811 research outputs found

    Aplikasi Pencarian Jalur Terpendek Pada Rumah Sakit Umum Bahteramas Menggunakan Algoritma a* (A-star)

    Full text link
    Pencarian jalur terpendek merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi pada pengunjung rumah sakit untuk menemukan gedung atau ruangan yang dicari. Salah satu contohnya adalah pada Rumah Sakit Umum Bahteramas. Karena banyaknya gedung dan ruangan yang ada pada rumah sakit tersebut, mengakibatkan pengunjung kesulitan menemukan gedung dan ruangan yang dicari. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat menunjukkan lokasi gedung dan ruangan beserta jalur terpendeknya, agar waktu pencarian lebih efisien. Terdapat beberapa algoritma pencarian jalur terpendek, salah satunya adalah algoritma A* (A-Star). Algoritma A* menggunakan estimasi jarak terdekat untuk mencapai tujuan (goal) dan memiliki nilai heuristik yang digunakan sebagai dasar pertimbangan. Heuristik adalah kriteria, metoda, atau prinsip-prinsip untuk menentukan pilihan sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran dengan efektif. Hasil pada penelitian ini adalah aplikasi yang dapat menentukan jalur terpendek antara gedung dan antara ruangan yang diimplementasikan pada Operating System Android dan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Actionscript 3

    Propyl 2-(3-benzoyl­thio­ureido)acetate

    Get PDF
    The title compound, C13H16N2O3S, is a thio­urea derivative with benzoyl and propoxycarbonyl­methyl groups attached to the two terminal N atoms. These groups adopt trans and cis configurations, respectively, with respect to the S atom across the thio­urea C—N bonds. The compound crystallizes in the P21/c space group with Z = 8, resulting in two unique molecules in the asymmetric unit linked by C—H⋯S and C—H⋯O hydrogen bonds, forming a one-dimensional zigzag chain along the c axis

    Sifat Fisik dan Kimia Daging Kelinci Rex dan Lokal (Oryctolagus Cuniculus)

    Full text link
    Kelinci berpotensi sebagai alternatif sumber protein hewani. Daging kelinci mengandung protein tinggi dan kandungan lemak yang rendah dibandingkan dengan daging ternak lain. Saat ini, informasi terkait performa karkas kelinci Rex dan lokal masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mangetahui performa karkas, perlakuan fisik dan kimia pada daging kelinci Rex dan lokal. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Faktorial 2x2 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis kelinci dan faktor kedua adalah jenis kelamin. 6 ekor kelinci Rex dan kelinci lokal yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 jantan dan 3 betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daging kelinci Rex lebih tinggi dibandingkan dengan kelinci lokal (P<0,05). Kelinci betina memiliki nilai pH, keempukan dan daya ikat air yang lebih baik dibanding kelinci jantan (P<0,05). Perbedaan antar perlakuan dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan, perlakuan sebelum antemortem dan postmortem, dan juga aktivitas kelinci

    Sifat Fisik dan Kimia Daging Kelinci Rex dan Lokal (Oryctolagus Cuniculus)

    Full text link
    Kelinci berpotensi sebagai alternatif sumber protein hewani. Daging kelinci mengandung protein tinggi dan kandungan lemak yang rendah dibandingkan dengan daging ternak lain. Saat ini, informasi terkait performa karkas kelinci Rex dan lokal masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mangetahui performa karkas, perlakuan fisik dan kimia pada daging kelinci Rex dan lokal. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Faktorial 2x2 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah jenis kelinci dan faktor kedua adalah jenis kelamin. 6 ekor kelinci Rex dan kelinci lokal yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 jantan dan 3 betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daging kelinci Rex lebih tinggi dibandingkan dengan kelinci lokal (P<0,05). Kelinci betina memiliki nilai pH, keempukan dan daya ikat air yang lebih baik dibanding kelinci jantan (P<0,05). Perbedaan antar perlakuan dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan, perlakuan sebelum antemortem dan postmortem, dan juga aktivitas kelinci

    Perbedaan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Lingkungan Rumah Siswa dan tanpa Media Lingkungan Rumah Siswa di Kelas V SD Negeri Lamreung Aceh Besar

    Full text link
    Penelitian ini berjudul “Perbedaan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Lingkungan Rumah Siswa Dan Tanpa Media Lingkungan Rumah Siswa Di Kelas V Sd Negeri Lamreung Aceh Besar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan media lingkungan rumah dengan siswa yang tidak menggunakan media lingkungan rumah dalam mengarang deskripsi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V pada SD Negeri Lamreung Aceh Besar yang berjumlah 48 orang yang terdiri dari masing-masing 2 kelas paralel yaitu kelas Va berjumlah 24 siswa dimana laki-laki 9 siswa, perempuan 15 siswa. dan Vb berjumlah 24 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.Teknik pengumpulan data menggunakan tes tidak menggunakan media lingkungan rumah dan tes menggunakan media lingkungan rumah. Tes digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan. ternyata , yaitu >1,68, maka hipotesis ditolak dan hipotesis diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan nilai tes siswa yang berasal dari kelas Va dan Vb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang menggunakan media lingkungan rumah dan tidak menggunakan media lingkungan rumah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari rata-rata nilai tes yang mengalami peningkatan yang signifikan dari pada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media lingkungan rumah. Oleh sebab itu, penulis sarankan bahwa mengarang deskripsi dengan menggunakan media lingkungan rumah lebih efektif diterapkan, karena akan lebih memudahkan siswa dalam mengarang.

    Pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas layanan terhdap kepuasan pelanggan pada toko Mandar Sutera di Campalagian

    Get PDF
    Agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis dan mampu menciptakan serta mempertahankan kepuasan pelanggan, pelaku usaha harus memaksimalkan kinerjanya melalui harga, kualitas produk, dan kualitas layanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan pada Toko Mandar Sutera dipengaruhi oleh harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan. Penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda merupakan metode pilihan. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan Toko Mandar Sutera dipengaruhi sebagian dan secara simultan oleh harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan

    N-[(2,4-Dimethyl­phen­yl)carbamothio­yl]-2-methyl­benzamide

    Get PDF
    The title compound, C17H18N2OS, adopts a trans–cis geometry of the thio­urea group which is stabilized by intra­molecular hydrogen bonds between the O atom of the carbonyl group and the H atom of the thio­amide group. A C—H⋯S intramolecular hydrogen bond is also present. In the crystal structure, mol­ecules are linked by inter­molecular N—H⋯S hydrogen bonds to form centrosymmetric dimers

    Toleransi Beberapa Genotipe Padi Umur Pendek Terhadap Pasokan Air Terbatas

    Full text link
    Field and screen house experiments were conducted in 2009 in Indramayu and Sukamandi. The field experiments was carried out at farmer\u27s field in the Cilandak village, Anjatan District, Indramayu Regency from May to October 2009. Nine rice genotypes (AS996, OM5240, BP5478-2F-KN-11-2-B, Inpari 10, Inpari 1, Silugonggo, dan Dodokan) were tested. The experiment was arranged in a randomized block design with three replications. The treatments were: (a) fully irrigated (100% irrigated); (b) half-dry (75% irrigated), irrigation water was given until one month after planting, followed with weekly irrigation until crop harvest, and (c) dry (50% irrigated), irrigation water was given until one month after planting, then no more irrigation was given until harvest. The plant characters observed were: percentage of empty grain per panicle, grain weight per unit area, drought sensitivity index (S), and genotype superiority index (Pi). The screenhouse experiment was conducted in pots at the Rice Research Institute, Sukamandi, from July to October 2009, arranged in a completely randomized block design with three replications. The rice genotypes tested were the same as those in the field trial, The treatments wer three categories of water supply, namely minimum (4,000 m3/ha/season), optimal (5,500 m3/ha/season) and excessive (7,000 m3/ha/season). The plant characters observed were: grain weight (g/pot), percentage of filled grains/panicle, plant height, and age of flowering. The results showed that water stress during flowering stage increased percentage of empty grains from 25.6% to 34.3% and decreased grain yields from 11.3% to 23.2%. Genotypes AS996, OM5240, and BP5478-2F-KN-11-2-B were tolerant to drought, and gave higher yields than Inpari 10, Inpari 1, Silugonggo, and Dodokan. Under drought stress conditions, when the drought conditions were not extreme with soil moistures of 41.3% to 51.7%, yields of the three genotypes were not significantly tolerances from those under the normal condition (6.66 to 7.27 t/ha). Besides drought tolerant, genotypes AS996 and OM5240 were also efficient in using water during the crop growth

    1-(4-Chloro­benzo­yl)-3-cyclo­hexyl-3-methyl­thio­urea

    Get PDF
    In the title compound, C15H19ClN2OS, the dihedral angle between the amide and thio­urea fragments is 58.07 (17)°. The cyclo­hexane group adopts a chair conformation and is twisted relative to the thio­urea fragment, forming a dihedral angle of 87.32 (18)°. In the crystal, N—H⋯S hydrogen bond links the mol­ecules into chains running parallel to the a-axis direction

    1,1′-Diphenyl-3,3′-(p-phenyl­enedicarbon­yl)dithio­urea

    Get PDF
    The mol­ecule of the title compound, C22H18N4O2S2, lies across a crystallographic inversion centre. The central benzene ring forms dihedral angles of 29.39 (9) and 79.11 (12)°, respectively, with the thio­urea unit and the terminal phenyl ring. Intra­molecular N—H⋯O hydrogen bonds generate two S(6) ring motifs. In the crystal, mol­ecules are linked into chains along [10] by inter­molecular N—H⋯S hydrogen bonds
    corecore