3 research outputs found

    Dual Inoculation of Rhizobium and Arbuscular Mycorrhizal Fungi Increases Soil-Total Nitrogen, Available Phosphorus, and Yield of Soybean in Vertisols

    Get PDF
    Soybean is a protein source food crop with high economic value. So far, national production has not been able to meet domestic demand resulting in continuing import of soybean. The use of rhizobium and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) as biological fertilizers could be an alternative to increase soybean production. The research aimed to investigate the effect of dual inoculation of rhizobium and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) on root nodules formation, AMF development, total-N and available P of Vertisols, and yield of soybean. This study was designed in a completely randomized design) with 4 treatments namely no inoculation (R0), rhizobium inoculation (R1), AMF inoculation (R2), and dual inoculation of rhizobium and AMF (R3), with four replications. The variables observed were the number of effective root nodules, AMF spore density, AMF colonization, soil total-N, available P, plant height, number of pods, and seed weight. The results showed that dual inoculation of rhizobium and AMF had a better effect on the number of effective root nodules, AMF spore density, AMF colonization, soil total- N, available P, plant height, number of pods, and seed weight compared to the single inoculation and un-inoculated treatment

    PENGOLAHAN LIMBAH MENJADI PEMBENAH TANAH DAN POT SERTA PESTISIDA ORGANIK DI BURAEN KUPANG

    Get PDF
    Jemaat Gereja Betesda Buraen sebagian besarnya adalah petani dan tergabung dalam 5 kelompok tani. Banyak permasalahan pertanian dan ekonomi yang dihadapi kelompok tani di jemaat ini diantaranya menurunnya kesuburan tanah, meningkatnya serangan hama dan patogen  tanaman sehingga menurunkan pendapatan petani. Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini, petani diberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah limbah yang ada di linkungannya menjadi produk yang dapat meningkatkan produksi pertanian sekaligus pendapatan keluarga.Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendaur ulang limbah menjadi bahan yang lebih bernilai sekaligus mengurangi dampak negatif limbah bagi lingkungan.  Kegiatan yang disiapkan berupa pelatihan pengolahan  limbah sekam padi menjadi biochar (bahan pembenah tanah), pengolahan limbah tekstil khususnya handuk bekas menjadi wadah tanam yang bernilai ekonomis serta peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang tersedia di sekitartempat tinggal untuk membuat pestisida organik. Kegiatan ini telah dilakukan selama 1 hari. Terdapat paling sedikit 15 petani mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Antusiasme peserta cukup besar untuk mengetahui dan mengikuti kegiatan PKM. terbukti dengan keterlibatan secara aktif selama diskusi dan praktek. Hasil evaluasi menunjukan ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani terhadap materi yang diberikan. Berdasarkan hasil  umpan balik peserta mengharapkan adanya kesinambungan kegiatan seperti ini sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan juga  menghasilkan produk-produk lain yang dapat dijual untuk peningkatan pendapatan keluarga

    PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI NTT MELALUI PERANCANGAN TEKNOLOGI APLIKATIF PEMADUAN BIOTETES, PEMUPUKAN ORGANIK DAN REDUKSI DOSIS PUPUK BUATAN

    No full text
    Produktivitas jagung di NTT  Tahun 2007 yang rendah (2,3 ton/ha) dapat ditingkatkan melalui kombinasi  biotetes, pemupukan organik dan pengurangan penggunaan dosis pupuk.. Ekperimen lapangan dilakukan  selama 2 tahun -  menggunakan paket teknologi aplikatif modell pemaduan pupuk organik biomassa kirinyu kirinyu (Chromolaena odorata), dengan  biotetes dan variasi dosis pemupukan N,P,K anorganik, untuk menguji pengaruh dan dampak terhadap komponen tanaman dan tanah, melalui metode analisis statistika sidik ragam dan uji Tukey menggunakan perangkat lunak SPSS, serta analisis ekonomi input-output, dan BC ratio untuk menentukan rancangan teknologi aplikatif mode dalam perspektif  konservasi daya dukung lahan. Hasil penelitian pada Tahun 1 menunjukkan bahwa biotetes dan aplikasi dosis pemupukan hijau biomassa berdampak positif terhadap karasteristik tanah Grumosol yang ditanami jagung, yakni kecenderungan meningkatkan kandungan bahan organik, kandungan nitrogen, fosfor dan kalium lahan, kecenderungan stabilisasi kapasitas tukar kation tanah dan  pH tanah yang tetap moderat alkalis. Model unggulan terbaik adalah model pemupukan hijau biomassa kirinyu 20 ton.ha-1 serta pemberian biotetes yang menghasilkan jagung pipilan kering tertinggi yakni sebesar 5,29 ton.ha-1  serta secara ekologis tetap kontruktif dan secara ekonomi menjanjikan. Pada tahun kedua, percobaan dengan mengkombinasikan 2 mode terbaik secara ekologis-ekonomis, dengan variasi dosis pupuk NPK buatan menunjukkan bahwa biotetes dan aplikasi dosis pemupukan NPK anorganik berpengaruh terhadap karasteristik tanah Grumosol, dan  interaktif terhadap hasil jagung pipilan kering: relatif menstabilkan kandungan bahan organik dan kapasitas tukar kation, dan cenderung meningkatkan kandungan nitrogen, fosfor, kalium. Hasil jagung biji pipilan kering nyata tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan pemberian biotetes dan dosis pemupukan NPK 100 % (B1D1) dan 150 % (B1D2) yakni berturut-turut 6,98 ton/ha dan 7,82 ton/ha. Nilai BC ratio masing-masing kombinasi perlakuan terbaik tersebut berturut-turut 3,18 dan 3,38. Kata kunci : produktivitas, jagung, teknologi aplikatif, biotetes, kirinyu
    corecore