16 research outputs found

    PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI CLUB SIGMA PALU

    Get PDF
    ABSTRAKPermasalahan yang akan dicari jawabanya pada penelitian ini adalahapakah ada pengaruh latihan push-up terhadap ketepatan smash dalam permainanbola voli pada Club Sigma Palu? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh latihan push-up terhadap ketepatan smash dalam permainan bola volipada Club Sigma Palu. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) yang bersifat eksperiment.Lokasi penelitian adalah di Club Sigma Palu. Peneliti mengumpulkan data 12orang pemain Club Sigma Palu sebagai subjek penelitian atau sampel penelitian.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Jenis tesnyaadalah tes performance/ perbuatan yang merupakan ketepatan smash. Berdasarkananalisa dengan teknik statistik inferensial, bahwa tes ketepatan smash diperolehperhitungan yaitu yaitu thitung sebesar 16,55 dengan ttabel dengan taraf signifikan5% d.b : (N-1)(12-1) = 11 sebesar 2,201. Jadi thitung lebih besar dari pada ttabel atauthitung=: 16,55 > ttabel = 2,201 . Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, iniberarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan (berarti),antara latihan push-up terhadap ketepatan smash dalam permainan bola voli dapatditerima. Simpulan dalam penelitian ini, bahwa latihan push- up dapatmeningkatkan ketepatan smash pada pemain bola voli Club Sigma Palu.Kata kunci : Latihan, kekuatan, ketepatan, smas

    Evaluation of Physical Fitness for Students with Mentally impaired Aged 10-12 years in Poso Regency, Sulawesi Tengah Province, Indonesia

    Get PDF
    The ability of mentally retarded children with children in general is different, both in terms of the recipient stimulates and concentrates on the problem or activity carried out so that in giving a response has a difference, therefore there needs to be differences in special treatment or service. This study aims to determine the level of physical fitness of mentally impaired students aged 10-12 years in Poso District, Indonesia.The research design used was quantitative descriptive research. Sample in this study were 15 mentally impaired students aged 10-12 years. The test used to determine Physical Fitness uses the Indonesian Physical Fitness Test which consists of 1.) Running 50 meters, 2) Pull Up, 3.) Sit Up, 4.) Vertical Jump, 5) Run 600 meters. Data obtained from the test results were analyzed using descriptive analysis such as mean, standard deviation and percentage (%)Physical Fitness Tests for Mentally Impairedmale students are obtained by students who are in the very good category 0%, good 0%, moderate 50%, less 37.5%, very less 12.5%. While Mentally Impairedfemale students are  obtained very good 0%, good 0%, moderate 28.57%, less category 57.15%, very less category 14.28%. The overall summary of the physical fitness level of the students is in the very good category 0%, good 0%, medium 40% less 46.67%, very less 13.33%. From these results it is known that Physical Fitness for students with Mentally Impaired Students aged 10-12 years old is included in the less category. So it is recommended that there be special treatment and instruments for physical fitness tests in Mentally Impaired Student

    The Impact of Squat Depth Jump and Up-Down Bench Exercises on Jump Distance

    Get PDF
    Objective. The study examines the impact of squad depth jump training and up-and down-the-bench training on an individual's jumping ability. Its objective is to determine whether these specific training regimens contribute to an increase in the distance a person can jump. Materials and Methods. The study consisted of a population of 40 students, and the sampling technique applied was purposive sampling. Data collection involved the use of test techniques, specifically the squad depth jump and up-down bench tests. Results. After conducting an analysis using descriptive statistical techniques, we found that for the training ability test, the calculated T value is 3.162, while the critical T value from the T table is 2.093. This indicates that the calculated T value exceeds the critical T value, as 3.162 is greater than 2.093. Conclusion. After undergoing squad depth jump training and up-down-the-bench training, the student demonstrated notable enhancement in their athletic abilities, particularly in jump distance. These results provide strong evidence in support of the hypothesis that these particular training methods have a positive and impactful influence on jump performance.Objective. The study examines the impact of squad depth jump training and up-and down-the-bench training on an individual's jumping ability. Its objective is to determine whether these specific training regimens contribute to an increase in the distance a person can jump. Materials and Methods. The study consisted of a population of 40 students, and the sampling technique applied was purposive sampling. Data collection involved the use of test techniques, specifically the squad depth jump and up-down bench tests. Results. After conducting an analysis using descriptive statistical techniques, we found that for the training ability test, the calculated T value is 3.162, while the critical T value from the T table is 2.093. This indicates that the calculated T value exceeds the critical T value, as 3.162 is greater than 2.093. Conclusion. After undergoing squad depth jump training and up-down-the-bench training, the student demonstrated notable enhancement in their athletic abilities, particularly in jump distance. These results provide strong evidence in support of the hypothesis that these particular training methods have a positive and impactful influence on jump performance

    PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

    Get PDF
    ABSTRAKPendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan atau stimulus pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research). Maka data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan dokumentasi yang meliputi dokumen perundanng undangan atau peraturan pemerintah, artikel, jurnal, yang memiliki relevansi dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perkembangan motorik anak usia dini terbagi menjadi a) keterampilan motorik kasar, dan b) keterampilan motorik halus; 2) karakteristik perkembangan anak usia dini terdiri dari a) sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi, b) otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik, c) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis, dan d) struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi; 3) perkembangan motorik kasar anak usia dini memperkenalkan gerakan kasar, melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan dan cara hidup sehat dimaksudkan a) memperkenalkan gerakan kasar, melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan dan cara hidup sehat, b) faktor makanan, faktor pemberian stimulus, kesiapan fisik, jenis kelamin, dan faktor budaya merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar, c) untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak usia dini, yaitu melalui aktivitas bermain seperti bermain bola, menari, bermain perang-perangan, berolahraga, termasuk senam

    DEVELOPMENT MODEL IN PHYSICAL EDUCATION LEARNING IN INDONESIA: A BIBLIOMETRIC ANALYSIS

    Get PDF
    Until now, in addition to teaching methods limited in facilities and infrastructure are also a common problem in physical education learning in Indonesian public school. However, these limitations actually make academics actively seek solutions through research. One of the efforts taken is using research and development (RND) methods. The aim of this study is to analyze systematic research on the development model in physical education learning in Indonesia. Using the Google Scholar database to collect publications from 2010 to 2023 (5 January 2023), a total of 500 articles are discovered and the remaining 308 articles after filterization. Publish or Perish (PoP) and VOSViewer applications are used to conduct analysis. According to data, the highest number of publications in 2020 was 43 articles. Two clusters of keywords were found, with the first cluster consists of 4 items, and cluster 2 consists of 1 item.  Article visualizations

    Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga Melalui Metode Price, Sport Massage, Pemasangan Kinesio Taping pada Atlet dan Pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Tunas Kaili di Kota Palu

    Get PDF
    Hasil pengamatan dan wawancara kepada beberapa Tim Pelatih dan atlet SSB Tunas Kaili, dari 25 atlet yang pernah mengalami cedera sebesar 40% (10 atlet) dan sebesar 60% (15 atlet) belum pernah mengalami cedera. Bagian cedera atlet SSB Tunas Kaili di Kota Palu dari 25 atlet sebagian besar cedera pada pinggang sebesar 8% (2 atlet), untuk cedera ankle (sprain) sebanyak 68% (17 atlet) sedangkan cedera yang disebabkan karena nyeri otot sebesar 24% (6 atlet). sebagian besar cedera pada pinggang sebesar 20% (2 atlet). Fenomena yang terjadi di Kota Palu berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SSB Tunas Kaili mengenai pengetahuan tentang recovery khususnya terkait tindakan P.R.I.C.E, Sport Massage dan Pemasangan Kinesio Tape masih sangat rendah, bahkan ada beberapa Pelatih dan Atlet yang tidak tahu tentang apa itu P.R.I.C.E, kalau massage sudah tahu tapi sekedar massage tradisional dan kinesio tape mereka sudah tahu dan pernah melihat tapi mereka belum tahu cara memasangnya, apa rasanya, manfaatnya untuk apa dan kapan dipakainya. Permasalahan berdasarkan pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya, yakni: 1) Banyaknya cedera olahraga dilapangan yang tidak ditangani dengan benar, 2) Kurangnya tenaga masseur di Kota Palu khususnya Sport Massage. 3) Banyaknya kejadian cedera pada saat pertandingan namun Atlet, Pelatih atau Official belum tahu cara penanganan yang benar dengan pendekatan P.R.I.C.E, 4) Kurangnya pengetahuan Pelatih dan Atlet tentang penggunaan kinesio tape.. Kegiatan PPM yang dilaksanakan dengan acara tatap muka dan praktek tindakan P.R.I.C.E, sport massage dan pemasangan kinesio taping berjalan dengan baik dan lancar. Hal tersebut ditandai dengan adanya kesungguhan dari peserta untuk mengikuti secara aktif pelaksanaan kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir. Peserta kegiatan berjumlah 25 orang peserta dengan latar belakang pelatih dan atlet SSB Tunas Kaili Kota Palu dan lokasi penyelenggaraan pelatihan di Lapangan Sepak Bola Nunu Kota Palu pada tanggal 15 Agustus 2021. Setelah kegiatan pendampingan dapat disimpulkan 16% (4 orang) dari jumlah peserta yang ikut pelatihan bisa atau mampu menjadi masseur (pemijat) yang handal, sebanyak 72% (18 orang) mampu melakukan tindakan pertama dan lanjutan pada cedera baik secara mandiri ataupun berkelompok serta mampu memasang kinesio taping dnegan benar, Sedangkan sisanya sebesar 12% (3 orang) masih banyak melakukan kesalahan dan kurang telitinya dalam tindakan. Manfaat yang diperoleh peserta adalah dapat memahami, mempraktekan dan menerapkan keterampilannya dengan kualitas yang lebih baik dan diharapkan kebugaran atlet sepakbola kota palu semakin meningkat dan mendapatkan prestasi yang maksimal
    corecore