9 research outputs found

    Bioaktivitas Metabolit Sekunder dari Genus Dipterocarpus

    Get PDF
    Research has been conducted with the title "Literature Study of Secondary Metabolites and Bioactivity of Plants Genus Dipterocarpus". The method used is a descriptive method with the aim of being to find out the active compounds in the genus plant dipterocarpus and to know the ability of the bioactivity of genus plants dipterocarpus. Based on the results of the study, bioactivity of secondary metabolites from planst of the genus dipterocarpus namely antidiabetic, antiplasmodial, antibacterial, antioxidant, anticlasses, cytotoxic, anticholinesterase, antiproliferation, anti-inflammatory and antimicrobial. Very strong biosaltivity indicated by the ethyl acetate faction plant D. Intricatus Sagai Antioxidant IC50 Nialial is 0.075 μg / mL. While very weak bioacchables are shown extract methanol stem plant D. Costatus as cytotoxic with ic50 value 973 ± 14.57 μg / mL

    Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Bahasa Indonesia SMA di Bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya

    Get PDF
    Abstrak: Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan dua kompetensi guru yang sangat erat hubungannya dengan tugas profesi seorang guru. Kompetensi pedagogik yaitu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran sedangkan kompetensi profesional yaitu kompetensi guru dalam melaksanakan tugas kependidikan yang berkaitan dengan bidang studi. Tulisan ini menyoroti kemampuan penguasaan pedagogik, penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di Bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017. Peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif dalam mengungkapkan data yang terkumpul melalui teknik tes, teknik observasi, dan studi dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru termasuk dalam kualifikasi Baik sedangkan tingkat penguasaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru termasuk dalam kualifikasi Kurang. Artinya, perlu adanya upaya peningkatan khususnya pada penyusunan RPP, keterampilan mengajar, dan pengetahan profesional guru Bahasa Indonesia.Kata kunci: Kompetensi pedagogic; kompetensi professional; guru bahasa Indonesia

    Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Bahasa Indonesia SMA di Bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya

    Get PDF
    Abstrak: Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional merupakan dua kompetensi guru yang sangat erat hubungannya dengan tugas profesi seorang guru. Kompetensi pedagogik yaitu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran sedangkan kompetensi profesional yaitu kompetensi guru dalam melaksanakan tugas kependidikan yang berkaitan dengan bidang studi. Tulisan ini menyoroti kemampuan penguasaan pedagogik, penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru Bahasa Indonesia SMA di Bawah Naungan Yayasan Pendidikan Nusa Cendana Sumba Barat Daya Tahun 2017. Peneliti menggunakan metode kuantitatif deskriptif dalam mengungkapkan data yang terkumpul melalui teknik tes, teknik observasi, dan studi dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru termasuk dalam kualifikasi Baik sedangkan tingkat penguasaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran, keterampilan mengajar, dan pengetahuan profesional guru termasuk dalam kualifikasi Kurang. Artinya, perlu adanya upaya peningkatan khususnya pada penyusunan RPP, keterampilan mengajar, dan pengetahan profesional guru Bahasa Indonesia.Kata kunci: Kompetensi pedagogic; kompetensi professional; guru bahasa Indonesia

    PELATIHAN SOFTSKILL PENGGUNAAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) PADA MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    Get PDF
    Di era modern (era industri 4.0), drone atau pesawat udara tanpa awak (PUTA) menjadi salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang berbagai aktifitas, diantaranya bidang fotografi, videografi, promosi, dan juga ilmu pengetahuan pada berbagai bidang keilmuan. Penggunaan teknologi drone memiliki berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh peralatan lainnya, yaitu efisiensi waktu, fleksibilitas, dan mampu melakukan pemotretan kondisi lahan secara aktual dengan resolusi yang sangat tinggi. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa yang berfungsi sebagai sarana pengembangan pribadi, sosialisasi, dan kesadaran akan lingkungan. Kelompok pecinta alam mengisi kegiatannya dengan melakukan kegiatan di alam bebas yang bersifat sosial serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dukungan keahlian penggunaan teknologi drone akan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian pendukung dalam pemanfaatan teknologi berupa penggunaan dan pengoperasian drone pada MAPALA Undana. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyampaian langsung untuk menjelaskan materi regulasi, pengertian dan jenis-jenis drone, bagian-bagian drone, prosedur persiapan penerbangan drone, serta menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning) dengan menggunakan media simulator penggunaan drone. Sasaran program mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan aktif dan komunikatif dikarenakan materi yang disampaikan merupakan hal yang baru bagi mereka. Penyampaian materi didukung oleh media berupa wahana drone secara langsung yang diperkenalkan kepada sasaran program dengan diakhiri oleh praktik penggunaan dan pengoperasian drone dengan tampilan nyata dari simulator

    Indigenous peoples and the COVID-19 pandemic: a systematic scoping review

    Get PDF
    Past influenza pandemics including the Spanish flu and H1N1 have disproportionately affected Indigenous Peoples. We conducted a systematic scoping review to provide an overview of the state of understanding of the experience of Indigenous peoples during the first 18 months of the COVID-19 pandemic, in doing so we capture the state of knowledge available to governments and decision makers for addressing the needs of Indigenous peoples in these early months of the pandemic. We addressed three questions: (a) How is COVID-19 impacting the health and livelihoods of Indigenous peoples, (b) What system level challenges are Indigenous peoples experiencing, (c) How are Indigenous peoples responding? We searched Web of Science, Scopus, and PubMed databases and UN organization websites for publications about Indigenous peoples and COVID-19. Results were analyzed using descriptive statistics and content analysis. A total of 153 publications were included: 140 peer-reviewed articles and 13 from UN organizations. Editorial/commentaries were the most (43%) frequent type of publication. Analysis identified Indigenous peoples from 19 different countries, although 56% of publications were centered upon those in Brazil, United States, and Canada. The majority (90%) of articles focused upon the general adult population, few (<2%) used a gender lens. A small number of articles documented COVID-19 testing (0.04%), incidence (18%), or mortality (16%). Five themes of system level challenges affecting exposure and livelihoods evolved: ecological, poverty, communication, education and health care services. Responses were formal and informal strategies from governments, Indigenous organizations and communities. A lack of ethnically disaggregated health data and a gender lens are constraining our knowledge, which is clustered around a limited number of Indigenous peoples in mostly high-income countries. Many Indigenous peoples have autonomously implemented their own coping strategies while government responses have been largely reactive and inadequate. To ‘build back better’ we must address these knowledge gaps
    corecore