4 research outputs found

    PERBAIKAN SIKAP KERJA PADA PROSES PEMBERSIHAN GARAM AMED DAPAT MENURUNKAN BEBAN KERJA, KELUHAN OTOT DAN KELELAHAN SERTA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

    Get PDF
    Sikap kerja pekerja pada proses pembersihan adalah duduk di lantai dengan kaki di bawah, sehingga sikap kerjaini sering membungkuk saat membuang kotoran garam sehingga cepat menyebabkan keluhan pada sistem danmengakibatkan kelelahan Sikap kerja yang tidak alamiah menyebankan otot berkontraksi atau bekerja sehinggamenyebabkan denyut nadi kerja meningkat. Bila kelelahan ini terus berlangsung maka dapat berakibat terhadappenurunan kekebalan tubuh dan konsentrasi kerja. Untuk itu dilakukan penelitian one short case study dengan rancanganpre-post test group design dengan subjek 5 orang pekerja wanita pada proses pembersihan garam. Beban kerja diprediksidari nadi kerja yang dihitung dengan metode 10 denyut. Keluhan subyektif didata dari indikasi tingkat kelelahan dankeluhan otot skeletal yang diperoleh melalui pengisian kuesioner 30 items kelelahan dan Nordic Body Map sebelum dansesudah bekerja. Data produktivitas kerja dihitung perbandingan nadi kerja dengan jumlah produk yang dihasilkan. Bedakemaknaan data dianalisis dengan uji t-Paried pada taraf signifikansi 5 % ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkanbahwa perbaikan sikap kerja menyebabka

    Embracing the Evaporative System in Air Conditioning Technology for Efficient Cooling Solutions

    Get PDF
    The use of an air conditioning system requires large amounts of electrical energy to carry out repeated vapor compression cycles. The use of an evaporative cooling system in this research is by spraying condensate water on the condenser, which is one solution to absorb condenser heat. Another thing that can be done is to reset the fan speed on the condenser to cool it. Resetting the fan speed on the condenser can also help improve AC performance and reduce electrical energy use. The test was carried out by modifying the 1 Pk R-410a AC split condenser by installing 6 nozzles, 2 rows of 3 columns and a DC pump to spray water on the condenser. The independent variables of this research are spraying position and fan speed. The result obtained from the research is an increase in COP by 35% and a reduction in electrical power usage by 15% by using additional water spray with a nozzle behind the condenser both when blowing the full blower and when the blower blowing speed is reduced by 75%. The use of evaporative systems in air conditioning technology is a promising solution to achieve sustainable and efficient cooling solutions.The use of an air conditioning system requires large amounts of electrical energy to carry out repeated vapor compression cycles. The use of an evaporative cooling system in this research is by spraying condensate water on the condenser, which is one solution to absorb condenser heat. Another thing that can be done is to reset the fan speed on the condenser to cool it. Resetting the fan speed on the condenser can also help improve AC performance and reduce electrical energy use. The test was carried out by modifying the 1 Pk R-410a AC split condenser by installing 6 nozzles, 2 rows of 3 columns and a DC pump to spray water on the condenser. The independent variables of this research are spraying position and fan speed. The result obtained from the research is an increase in COP by 35% and a reduction in electrical power usage by 15% by using additional water spray with a nozzle behind the condenser both when blowing the full blower and when the blower blowing speed is reduced by 75%. The use of evaporative systems in air conditioning technology is a promising solution to achieve sustainable and efficient cooling solutions

    PERAN PENGELOMPOKAN MOLEKUL PADA HYDROUS ETANOL TERHADAP KINERJA MESIN

    Get PDF
    In this study observed the role of molecular clustering on engine performance produced by hydrous ethanol fuel (95.5% v). The test was performed using variation load for four-cylinder motor. Engine performance is measured using Brake Power Engine load cell type indicator TD 800PM. The engine performance produced by anhydrous ethanol was also tested. The resulting engine performance of both fuels is compared. The results showed that the power produced by hydrous ethanol was slightly higher than that of anhydrous ethanol. The charging effisiency generated by hydrous ethanol is upper than that of anhydrous ethanol.Pada penelitian ini diamati peran pengelompokan molekul terhadap kinerja mesin yang dihasilkan bahan bakar hydrous etanol (95,5%v). Pengujian dilakukan menggunakan pembebanan bervariasi pada motor bakar satu silinder empat langkah. Kinerja mesin diukur menggunakan Engine Brake Power indikator load cell tipe TD 800PM. Kinerja mesin yang dihasilkan oleh anhydrous etanol juga diuji. Kinerja mesin yang dihasilkan kedua bahan bakar tersebut dibandingkan. Hasil penelitian menunjukkan Daya mesin yang dihasilkan hydrous etanol sedikit lebih tinggi dari anhydrous etanol. effisiensi pengisian yang dihasilkan oleh hydrous etanol lebih tinggi dari anhydrous etanol

    PERBAIKAN PERAPEN PERAJIN GAMELAN DESA TIHINGAN KLUNGKUNG BALI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAJIN

    No full text
    Proses produksi pembuatan gamelan ini masih tradisional dengan menggunakan prapen (tempat kerja) dengan nyala api terbuka baik untuk proses peleburan maupun proses pembakaran bahan untuk pembentukan gamelan (nguwad)untuk proses peleburan dan  pembentukan sehingga meningkatkan beban kerja perajin akibat paparan panas radiasi dan debu. Kondisi lingkungan kerja perajin yang belum nyaman dimana rerata suhu basah di tempat kerja mencapai 27,85 ± 0,12 oC dan rerata suhu kering mencapai 31,09 ± 0,97 oC, sehingga sebagian besar perajin merasakan beban yang cukup berat dalam proses kerja, terutama pada proses peleburan dan proses nguwad (pembentukan gamelan). Proses kerja peleburan dan proses nguwad beban kerja perajin cukup berat disertai paparan panas radiasi, adanya debu yang potensial menggangu kesehatan kerja dan lingkungan, hal ini menyebabkan produktivitas perajin menjadi rendah. Selain itu proses kerja yang cukup berat menyebabkan perajin tidak mampu bekerja sepanjang hari dan sering setelah berturut-turut kerja selama 3 hari mereka libur selama 1 hari. Tentu kondisi ini menyebabkan berkurangnya penghasilan perajin. Ongkos yang diterima perajin adalah dengan sistem borongan dalam satu kelompok perajin yang terdiri dari 3 sampai 4 orang per group. Meningkatnya kelelahan perajin ini dikarenakan adanya lingkungan kerja yang panas akibat paparan panas dari tungku yang terbuka, dan adanya sikap kerja berdiri dan membungkuk saat penuangan logam cair ke dalam cetakan serta jika duduk sering dengan sikap duduk tidak alamiah. Untuk itu perlu dilakukan penerapan iptek bagi masyarakat melalui perancangan sistem pembuangan asap dan debu  melalui pendekatan ergonomi dengan rancangan pre and post test desaign group. Setelah penggunaan sistem pembuangan asap dan debu, diperoleh bahwa terjadi penurunan kadar debu di tempat kerja dari rata-rata 49,51 µg/m3 menurun menjadi 25,90 µg/m3. Demikian juga rerata denyut nadi  tukang perapen mencapai 115,31 ± 2,56 denyut/menit, setelah perbaikan menurun menjadi rerata 111,81 ± 3,52 denyut/menit. Rerata denyut nadi tukang jepit mencapai 114,71 ± 3,24 denyut/menit menurun menjadi 110,41 ± 4,96 denyut/menit dan rerata denyut nadi tukang nguwad mencapai 125,71± 3,21 denyut/menit (katagori beban kerja berat) menurun menjadi rerata 123,01 ± 2,05 denyut/menit (katagori beban kerja sedang). akibat suhu lingkungan yang tinggi, suhu tubuh akan meningkat sehingga meningkatkan denyut nadi. Keluhan Kelelahan menurun dari skor 52,79 menurun menjadi 38,51 dan skor keluhan otot skeletal juga menurun dari 58,44 menjadi 38,74. Sehingga produktivitas meningkat dari rata-rata 0,89 menjadi 1,04
    corecore