43 research outputs found

    Memacu Mekuatan dan Memperbaiki Mutu Beton dengan Bahan Admixtures

    Full text link
    Ewasa ini, bidang konstruksi sipil cukup pesat perkernbangannya.Dalarn kaitan ini, konstruksi beton rnernegang peranan pentingdalarn rnewujudkan sarana dan prasarana kebutuhan rnanusia, baik ituberupa rurnah pribadi rnaupun proyek-proyek dalarn skala yang besar.Berbagai kelebihan konstruksi beton bila dibandigkan dengan bahanbangunan lain (kayu atau baja), yaitu (1) tahan terhadp kelapuikan, (2) Atahan korosi, (3) tahan bakar dan pengaruh air, (4) rnudah dibentuk, dan(5) tidak perlu perneliharaan yang rutin.Klasifikasi betom rnenurut PBI 1971 dibedakan rnenjadi enarnmutu yaitu: Bo, B1, K-125, K-175, K-225 dan K > 225. Angka-angkaindeks dalarn rnutu beton ini rnenunjukkan kekuatan tekan beton karakteristikdalarn urnur 28 hari. Sedangkan menurut Pedornan Beton 1991kekuatan tekan beton (fc') harus dihitung dengan persamaan (0,76 +0,2'?ig (fc115)) fck.Untuk rnencapai kekuatan beton tersebut, kadangkala tirnbulberbagai rnasalah yang rnenunjukkan kekurangan dari beton yang dihasilkan.Oleh karenanya banyak produsen yang rnenawarkan berbagaibahan tarnbahan (admixtures) guna rnengatasi rnasalah tersebut, seperti:produk dari PT. Incrona Raya dan Sika. Disarnping itu di pasaran beredarjuga berbagai produk lain yang fungsinya juga untuk mernperbaikirnutu, dan rneningkatkan kekuatan tekan beton tersebut. Berbagai hasilpenelitian rnernfokuskan pada rnasalah penggunaan admixtures ini,rnenunjukkan bahwa: pertarna, penarnbahan tricosal BV special dapatmeningkatkan kekuatan tekan beton sebesar 10,80% pada urnur 7 hari,dan 5,40 % pada urnur 28 hari. Kedua, penpruh variasi pencarnpuranpernakain retarder dan plasticizer dapat rneningkatkan kekutan tekanbeton se6esar 15,6% pada umur 28 hari. Ketiga, peninjauan , penambahanbahan tarnbah conplast rnernberikan hasil "ada perbedaan kuat tekanbeton antara tanpa bahan tarnbah dengan diberi bahan tarnbah tersebut".Dengan dernikian pernakaian bahan yang di atas dapat dipakai sebagaiusaha meningkatkan rnutu dan kekuatan tekan beton. Untuk bahantarnbah rnerk lain yang belum ada hasil penelitiannya, perlu dilakukanpengujian terlebih dahulu di laboratoriurn

    Ekstradisi Terpidana Kasus Korupsi dalam Rangka Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi

    Full text link
    Various problems or challenges faced by law enforcement agencies in eradicating corruption. Not a few too many of the perpetrators of corruption in both the status of the suspect, accused or convicts who fled abroad. The condition is aggravated by assets also brought corruption proceeds abroad. Therefore, in order to be able to bring back the perpetrators of corruption who fled abroad including assets proceeds of corruption that brought the law enforcement officers need to use the mechanism of "extradition" or mechanism Mutual Assistance in Criminal Matters or the known as the Mutual Legal Assistance in Criminal Matters (MLA). Writing is normative legal research methods, because the authors did not conduct field studies

    Analisis Potensi Hki Hasil Penelitian Dosen Universitas Negeri YOGYAKARTA Selama Kurun Waktu 2009-2011

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi HKI dan peningkatan perolehan HKI dari hasil penilitian dosen dalam kurun waktu 2009-2011. Sampel penelitian diambil secara purposif random sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi, wawancara, pengiriman angket ke dosen yang melakukan penelitian periode tahun 2009-2011, dan pemberian pelatihan atau workshop kepada para dosen yang memiliki hasil penelitian yang berpotensi HKI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi cek lis untuk analisis tingkat kebaruan informasi yang terdapat dalam abstrak hasil penelitian dosen yang dibandingkan data informasi HKI. Disamping itu juga digunakan angket untuk menjaring semua informasi tentang profil penelitian dosen UNY tahun 2009-2011. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi HKI dari hasil-hasil penilitian dosen dalam kurun waktu 2009-2011, sebanyak 40 judul atau 18,89%. Beberapa hasil penelitian dosen UNY belum di HKI kan karena berbagai alasan, yaitu belum tau cara mendaftarkan HKI, belum bisa membuat draft HKI, maupun biaya pendaftaran dan pemeliharaan HKI yang maha

    Tempe Koro Benguk (Mucuna Pruriens L) dan Pengendalian Glikemi: Studi pada Tikus Sprague Dawley yang Diinduksi Streptozotocin

    Full text link
    Velvet bean tempe and glycemic control in streptozotocin induced Sprague Dawley ratsBackground: Modern treatment combined with functional food rich in antioxidants show the considered to control glycemic status. Such functional food is velvet bean tempe (VBT) rich in flavonoids. The study aimed to analyze the effect of the velvet bean tempe on glycemic control i.e. the blood glucose levelMethods: A randomized controlled group pre test-post test design using 50 male Sprague Dawley (SD) rats aged 2-3 months was carried out for 30 days. The rats were randomly allocated into 5 groups: negative control (C-), positive control (C+), streptozotocin (STZ)+10%VBT, STZ+20% VBT, STZ+30% VBT. Data were analyzed with paired T test, one-way Anova and continued with Duncan\u27s multiple range test. Analysis of blood glucose levels used with super glucocard II test meter, and for C peptide levels ELISA was used.Result: Supplementation of VBT 20% and VBT10% reduced the level of blood glucose until 46.1% and improve the level of C peptide until 44,3±8,3 pg/ml respectively.Conclusion: Velvet bean tempe has the potency as functional food to help controlling glycemic status

    Peningkatan Aktivitas Antioksidan Superoksida Dismutase pada Tikus Hiperglikemi dengan Asupan Tempe Koro Benguk (Mucuna Pruriens L.)

    Get PDF
    Hiperglikemi menimbulkan stress oksidatif dan patogenesis komplikasi diabetes. Untuk menurunkan hiperglikemi perlu dipertimbangkan kombinasi antara pengobatan modern dengan terapi tardisional melalui pangan fungsional guna mengurangi kerusakan sel beta pankreas. Bahan pangan yang memiliki potensi fungsional tersebut adalah biji koro benguk (Mucuna pruriens L) yang difermentasi menjadi bentuk tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh asupan tempe koro benguk terhadap kadar glukosa darah dan status antioksidan serum pada tikus hiperglikemi. Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus jantan jenis Sprague Dawley umur 2-3 bulan. Tikus dibagi ke dalam 5 kelompok dengan cara random alokasi. Kelompok 1 kontrol negatif (C-), kelompok 2 kontrol positif (C+), kelompok 3 adalah X1-TK10%, kelompok 4 adalah X2-TK10%, kelompok 5 adalah X3-TK10%. Tikus kelompok C+, X1, X2, X3 diinduksi streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kg BB secara inta peritoneal. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Data dianalisis dengan Paired T test, One way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STZ meningkatkan kadar glukosa darah dan menurunkan aktivitas antioksidan SOD serum. Hasil analisis in vivo pada tkus menunjukkan bahwa asupan tempe koro benguk menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan aktivitas antioksidan SOD serum

    Combination of Aspartate Aminotranferase and Tumor Necrosis Factor-alfa as Non Invasive Diagnostic Tools for Non Alcoholic Steatohepatitis (NASH)

    Get PDF
    Aim: to develop a non-invasive diagnostic test for non-alcoholic steatohepatitis NASH. Methods: this is a cross-sectional study on non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) subjects. Sample was taken by consecutive sampling method. Diagnostic criteria of NAFLD were confirmed by liver biopsy. Clinical variables include metabolic syndrome, aspartate aminotransferase (AST), alanine aminotransferase (ALT), adiponectine, TNF-alfa, insulin, homeostatic model assessment insulin resistance (HOMA-IR) index and liver biopsy. Patients were divided into two groups based on their liver biopsy, group 1: Non-NASH (NAFLD activity score 4). Statistical analyses were performed using Student’s t-test, Mann Whitney U, chi-square, the ROC curve, sensitivity and specificity test. Results: fifty NAFLD patients were recruited, 30 males and 20 females. Among these patients, 12 (24%) had type 2 diabetes, 36 (72%) had metabolic syndrome, the remaining 2 (4%) did not fulfilled metabolic syndrome. Liver biopsy confirmed 21 (42%) non- NASH and 29 (58%) NASH respectively. Level of AST and ALT, plasma level of adiponectine and TNF-alfa were statistically different between two groups. The AST level (>25 U/L) in combination with TNF-a (>3.28 pg/cc) demonstrated a good diagnostic accuracy for NASH (Accuracy 82%, Sensitivity 76%, Specificity 90%, PPV 92%, and NPV 73%). Conclusion: the combined diagnostic tests of AST and TNF-alfa plasma levels demonstrated a good accuracy for the detection of NASH among NAFLD patients. This combination test can be used as a noninvasive method to diagnose NASH.Key words: AST, TNF-a, diagnostic test, NASH

    Perbedaan Profil Lipid Pada Peserta Senam Jantung Sehat

    Full text link
    Background: Sports or regular physical activities have roles in preventing coronary cardiac disease. Healthy cardiac exercise is one of an aerobic exercises which has complete composition, which are warming up, main exercise , and cooling down. Sports can give best result if it is done at least three times a week. Objective of this study was to determine blood lipid profile differences in healthy cardiac exercise which had been done three times a week and once a week. Covariate factors are sex, fat, carbohydrate, calcium, and fiber intake, other physical activities, BMI, life style, and sport obedience. Methods: This study was observational design. Samples in this study are members of healthy cardiac club in Mugas, Paraga Wonodri, and Kini Jaya, Semarang. Samples were selected with Consecutive Sampling technique and data was analyzed by t test. GLM (General Linear Multivariate ) was used to find out lipid profile difference between two groups with covariate factors. Data were Analyzed by data procesing software. Result: There is no significant difference between two groups in mean energy intake (ρ=0,74), protein (ρ=0,06), fat (ρ=0,43), calcium (ρ=0,39), fiber (ρ=0,09) and cholesterol (ρ=0,24). And there is no significant difference in total cholesterol level (ρ=0,54), HDL (ρ=0,05), LDL (ρ=0,32) and triglyceride (ρ=0,77) either after including covariate factors. Conclusion: There is no difference of blood lipid level between three times a week exercise group and once a week exercise group with considering some influenced factors

    Desain pengembangan fasilitas sekolah di era revolusi industri 4.0

    Get PDF
    Kebijakan yang relevan dan baik selalu ditopang oleh suatu kajian yang baik pula. Artinya selalu ada korelasi positif antara suatu kajian yang berbasis penelitian akademik dengan kebijakan apa yang diambil. Tentu dalam konteks ini adalah yang ada kaitannya dengan pengembangan SMK ke depannya. Kajian NSPK ini bertujuan tidak lain untuk menjawab hal tersebut. Tuntutan pembaharuan kebijakan ditengah arus dan gelombang modernisasi yang semakin dinamis sangat diperlukan terlebih perkembangan revolusi Industri sudah mencapai 4.0 yang berbasis cyber physical system ini. Revolusi industrisangat memiliki keterkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan salah satunya pada aspek penggunaan peralatan praktik sebagai penunjang kompetensi siswa. Inti dari praktik siswa adalah memberikan kemampuan practical dalam penguasaan penggunaan peralatan praktik, semakin alat yang dimiliki relevan dengan perkembangan zaman semakin membantu pula peserta didik dalam upgrading skill-nya
    corecore