hilang, dan rusak. untuk memfasilitasi PERKEMI D.I Yogyakarta, peulis membangun sistem informasi PERKEMI DI Yogyakarta, dengan sistem ini pengguna dapat melakukan pedataan komputerisasi untuk mengurangi tingkat kesalahan data.Hasil pembuatan sistem informasi ini dapat disimpulkan bahwa apliaksi dapat membantu pengguna dalam pengolahan data dan data dari PengKab dojo bahwa tidak ada kesalahan dalam pengolahan data aplikasi yang lebih juga dapat menjalani UKT dan pendaftaran baru anggot
Penerapan Cloud Computing Pada Website Pemesanan Kamar Kost Dengan Model Layanan Software as a Service
Pesankos.com adalah sebuah sistem reservasi kamar kos berbasis web yang dibangun dengan menerapkan model layanan software as a service cloud computing. Penerapan software as a service cloud computing pada website pesankos.com ini memungkinkan pesankos.com dapat digunakan oleh banyak klien. Para pemilik kos cukup mendaftar ke pesankos.com untuk dapat mempromosikan kosnya dan memperoleh pelanggan dan mereka tidak perlu membuat sistem informasi sendiri. Selain itu dengan pesankos.com, pencari kos tidak perlu mencari kos dari satu tempat ke tempat yang lain, mereka cukup melakukan pencarian pada website pesankos.com, memilih kos yang diinginkan dan kemudian melakukan reservasi dengan mengisi formulir reservasi yang tersedia di website.Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model layanan software as a service cloud computing pada website pesankos.com ini dapat mempermudah pencari kos dalam menemukan kos yang paling cocok dengan keinginan mereka serta dapat memperkecil biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik kos jika mereka ingin mempromosikan kosnya melalui media website
Pembuatan Karbon Aktif Dari Kulit Jeruk Keprok (Citrus Reticulata) Untuk Adsorbsi Pewarna Remazol Brilliant Blue
Limbah kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) sering dijumpai di industri pembuatan berbagai macam minuman seperti jus, sirup, dan sari buah. Limbah kulit jeruk ini hanya akan dibuang begitu saja dengan jumlah banyak, dan pada akhirnya limbah ini akan mencemari lingkungan. Salah satu upaya peningkatan nilai ekonomis limbah kulit jeruk dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan karbon aktif dari kulit jeruk keprok dengan aktivasi kimia, luas permukaan, serta mengetahui kemampuannya dalam mengadsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue. Kulit jeruk yang telah dibersihkan dari kotoran, dikeringkan menggunakan oven pada suhu 120oC selama 3 jam. Aktivator yang digunakan dalam penelitian ini adalah H3PO4 dengan rasio massa aktivator : massa karbon 1:1. Aktivasi dilakukan pada temperatur 600oC selama 1 jam, kulit jeruk kemudian dicuci dengan aquades dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 150oC selama 6 jam. Setelah itu, dilakukan uji bilangan iodin terhadap sampel hasil penelitian. Adsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue oleh karbon aktif kulit jeruk dilakukan dengan variasi waktu kontak dan massa karbon aktif untuk mencari kondisi adsorpsi optimum. Kondisi optimum adsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue oleh karbon aktif pada kulit jeruk keprok pada waktu kontak 30 menit dengan massa karbon aktif 1 gram. Karbon aktif dari kulit jeruk keprok memiliki luas permukaan karbon aktif sebesar 529,17 mg/g berdasarkan daya serapnya terhadap larutan iodin. Orange peel (Citrus reticulate) waste is often found in industrial manufacturing various kinds of beverages such as juice, syrup, fruit juice. Orange peel waste is just be thrown away with the lot number, and in the end of this waste will pollute the environment. One of the efforts to increase the economic value of orange peel waste by using the process which convert waste into activated carbon. This research aims are to produce activated carbon from orange peel with chemical activation, to determine the surface area, and its ability to adsorb Remazol Brilliant Blue dyes. Orangel peel that have washed, dried in oven at 120oC for 3 hours. H3PO4 is activating agent that used in this research with mass ratio activating agent : mass carbon 1:1. Activation is conduct at 600oC for 1 hour, orange peel then washed with bidistiled water, and dried in oven at 150oC for 6 hours. Iodine number was used to analysis the results. Adsorption of Remazol Brilliant Blue dyes by orange peel activated carbon conduct at variation contact time and mass activated carbon to find optimum condition. Optimum condition adsorption of Remazol Brilliant Blue dyes by orange peel actvated carbon isreached at 30 minutes contact time with mass activated carbon 1 gram. Activated carbon from orange peel has surface area 529,17 m g/gr based aqueous iodine adsorption
Perancangan Buku Cerita Ilustrasi Pembelajaran Peribahasa Indonesia Untuk Anak Usia 7-12 Tahun
Bahasa merupakan salah satu jati diri dari sebuah bangsa.di mana salah satu bagian dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah peribahasa Indonesia. Peribahasa Indonesia tergolong dalam salah satu pelajaran Bahasa Indonesia yang sulit dipelajari karena pembelajaran peribahasa tidaklah populer dibandingkan pembelajaran bahasa Indonesia lainnya, di samping itu penggunaan peribahasa kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, peribahasa mengandung nilai-nilai moral yang berguna bagi kehidupan. Oleh karena itu, dibuatlah perancangan buku cerita ilustrasi pembelajaran Bahasa Indonesia untuk anak usia 7-12 tahun
Analisis Kualitas Pelayanan Di Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu (Bpmppt) Kabupaten Jepara
Nowadays,we still find some weakness services in Indonesia,the weakness is a complicated service, inefficient, lack of fair service in giving service, and many factors which influence the service itself,such as from society, staffs\u27 ability, regulations set and supporting facilities. The aim of this study is to analyze the service quality and also to know some factors which hold up in giving service in BPMPPT in Jepara regency. This is a descriptive qualitative research. The data was taken by interview,observation,and documentation. To measure the quality service,the writer used five indicators, there are Tangibles, Reliability, Responsivess, Assurance, Emphaty. To know obstacles in giving service, the writer used five indicators, there are Gap Persepsi Manajemen, Gap Persepsi Kualitas, Gap penyelenggaraan Pelayanan, Gap komunikasi pasar, Gap kualitas pelayanan. The result of this research shows that in BPMPPT in Jepara there are some services that not work properly, they are infrastucture, time employee dicipline, and the lateness of time issue of licensing. Meanwhile the obstacles is the lackness of staff and thw society who wants the quick process
- …
