8 research outputs found

    Sintesis Multiferoik BiFeO3 Berbasis Pasir Besi dengan Metode Sol Gel

    Full text link
    Multiferoik BiFeO3 telah berhasil disintesis dengan metode Sol Gel yang berbasis pasir besi (Pantai Jolosutro, Blitar. Pada penelitian ini digunakan metode Sol Gel dengan variasi suhu kalsinasi antara 250°C - 500°C dengan waktu penahanan selama 1 jam pada tungku tabung yang dialiri gas nitrogen. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan uji XRD (X-ray Difraction). Multiferoik BiFeO3 yang disintesis menggunakan metode sol gel memiliki kemurnian 93,13%. Ukuran kristal yang dihasilkan pada rentang suhu kalsinasi tersebut antara 7,2 nm – 62,4 nm. Nilai susebtibilitas bahan semakin meningkat yang mengidentifikasikan bahan bersifat feromagnetik

    Sintesis dan Karakterisasi XRD Multiferroik BiFeO3 Didoping Pb

    Full text link
    Sintesis multiferoik BiFeO3 didoping Pb telah dilakukan dengan metode Pencampuran basah (liquid mixing), menggunakan Fe murni dan Fe2O3 hasil sintesis dari pasir besi. Dalam penelitian ini digunakan variasi konsentrasi doping Pb x=0,25; x=0,5; variasi suhu kalsinasi dan variasi holding time. Sample dikarakterisasi dengan XRD (X-ray Difraction) dan magnetic susceptibility balance. Sampel variasi konsentrasi doping Pb x=0,25 ditemukan fasa pengotor BFO sekunder sedangkan sampel x=0,5 ditemukan fasa pengotor BFO sekunder dan fasa bahan penyusun. Dekomposisi fasa BiFeO3 menjadi fasa sekunder BFO meningkat dengan meningkatnya suhu kalsinasi dan holding time. Doping Pb memperbesar kemungkinan terbentuknya fasa BiFeO3. Konsentrasi doping Pb x=0,5 dapat meningkatkan prosentase fraksi volume BiFeO3 sebesar ~7% dan dapat menurunkan prosentase fraksi volume fasa BFO sekunder sebesar ~15%, namun dekomposisi fasa menjadi fasa bahan penyusun meningkat ~43%. Ukuran kristal BiFeO3 sebesar ~29 nm sampai ~112 nm. Sampel memiliki nilai χ berkisar 1,69x10-7

    Pengaruh Temperatur dan Laju Aliran Gas CO2 pada Sintesis Kalsium Karbonat Presipitat dengan Metode Bubbling

    Full text link
    Kalsium karbonat presipitat mempunyai tiga jenis bentuk kristal yaitu kalsit, vaterit, dan aragonit. Pengaruh temperatur dan laju aliran gas CO2 terhadap pembentukan fase dan morfologi PCC telah dipelajari. Penelitian ini menggunakan batu kapur alam dan metode bubbling. Pada proses karbonasi variasi temperatur reaksi yang digunakan adalah 300C, 500C, dan 700C sedangkan pada masing-masing variasi temperatur dilakukan variasi laju aliran gas CO2 yaitu 2, 5, dan 7 SCFH. Selama proses karbonasi temperatur dan kecepatan pengadukan dijaga konstan. Endapan yang terbentuk disaring kemudian dikeringkan. Karakterisasi yang dilakukan mengggunakan XRD dan SEM. Dari hasil sintesis dapat disimpulkan bahwa vaterit terbentuk pada temperatur rendah dengan laju aliran gas CO2 tinggi, aragonit terbentuk pada temperatur tinggi dengan laju aliran gas CO2 rendah, sedangkan kalsit tebentuk pada setiap variasi perlakuan yang dilakukan karena kalsit merupakan fase yang paling stabil

    PREPARASI NANOPARTIKEL Fe3O4 DARI PASIR BESI DAN PELAPISANNYA PADA LOGAM NON MAGNETIK

    Get PDF
    PREPARASI NANOPARTIKEL Fe3O4 DARI PASIR BESI DAN PELAPISANNYA PADA LOGAM NON MAGNETIK. Telah berhasil disintesis partikel Fe3O4 dengan metode ko-presipitasi dengan dan tanpa penggunakan poli-etilen-glikon (PEG)-400 sebagai template dalam pelarut HCl dan pengendap NH4OH. Hasil sintesis tanpa templatemenunjukkan ukuran kristal dari partikel Fe3O4 10 nm. Proses pelapisan partikel dilakukan dengan cara spin-coating pada permukaan aluminium setelah sebelumnya partikel dilarutkan di dalam surfaktan tetra-metil-amonium-hidroksida (TMAH). Dipelajari hasil pelapisan dengan menggunakan foto SEM dan AFM/MFM, yang mencakup aspek-aspek homogenitas penyebaran partikel dan morfologinya serta faktor korosi oleh surfaktan TMAH

    Sintesis dan Karakterisasi Kalsium Ferit Menggunakan Pasir Besi dan Batu Kapur

    Full text link
    Sintesis Kalsium Ferit telah dilakukan dengan metode pencampuran basah menggunakan Fe2O3 hasil sintesis dari pasir besi dan CaCO3 dari batu kapur alam. Dalam penelitian ini digunakan variasi suhu sinter, variasi waktu sinter dan variasi perbandingan mol Fe3+/Ca2+. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan DTA/GTA, XRD dan SEM-EDX. Sampel dengan perbandingan mol Fe3+/Ca2+ 6 pada pemansan 8000C selama 3 jam menghasilkan 100% Ca-Fe-O dengan 28,81% CaFe4O7, 24,57% Ca2Fe9O13, dan 46,62% Ca4Fe14O25. Pada sampel variasi suhu sinter dan variasi waktu sinter sampel dengan perbandingan mol Fe3+/Ca2+ 12 tidak mengalami Perubahan yang signifikan. Namun, hasil perbandingan dari ketiga variasi menunjukkan terbentuknya Fe2O3 tertinggi pada suhu sinter 9000C
    corecore