100 research outputs found

    Modifikasi Wayang Topeng Malangan di Padepokan Asmoro Bangun, Kedungmonggo Pakisaji, Malang

    Get PDF
    Artikel ini membahas Perubahan atau modifikasi pada kesenian tradisional Wayang Topeng Malangan yang telah lama berkembang di kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perubahan yang terjadi pada Wayang Topeng Malangan yang dilakukan oleh seniman dalam mempertahankan kesenian tersebut pada masa sekarang, yang cenderung didominasi oleh budaya pop. Artikel ini ditulis untuk menjawab beberapa rumusan masalah, yaitu pertama, bagaimana modifikasi Wayang Topeng Malangan dilakukan pada unsur pertunjukan dan kerajinan topeng, dan kedua adalah bagaimana modifikasi tersebut memengaruhi peran dan fungsi kesenian Wayang Topeng Malangan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Data dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi bentuk pertunjukan dan kerajinan topeng dilakukan dengan menyederhanakan dan mempercantik bentuk busana dan ragam hiasan, mengubah material dan proses pembuatan topeng. Sedangkan modifikasi gagasan terimplementasikan pada Perubahan pakem (aturan tradisi), seperti mempersingkat waktu pergelaran dan memberikan aturan baru keterlibatan perempuan dalam kesenian Wayang Topeng Malangan. Modifikasi bentuk pertunjukan dan kerajinan topeng serta gagasan berkaitan dengan Wayang Topeng Malangan memengaruhi peran dan fungsi Wayang Topeng Malangan, yang tidak sekedar sebagai seni, namun juga sebuah komoditas (produk)

    Studi Kualitatif Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Bpjs Kesehatan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan

    Full text link
    Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan pola pembiayaan pra-upaya, artinyapembiayaan kesehatan yang dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui gambaran Pelaksanaan Sosialisasi, gambaran Kepesertaan, KesiapanFasilitas Kesehatan, dan Sistem rujukan dalam Pelaksanaan Program JKN di Kecamatan Tinanggea.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melaluiwawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaansosialisasi tentang program JKN yang di jalankan oleh pihak BPJS dalam hal ini Kantor LayananOperasional Kabupaten, Dinas kesehatan, dan puskesmas di Kecamatan Tinanggea KabupatenKonawe Selatan baik itu dengan menggunakan media cetak maupun media elektronik sudahberjalan dengan baik, akan tetapi belum merata sepenuhnya ke masyarakat karena masih adamasyarakat yang tidak mengetahui tentang program JKN. Kepesertaan BPJS saat ini mencapai 40%dari jumlah penduduk. Masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS di sebabkankarena kurangnya sosialisasi tentang JKN dan kendala dari segi kesanggupan untuk membayar iuranper-bulannya. Kesiapan Fasilitas kesehatan masih kurang siap menghadapi era JKN dimana fasilitayang tersedia yakni 1 unit puskesmas dan tidak semua terdapat poskesdes di setiap desa. ditinjaudari segi sumber daya manusia, Puskesmas Tinanggea masih kekurangan dokter karena idealnyasetiap puskesmas memiliki dua orang dokter. Sistem rujukan yang dijalankan oleh Pihak puskesmamengacu pada sistem rujukan dari BPJS kesehatan yang tercantum pada UU. Namun, Kendala yangsering terjadi dalam proses rujukan yaitu masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadapsistem rujukan, dan bahkan seringkali ditemukan pasien yang meminta untuk dirujuk meski pihakpuskesmas masih mampu untuk menangani pasien tersebut

    Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Perilaku Pemanfaatan Alat Kontrasepsi Pria pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Universitas Halu Oleo Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua Negara termasuk Indonesia.Pemerintah Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukanpenekanan jumlah angka kelahiran dengan pengelolaan dan pelaksaan program Keluarga Berencana (KB).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat kontrasepsi pria pada tenaga pendidik dankependidikan di Universitas Halu Oleo Tahun 2016 ditinjau dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. Jenispenelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan Rancangan Cross SentionalStudy. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik dan kependidikan pria usia subur yangberkerja di Universitas Halu Oleo yang berjumlah 600 orang. Jumlah besar sampel dalam penelitian inisebanyak 86 orang yang diambil secara simpel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acaksederhana, sedangkan untuk menentukan besar sampel mengunakan rumus sloving. Hasil penelitianmenunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan perilaku pemanfaatanalat kontrasepsi pria pada tenaga pendidik dan kependidikan di Universitas Halu Oleo Kota Kendari tahun 2016dengan pengetahuan nilai ρvalue(0,026)< (0,05.), sikap nilai ρvalue(0,014)< (0,05.), dan tindakan nilai ρvalue(0,039)< (0,05.)

    Studi Komparatif Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Wilayah Kerja Puskesmas Poleang Barat dengan Masyarakat Perkotaan di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-lepo Tahun 2015

    Full text link
    Masalah kesehatan merupakan masalah sosial, ekonomi, politik dan hak asasi manusia yang paling penting. Mengetahui perbedaan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat Pedesaan di wilayah kerja puskesmas Poleang barat Dengan Masyarakat Perkotaan di wilayah kerja Puskesmas Lepo-lepo. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi komparatif. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2016 di Desa Ranokomea Kecamatan Poleang Barat Kabupaten Bombana dan Kelurahan Lepo-lepo Kecamatan Baruga Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Ranokomea yang berada di wilayah kerja Puskesmas Poleang Barat Kecamatan Poleang barat Kabupaten Bombana sebanyak 1.261 jiwa dengan 388 KK, dan masyarakat Kelurahan Lepo-Lepo yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lepo-lepo Kecamatan Baruga Kota Kendari sebanyak 4.611 jiwa dengan 1.184 KK. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yaitu sebanyak 76 KK di Desa Ranokomea dan 90 di kelurahan Lepo-lepo dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil uji Mann – Whitney U Test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pemanfaatan pelayanan kesehatan di pedesaan dan perkotaan (p = 0,000), ada perbedaan yang signifikan antara ketersediaan tenaga kesehatan di pedesaan dan perkotaan (p = 0,000), ada perbedaan yang signifikan antara persepsi tentang sakit di pedesaan dan perkotaan(p = 0,000), ada perbedaan yang signifikan antara tradisi di pedesaan dan perkotaan(p = 0,00) dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara aksesibilitas di pedesan dan perkotan(p =0,494)

    Survei Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tahun 2017

    Full text link
    Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatiannasional maupun global. PTM saat ini berisiko untuk semua kalangan baik usia anak, remaja, dewasa maupunlansia. Terjadinya peningkatan kasus penyakit tidak menular di Kota Kendari khususnya pada usia 15 -44 tahun.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko penyakit tidak menular pada mahaiswadi Universitas Halu Oleo Kendari tahun 2017.Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa UniversitasHalu Oleo yang terdaftar dan masih aktif mengikuti semester berjalan tahun 2016 dengan jumlah 37.427.Sampel dalam penelitian sebanyak 380 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling.Penelitian ini mengunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk faktor risikokonsumsi rokok berdasarkan kebiasaan merokok yaitu sebanyak 97 (25,5%), intensitas perokok ringansebanyak 73 (75,3%), penggunaan jenis rokok filter sebanyak 95 (97%) dan perilaku merokok pasif sebanyak380 (100%). Berdasarkan faktor risiko kosumsi alkohol sebanyak 40 (10,5%), aktivitas fisik kurang sebanyak 214(56,3%), dan pola makan berdasarkan frekuensi makan/minum pemicu penyakit tidak menular untuk seringkonsumsi jenis makanan yang mengandung gula adalah sebanyak 274 (72,1%), mengandung natrium (garam)sebanyak 133 (35,0%), mengandung tinggi lemak dengan sebanyak 211 (55,5%), sedangkan jenis minumanyang mengandung kafein dengan kebiasaan sering sebanyak 167 (43,9 %). Berdasarkan faktor risikokegemukkan 83 (21,8%), dan hipertensi sebanyak 53 (13,9%)

    Identification of Poymorphism and Association Analyses of FMO3 Gene Related with Carcass and Meat Quality in Cihateup Duck

    Full text link
    The aim of this study was to identifypolymorphism and association of the FMO3 gene related to carcass and meat quality in Indonesian Cihateup ducks. A total of sixty Indonesian Cihateup ducks were used in this study. Tissues from breast muscleswas used for genomic DNA. Association analysis showed that the SNP g.849A>G was highly significantly associated (P<0.01) with live weight (LW), carcass weight (CW), breast muscle weight (BMW), pH, cooking loss, drip loss (DL), lightness (L*) and redness (a*), TBARS and TMA. Compared to the GG genotype, the AG genotype exhibited greater levels (P < 0.05) LW, CW, pH, a*, TBARS and TMA but not DL and L*. These results will improve the understanding of the functions of the FMO3 gene in carcass and meat quality within the liver and will shed light on FMO3 as a candidate gene in the selection of ducks with good carcass and meat quality trait

    Diversity, Nest Preferences, and Forage Plants of Stingless Bees (Hymenoptera: Apidae: Meliponini) from West Halmahera, North Moluccas, Indonesia

    Get PDF
    Survey of stingless bee diversity, nesting preferences, and forage plants was conducted in West Halmahera across 134 collection sites. This research was aimed to determine species diversity, nesting preference and habitat, and dominant forage plants. There were three species found, the most common species being Tetragonula clypearis (Friese), followed by T. sapiens (Cockerell), and last T. biroi (Friese). Based on the morphology characters of each species, the key identification was provided. The most colonies were found in public houses (80.39%), followed by plantations (13.73%), and the community forest (5.88%), respectively.Most colonies nested in stone cavities, parts of the houses, wooden materials, tree trunks, logs, tree roots, bamboo, and sometimes iron cavities. The forage plants consist of forage plantation, crops, fruits, vegetables, ornamental flowers, wild plants and shrubs. The three species found were new record in West Halmahera. Bees lived in various hollow places that were safe for their colony. Bees made use of a variety of flowering plants and secrete resins around the nest site
    corecore