333 research outputs found
Aplikasi Virtual Tour Tempat Wisata Alam Di Sulawesi Utara
- Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat, memunculkan banyak inovasi baru dari teknologi. Salah inovasi perkembangan teknologi adalah Virtual tour yang mulai banyak digunakan misalnya pada beberapa aplikasi untuk memperkenalkan suatu lokasi. Akan tetapi penggunaan aplikasi virtual tour sebagai media promosi pariwisata di Indonesia masih sangat sedikit. . Skripsi dengan judul Virtual tour Tempat Wisata Alam di Sulawesi Utara ini dibuat untuk mengembangkan sebuah aplikasi interaktif yang dapat menampilkan informasi secara visual dari suatu tempat wisata alam di Sulawesi Utara. Metodologi pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah metodologi Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang merupakan metode rancang bangun perangkat lunak multimedia yang menekankan pada 6 tahap pengembangan multimedia. Tools yang digunakan dalam aplikasi ini adalah PT Gui, Eclipse dan Google Maps. Dalam aplikasi ini, pengguna bisa melihat keadaan 360 tempat wisata alam di 10 spot tempat wisata yang dibuat dengan teknik immersive photography. Dengan mereprensentasikan informasi dalam bentuk gambar panorama 360 memudahkan pengguna untuk menampilkan informasi secara visual dari suatu tempat wisata alam di Sulawesi Utara.Kata kunci - Virtual Tour, Panorama, Sulawesi Utar
Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Untuk Anak Umur 6 – 9 Tahun Berbasis Android
— Bahasa inggris merupakan bahasainternational yang kerap digunakan diberbagai bidang,misalnya dibidang pendidikan. Pengetahuan tentang bahasainggris sudah diajarkan sejak dari sekolah dasar, tetapitidak banyak dari anak – anak terlebih khusus anak usia 6– 9 tahun untuk mudah mengerti tentang pengetahuanbahasa inggris. Terkadang orang tua rela mengeluarkanuang lebih untuk memberikan pelajaran khusus diluarsekolah seperti kursus untuk memberikan pengetahuanlebih tentang bahasa inggris kepada anak mereka. Padaperkembangan teknologi informatika terlebih khususnyapada teknologi smartphone yang bersistem operasi androidtelah banyak menyediakan beberapa macam aplikasi yangbisa mempermudah pekerjaan manusia sehari – hari.Tetapi banyaknya aplikasi yang beredar sekarang lebihdidominasi oleh aplikasi yang diperuntukan kepada orangdewasa, sedangkan aplikasi yang dikhususkan untuk anakusia 6 – 9 tahun masih tergolong sedikit dan materiedukasinya terbatas dalam bidang pendidikan khususnyaaplikasi pembalajaran bahasa inggris. Tujuan penelitian iniadalah untuk merancang dan membangun aplikasipembelajaran bahasa inggris untuk anak usia 6 – 9 tahunyang menarik, interaktif dan mampu memberikanpengetahuan lebih tentang bahasa inggris. Aplikasi iniberbasis android dengan menggunakan metodologiMultimedia Development Life Cycle. Tahapan padametodologi multimedia antara lain concept, design, materialcollecting, assembl, testing, dan distribution. Aplikasipembelajaran yang dihasilkan mampu memberikantambahan pengetahuan materi pembelajaran bahasainggris dan mampu digunakan dengan baik oleh anak usia 6– 9 tahun dengan syarat harus dibimbing oleh orang tuapada awal penggunaan aplikasi.Kata kunci —Bahasa inggris, Aplikasi Pembelajaran,Multimedia, Androi
Implementasi Virtual Tour Sebagai Media Informasi Daerah (Studi Kasus : Kota Manado)
– Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat, memunculkan banyak inovasi baru dari teknologi. Salah satu inovasi yang kita jumpai saat ini adalah Virtual tour misalnya penyampaian informasi tentang lokasi dari suatu daerah atau tempat dengan Virtual tour. Akan tetapi penggunaan aplikasi virtual tour sebagai media penyampaian informasi untuk memperkenalkan lokasi–lokasi di Kota Manado belum ada, sehingga dibuatlah sebuah media Implementasi Virtual Tour Sebagai Media Infomasi Daerah (Studi Kasus : Kota Manado). Tujuan aplikasi ini untuk mengimplementasikan virtual tour sebagai media informasi untuk memperkenalkan lokasi yang bisa di kunjungi di Kota Manado dimana informasi ini ditampilkan secara visual dari suatu lokasi dengan panorama 360o sehingga pengguna dapat mengetahui keadaan sekitar. Metode yang digunakan adalah metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang merupakan metode rancang bangun perangkat lunak multimedia yang menekankan pada 6 tahap pengembangan multimedia. Terdapat tiga puluh satu lokasi di Kota Manado yang digunakan dalam pembuatan apliaksi Virtual tour ini. Pada penelitian ini gambar panorama 3600 akan dipublish kedalam website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado dan juga diintegrasikan ke Google Maps dan Google Street View sehingga pengguna dapat melihat lokasi-lokasi tersebut kapan dan dimana saja dengan menggunakan bantuan internet
Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung Koroner Pada Manusia
Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang sangat ditakutkan oleh banyak orang. Gelaja dan penyebabnya sampai sekarang masih sulit dideteksi dan didiagnosa. Informasi dan pengetahuan tentang penyakit jantung koroner, gelaja, penyebab, cara pencegahan dan pengobatan masih terbatas. Kurangnya pengetahuan dari masyarakat membutuhkan pengetahuan, informasi dan sistem pembelajaran tentang penyakit jantung koroner dalam bentuk video animasi 3 dimensi.Pada pembuatan video animasi 3 dimensi ini, proses dimulai dengan menentukan ide dan tema, studi literatur, mengumpulkan data sehingga merancang storyboard. Setelah itu melakukan proses modeling, teksturing, riging, animating camera operation, hingga dapat direndering dengan menggunakan aplikasi blender dan makehuman, untuk kemudian menjadi bagian-bagian adegan dari video animasi 3 dimensi. Setelah proses pembuatan adegan selesai, maka dilanjutkan proses penggabungan adegan yang telah dibuat di aplikasi blender dan penambahan teks serta audio menggunakan aplikasi Wondershare Filmora dan Audacity. Tahap terakhir adalah proses final rendering yang menghasilkan video animasi 3 dimensi secara keseluruhan menjadi format file.mp4 beresolusi 720x576 pixel berdurasi 5 menit 55 detik dan ukuran file 163 M
Rancang Bangun Animasi 3 Dimensi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus: Polres Bolaang Mongondow)
Kabupaten Bolaang Mongondow memilikitingkat kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi tiap tahunya, menurut data penyebab kecelakaan lalu lintasyang diperoleh dari satuan lalu lintas Polres Bolaang Mongondow, pada bulan januari 2015 sampai agustus 2015, sudah terjadi 301 kasus kejadian kecelakaan lalu lintas yang di sebabkan oleh pengemudi yang lengah atau kurang berkonsentrasi saat sedang mengemudi. Melakukan aktivitas seperti menggunakan HP (handphone), mengambil makanan/minuman, dan mengobrol saat sedang mengemudi adalah faktor utama yang menyebabkan pengemudi lengah atau kurang berkonsentrasi. Animasi 3D merupakan animasi yang berwujud tiga dimensi meskipun bukan dalam bentuk 3D yang sebenarnya, yaitu bukan fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam layar kaca 2D. Tidak seperti animasi 2D yang memiliki dimensi panjang X dan lebar Y, animasi 3D selain memiliki ke dua dimensi tersbut juga memiliki dimensi kedalaman Z.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat video animasi 3 dimensi penyebab kecelakaan lalu lintas sebagai sarana informasi untuk masyarakat tentangbahaya melakukan aktivitas seperti menggunakan HP (handphone), mengambil minuman/makanan, dan mengobrol saat sedang mengemudi yang dapat menyebabkan pengemudi lengah, dan berakibat padakecelakaan lalu lintas. Pembuatan video animasi 3 dimensi ini, dimulai dengan tahap pengumpulan data, penentuan ide dan tema, desain karakter hingga perancangan storyboard. setelah itudilakukan proses modelling, texturing, rigging animating,3d visual effects, lighting hingga tahap rendering, dengan menggunakan aplikasi Blender dan Makehuman yang kemudian menghasilkan beberapa potongan-potongan video animasi 3 dimensi. Setelah proses rendering selesai, tahap selanjutnya adalah final editing, dimana semua hasil video animasi 3 dimensi yang telah selesai dibuat sebelumnya pada aplikasi blender, akan disatukan dan diberikan teks, gambar, efek transisi, serta audio dengan menggunkaan aplikasi corel video studio pro x6. Tahap terakhir adalah final rendering yang menghasilkan video animasi 3 dimensi secara keseluruhan dengan format file MP4, durasi 5 menit 53 detik, beresolusi 1920x1080 pixel dan ukuran file 423 MB
Chaperone-Mediated Protein Disaggregation Triggers Proteolytic Clearance of Intra-nuclear Protein Inclusions
The formation of insoluble inclusions in the cytosol and nucleus is associated with impaired protein homeostasis and is a hallmark of several neurodegenerative diseases. Due to the absence of the autophagic machinery, nuclear protein aggregates require a solubilization step preceding degradation by the 26S proteasome. Using yeast, we identify a nuclear protein quality control pathway required for the clearance of protein aggregates. The nuclear J-domain protein Apj1 supports protein disaggregation together with Hsp70 but independent of the canonical disaggregase Hsp104. Disaggregation mediated by Apj1/Hsp70 promotes turnover rather than refolding. A loss of Apj1 activity uncouples disaggregation from proteasomal turnover, resulting in accumulation of toxic soluble protein species. Endogenous substrates of the Apj1/Hsp70 pathway include both nuclear and cytoplasmic proteins, which aggregate inside the nucleus upon proteotoxic stress. These findings demonstrate the coordinated activity of the Apj1/Hsp70 disaggregation system with the 26S proteasome in facilitating the clearance of toxic inclusions inside the nucleus
Memory with memory in genetic programming
We introduce Memory with Memory Genetic Programming (MwM-GP), where we use soft assignments and soft return operations. Instead of having the new value completely overwrite the old value of registers or memory, soft assignments combine such values. Similarly, in soft return operations the value of a function node is a blend between the result of a calculation and previously returned results. In extensive empirical tests, MwM-GP almost always does as well as traditional GP, while significantly outperforming it in several cases. MwM-GP also tends to be far more consistent than traditional GP. The data suggest that MwM-GP works by successively refining an approximate solution to the target problem and that it is much less likely to have truly ineffective code. MwM-GP can continue to improve over time, but it is less likely to get the sort of exact solution that one might find with traditional GP
Fusing face and body display for Bi-modal emotion recognition: Single frame analysis and multi-frame post integration
This paper presents an approach to automatic visual emotion recognition from two modalities: expressive face and body gesture. Pace and body movements are captured simultaneously using two separate cameras. For each face and body image sequence single "expressive" frames are selected manually for analysis and recognition of emotions. Firstly, individual classifiers are trained from individual modalities for mono-modal emotion recognition. Secondly, we fuse facial expression and affective body gesture information at the feature and at the decision-level. In the experiments performed, the emotion classification using the two modalities achieved a better recognition accuracy outperforming the classification using the individual facial modality. We further extend the affect analysis into a whole image sequence by a multi-frame post integration approach over the single frame recognition results. In our experiments, the post integration based on the fusion of face and body has shown to be more accurate than the post integration based on the facial modality only. © Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2005
- …