2 research outputs found
Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Menurut Pemikiran M. Quraish Shihab
In modern times there is still inequality about the roles and positions held by men and women in society. This is still widely discussed and debated because women still have limited opportunities in various fields, especially in obtaining education. So according to M. Quraish Shihab there needs to be a grant of rights that are equal to men and always respect it so that there is no inequality or gender bias. Based on these problems, the writing of this article aims to gain knowledge and understanding of M. Quraish Shihab's views on gender equality in aspects of education and to know the need for the application of gender equality in education. Gender equality is a position where women and men get equal opportunities both in the family, society, nation, and state environment. From this library research obtained the result that M. Quraish Shihab strongly supports the right of women to get an education. He said that women and men deserve equal respect, but not all women and men alike. Getting a healthy education is a way to improve the quality of women and is also useful to educate children or offspring in the future so as to improve economic well-being which is one of the factors increasing the quality of a person's life. Through education, women can make changes that are useful for the advancement of women in various fields
PERBANDINGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN ANTARA SISWA ASRAMA DAN NON-ASRAMA PADA PROGRAM BTHA KELAS XII MIA (MATEMATIKA DAN ILMU ALAM) MAN TEMANGGUNG
Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyak dijumpai pelajar yang
belum lancar dalam membaca al-Qur’an, baik dari segi makroj maupun
tajwidnya. Dalam menanggapi hal tersebut, MAN Temanggung
menyelenggarakan program BTHA sebagai upaya meningkatkan
kemampuan memahami dan keterampilan dalam membaca al-Qur’an.
Siswa MAN Temanggung terdiri dari siswa asrama dan siswa non-asrama.
Di mana terdapat perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an baik dari
makhroj dan tajwid antara keduanya baik dalam waktu belajar, materi
pembelajaran, serta lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca al-
Qur’an siswa asrama, untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an
siswa non-asrama, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa asrama dan non-asrama pada
program BTHA kelas XII MIA MAN Temanggung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan analisis
deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa yang terdiri dari
18 siswa asrama dan 18 siswa non-asrama dengan menggunakan teknik
random sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah tes lisan dan
dokumentasi. Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan analisis komparasi, meliputi uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji-t independen.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Kemampuan membaca al-Qur’an
siswa asrama dikategorikan baik dengan nilai rata-rata sebesar 86,33. 2)
Kemampuan membaca al-Qur’an siswa non-asrama dikategorikan cukup
baik dengan nilai rata-rata sebesar 78,44. 3) Berdasarkan hasil dari uji-t
independen, diperoleh nilai t hitung sebesar 15, 017 > nilai t tabel 1,690
sehingga diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca al-
Qur’an antara siswa asrama dan non-asrama pada program BTHA kelas XII
MIA MAN Temanggung.
Dapat disimpulkan bahwa siswa asrama memiliki kemampuan
membaca al-Qur’an yang lebih baik karena adanya pelajaran tambahan dan
melakukan tadarus al-Qur’an secara rutin dengan adanya jadwal yang
ditetapkan, sedangkan siswa non-asrama hanya memperoleh pelajaran al-
Qur’an di sekolah saja. Akan tetapi siswa non-asrama dapat memiliki
kemampuan membaca al-Qur’an yang baik apabila rutin dalam belajar dan
tadarus al-Qur’an serta membuat jadwal kegiatan agar kegiatan dapat
dilaksanakan dengan teratur