380 research outputs found

    Upaya Unit Pengelola Pasar Daerah (Uppd) Pasar Lawang Kabupaten Malang dalam Merealisasikan Target Pendapatan Daerah dari Sektor Retribusi Pasar

    Full text link
    Indonesia merupakan Negara yang sangat berkembang, dilihat dari aspek ekonomi, sosial, maupun budayanya.Kondisi Indonesia saat ini yang terlihat kurang stabil, membuat Pemerintah berpikir terus untuk melanjutkan suatu pembangunan yang lebih baik untuk masyarakat, pembangunan yang dimaksud mencakup semua bidang aspek kehidupan.Pemerintah saat ini sedang mengupayakan kemajuan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dengan cara memperbaiki pendapatan dan meningkatkan pendapatan untuk perbaikan pertumbuhan ekonomi. Otonomi Daerah merupakan Perubahan besar dalam sistem demokrasi di Indonesia.Pemerintah Daerah harus bisa mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia di Daerahnya, untuk membiayai pembangunan yang telah direncanakan.Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber dana terbesar bagi pembangunan di daerah.Retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang memberikan sumbangsih cukup besar, sehingga sangat diperhatikan berkaitan dengan obyek-obyek potensial. Salah satu retribusi yang terpenting adalah retribusi pasar. Ini dikarenakan kegiatan di pasar yang terus berkelanjutan setiap harinya. Adapun subyek retribusi dalam hal ini adalah para pedagang yang berjualan di pasar Lawang Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.Kata kunci: Pemerintah Daerah, Pendapatan, Retribusi

    Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Kota Pekanbaru

    Full text link
    This research concluded in communication, indicators that the policy has been issued to do the re-election BPHTB in Pekanbaru was according to the author has yet to show a good policy, In bureaucratic structures indicators are pretty good with formed by power that deal with problems BPHTB so it needs internal coordination in all fields. On the sub resources indicators, the ability to officials in system implementation Perda No. 4 in 2010 was still not and it is very necessary to promote motivation and working spirit from the officials of Regional income Pekanbaru . In this appointment or indicators tendencies members who are found in tax collection fees for acquisition of rights to land and building (BPHTB of Regional income) in Pekanbaru have not yet been held in accordance with the procedure. This can be seen from procedure or The initial Regional Taxes (SSPD BPHTB), and payment procedure BPHTB that in stages the procedure is not in accordance with the rule that is determined. While for the procedure Billing BPHTB did not walk because during in 2011 there was no error in calculating tax, a mistake in writing, or tax that touches interest/fines and tax that has not been fully pay taxes terutangnya. Reduction procedure BPHTB has not yet occurred because of lack of knowledge officers tax collectors and the lack of facilities and infrastructure that supports the process.Key words : Fees For Acquisition Of Rights To Land And Building, Pekanbar

    Pencitraan Selebritas Politisi di Blog Kompasiana

    Full text link
    Most people have become unacceptable with celebrities who are turned into politician; because people considered them just take the advantage of politics with their popularity. This study aims to determine how Kompasianer (member of the blog Kompasiana) imaged celebrity politician who became a candidate in the election of the Governor and the Vice Governor of West Java in 2013. Researcher collect 29 post in blog Kompasiana based on 3 time periods: pre-campaign, campaign, and post-campain. These posts analyze with the Critical Discourse Analysis method, with a text element model approach Teun Van Dijk. This model approach is elaborated into the structures and text elements. This study found that celebrities become a great factor in the election of Governor and Vice Governor of West Java 2013, and Rieke Diah Pitaloka is the most popular candidate. Kompasianer imaged the political celebrities subjectively and objectively. Subjective image is the expression of Kompasianer emotion aboout those 3 celebrities (like/dislike, agree/disagree. The objective image is the perception about those celebrities by the cognition of Kompasianer. This potray using two measuring devices, namely: impressions and beliefs. Based on the research results, the researchers concluded that the subjective and objective imagery is largely due to media coverage of the celebrity in question. This image then becomes difficult to remove even celebrities have long been in the political world

    Pengembangan Puture (Punakawan Adventure) sebagai Media Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

    Full text link
    Kasus kenakalan yang dilakukan oleh anak usia dini di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahun. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang tidak disertai dengan wawasan yang cukup sehingga membuat anak-anak cenderung mendapatkan dampak negatif dari penggunaannya. Untuk meminimalisir kondisi perilaku perilaku yang tidak sesuai norma tersebut diperlukan penananam pendidikan karakter menggunakan kearifan lokal. Salah satu alternatifnya adalah dengan membuat suatu media pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengembangkan media Puture (Punakawan Adventure) berbasis Adobe Flash CS6 dengan bahasa pemrograman Actionscript 3.0. Tujuan pengembangan Puture ini adalah untuk memberikan bekal kepada remaja dalam tahap pertumbuhan psikologisnya. Hasil pengembangan ini berupa aplikasi Puture yang berisi cerita sehari-hari yang mengandung nilai moral dan kearifan lokal jawa yang digambarkan dengan tokoh punakawan. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah R and D (research and development) menggunakan pendekatan kualitatif. Selain disajikan dalam aplikasi berbasis Android, penulis juga mengembangkannya dalam bentuk E-book dengan harapan dapat digunakan sebagai sumber bacaan yang bermanfaat bagi anak-anak

    Analisis Kelayakan Finansial Kelapa Sawit Rakyat (Studi Kasus: Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau)

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani kelapa sawit rakyat menurut umur tanaman, untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan petani kelapa sawit rakyat per tahun menurut umur tanaman, dan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial kelapa sawit rakyat di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi besar biaya produksi adalah dengan rumus TC=FC+VC, untuk mengidentifikasi tingkat pendapatan adalah dengan rumus I=TR-TC, dan dan untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial adalah dengan analisis NPV, IRR, dan B/C. Metode penentuan sampel adalah metode accidental. Besarnya sampel penelitian adalah sebanyak 57 sampel. Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa USAha perkebunan kelapa sawit rakyat di daerah penelitian memiliki biaya rata-rata produksi per hektar selama setahun adalah Rp 10.013.643,- yang terbesar adalah biaya sarana produksi sebesar Rp5.521.838,- yang kedua ialah biaya tenaga kerja sebesar Rp 4.334.894,- dan yang terakhir biaya penyusutan hanya sebesar Rp 156.911,-. Rata-rata pendapatan petani sampel per hektar dalam setahun adalah Rp 8.939.940,- dan Rata-rata pendapatan per petani selama setahun adalah sebesar Rp 124.382.567,-. Secara finansial, USAha Perkebunan kelapa sawit rakyat di daerah penelitian dikatakan layak untuk diusahakan dengan nilai NPV 28.692.267, IRR sebesar 24,034%dan B/C sebesar 2,81
    • …
    corecore