4 research outputs found

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POTENSI SUMBERDAYA PESISIR DI DAERAH LILIFUK DESA BOLOK

    Get PDF
    Abstrak- Pembangunan wilayah pesisir berkembang dengan pesat seiring pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Kondisi ini dapat mengancam ekosistem dan potensi pesisir terutama kawasan yang masih memiliki kearifan lokal.  Lilifuk merupakan suatu kearifan lokal dalam pengelolaan daerah perlindungan laut yang mengedepankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Sikap masyarakat perlu diukur untuk memberikan respon terhadap potensi sumberdaya pesisir di daerah kearifan lokal Lilifuk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2010. Lokasi penelitian di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan induktif (Moleong, 2000). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi dan Wawancara mendalam (In depth Interview) dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Wawancara dilakukan dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD). Responden penelitian adalah tokoh adat,  tokoh agama, pemerintah desa, masyarakat setempat dan orang luar yang memanfaatkan dan berperan pengelolaan Lilifuk di Desa Bolok dengan jumlah sampel sebanyak 67 orang. Analisis data dimulai dengan menyeleksi data, tabulasi data, standarisasi data dan interpretasi data. Standarisasi Data  menggunakan skala pengukuran Likert. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap potensi sumberdaya perikanan di daerah Pesisir Desa Bolok dengan kriteria Baik. Kata Kunci : Persepsi, Lilifuk, Desa Bolok &nbsp

    Potential of using photovoltaic systems to power underwater fishing lights in small-scale fishing vessel in Indonesia

    Get PDF
    The limited stock and uncertainty of fuel prices as a source of driving the main engine and generator on ships greatly affect the lives of fishermen in Indonesia. Even though there is a policy in the form of assistance from the government in the form of subsidies, fishermen still feel doubtful about being able to get such assistance. To overcome this and with the potential of solar energy in Indonesia, as well as a manifestation of appropriate technology and blue economy policies, a photovoltaic system is made that is combined with underwater lights as a fishing tool. Activities are carried out by measuring environmental conditions and the energy that comes out of the PV system and giving questionnaires to the fishermen. The results showed that the use of PV systems combined with underwater lights in fishing activities gave good results. The result of electrical energy that can be generated is 393.24 Wh/day and can meet the ship’s electricity needs for 4 days. This result is also supported by the Wilcoxon test results for technical, economic, environmental, health, and safety aspects with a significance value of 0.001 (p<0.05)

    PENGEMBANGAN KEGIATAN WISATA MANGROVE MENJADI KAWASAN EDUWISATA DI KELURAHAN OESAPA BARAT KOTA KUPANG

    Get PDF
    ABSTRAKEkosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dibandingkan dengan sistem ekologi lainnya. Penerapan pendekatan eduwisata pada wisata mangrove bertujuan untuk menggabungkan nilai-nilai edukasi, konservasi, dan keberlanjutan dalam satu rangkaian kegiatan. Metode yang digunakan adalah penyuluha dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melakukan rehabilitasi dan konservasi serta pemahaman mengelola dan melestarian ekowisata mangrove menjadi kawasan eduwisata. Untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan edukasi mangrove diberikan bibit mangrove sebanyak 1000 buah, polybag, materi edukatif berupa poster dan lifleat. Manfaat pengembangan wisata mangrove bagi masyarakat adalah meningkatkan nilai edukasi, ekologi, sosial dan ekonomi bagi masyarakat, pengelola dan pengunjung..Kata kunci: mangrove; ekowisata; oesapa barat ABSTRACTMangrove ecosystem is one of the most productive ecosystems compared to other ecological systems. The application of the edu-tourism approach to mangrove tourism aims to combine the values of education, conservation, and sustainability in one series of activities. The methods used are counseling and mentoring. The results achieved were that participants gained knowledge and skills to carry out rehabilitation and conservation as well as an understanding of managing and preserving mangrove ecotourism into an edu-tourism area. To support the sustainability of mangrove education management, 1000 mangrove seeds, polybags, educational materials in the form of posters and lifleats were given. The benefits of mangrove tourism development for the community are to increase educational, ecological, social and economic value for the community, managers and visitors. Keywords: mangroves; ecotourism; oesapa barat

    ANALISIS KORELASI PERFORMA PERTUMBUHAN, BIOPIGHMEN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK POLAR Dunaliella Salina PADA MEDIA KULTUR BERSALINITAS YANG BERBEDA

    No full text
    Salinitas termasuk dalam salah satu faktor yang berpengaruh terhadap mikroalga dalam mempertahankan tekanan osmotik protoplasma. Perubahan salinitas pada media kultivasinya akan memperlambat laju fotosintesis mikroalga. Maka dari itu, salinitas diduga mempengaruhi pertumbuhan, produksi biomassa dan kandungan pigmen (klorofil dan karotenoid) D. salina yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan kajian mengenai hubungan antara laju pertumbuhan, pighmen dan aktivitas antioksidan ekstrak polar mikroalga D salina pada media kultur bersalinitas yang berbeda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Prodi Budidaya Perairan UNISNU – Jepara dengan metode eksperimen laboratoris. Variabel independent penelitian adalah perbedaan salinitas media kultur yaitu 20, 25, 30, 35 dan 40 ppt. Sedangkan variabel dependent penelitian adalah kepadatan sel, berat basah, kadar klorofil a, b, karotenoid dan aktitivas antioksidan terhadap radikal DPPH. Data antar variabel dilakukan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perbedaan salinitas, D salina lebih mengutamakan produksi pighmen klorofil a, dari pada klorofil b dan karotenoid (p < 0,05). Terdapat hubungan positif antara laju pertumbuhan terhadap produksi klorofil a, b dan karotenoid yaitu y = 128,2x - 10,10 (R2 = 0,938); y = 46,51x - 4,004 (R2 = 0,958); y = 50,93x - 3,393 (R2 = 0,955). Terdapat hubungan positif antara aktivitas antioksidan terhadap laju pertumbuhan, produksi klorofil a, b dan karotenoid yaitu y = -2683x + 460,5 (R2 = 0,927);  y = -20,54x + 245,5 (R2 = 0,951); y = -56,39x + 225,3 (R2 = 0,924); dan y = -52,91x + 282,7 (R2 = 0,978). Semakin tinggi laju pertumbuhan D. salina maka produksi klorofil a, b dan karotenoid semakin tinggi. Selanjutnya hasil ektraksi tersebut memiliki aktifitas antioksidan yang semakin tinggi.
    corecore