5 research outputs found

    Kelimpahan dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara

    Full text link
    Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu spesies kunci dalam ekosistem mangrove yang memegang peranan yang sangat penting. Hutan mangrove yang ada di Kelurahan Belawan Sicanang sudah banyak mengalami konversi lahan seperti tambak dan pemukiman. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas habitat dan penurunan populasi untuk sumberdaya kepiting bakau akibat terjadinya kerusakan daerah asuhan dan mencari makan biota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi mangrove, untuk mengetahui kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata), untuk mengetahui pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian berlangsung pada Mei - Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi adalah purposive sampling dan dibagi menjadi 3 stasiun berdasarkan aktivitas yang berbeda. Struktur populasi kepiting bakau (Scylla serrata) ditinjau dari kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata), hubungan lebar karapas dengan bobot tubuh, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi. Kualitas habitat kepiting bakau (Scylla serrata) dilihat dari kualitas air, tekstur substrat, C-organik, dan pasang surut. Hasil menunjukkan bahwa kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata) 16300 - 17000 ind/ha, dengan pola pertumbuhan allometrik negatif (b<3), faktor kondisi berkisar antara 0 - 1 yang tergolong ke dalam pipih atau tidak gemuk. Kualitas air dan substrat yang dikaji termasuk ke dalam kualitas air yang menunjang kehidupan kepiting bakau (Scylla serrata), tekstur substrat yaitu lempung berpasir dan lempung liat berpasir, serta C-organik < 1% tergolong sangat rendah, dimana tipe pasang surutnya adalah mixed prevailing semidiurnal.Mangrove crab (Scylla serrata) is one of the keystone species in the mangrove ecosystem, which had a very important role. Mangrove forests existed in Village Belawan Sicanang have been many experienced land conversion as embankment and settlements. These conditions led to degradation in habitat quality and population decline for mangrove crab due to the occurrence of the damage to the nursery ground and the feeding ground. The research aimed to determine abundance mangrove crabs and to determine the growth of mangrove crab. The research took place in May - June 2016. The method used in the determination of the location is purposive sampling and divided into 3 stations based on different activities. The mangrove crab population structure in terms of the abundance of mangrove crab, carapace width relation with body weight, growth pattern, and factor condition. The quality habitat mangrove crab viewed the water quality, the substrate texture, C-organic, and tides. The results showed that the growth pattern was negative allometric (b < 3), factor condition ranges between 0 - 1 which classified into flat or not fat. The water quality and substrate were assessed included in the water quality that supported life mangrove crab, the substrate texture was sandy loam and sandy clay loam, C-organic classified < 1% was very low, the type of tides was mixed semidiurnal prevailing

    Pengaruh Metode Perebusan Terhadap Uji Fitokimia Daun Mangrove Excoecaria Agallocha

    Get PDF
    Metabolit sekunder merupakan senyawa yang digunakan untuk menunjang kehidupan organisme, akan tetapi tidak vital dan memiliki aktifitas dibidang farmakologi dan biologi. Mangrove jenis E. agallocha memiliki banyak manfaat yang berhubungan dengan bidang farmakologi seperti antibakteri, antijamur dan antioksidan. Hal ini disebabkan karena memiliki senyawa metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis senyawa bioaktif yang dimiliki oleh daun mangrove jenis E. agallocha setelah mengalami proses perebusan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2018. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif sampling. Sampel daun mangrove jenis E. agallocha dibagi menjadi dua, yaitu sampel kering (daun E. agallocha dikeringkan menggunakan oven pada suhu 45 0C) dan sampel basah (daun E. agallocha direbus sampai mendidih). Skrining fitokimia dilakukan terhadap kedua sampel daun mangrove jenis E. agallocha. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa terdapat Perubahan kandungan senyawa bioaktifnya. Senyawa bioaktif sampel kering yaitu alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin, sedangkan senyawa bioaktif pada sampel basah yaitu alkaloid dan tanin

    Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

    Full text link
    The background of this research was that the classroom atmosphere was very calm, no one responded to the teacher's explanation, even though the teacher had repeatedly given the opportunity to ask questions. The questions given were sufficient, but in the final results of the formative test given by the teacher, the results were still far from what was expected. This study aims to describe the learning achievement of the second semester students of SDN 88 / II Sungai Mengkuang, Bungo Regency, academic year 2016/2017 in Indonesian through the assignment method. This type of research is a classroom action research (PTK) with a qualitative descriptive approach carried out in three cycles. The results showed that the use of the assignment method in class II students can improve student achievement in pre-cycle only 38.7%, 38.7% first cycle, 61.29% cycle, and 87.09% third cycl
    corecore