263 research outputs found

    Sibling Position and Risk Attitudes: Is Being an Only Child Associated with a Person’s Risk Tolerance?

    Get PDF
    The influence of birth order on personality has been studied for several decades, but little research has been conducted on the association between sibling position and risk tolerance. The purpose of this study was to examine the relationship between being an only child and risk-taking attitudes. Data from the 2010 National Longitudinal Survey of Youth, 1979 sample was used to test the hypotheses that only children and first borns are similar, only children exhibit a lower risk tolerance when compared to those with siblings, and only children exhibit a lower risk tolerance when compared to those with siblings when first borns are removed and only borns are compared with later borns. Results did show that only children are similar to first borns in nearly every domain of risk tolerance considered. Furthermore, they do not exhibit dramatically different risk attitudes than those with siblings when the variables of sex, locus of control, and net worth are controlled

    The Role of Diet and Hygiene in the Management of Digestive Haemorrhages on Peptic Ulcer Disease

    Get PDF
    Introduction: Digestive hemorrhage on peptic ulcer is one of the major digestive emergencies. Therapeutic progress in recent years has been based on the removal of risk factors. Our objective was to evaluate the impact of diet and hygiene on digestive haemorrhage in peptic ulcer disease.            Patients and method: Our study was prospective, monocentric, reported on digestive haemorrhages on peptic ulcer over a period of 3 months. The variables studied included: age, gender, toxic and drug habits, diet, and change in a 1-month follow-up. The Epiinfo statistical test analyzed the data. A p-value of less than 0.05 was considered significant.  Results: Fifty-two cases were retained at the end of the study. The odds ratio between irregular meal schedules and GI bleeding was OR = 18.90 [4.39 - 81.20]. Dietary habits included: chocolate (15.38%), acidic meals (61.54%), spices (30.77%). Three (5.7%) patients had relapsed.                Conclusion: The diet recommended in our study was a diet rich in soluble fiber with proscription of toxic habits. The rate of recurrence after one month of regression was low, however our study was limited by its low statistical power.&nbsp

    Pengaruh Profitabilitas dan Likuditas Terhadap Return Saham di Mediasi Risiko Investasi (Studi Pada Perusahaan Food and Beverage Dalam Daftar Efek Syariah)

    Get PDF
    The purpose of this study is to identify the potential for stock investment in food-and-beverage companies included in the List of Islamic Securities based on their financial performance as affected by investment risk which affects the produced return. The sample of this study is ten food-and-beverage companies in the List of Islamic Securities from 2016 to 2020, selected through purposive sampling method. The path analysis was performed in SPSS. This study finds that, in sub-structure 1, profitability as proxied by ROE and ROA significantly influences investment risk, that liquidity as proxied by CR significantly influences investment risk, and that QR has an insignificant positive effect on investment risk. In sub-structure 2, profitability as proxied by ROE and ROA significantly affects stock return. Liquidity as proxied by CR significantly affects stock return, while QR insignificantly and negatively influences stock return, and investment risk significantly impacts stock return. The effect of profitability, which is proxied by ROE and ROA, on stock return through investment risk is significant. As the effect of liquidity with the proxy of CR on stock return through investment risk is significant, its effect is positive and insignificant if QR is used as the proxy

    The Effect of Beauty Influencer Toward Purchase Intention of Local Cosmetics with Para-social Interaction as Mediating Variable (A Study of Tasya Farasya for Make Over)

    Get PDF
    Penggunaan media sosial di Indonesia berkembang pesat, termasuk pengguna Instagram, YouTube, dan Facebook. Di Indonesia, Instagram adalah salah satu platform media sosial paling populer. Sejak Instagram menjadi populer akhir-akhir ini, istilah "influencer" muncul. Influencer dikenal sebagai idola baru yang populer melalui media sosial. Banyak bisnis telah menggeser strategi pemasaran mereka untuk berkolaborasi dengan influencer alih-alih selebriti tradisional. Salah satu merek kecantikan di Indonesia, Make Over, mengambil kesempatan ini untuk berkolaborasi dengan beberapa influencer kecantikan. Salah satu influencer kecantikan populer di Indonesia yang bekerja sama dengan Make Over adalah Tasya Farasya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung influencer kecantikan terhadap niat pembelian merek kecantikan lokal melalui studi kasus Tasya Farasya pada merek Make Over. Penelitian ini menganalisis tiga variabel yaitu: Celebrity Endorser; Purchase Intention; dan Interaksi Para-sosial sebagai variabel mediasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pelanggan potensial Make Over di kota Malang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling di mana beberapa kriteria diperlukan. Ukuran sampel adalah 150 responden yang mengikuti Tasya Farasya di Instagram dan telah melihat ulasan produk Make Over oleh Tasya Farasya. Perangkat lunak statistik Smart-PLS digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

    Analisis Keunggulan Bersaing Berdasarkan Metode Five Forces Porter Pada Hotel Pelangi Malang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi keunggulan bersaing Hotel Pelangi berdasarkan metode five forces Porter. Penelitian Deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber Data bersumber dari wawancara dengan Public Relation Manager Hotel Pelangi, Malang. Hasil penelitian: 1) Tantangan hotel Pelangi adalah akan hadirnya 2 hotel baru pada 2020 di kota Malang sebagai pesaing baru. Hotel Pelangi harus berinovasi melakukan diferensiasi produk dengan paket Wisata Edukasi Sejarah. 2) Kekuatan daya beli masyarakat pada hotel Pelangi masih 50/50. Masih didominasi tamu lama. Sedangkan tamu baru masih minim. Hal tersebut disebabkan banyaknya jumlah hotel dan keinginan tamu yang dinamis. 3) Peraturan Daerah tentang Cagar Budaya justru membawa peluang bagi Hotel Pelangi, yakni mendapatkan keringanan Pajak dan alokasi anggaran perawatan Gedung. Hal tersebut berkaitan dengan status Hotel Pelangi sebagai Cagar Budaya. 4) Ancaman Hotel Pelangi adalah munculnya guest house. Solusi Hotel Pelangi adalah menghadirkan program-program menarik. 5) Kekuatan daya pemasok di Hotel Pelangi cukup tinggi. Semua bahan makanan dan barang material berasal dari pemasok luar. Hotel Pelangi selektif memilih bahan, terutama bahan makanan. Pertimbangan utama Hotel Pelangi dalam memilih barang adalah dari segi Kualitas dan harga kompetitif. 6) Pesaing utama Hotel Pelangi adalah hotel bintang 3 di Kota Malang. Berdasarkan data 2018, jumlah hotel di kota Malang adalah 60an hotel. Hal tersebut menjadikan industri perhotelan semakin sengit

    “Sustainable Entrepreneurship Dalam Mendorong Pertanian Konvensional Menuju Pertanian Organik (Studi Kasus di Petani Desa Giripurno Kota Batu).

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menggali faktor apa saja yang mendorong peralihan dalam sistem pertanian konvensional menuju pertanian organik. Pertanian Organik dianggap menjadi penting dengan adanya penerapan dari konsep sustainable entrepreneurship. Subjek penelitian adalah petani Desa Giripurno Kota Batu yang telah menjalankan sistem pertanian organik dan mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga sertifikasi organik di Indonesia. Desa Giripurno dipilih karena merupakan sebuah desa yang telah memiliki sertifikasi organik dan memiliki komoditas pertanian yang beragam. Informan yang digunakan adalah enam orang petani organik di Desa Giripurno Kota Batu dan dua orang petugas dari Dinas Pertanian Kota Batu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus . Teknik analisis dilakukan dengan pencarian makna dari pernyataan penting yang didapatkan melalui wawancara informan. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa faktor yang ditemukan menjadi pendorong peralihan sistem dari konvensional menuju pertanian organik. Pengetahuan alam dan lingkungan, motivasi keuntungan pribadi, motivasi altruism, pengetahuan kewirausahaan, kebijakan dan program pemerintah serta organisasi kelembagaan petani menjadi faktor pendorong pada penerapan sistem pertanian organik bagi petani organik Desa Giripurno Kota Bat

    Pertamina Spiritual Marketing Sebagai Bentuk Penerapan Marketing 3.0 Di Wilayah Marketing Operation Region I Medan. P.T. Pertamina (Persero)

    Get PDF
    Teori marketing berkembang sangat pesat setelah semakin cepatnya teknologi informasi dan komunikasi. Dimulai dari saat perusahaan mobil Ford memproduksi kendaraan Ford model T yang terkenal, teori marketing 1.0 cukup lama mendominasi, dari awal abad 20 sampai dengan akhir abad 20. Kemudian di awal abad 21 disaat teknologi informasi berkembang, teori marketing 2.0 muncul. Selanjutnya teori marketing 3.0 muncul sebagai kelanjutan dari teori sebelumnya untuk menjawab kebutuhan konsumen akan aktualisasi diri yang ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan. Pertamina Spritual Marketing (PSM) hadir sebagai bentuk adaptasi dan jawaban PT Pertamina (Persero) serta aplikasi teori marketing 3.0. PSM dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan yang bertujuan agar PT Pertamina (Persero) dapat memberikan kontribusi positif kepada para stakeholder
    • …
    corecore