7 research outputs found

    EFEKTIVITAS KEBERADAAN KAMPUNG CYBER TERHADAP SIKAP NASIONALISME, PATRIOTISME, DAN BELA NEGARA MASYARAKAT

    Get PDF
    This study aims to determine the effectiveness of Cyber Village for nationalism, patriotism, and for defending the community. The method used is quantitative. Data collection techniques used a questionnaire.  Data analysis used the SPSS 20 program used univariate analysis and simple linear analysis formulas. The research sample is the people of Cyber Village, Yogyakarta. The results of a simple linear analysis study conducted in the SPSS 20 program, from the results of the effectiveness test of Cyber Village on nationalism, a significance value of 0.398 was obtained, namely p> 0.05 and the t value was -0.856, which is smaller than the t table value of 1.670. Furthermore, for patriotism, a significance value of 0.686 was obtained, namely p> 0.05 and the calculated t value was 0.407, smaller than the t table value of 1.670. Then, the significance value is 0.202, namely p> 0.05 and the calculated t value is -1.291, which is smaller than the t table value of 1.670 in community defense. It can be concluded that the results of research on the effectiveness of Cyber Village ineffectiveness on each of the 3 attitudes, namely nationalism, patriotism, and defending the country in society

    PROSTITUSI DITINJAU DARI SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

    Get PDF
    AbstrakProstitusi berarti berhubungan fisik secara intim atau hubungan badan antara laki-laki dan perempuan diluar ikatan yang sah atau perkawinan dan dilakukan secara berganti-ganti pasangan setelahnya mendapatkan uang atau imbalan serta maretial lainnya. Prostitusi yang ada di Indonesia dimulai sejak campur tangan Belanda pada waktu negara tersebut menjajah negara Indonesia dan mempengaruhi kehidupan dan tata kehidupan di Indonesia. Menurut nilai-nilai masyarakat di Indonesia yaitu pada sila kedua Pancasila terdapat urgensi dimana tercantum pesan atau amanat bahwasanya setiap warga negara harus memiliki nilai kemanusiaan yang adil dan beradab yang tinggi serta bisa menerapkan hal itu dalam kehidupan bernegara. Cita-cita hukum Indonesia terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab akan terwujud apabila prostitusi lenyap dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prostitusi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, kemiskinan dan lingkungan sosial. Dari faktor tersebut yang mendominasi masuknya dunia prostitusi yaitu kurangnya kesejahteraan dan fungsi serta peran dari keluarga dan pemerintah. Perlu ada bimbingan dan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kepribadian individu sejak dini.Kata Kunci: Prostitusi, Pancasila, sosial AbstractProstitution means intimate physical intercourse or intercourse between a man and a woman outside of a legal bond or marriage and is performed in alternating partners afterwards to obtain money or rewards and other benefits. Prostitution in Indonesia began since dutch intervention at the time the country colonized the country and affected the life and living system in Indonesia. According to the values of the people in Indonesia, namely in the second precept of Pancasila there is an urgency where there is a message or mandate that every citizen must have a fair and high civilized humanitarian value and can apply it in state life. Indonesia's legal ideals for a just and civilized humanity will be realized if prostitution vanishes in Indonesian people's lives. Prostitution in Indonesia is caused by several factors. One of them, poverty and the social environment. Of these factors that dominate the entry of the world of prostitution is the lack of welfare and the functions and roles of families and governments. There needs to be guidance and education that suits the characteristics and personalities of the individual early on. Keywords: Prostitution, Pancasila, social

    Potensi Pemanfaatan Jagung, Kacang Hijau dan Ubi Cilembu Sebagai Media Kultur Bakteri Escherichia Coli

    Get PDF
    Nutrient Agar merupakan media dominan yang umum digunakan untuk pemeriksaan kultur mikrobiologi. Harga media tersebut relatif mahal sehingga mendorong peneliti untuk menemukan media kultur alternatif. Bahan alam yang dapat dijadikan media pertumbuhan yaitu jagung, kacang hijau dan ubi cilembu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketiga bahan alam tersebut sebagai media kultur pertumbuhan bakteri yang tumbuh secara optimal. Metode penelitian yaitu eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel bakteri yang diuji pada setiap media kultur alternatif ialah bakteri Escherichia coli dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan menghitung koloni bakteri yang tumbuh menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Hasil penelitian menunjukkan jumlah koloni kacang hijau yang paling banyak tumbuh sebesar 162Ă—105 CFU/ml pada konsentrasi 4,54%, pada media jagung tumbuh sebanyak 63Ă—105 CFU/ml pada konsentrasi 7,5% dan pada media ubi Cilembu sebanyak 46Ă—105 CFU/ml pada konsentrasi 30%. Ukuran koloni yang tumbuh lebih besar yaitu pada media ubi cilembu. Berdasarkan hasil penelitian media alternatif jagung, kacang hijau dan ubi Cilembu bisa dijadikan sebagai media pertumbuhan bakteri Eschericia coli. Pertumbuhan terbaik yaitu pada media kacang hijau dengan konsentrasi 4,54%. Bagi peneliti selanjutnya dapat menguji ketiga bahan tersebut dengan bakteri gram positif dan merubah komposisi formula karena ukuran koloni yang dihasilkan masih bervariasi

    Variabilitas Musiman Jenis Mamalia Di Kawasan Industri Semen PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK Unit Palimanan, Jawa Barat

    Full text link
    A study on seasonal variability of mammals species was carried out in the cement industrial area of PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Palimanan Plant, West Jawa. The combined action of climatic factors and habitat types have an important contribution to the diversity of mammals. Season conditions in the cement industrial and quarry area can be divided into the dry and rainy seasons. Eight main habitat types are present in the region: the conservation area of Mount Blindis, tree stands within the factory area, tree stands outside the factory area, area surrounding the pool/artificial lake, area of Jatropha curcas plantation, buffer zone, shrubs, and paddy fields in the cement industrial area and quarry. The objective of this study was to compare the diversity of mammals based on the season and habitat types. Total of mammals found are 17 species, comprising 10 species of aerial mammals (bats) and 7 species of terrestrial mammals. We found that species richness in the dry and rainy season was significantly different (p = 0.000). Dry season is richer (13 species, 105 individuals) than rainy season (12 species, 93 individuals). Index of mammals species diversity in the dry season is H\u27=1.65±0.12 with evenness index J\u27=0.64; while the rainy season is H\u27=1.87±0.10 with evenness index J\u27=0.75. Communities similarities of mammals between the dry season with the rainy season is 64%

    “Flatus”: Formula Anti Galau Untukmu Sahabat

    Full text link
    Many young people in Indonesia are infected with virus "troubled". If this problem is not resolved, there will be a decrease in quality of life. Teenagers need a positive medium to devote all its problems such as a diary, so they can write whatever perceived and experienced. Diary "flatus" intended to reduce the frustrations of the youth by guiding them to find alternative solutions for the problem, increasing the interest of writing, and help improve the living spirit with motivational words. Until now we have sold 57 pieces of flatus, it proves that the product is in high demand

    Risiko Terkait Perilaku Merokok di Dalam Rumah Selama Masa Pandemi

    Get PDF
    Latar Belakang: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan hal yang harus diterapkan untuk mencegah permasalahan kesehatan khususnya untuk mencegah penularan virus COVID-19.  Kota Bogor merupakan salah satu kota di Indonesia  yang menerapkan kebijakan yang mengatur tentang PHBS. Berdasarkan survey oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor pada tahun 2019 ditemukan bahwa indikator tidak merokok di dalam rumah (62,6%) merupakan indikator PHBS dengan capaian terendah. Hal ini juga dipicu oleh frekuensi untuk tinggal di dalam rumah yang semakin meningkat selama pandemi COVID-19 sehingga masalah kebiasaan merokok di dalam rumah perlu mendapatkan perhatian lebih. Berdasarkan fenomena peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok di dalam rumah selama masa pandemi COVID-19 di salah satu daerah di Bogor yaitu RW.09 Kelurahan Pamoyanan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok di dalam rumah selama masa pandemi COVID-19 serta melakukan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku warga RW 09 Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tahun 2021 Metode: Desain penelitian menggunakan desain studi Cross Sectional. Populasi penelitian ini merupakan seluruh kepala keluarga di RW 09 Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang berjumlah 296 kepala dengan sampel sebagian kepala keluarga di RW 09. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan univariat dan bivariat. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat, ditemukan bahwa hanya variabel pengetahuan yang memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku merokok di dalam rumah dengan p value 0,011 dengan nilai OR sebesar 10,5 yang menunjukan bahwa responden yang berpengetahuan rendah memiliki risiko 10,5 kali lebih besar untuk merokok didalam rumah dibandingkan dengan responden yang berpendidikan tinggi. Berdasarkan hasil pretest dan posttest ditemukan p value sebesar 0,006 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan warga sebelum dan setelah intervensi.  Kesimpulan: Dari ketujuh variabel yang diteliti, variabel pengetahuan merupakan satu-satunya variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku merokok. Sedangkan variabel lain tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku merokok di dalam rumah. Selain itu hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan warga meningkat setelah dilakukan intervensi. Kata Kunci: merokok, COVID-19, PHBS, intervensi
    corecore