3 research outputs found

    Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) Pada Sedimen di Sungai Pelus Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Sungai Pelus merupakan sungai yang terdapat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tingkat aktivitas masyarakat yang ada di sempadan Sungai Pelus cukup tinggi seperti permukiman, perkebunan, sawah, pabrik kayu, dan tambang pasir yang berpotensi menghasilkan limbah padat maupun cair yang akan bermuara ke badan sungai dan sampai ke sedimen sehingga membuat sungai tersebut tercemar, parameter pencemaran tersebut adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan Cd dan Cr pada sedimen antar stasiun, distribusi kandungan Cd dan Cr pada sedimen, serta apakah kawasan Sungai Pelus tercemar oleh Cd dan Cr berdasarkan Contaminant Factor (CF), Enrichment Factor (EF), Indeks Geoakumulatif (Igeo) dan Pollution Load Index (PLI). Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan teknik pengambilan sampel purposive random sampling pada tujuh stasiun. Kandungan logam berat Cd dan Cr dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil yang didapat menunjukan adanya perbedaan kandungan Cd dan Cr pada sedimen antar stasiun. Sungai Pelus terdeteksi memiliki nilai CF dengan kategori kontaminasi tinggi untuk Cd dan rendah untuk Cr, EF dengan kategori sedang untuk Cd dan tidak ada faktor pengayaan untuk Cr, Igeo dengan kategori tercemar sedang untuk Cd dan tidak tercemar untuk Cr serta PLI dengan kategori tercemar untuk Cd dan tidak tercemar untuk Cr

    DETERMINASI KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN di SMART FISHERIES VILLAGE PANEMBANGAN

    Get PDF
    Banyumas is one of the areas with the largest aquaculture center. One of the cultivation techniques applied is the cultivation of the Minapadi system. Panembangan, Banyumas which has been designated as a Smart Fisheries Village (SFV) is one of the developing areas for this system, with tilapia as a commodity. However, in developing it, several efforts are needed to maintain the physico-chemical quality of water as fish habitat. Therefore, it is necessary to analyze the physico-chemical quality of the water and the pollution status of the waters in the cultivation area. This study aims to determine the conformity between the quality standards and the condition of the physico-chemical parameters of water and its pollution status at the Panembangan SFV. Sampling was carried out at 10 predetermined points and carried out in September and October, 2022 with the parameters analyzed namely temperature, Dissolved Oxygen (DO), pH, nitrate, phosphate, heavy metals Cadmium (Cd), Chromium (Cr) and Lead (Pb). Data were analyzed using the Pollution Index (IP) method. Based on the analysis results, Mina Padi is included in the criteria for good waters in September and slightly polluted in October. Thus, further efforts are needed to maintain and reduce the status of water pollution in the Mina Padi Panembangan area so that the fish that are cultivated can grow optimally

    Keanekaragaman Makrozoobentos di Sungai Mengaji, Banyumas

    Get PDF
    Sungai Mengaji merupakan sungai di Kabupaten Banyumas yang terindikasi tercemar limbah organik yang berasal dari pemukiman warga di sekitar sungai. Akibat pencemaran yang terjadi di Sungai Mengaji akan berdampak pada keberadaan biota di dalamnya seperti makrozoobentos. Keanekaragaman makrozoobentos akan mengalami perubahan dibandingkan dengan perairan yang tidak tercemar, hal tersebut karena makrozoobentos memiliki sifat yang relatif menetap dengan pergerakan yang sangat terbatas sehingga akan terkena dampak langsung terhadap pencemaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pengulangan pada bulan Maret dan April 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos yang menjadi bioindikator kualitas perairan pada sungai Mengaji Purwokerto. Metode yang digunakan adalah transek kuadrat 1m x 1m. Data penelitian yang dianalisis menggunakan rumus kepadatan makrozoobentos, indeks keanekaragaman (H’) dan Indeks dominansi (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan jenis berkisar 1-14 ind/m2, keanekaragaman makrozoobentos pada kisaran nilai 0-1,73 dan dominansi dengan nilai 0,18-1. Berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos di Sungai Mengaji memiliki keanekaragaman dengan rata-rata tercemar sedang
    corecore