119 research outputs found

    PENGARUH STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERINTEGRASI READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) PADA PERKULIAHAN BIOLOGI DASAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, KETERAMPILAN METAKOGNITIF, HASIL BELAJAR KOGNITIF, RETENSI, DAN KARAKTER MAHASISWA BERKEMAMPUAN AKADEMIK BERBEDA

    Get PDF
    ABSTRAK Kata Kunci: PBL, RQA, kemampuan akademik, motivasi belajar, keterampilan metakognitif, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter Strategi, model atau pola perkuliahan merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran konvensional sebagian besar masih mendominasi pola perkuliahan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Strategi tersebut belum optimal dalam membangkitkan motivasi dan minat belajar mahasiswa, memberdayakan keterampilan metakognitif, meningkatkan retensi, dan mengembangkan karakter mahasiswa. Problem Based Learning (PBL) merupakan strategi pembelajaran konstruktivistik yang berpotensi membangkitkan motivasi dan minat belajar mahasiswa, memberdayakan keterampilan metakognitif, meningkatkan retensi, dan mengembangkan karakter mahasiswa. Penggunaan PBL telah mengungkapkan berbagai kelebihan, namun terdapat kekurangan dari strategi pembelajaran ini. Diperlukan suatu strategi pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi kekurangan PBL seperti strategi pembelajaran Reading Questioning and Aswering (RQA). RQA merupakan strategi yang dikembangkan atas dasar kenyataan bahwa hampir semua mahasiswa tidak membaca materi kuliah terkait perkuliahan yang akan datang, yang berakibat strategi perkuliahan yang dirancang sulit terlaksana dan pada akhirnya pemahaman terhadap materi perkuliahan menjadi rendah. Integrasi PBL dan RQA membentuk strategi PBLRQA. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh PBL, RQA, PBLRQA, dan pembelajaran konvensional terhadap motivasi belajar, keterampilan metakognitif, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter mahasiswa berkemampuan akademik berbeda pada perkuliahan Biologi Dasar, serta menjelaskan hubungan antara keterampilan metakognitif dengan hasil belajar kognitif, antara keterampilan metakognitif dengan retensi, dan antara hasil belajar kognitif dengan karakter mahasiswa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalent control group design pola faktorial 4 x 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang terdiri atas 4 jenis yaitu strategi PBL, RQA, PBLRQA, dan pembelajaran konvensional, sedangkan kemampuan akademik yang terdiri atas kemampuan akademik atas dan bawah sebagai variabel moderator. Variabel terikatnya adalah motivasi belajar, keterampilan metakognitif, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket motivasi dan minat belajar, tes keterampilan metakognitif terintegrasi dengan hasil belajar kognitif, Metacognitive Skill Inventory (MSI), angket dan lembar observasi perilaku berkarakter, dan angket tanggapan mahasiswa. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan anakova dan regresi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) strategi pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi dan minat belajar, keterampilan metakognitif yang diukur dengan menggunakan rubrik, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter mahasiswa pada perkuliahan Biologi Dasar, tetapi tidak berpengaruh terhadap keterampilan metakognitif yang diukur dengan MSI. Strategi PBLRQA berpotensi membangkitkan motivasi belajar, memberdayakan keterampilan metakognitif, meningkatkan hasil belajar kognitif, mempertahankan retensi, dan mengembangkan karakter mahasiswa, dibandingkan dengan strategi PBL, RQA, dan pembelajaran konvensional (2) kemampuan akademik berpengaruh terhadap motivasi dan minat belajar, keterampilan metakognitif yang diukur dengan rubrik, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter mahasiswa pada perkuliahan Biologi Dasar, tetapi tidak berpengaruh terhadap keterampilan metakognitif yang diukur dengan MSI. Mahasiswa berkemampuan akademik atas memiliki Persentasee perubahan nilai motivasi dan minat belajar, keterampilan metakognitif, hasil belajar kognitif, retensi dan karakter lebih tinggi daripada mahasiswa berkemampuan akademik bawah, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan akademik berpengaruh terhadap motivasi belajar, keterampilan metakognitif yang diukur dengan MSI, retensi mahasiswa pada perkuliahan Biologi Dasar, tetapi tidak berpengaruh terhadap minat belajar, keterampilan metakognitif yang diukur dengan rubrik, hasil belajar kognitif, dan karakter mahasiswa, (4) ada hubungan antara keterampilan metakognitif dengan hasil belajar kognitif mahasiswa; ada hubungan antara keterampilan metakognitif dengan retensi mahasiswa; tetapi tidak ada hubungan antara hasil belajar kognitif dengan karakter mahasiswa pada perkuliahan Biologi Dasar. Temuan pada penelitian ini berupa: 1) sintaks strategi PBLRQA, 2) skor terkoreksi variabel motivasi belajar, keterampilan metakognitif, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter tertinggi terdapat pada mahasiswa yang diajar dengan strategi PBLRQA, 3) penggunaan angket untuk mengukur variabel keterampilan metakognitif kurang tepat dan kurang akurat merekam keterampilan metakognitif mahasiswa, 4) persentasee peningkatan motivasi dan minat belajar, keterampilan metakognitif yang diukur dengan rubrik, hasil belajar kognitif, retensi, dan karakter mahasiswa berkemampuan akademik atas lebih besar daripada mahasiswa berkemampuan akademik bawah, 5) strategi pembelajaran inovatif seperti PBLRQA cenderung lebih tepat dalam meningkatkan motivasi belajar, keterampilan metakognitif, retensi, dan karakter mahasiswa berkemampuan akademik atas, dan 6) terkait uji hubungan, terlihat bahwa pada keempat strategi pembelajaran yang berbeda, keterampilan metakognitif memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar kognitif dan retensi mahasiswa, sedangkan hasil belajar kognitif tidak berhubungan dengan karakter mahasiswa. Berdasarkan kemanfaatan dari penelitian ini, disarankan agar strategi PBLRQA dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengembangan strategi pembelajaran pada Pendidikan Biologi, dan dasar pertimbangan dalam menetapkan kebijakan strategi pembelajaran pada kelompok mata kuliah kependidikan dan keahlian. Bagi dosen, agar dapat menerapkan strategi PBLRQA khususnya pada mata kuliah Biologi Dasar.   ABSTRACT Bahri, Arsad. 2016. Effect of Problem Based Learning (PBL) Integrated with Reading, Questioning, and Answering (RQA) Learning Strategies in Basic Biology on Learning Motivation, Metacognitive Skills, Cognitive Learning Outcome, Retention, and Character of Students with Different Academic Level. Dissertation. Doctoral Program on Biology Education, Postgraduate, State University of Malang. Advisor (I) Prof. Dr. Aloysius Duran Corebima, M.Pd, (II) Prof. Dr. agr. H. Mohamad Amin, S. Pd, M.Si, and (III) Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd. Keywords: PBL, RQA, academic level, learning motivation, metacognitive skills, cognitive learning outcome, retention, and character Strategies, models or patterns of lectures are important aspect in the learning process. Conventional learning strategies were still dominate the pattern of lectures at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Makassar. These strategy was not optimal in raising student motivation and interest in learning, empowering metacognitive skills, increase retention, and developing students’ character. Problem Based Learning (PBL) is a constructivist learning strategy that could potentially raise student motivation and interest in learning, empowering metacognitive skills, increase retention, and developing students’ character. The implementation of PBL has revealed various benefits, but there was also some weakness. Thus, it required a learning strategy which is expected to cover that weakness of PBL as Questioning, Reading, and Aswering (RQA) learning strategy. RQA is a learning strategy developed based on the the fact that almost all students do not read the upcoming lecture materials, causing failure of learning strategy planned and finally the students’ comprehension becomes low. Integration PBL and RQA is called PBLRQA leraning strategy. The aim of research was to investigate the effect of PBL, RQA, PBLRQA, and conventional learning on learning motivation, metacognitive skills, cognitive learning outcome, retention, and character of students with different academic level in Basic Biology, as well as to determine the correlation between metacognitive skills with cognitive learning outcome, between metacognitive skills with retention, and between cognitive learning outcome with students’ character. This research was carried out in a quasi-experimental with pretest-posttest non-equivalent control group design and factorial 4x2. The independent variable are learning strategy included PBL strategies, RQA, PBLRQA, and conventional learning, and academic level as moderator variable included higher and lower academic level. The dependent variable is the learning motivation, metacognitive skills, cognitive learning outcome, retention, and students’ character. The sample of research was four Basic Biology classes in Faculty of Mathemathic and Natural Science, State University of Makassar. Data were collected by using a questionnaire of learning motivation and interest, metacognitive skills test integrated with the cognitive learning outcomes, metacognitive skills inventory (MSI), questionnaires and observation sheets of character behaviors, and students’ feedback questionnaire. Data were analyzed by descriptive and inferential with analysis of covariate and regression. The results of the research concluded that (1) learning strategies affect the learning motivation and interest, metacognitive skills were measured using a rubric, cognitive learning outcome, retention, and the students’ character in Basic Biology, but has no effect on metacognitive skills as measured by MSI. PBLRQA strategy potential to raise the learning motivation, empowering metacognitive skills, improve cognitive learning outcome, maintain retention, and develop the students’ character, compared with PBL, RQA, and conventional learning, (2) academic levels affect the learning motivation and interest, metacognitive skills being measured the rubric, cognitive learning outcome, retention, and students’ character in Basic Biology, but has no effect on metacognitive skills as measured by MSI. Students on high academic level has the percentage change in the value of learning motivation and interest, metacognitive skills, cognitive learning outcome, retention, and character higher than the students on lower academic level, (3) the interaction between learning strategy and academic level affect the learning motivation, metacognitive skills being measured with MSI, and students’ retention in Basic Biology, but has not effect the learning interest, metacognitive skills as measured by the rubric, cognitive learning outcome, and students’ character, (4) there is a correlation between metacognitive skills with cognitive learning outcome; there is a correlation between metacognitive skills with students’ retention; but there is no correlation between the cognitive learning outcome with the students’ character in Basic Biology. The findings of study were: 1) the phases of PBLRQA strategy, 2) the corrected score of learning motivation, metacognitive skills, the cognitive learning outcome, retention, and the characters were the highest in students who were taught by PBLRQA strategy, 3) the use of inventory to measure metacognitive skills are less precise and less accurate record metacognitive skills of students, 4) the increasing percentage of learning motivation and interest, metacognitive skills as measured by the rubric, the cognitive learning outcome, retention, and the character of students on higher academic level is greater than the lower academic level, 5) the innovative learning strategies like PBLRQA tend to be more precise in improving learning motivation, metacognitive skills, retention, and the character of students on higher academic level, and 6) related to the correlation test, it seemed that in the four different learning strategies, metacognitive skills has a significant correlation with cognitive learning outcome and students’ retention, whereas the cognitive learning outcome was not related to the character of students. Based on the benefits of this study, it is suggested that in order PBLRQA strategies can be used as a basis for the development of learning strategies in Biology Education, and the basic consideration in setting policy on the learning strategies group educational and expertise courses. For the lecturers, in order to implement the PBLRQA strategy especially in Basic Biology course

    STRATEGI PEMBELAJARAN READING QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) PADA PERKULIAHAN FISIOLOGI HEWAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA

    Get PDF
    Abstrak: Strategi Pembelajaran Reading Questioning and Answering (RQA) pada Perkuliahan Fisiologi Hewan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran, kemampuan akademik, dan interaksi keduanya terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa pada perkuliahan Fisiologi Hewan di Jurusan Biologi FMIPA UNM. Penelitian ini adalah quasi eksperimen, yaitu dua sampel diberi perlakuan strategi pembelajaran berbeda yakni strategi Reading Questioning, and Answering (RQA) dan multistrategi dengan mempertimbangkan kemampuan akademik awal mahasiswa. Pengumpulan data hasil belajar kognitif dilakukan dengan menggunakan tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa. Hasil belajar kognitif mahasiswa yang diajar dengan RQA 12,57% lebih tinggi dibandingkan dengan multistrategi; (2) ada pengaruh kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa. Hasil belajar kognitif mahasiswa berkemampuan akademik atas 18,01% lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa berkemampuan akademik bawah. (3) ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa. Skor hasil belajar kognitif tertinggi pada kombinasi RQA dan kemampuan akademik atas. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pengajar mengimplementasikan strategi pembelajaran RQA pada perkuliahan yang lain dan mempertimbangkan aspek kemampuan akademik dalam pemilihan strategi pembelajaran. Kata kunci: Reading Questioning Answering, Hasil Belajar Kognitif, dan Strategi Pembelajara

    Exploring the Correlation between Metacognitive Skills and Retention of Students in Different Learning Strategies in Biology Classroom

    Get PDF
    Abstract. Metacognitive skills were believed to contribute on vary of cognitive activity of students, including the retention. This research was conducted during one semester in four different classes that were taught biology by using four different learning strategies: Problem-based Learning (PBL), Reading Questioning and Answering (RQA), PBL integrated with RQA (PBLRQA), and multi-strategy. This research explored the correlation between metacognitive skills with retention of students in the four different strategies, and compared the four regression lines whether or not they are parallel. The research results showed that the correlations between metacognitive skills and students’ retention were significant. The results of the analysis of variance related to the regression equation in the four different strategies were parallel and not coincide and the regression line of RQA strategy was at the highest position. It indicated that this strategy has the potency to empower metacognitive skills and simultaneously maintained the students’ retention. It would be important information for lecturers that they should empower the metacognitive skills through the appropriate learning strategies because it was believed could affected the students’ retention. Keywords: metacognitive skills, retention, problem-based learning, reading questioning answering, regression line

    Strategi Problem-Based Learning (PBL) Terintegrasi Reading Questioning and Answering (RQA) Meningkatkan Retensi Mahasiswa Berkemampuan Akademik Berbeda

    Get PDF
    Abstract – The aim of this research was to determine the effect of PBL, RQA, PBLRQA, and conventional learning on retention of students with different academic level in Basic Biology classroom. This research was a quasi experiment with pretest-posttest control group design. Student’s retention was measured by essay test. Data were analyzed with one way ANCOVA. The result of research showed that: 1) learning strategy and academic level effected on student’s retention. PBLRQA had the potency to improve student’s retention greater than others strategy, 2) retention of students with higher academic level was greater than lower academic level, 3) interaction between learning strategy and academic level did not effect on student’s retention. PBLRQA could implement to the others subjects. Key words: Problem-based learning, reading questioning answering, retention, academic leve

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BIOLOGI PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK PENCAPAIAN STANDAR KOMPETENSI KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP

    Get PDF
    karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Melalui pengembangan perangkat pembelajaran kontekstual berbasis kontruktivisme diharapkan konsep-konsep materi pelajaran dapat diintegrasikan dalam konteks kehidupan nyata dengan harapan siswa dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan lebih mudah. Berdasarkan hasil observasi lanjutan yang dilakukan oleh peneliti di kota Makassar diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang ada belum sepenuhnya menunjang ketercapaian tujuan kegiatan belajar yaitu belum mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi serta menerapkan pengetahuan yang dimiliki pada kehidupan seharihari. Padahal konsep keanekaragaman hayati yang terdapat pada pelajaran IPA Terpadu SMP kelas VII semester 1 sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Agar siswa dapat menerapkan prinsip dan konsep dalam kehidupan sehari-hari, maka diperlukan strategi pembelajaran yang mampu mengajak siswa kea rah tersebut. Dengan demikian upaya inovasi dan kreatif pengajaran yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran tersebut mutlak diperlukan untuk SMP di Makassar. Alternatif pemecahannya yaitu adanya perangkat pembelajaran kontekstual yang berbasis pada filosofi konstruktivisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual Biologi pada mata pelajaran IPA terpadu berbasis 4 Konstruktivisme untuk Pencapaian Standar Kompetensi keanekaragaman mahluk hidup. Penelitian dilaksanakan dengan pembuatan perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati melalui pendekatan konstruktivisme akan tetapi hanya sampai pada tahap analisis pengembangan perangkat pembelajaran yang memadukan model pengembangan Dick and Carey, Borg and Gall dan Arch C. Luther. Analisis dimulai dari identifikasi tujuan pengajaran, analisis instruksional, identifikasi awal karakteristik siswa, merumuskan tujuan kinerja, mengembangkan tes acuan patokan, mengembangkan strategi pembelajaran, dan pengembangan atau pemilihan materi pengajaran. Hasil penelitian ini adalah serangkaian analisis awal pengembangan perangkat pembelajaran kontekstual biologi berbasis kontruktivisme pada sebagai berikut. (1) Identifikasi tujuan pengajaran dilakukan berdasarkan Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang tercantum di dalam standar isi. Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selanjutnya dikembangkan rumusan tujuan. Pengembangan rumusan tujuan, selain mengacu pada pedoman pengembangan RPP, juga mengacu pada taksonomi pendidikan Bloom’s yang direvisi. (2) Analisis Instruksional (Conducting a goal Analysis), berdasarkan rumusan tujuan yang telah dilakukan, maka selanjutnya dilakukan analisis instruksional untuk menentukan apa tipe belajar yang dibutuhkan oleh siswa. Analisis instruksional dibuat dalam bentuk taksonomi pendidikan yang mengacu pada taksonomi Bloom’s yang direvisi oleh Anderson. (3) Mengidentifikasi tingkah laku awal/Karakteristik siswa (Identity Entry Behaviours, Characteristic. Analisis siswa dilakukan berdasarkan tingkat perkembangan kognitif siswa yang menunjukkan bahwa siswa SMP adalah tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke 5 atas. Disain pembelajaran tentang keanekaragaman makhluk hidup dirancang untuk subjek didik SMP/MTs dengan usia antara 13-15 tahun. Maka sesuai dengan teori Peaget, siswa pada kelompok usia tersebut berada dalam tahap operasional formal atau mereka telah mampu berpikir abstrak. Jadi pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan lebih kompleks dari pada anak yang berada pada level perkembangan kognitif dibawahnya. (4) Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives), Berdasarkan analisis instruksional dan dimensi proses kognitif yang diharapkan pada siswa tujuan kinerja yang diharapkan pada siswa adalah melakukan sejumlah aktivitas kerja ilmiah atau keterampilan proses dengan pendekatan yang lebih bersifat induktif. Adapun sejumlah tujuan kinerja yang diharapkan selama proses pembelajaran adalah siswa melakukan aktivitas: Obeservasi, Infrensi, Prediksi, Klasifikasi, dan lain-lain. (5) Mengembangkan Tes Acuan Patokan (developing criterian-referenced test items), Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis terlebih dahulu menetapkan tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur. (6) mengembangkan Strategi Pengajaran (develop instructional strategy), Pemilihan pendekatan pembelajaran bertujuan untuk memilih dan merencanakan kegiatan belajar berdasarkan bahan kajian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah dibuat agar dapat dicapai hasil belajar yang maksimal. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini, dan tujuan yang ingin dicapai digunakan pendekatan yang berorientasi pada pembelajaran inovatif-progresif. (7) Pengembangan atau Pemilihan Materi Pengajaran (develop and select instructional materials)

    Penggunaan Media Powerpoint dan Animasi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experimental) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media power point dan animasi terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar. Hipotesis penelitian ini adalah  ada pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil belajar biologi siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Makassar kelas XI IPA2sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 orang dan kelas XI IPA3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 orang. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 kali pertemuan. Pengukuran hasil belajar dilakukan dengan memberikan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. Pengambilan data dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar, melalui tes tertulis yang meliputi Pretes (tes hasil belajar kognitif awal siswa) dan postest (tes hasil belajar kognitif akhir siswa) Data yang terkumpul dianalisis secara statistik deskriptif dengan menggunakan pedoman pengkategorian hasil belajar menurut Arikunto dan uji hipotesis secara inferensial dengan menggunakan analisis kovariansi (Anakova) dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran diperoleh nilai p lebih kecil dari alpha 0,05 (p < 0,05) dengan sig. 0,010. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa

    THE CONTRIBUTION OF LEARNING MOTIVATION AND METACOGNITIVE SKILL ON COGNITIVE LEARNING OUTCOME OF STUDENTS WITHIN DIFFERENT LEARNING STRATEGIES

    Get PDF
    Abstract. The study of the correlation between learning motivation and metacognitive skill on students’ cognitive learning outcome simultaneously in classes taught by different learning strategies is still lacking. A correlational research was conducted to investigate the contribution of learning motivation and metacognitive skill simultaneously on cognitive learning outcome of 142 students studying biology in classes experiencing different learning strategies at Faculty of Mathematics and Natural Science, State University of Makassar, Indonesia. The learning motivation was measured by using motivation questionnaire adapted from Keller (1983), and metacognitive skill was measured integrated with cognitive test. The findings showed that contribution of learning motivation and metacognitive skills simultaneously on cognitive learning outcomes in PBL-RQA, PBL, RQA, and conventional learning strategies was very high. The contribution of metacognitive skills on cognitive learning outcome was much greater than the contribution of learning motivation. This finding research was contrary with the previous studies. Based on the facts related to metacognitive skills, learning should consider seriously the empowerment of metacognitive skills by implementing appropriate learning strategies. Further researches are needed to reveal the correlation between learning motivation on cognitive learning outcomes in different populations and measuring instruments. Key words: biology cognitive learning outcome, learning motivation, metacognitive skill, problem-based learning, problem-based learning-reading questioning and answering

    Pengaruh Pendekatan Inquiry dan Discovery Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Walenrang

    Get PDF
    This research aims to find out the influence of inquiry and discovery approach toward the biology-learning outcome at grade XI students in SMA Negeri 1 Walenrang. This research was quasy experiment with Posttest Only, Non-Equivqlent Control Group Design. This research was done in SMA Negeri 1 Walenrang by taking two classes as research subjects. They were XI IPA3 as experimen group with 39 students who were tought through inquiry and discovery and XI IPA2­ with 40 students as control group who were tought through expository aproach. The data of the researh was found by giving result test after all the material had been tought. The data was analyzed showed that the result of experiment group was good categorized with average 77,26 were as result of control group was wortcing on categorized with average 71,17. Based on the test by using test data analysis t where P<0,05 so that Ho rejected and H1 was accepted. It showed that there was influence of inquiry and discovery learning approach toward the biology learning outcome at grade XI students in SMA Negeri 1 Walenrang

    PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN PENGEMBANGAN KARAKTER MAHASISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) PADA PERKULIAHAN BIOLOGI DASAR

    Get PDF
    Perkuliahan Biologi Dasar di Jurusan Biologi FMIPA UNM sebagian besar masih didominasi oleh strategi pembelajaran yang masih berorientasi pada penguasaan konsep dan belum mengupayakan untuk memberdayakan kemampuan berpikir mahasiswa, termasuk keterampilan metakognitif. Hal ini berimplikasi terhadap kemampuan kognitif mahasiswa cenderung rendah. Pada proses perkuliahan, masih banyak permasalahan yang belum terpecahkan terutama yang terkait dengan konsepkonsep biologi yang mendasar yang mereka bawa dari bangku sekolah menengah. Minat baca mahasiswa terhadap materi perkuliahan untuk menyiapkan diri mengikuti perkuliahan masih sangat rendah yang berakibat pada kurangnya pengetahuan awal mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung sehingga mahasiswa mengalami kesulitan untuk membangun pengetahuan baru. Permasalahan lain, pembentukan sikap dan karakter mahasiswa cenderung diabaikan. Akibatnya pebelajar yang dihasilkan adalah pebelajar yang hanya cerdas dalam berpikir tetapi tidak berkarakter. Diperlukan suatu strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan di atas. Strategi yang dianggap tepat untuk diterapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Namun ada kecenderungan hanya mahasiswa dengan kemampuan akademik atas yang dapat terlibat aktif dalam pembelajaran PBL, sedangkan mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik bawah cenderung kesulitan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di dalam kelas. Penyebabnya antara lain tidak ada kolaborasi antara mahasiswa berkemampuan akademik atas dan berkemampuan akademik bawah atau mahasiswa cenderung tidak memiliki pengetahuan awal terkait materi perkuliahan yang akan dibahas karena kurang membaca. Reading Questioning and Aswering (RQA) adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan atas dasar kenyataan bahwa hampir semua mahasiswa yang ditugasi membaca materi kuliah terkait perkuliahan yang akan datang selalu tidak membaca, yang berakibat strategi perkuliahan yang dirancang sulit atau tidak terlaksana dan pada akhirnya pemahaman terhadap materi perkuliahan menjadi rendah. Implementasi strategi pembelajaran RQA terbukti mampu memaksa mahasiswa untuk membaca materi kuliah yang ditugaskan, sehingga strategi perkuliahan yang dirancang dapat terlaksana dan pemahaman terhadap materi perkuliahan berhasil ditingkatkan. Perpaduan strategi pembelajaran RQA dengan PBL diharapkan mampu menutupi kekurangan dari PBL. Perpaduan RQA dan PBL ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan metakognitif mahasiswa. Kemampuan metakognitif mahasiswa dapat diberdayakan melalui strategi-strategi pembelajaran. Kemampuan metakognitif untuk memonitor hasil belajar mahasiswa sendiri dengan menggunakan strategi tertentu, agar belajar dan mengingat dapat berkembang. Strategi pembelajaran RQA termasuk strategi pembelajaran metakognitif. Strategi metakognitif merupakan strategi yang digunakan untuk mengetahui proses kognitif seseorang dan caranya berpikir tentang bagaimana informasi diproses. Selain itu, pengembangan karakter mahasiswa diharapkan berkembang melalui strategi PBL dipadu RQA

    Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) pada Keong Mas (Pomacea canaliculata L.)

    Get PDF
    This experimental study aimed to analyze the toxicity of the Cassia alata L. leaves extract in Pomacea canaliculata L with the concentration of the extract as independent variable and the mortality of Pomacea as the dependent one. There were two steps in this study: introductory test and main test. Both of them were done to examine LC50 (lethal concentrate) and LT50 (lethal time) using the number of mortality and its velocity during 48 hour observation. Based on the introductory study, we chose concentrate of 2,5 %; 3%; 3,5%; 4%; and 4;5% of the leaves extract for the treatment groups. Control group were not given any extract. Every group of treatment consisted of 50 Pomacea and each treatment was done 5 times so that there were 1500 Pomacea used in this study. Probit analysis was used for this study result. I then be sown that Cassia alata L. leaves extract could cause mortality of Pomacea canaliculata L which occured from 4 hour after the start of the study. The LC50 was 4,290% of leaves extract after 16 hours after the application with regression  slope Y = 2,456 + 4,561X, and the LT50 was 29,834% with Y = 0,047 + 1,976X
    • …
    corecore