28 research outputs found
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DARI KAIN PERCA, MENJADI BENDA YANG MEMILIKI FUNGSI BARU SEBAGAI ELEMEN ESTETIS/AKSESORIS
The purpose of the PKM is to provide training to the public, especially for the mothers of PKK members in the vicinity. The objective is to bring new set skills, to process household waste into more valuable goods. The result of this activities will produce product that has selling value for additional income and also beneficial activities to the surrounding community. Recycling and Reuse is the process of garbage or residual waste products into new products that can be reused worthily with one of its objectives to preserve the environment. The object of my PKM (‘Community Service’) is the household waste in the form of residual T-shirt. The patchwork of these T-shirts is widely found around the residence of a small industry in a home environment. This research was conducted through direct observation in residential environment during the preparation of the implementation of Community Service Activities (PKM). This PKM was implemented by providing direct training to participants of PKM using used material that have been prepared as a training medium. The training also provide understanding and direction of various aspects of supporting design In the process of recycling the used objects, such as: how to assemble materials and supporting tools, how to cultivate the aesthetic, mix colors, and techniques used. The method of training is qualitative, which is useful for collecting, sorting, analyzing and evaluating the data from information obtained. Through this PKM, the household’s waste in the form of patchwork/residual materials can be converted/processed back into a new product that has aesthetic value, functional and selling value. This PKM training activity can be done continuously in order to strengthen the relationship of Universities with the local community, so that the college as a scientific institution can apply the science and technology to answer the problems that exist in the Community & improve the welfare of society.
Mendaur ulang/Recycle and Reuse adalah pengolahan sampah atau sisa produk limbah menjadi produk baru yang dapat dipakai lagi secara layak dengan salah satu tujuannya untuk melestarikan lingkungan. Pengabdian Kepada Masyarakat yang saya lakukan memilih obyek limbah rumah tangga berupa sisa kain/kaos. Kain perca dari kaos tersebut banyak terdapat di sekitar rumah tinggal dari indutri kecil di lingkungan rumahan. Pemahaman dan pengetahuan masyarakat yang kurang tentang cara mengolah sisa material tersebut, menjadikan benda bekas menjadi barang yang kurang berguna sehingga banyak yang dibuang dan tidak dimanfaatkan. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat umum khususnya untuk para ibu ibu PKK di sekitarnya agar dapat memiliki keterampilan baru mengolah limbah rumah tangga menjadi barang baru yang lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan dapat mempunyai nilai jual untuk menambahn penghasilah dan kegiatan masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung di lingkungan perumahan pada saat persiapan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Sistem pelaksanaan pada PKM ini dengan cara eksperimentatif yaitu memberikan pelatihan langsung kepada peserta PKM menggunakan barang bekas yang sudah di siapkan sebagai media pelatihan dan memberikan pemahaman dan pengarahan berbagai aspek desain pendukung dalam proses mendaur ulang benda bekas tersebut, seperti aspek: Cara merangkai bahan dan alat pendukung, cara mengolah secara estetik, memadu padan warna, dan teknik yang dipakai. Metoda pelatihan yang dilakukan adalah kualitatif bersifat deskriptif yang berguna untuk menghimpun, memilah, menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi yang diperoleh. Melalui PKM ini diperoleh hasil bahwa limbah sampah rumah tangga berupa kain perca/sisa bahan kaos ini dapat diolah kembali menjadi produk baru yang memiliki nilai estetis, fungsional dan nilai jual. Kegiatan pelatihan ini dapat dilakukan berkelanjutan agar dapat mempererat hubungan intitusi Perguruan Tinggi dengan masyarakat sekitar, sehingga Perguruan Tinggi sebagai lembaga ilmiah dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya untuk menjawab masalah yang ada di masyarakat & meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Aku dalam Gradasi Ruang
Gambaran perjalanan kehidupan manusia di alam semesta sejak masih dalam kandungan hingga dewasa yang harus selalu disyukuri atas nikmatNy
Merah Menjuntai
Tanaman khas tropis Pandan Bali dengan bunga merah menjunta
Spatial Perception and Existential Senses of Being in a Place
With digital technology becoming a dominant lifestyle nowadays, people tend to indulge too much in the virtual experience of a place without actually being there. This excessive digital consumption gives an unreal sense of spatial experience to today's generation. Therefore, this research aims to explore the pattern of spatial perception and existential senses of being in a place from the interior architecture students' perspective. The study employed a qualitative method of 'non-verbal interview' which was retrieved from the students' spatial experience portfolios. This study highlights the importance of seeing and experiencing a place in-situ to truly understand the architecture.
Keywords: Spatial perception; existential senses; in-situ; spatial experience.
eISSN: 2398-4287 © 2023. The Authors. Published for AMER & cE-Bs by e-International Publishing House, Ltd., UK. This is an open access article under the CC BY-NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer–review under responsibility of AMER (Association of Malaysian Environment-Behaviour Researchers), and cE-Bs (Centre for Environment-Behaviour Studies), College of Built Environment, Universiti Teknologi MARA, Malaysia
DOI: https://doi.org/10.21834/ebpj.v8i24.470
Desain Industri Double Side Container C-19. Bagian dari Instrumen Sterilisasi Alat Pelindung Diri Terintegrasi.
Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia terus meningkat
dan belum menunjukkan tanda-tanda akan melambat
dalam waktu dekat. Berdasarkan data terakhir yang
dirilis https://covid19.go.id/, per 19 Mei 2020, tercatat:
- Pasien positif 18.010
- Pasien sembuh 4.324
-Pasien meninggal 1.191
Jika dibandingkan dengan data sehari sebelumnya,
maka peningkatan jumlah kasus ditingkat nasional
sekitar 496 orang*.
Artinya pandemi Covid-19 di Indonesia belum
menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Selain mengeluarkan kebijakan-kebijakan preventif
untuk memutus rantai penularan Covid-19 ditingkat
masyarakat, para petugas medis sebagai garda
terdepan juga perlu dipersenjatai dengan berbagai
perlengkapan perlindungan diri dan pendukung
lainnya yang memadai dan mutakhir.
Berdasarkan fakta tersebut, perlu dirancang dan
dikembangkan berbagai perlengkapan untuk petugas
medis yang tidak hanya dapat mencegah penularan
2
Covid-19 tapi juga melindungi secara maksimal para
petugas yang sedang menjalankan tugas.
Dokter dan Petugas Rumah Sakit yang telah usai
melakukan tugas akan berganti Alat Pelindung Diri
(APD) masih memiliki resiko penularan melalui APD
yang ditanggalkan. Terlebih lagi apabila fasilitas
ruang ganti berikut penanganan limbah yang belum
maksimal.
Dokter dan Petugas Rumah Sakit merupakan garda
depan penanganan Covid-19. APD yang digunakan
petugas medis berpotensi mengancam diri mereka
dan orang-orang sekitar. Terlebih lagi ketika petugas
medis lupa melaksanakan protokol pengamanan
akibat kelelahan dan stress. Oleh karena itu perlu
dirancang fasilitas pendukung untuk mencegah
penularan virus yang bersumber dari APD dokter dan
petugas Rumah Sakit
Pelatihan Membuat Hiasan Kepala dan Masker Wajah untuk Tari Betawi Kreasi
Poster ini di buat sebagai media informasi kegiatan pelatihan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Tim PkM FSRD Universitas Trisakti dengan mitra dari Karang Taruna Cikoko Timur 02 pada 6 Maret 2021