30 research outputs found
MEMBANGUN KERJASAMA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN INDUSTRI UNTUK KETERSESUAIAN KOMPETISI LULUSAN
Peningkatan keterserapan lulusan pendidikan kejuruan tergantung dari kompetensi yang dimiliki lulusan pendidikan kejuruan dengan kebutuhan keterampilan yang diperlukan oleh industri. Untuk meningkatkan kompetensi (keterampilan) lulusan SMK, diperlukan adanya kerjasama dengan industri. Kerjasama dapat dilakukan melalui: (1) Kerjasama dalam pengembangan kurikulum, (2) kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia, (3) kerjasama dalam pengembangan sarana prasarana, dan (4) implementasi pengembangan kerjasama melalui pendidikan sistem ganda. Dalam perekrutan pegawai, industri mengutamakan ranah afektif (utamanya), ranak psikomotor (keterampilan), dan ranah kognitif
MANAJEMEN STRATEGIK PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU
The Strategic Management of The Vocational Education to Cope with Quality Competition. The vocational education needs to apply a strategic management in order to achieve educational goals. There are two stages in the strategic management, the strategy formulation and the strategy implementation. The strategy formulation includes planning, setting vision and mission of the organization, contructing the organizational profile, and assessing the organizational environment. The implementation of the strategy consists of formulating operational strategies, moving along the strategy, motivating and empowering the available sources to realize and institutionalize the strategic plan, evaluating the strategy and controling the strategy in order to encourage the smoothness implementation of the activities. The application of the strategic management in vocational education is performed by formulating the strategy and its implementation and combining the school-based management. Pendidikan kejuruan perlu menerapkan manajemen strategik agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Ada dua tahapan dalam manajemen strategi, yaitu formulasi strategi dan implementasi strategi. Formulasi strategi mencakup perencanaan, penetapan visi dan misi organisasi, pembuatan profil organisasi, dan asesmen. Sedang implementasi strategi terdiri dari merumuskan strategi operasional; menggerakkan strategi; memotivasi; dan memberdayakan sumber-sumber yang tersedia untuk merealisasikan rencana strategi; dan melembagakan strategi; melakukan evaluasi strategi; melakukan dan pengawasan strategi dalam rangka mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan. Aplikasi manajemen strategik dalam pendidikan kejuruan dilakukan melalui penyusunan formulasi strategi dan implementasi strategi, dengan mengkombinasikan manajemen berbasis sekolah
STUDI PRODUKTIVITAS KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI MALANG RAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan produktivitas kerja guru SMKN di Malang Raya. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif, dengan jumlah sampel 264 guru. Data dikumpulkan dengan skala Likert dengan teknik proposional random sampling. Hasil penelitian menemukan produktivitas kerja guru berada pada kategori sedang. Secara rinci ditemukan: (1) penyusunan rencana pembelajaran, frekuensi membimbing siswa, frekuensi membuat media pembelajaran, frekuensi menggunakan media pembelajaran, tingkat pencapaian kelulusan, keikutsertaan dalam forum ilmiah, dalam kategori tinggi, (2) pelaksanaan pembelajaran dalam kategori sangat tinggi, (3) pembimbingan PPL dan teman sejawat serta tingkat pencapaian kenaikan dalam kategori sedang; (4) frekuensi melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dan penulisan artikel dan buku ajar dalam kategori kurang
PENCIPTAAN IKLIM ORGANISASI, PENERAPANNYA PADA PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Tercapainya tujuan pendidikan pada pendidikan teknologi dan kejuruandiantaranya dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada pada pendidikan tersebut.Iklim organisasi diartikan sebagai suatu bentuk mengenai persepsi pegawai (dosendan karyawan) pada lingkungan kerjanya, yang dipengaruhi oleh organisasi formal,organisasi informal, kepribadian individunya dan kepemimpinan pemimpinnya.Iklim organisasi pada pendidikan teknologi dan kejuruan yang sehat harus mencakupdimensi-dimensi sebagai berikut: (1) kepemimpinan, meliputi: kepercayaan, ide-idebawahan, dan kebebasan; (2) kekuatan motivasi, meliputi dorongan berprestasi dantingkat kepuasan; (3) komunikasi, mencakup level komunikasi, kelengkapaninformasi, dan prakarsa; (4) interaksi dan pengaruh, mecakup level interaksi danpengaruh serta kerjasama; (5) pembuatan keputusan, meliputi keputusan pemimpindan keputusan bawahan; (6) penetapan tujuan, mencakup cara penetapan tujuan dandukungan; (7) pengawasan, mecakup tingkat pengontrolan dan informasi; serta (8)unjuk kerja
OPTIMALISASI MOTIVASI KERJA DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA GURU PENDIDIKAN KEJURUAN
Motivasi adalah salah satu faktor dalam meningkatkan kinerja guru pendidikan kejuruan. Motivasi diartikan sebagai dorongan yang bersifat internal atau eksternal yang diinginkan seseorang untuk membangkitkan antusiasme, dan melakukan suatu perbuatan guna memenuhi kebutuhannya serta ke arah yang menguntungkan organisasi. Motivasi pegawai dapat dikembangkan melalui: (1) pendekatan tradisional; (2) pendekatan hubungan manusia; (3) pendekatan sumber daya manusia; dan (4) pendekatan kontemporer. Dari keempat pendekatan tersebut pendekatan kontemporer, khususnya pendekatan teori dua faktor mempunyai keluasan dalam memotivasi pegawai, yaitu bahwa motivasi pegawai akan meningkat jika faktor-faktor intrinsik (peluang promosi, peluang pertumbuhan personal, pengakuan, tanggung jawab dan prestasi) terpenuhi, tanpa dengan meninggalkan faktor-faktor ekstrinsik (kualitas pengawasan, gaji, kebijakan perusahaan, hubungan antar pribadi, dan keamanan kerja).Kata kunci: motivasi kerja, kinerja, pendidikan kejuruan
INDIKATOR PRODUKTIVITAS KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Productiviy of the teacher viewed at the learning plan, carry out learning activities, conduct assessment of learning process, test and final exam, conduct an analysis of daily test results, develop and execute improvement and enrichment programs, mentor to other teachers in the learning process; making tools lessons/ teaching aids, following the development and popularization activities of the curriculum, make notes about the progress of students learning outcomes. The productivity of teachers is also seen from the research, writing articles, scientific forums, and training.Guru dituntut untuk selalu produktif dalam proses pembelajarannya. Produktivitas guru dilihat dari perencanaan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan dan ujian akhir, melaksanakan analisis hasil ulangan harian, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, membimbing kepada guru lain dalam proses pembelajaran; membuat alat pelajaran/alat peraga, mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum, membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik. Produktivitas kerja guru juga dilihat dari penelitian yang dilakukan, menulis artikel, dan keikutsertaan dalam forum ilmiah, serta pelatihan
Evaluation of Students Industrial Practices Implementation and Work Readiness in Computer and Network Engineering Expertise Program at Blitar Vocational High School
The purpose of this study was to evaluate the implementation of industrial practices and student work readiness using the Context, Input, Process, Product (CIPP) model. The method used is the Mix Method. The context variable evaluates the needs of students in carrying out industrial practices, the input variable evaluates the readiness of students in carrying out prakerin, the process variable evaluates the implementation of students in carrying out industrial practices, the product variable evaluates the results of industrial practices. In the work readiness variable, the thing that is evaluated is the students' work readiness after carrying out industrial practice activities. Data collection techniques used are observation, interviews, questionnaires, and documentation. From the results of the research conducted, from the variables of the implementation of industrial practices (context, input, process, and product) and work readiness, a percentage of better than 50 is obtained which can be categorized as "good"
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Permasalahan yang dialami guru TKJ saat mengajar mata pelajaran TKJ di kelasX TKJ 2 SMKN 2 Malang adalah siswa yang pasif saat ditanya, diberikan permasalahan,atau diminta untuk mengemukakan pendapat. Guru terbiasa menggunakan metode ceramahsehingga aktivitas belajar siswa minim. Di sisi lain, pembelajaran yang efektif adalahpembelajaran yang menyediakan kesempatan siswa untuk melakukan aktivitas belajarnyasendiri selama proses pembelajaran. Dengan keadaan demikian, perlu adanya upayamemecahkan permasalahan guru yaitu dengan melakukan penelitian tindakan kelas denganmenerapkan metode Think Pair Share yang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswasehingga siswa bisa menjadi lebih aktif dalam belajar dan hasil belajar siswa bisameningkat di mata pelajaran TKJ. Penelitian dirancang dalam tiga siklus dengan tahapanpada tiap siklus, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan(observation), dan refleksi (reflection). Subjek penelitian adala siswa kelas X TKJ 2 SMKN2 Malang yang berjumlah 44 siswa. Pencapaian aktivitas belajar siswa pada siklus I ratarata40,14%, siklus II 74,55%, dan siklus III 81,53%. Penerapan metode TPS jugameningkatkan hasil belajar siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalahpada siklus I sebesar 70,59%, pada siklus II 65,11%, dan pada siklus III 77,27%
PERANTARAMUKAAN SENSOR BARCODE UNTUK SISTEM PRESENSI
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pembacaanbarcode yang terintegrasi dengan sistem presensi berbasis PC, untukmenggantikan sistem presensi manual. Kode yang digunakan masih 2digit (00-99), dimana dengan uji masing-masing 20 kali uji, makahasilnya identik. Sistem presensi berbasis PC berkerja dengan caramembaca barcode dan membandingkan kode tersebut dengan dataanggota yang terdaftar
Performa Jurusan Teknik Elektro ditinjau dari Prestasi Dosen dan Mahasiswa
This research aimed to describe the performance of the Electrical Engineering Department viewed from the lecturers and students' achievements. The lecturers' achievements were seen from the Three Pillars of Higher Education, whereas the students' accomplishments were observed from academic achievement, organizational, competition, and graduates quality. The subject of this research were all lecturers and students from six study programs in Electrical Engineering Department. This research used quantitative descriptive analysis. The results showed that the performance of Electrical Engineering Department seen from lecturers' achievements containing the Three Pillars of Higher Education comprises of education, research, and community service was "Pretty Good", the performance of Electrical Engineering Department seen from the students' achievements involving academic achievement, organization, competition, and job relevancy in relation with alumni skill was "Good", and the all-around performance of Electrical Engineering Department was "Good".