2 research outputs found

    LIGHT EXPOSURE’S EFFECTS ON INACTIVE STATE DURATION AND SLEEP LATENCY IN ZEBRAFISH (DANIO RERIO) LARVAE INSOMNIA MODEL

    Get PDF
    Background: Insomnia is defined as difficulty falling or staying asleep or a sleep state that cannot restore the body's condition. The zebrafish (Danio rerio) is a vertebrate model that has been extensively studied to study sleep and neurological disorders. One of the most widely used methods to examine the effect of the light-dark cycle on the circadian system is by exposing animals and humans to pulse wave light. Objective: To see the effect of light exposure on zebrafish larvae by looking at inactive state duration and sleep latency in zebrafish (Danio rerio) larvae insomnia model. Methods: This study used four groups of zebrafish larvae i.e : (1) normal group (2) minutes of light exposure and 2 minutes off (2/2)), (3) Four minutes of light exposure and 1 minute off (4/1), and (4)  24 hours on (24/0). Observation of larval movement was carried out on 5, 6, and 7 dpf (day post fertilization). Observation time was 30 minutes before and after turned off of light exposure. Results: There were significant differences on days 5, 6, and 7 between the normal group and the three light treatment groups on inactive state duration and sleep latency in dark and light conditions with p-values (p<0.05) and (p< 0.031), but there was no significant difference among groups of light exposure 2 minutes on 2 minutes off, 4 minutes on 1 minute off, and 24 hours on. The 24-hour on treatment showed the most inactive state duration among the light treatments, while the sleep latency was found in the 24-hour treatment. Conclusion: Light treatment of 2 minutes on 2 minutes off, 4 minutes on 1 minute off, and 24 hours on can cause insomnia, but the most substantial insomnia effect is obtained from the 24-hour treatment

    Pengaruh Pemberian Probiotik Lactobacillus Casei Dan Bifidobacterium Longum Terhadap Profil Lactobacillus Spp. Dan Bifidobacterium Spp. Intestinal Mencit C57bl/6 Yang Diinfeksi Plasmodium Berghei

    No full text
    Infeksi Plasmodium menyebabkan kondisi disbiosis yaitu kondisi terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus di dalam tubuh manusia yang menjadi penyebab keparahan penyakit malaria. Infeksi Plasmodium menyebabkan perubahan penurunan filum Firmicutes, Lactobacillaceae peningkatan Proteobacteria dan Verrucomicrobia, yang berhubungan dengan derajat parasitemia dan skor malaria serebral. Eritrosit yang tersekuestrasi kedalam pembuluh darah jaringan usus menyebabkan mastositosis usus selama infeksi, menyebabkan peningkatan histamin ileum dan plasma sehingga terjadi inflamasi dan kerusakan epitel usus yang dapat menyebabkan invasi bakteri patogen dan mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Pemberian probiotik Lactobacillus casei dapat meningkatkan diferensiasi Th1 dan mengurangi parasitemia melalui stimulasi sistem imun. Probiotik Bifidobacterium longum dapat mempengaruhi respon imun dan meregulasi sel T regulator serta terbukti dapat meningkatkan bakteri baik di usus. Pemberian probiotik spesies Lactobacillus dan Bifidobacterium dapat menurunkan beban parasitemia dan memperbaiki komposisi mikrobiota usus pada tikus dengan infeksi Plasmodium. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh probiotik L. casei dan B. longum terhadap mikrobiota usus Lactobacillus spp. dan Bifidobacterium spp. mencit galur C57BL/6 yang diinfeksi Plasmodium berghei. Terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kelompok intervensi L. casei, kelompok intervensi B. longum dan kelompok intervensi kombinasi L. casei dan B longum. Intervensi probiotik diberikan sebanyak 109 CFU dalam 100 l / hari pada 5 hari sebelum infeksi hingga hari pembedahan. Pada Penelitian ini dilakukan pengukuran pada time point 1, 2 dan 3. Hasil analisis statistik bakteri Lactobacillus spp. menunjukkan pada time point kedua (p=0,003), uji statistik pos hoc pada kelompok negatif perlakuan kombinasi (p=0,040), kontrol positif dengan perlakuan kombinasi (p=0,009) dan perlakuan L. casei dengan perlakuan kombinasi (p=0,009). Analisis statistik jumlah bakteri Bifidobacterium spp. didapatkan bahwa hasil uji statistik Kruskall wallis didapatkan hasil pada TP 1, TP 2, TP 3 masing masing secara berurutan (p=1,000), (p=0,066), (p=0,206). Sedangkan pada uji pengaruh L. casei dan B. longum terhadap derajat parasitemia didapatkan hasil (p=0,264). Pemberian probiotik B. longum dapat menghambat peningkatan derajat parasitemia dan meningkatkan mikrobiota usus genus Lactobacillus spp. dan Bifidobacterium spp. sebelum dan sesudah infeksi
    corecore