7 research outputs found
Pengaruh Substitusi Abu Batu (Quarry Dust) Pada Nilai CBR Laboratorium Untuk Stabilitas Subgrade Timbunan
Quarry dust (dust mine) is a non-plastic materials from the rest of quarry stone crusher machine in range size are 0 - 5 mm. Production of quarry dust in Indonesia is very abundant. A stone crusher in the maximum work can be produced quarry dust up to 4 tons per hour. The use of quarry dust now is still less optimal. Its only used as a filler in the surface layer of pavement. So that , there are more innovation in use of quarry dust to balance between produce and use. One uses the quarry dust isfor soil stabilization.Soil stabilization is the engineering effort to improve the quality of the soil is not good and improve the quality of the soil that has actually been quite good.In pavement structural design, not all subgrade base having a good CBR value, it was low in CBR rate and it must be replacement, repair or soil stabilization. This experimental study was conducted in Soil Mechanics Laboratory Departement Civil Engineering University Technology Yogyakarta. Object research aresoil water content and soil density to determine the optimum soil water content. This amount water will added in to mixture of stone dust (quarry dust) 0%, 5%, 10%, 15 % and 20% and this variation test will be aging for 48 hours. Results this research indicates that5% quarry dust added to the mixture will gave the optimum CBR amounted to 26.20%. That amount represents an increase of 19.01% from the design CBR native land by 22%
Perancangan Automatic Drying Machine Dengan Metode Rasional
Effectiveness is the goal in a system. To achieve this, it is necessary to carry out continuous development. Likewise, what is done in small industries in Pasangsari village, Windusari district, Magelang regency. The abundance of cassava in this area makes the community required to innovate in terms of cassava processing. One of the speakers processes cassava into rengginang. By processing it into rengginang, the cassava has a longer life because it is stored in a dry state. In addition, selling cassava that has been processed into rengginang has greater added value in terms of selling price. The problem in this study is the effectiveness of the tool because it still uses conventional methods where the drying process is still dependent on sunlight, while erratic weather conditions become a barrier in the drying process. The purpose of this research is to design a tool with a temperature control system so that the effectiveness of the tool manufacturing process can be achieved.
Keywords: automatic drying machine, design, production, cassava, rational methodsEfektivitas merupakan tujuan dalam sebuah sistem. Untuk mencapainya perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus. Begitu juga yang dilakukan pada industri kecil di desa Pasangsari kecamatan Windusari kabupaten Magelang. Melimpahnya singkong di daerah ini membuat para masyarakat dituntut melakukan inovasi dalam hal pengolahan singkong. Salah satu pengerajin mengolah singkong menjadi rengginang. Dengan mengolah menjadi rengginang maka singkong tersebut memiliki umur lebih lama karena disimpan dalam keadaan kering. Selain itu menjual singkong yang sudah diolah menjadi rengginang memiliki nilai tambah lebih besar dari segi harga jual. Masalah dalam penelitian ini adalah efektivitas alat dikarenakan masih menggunakan metode konvensional di mana proses pengeringan masih tergantung dari cahaya matahari, sedangkan kondisi cuaca tidak menentu menjadi penhambat dalam proses pengeringan. Tujuan penelitian ini ialah merancang alat dengan sistem pengendali suhu agar efektivitas proses pembuatan alat dapat tercapai
Kata kunci: automatic drying machine, perancangan, produksi, singkong, metode rasiona
Developing A Virtual Reality Application of Pathok Negoro Mosque for Digital Conservation
In the last decades, new technologies have been developed and used for digital conservation. Nowadays, virtual reality is becoming an instrument applicable to many areas of science and visual communication. Pathok Negoro Mosque is one of the Javanese Islamic mosque buildings that was built in the 1700s. The building of this mosque still exists. Pathok Negoro Mosque several times has changed the shape and architecture of the building. The mosque was established during the reign of Sultan Hamengku Buwana I, has an extraordinary concept and philosophy. This project was an archiving physical space so they can be digitally preserved. In this paper, we will present the process of the VR app making also describe the benefits and challenges associated with this approach. The method was by research and development by prototyping the building in 3D model, then providing virtual tours in different place and times. This paper will discuss the VR issue focusing on several hardware devices and software platforms for digital content management. This case study allowing a better understanding of masjid pathok negoro history and atmosphere. The analyzed of virtual experience proved to be advantageous in delivering tangible and intangible information
KEKUATAN TEKAN PAVING BLOCK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH LAS ASETELIN
Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang sering digunakan sebagai alternatif perkerasan jalan. Bahan yang digunakan untuk membuat pavingblock, terdiri dari campuran semen atau bahan perekat lainnya, air dan juga agregat. Penambahan bahan juga dilakukan untuk melakukan inovasi, maka pada penelitian ini limbah las asetelin menjadi bahan tambah atau campuran untuk pembuatan pavingblock. Bahan ini digunakan karena limbah las asetelin membuat lingkungan menjadi tercemar, sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu membantu menjaga lingkungan. Pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelinbertujuan untuk mengetahui hasil kuat tekan dari persentase limbah yang digunakan sebesar 1%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 11%. Metode yang dilakukan adalah eksperimental dengan acuan dari SNI03-0691-1996. Hasil penelitian dari pembuatan paving block dapat dilihat pada pengujian kuat tekannya menghasilkan 1% sebesar 11,14 MPa, 3% sebesar 11,26 MPa, 4% sebesar 12,42 MPa, 5% sebesar 10,80 MPa, 6% sebesar 12,49 MPa, 7% sebesar 8,41 MPa, 8% sebesar 13,19 MPa, 9% sebesar 10,29 MPa, dan 11% sebesar 12,69 MPa. Hasil pengujian kuat tekan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan paving block dengan campuran limbah las asetelin 1%, 2%, 4%, 5%, 6%, 7%, 9%, 11% memenuhi klasifikasi kelas mutu D untuk taman dan 8% memenuhi klasifikasi kelas mutu C untuk pejalan kaki, serta sangat layak digunakan
ANALISIS DEBIT DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR BANJARSARI DAERAH ALIRAN SUNGAI JUWANA DENGAN METODE HSS SCS
Banjir merupakan bencana alam yang seringkali terjadi di musim penghujan yang merebak di berbagai Daerah Aliran Sungai (DAS) di sebagian besar wilayah Indonesia Sungai Banjarsari, yang terletak di Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati merupakan sungai dengan Panjang Sub-DAS 32,63 km, dengan luas 62,84 km2. Metode perhitungan debit banjir rancangan pada Sub-DAS Banjarsari menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Soil Conservation Service (SCS) dengan menggunakan data curah hujan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali-Juwana, Hasil analisis perhitungan debit banjir rancangan menggunakan Metode HSS SCS menghasilkan debit banjir rancangan sebesar 54,125 m³/detik untuk kala ulang 2 tahun, 94,774 m³/detik untuk kala ulang 5 tahun, 124,338 m³/detik untuk kala ulang 10 tahun, 153,778 m³/detik untuk kala ulang 20 tahun, 192,323 m³/detik untuk kala ulang 50 tahun, dan 224,286 m³/detik untuk kala ulang 100 tahun
BANJIR RANCANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN MUKA AIR BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-RAS 4.1.0
Sungai Tenggang merupakan bagian dari sistem drainase Kota Semarang. Sungai Tenggang tidak terlepas dari masalah banjir. Masalah utama penyebab luapan Kali Tenggang dan banjir di Kota Semarang adalah curah hujan yang cukup tinggi di Wilayah Kota Semarang dan elevasi muka air pada penampang sungai meningkat. Dalam hal ini akan dilakukan analisis kenaikan muka air banjir sungai dengan menggunakan software HEC-RAS 4.1.0. Metode Nakayasu HSS digunakan untuk menghitung debit banjir yang dirancang, dan memberikan hubungan antara parameter aliran dan waktu. Parameter ini bisa berupa kedalaman aliran atau debit aliran. Dalam analisis hidrolik, program HEC-RAS 4.1.0 digunakan untuk memodelkan penampang melintang sungai. Hasil perhitungan debit banjir rencana Sungai Tenggang menggunakan metode HSS Nakayasu menghasilkan debit banjir maksimum sebesar 303.715 m3/detik periode 2 tahun; 356.318 m3/detik, untuk jangka waktu 5 tahun; 386.651 m3/detik; 421.348 m3/detik, selama 10 tahun; 445.047 m3/detik, selama 25 tahun; dan 467.190 m3/detik periode 100 tahun. Berdasarkan hasil pemodelan banjir dengan menggunakan software HEC-RAS, terdapat debit air yang tinggi akibat luapan dari Kali Tenggang Semarang. Di STA 1800 terjadi elevasi muka air yang cukup tinggi yaitu 4,5 m, dan untuk STA 2000 terjadi elevasi muka air yang sangat tinggi yaitu 5 m
KONDISI KAPASITAS BANGUNAN SABO KALI GENDOL DENGAN ADANYA KEGIATAN PENAMBANGAN BAHAN GALIAN C PRA ERUPSI 2010
Eruption of Mount Merapi had several annual cycle. The small cycle occur in 2-3 years and large cycle of 10-15 years . At any time there was an eruption will occur the effects of both positive and negative . Sabo dam in controlling sediment disaster and sand mining activities along the path of Kali Gendol become integral to protecting the environment. Mining and rain events greatly affect the capacity of sabo dams and river conditions in Kali Gendol . The research was carried out on sections sabo dams are still actively mining . The volume of incoming sediment sabo dam based on empirical formula of Takahashi (1991 ) and Mizuyama (1977 ) . Sediment balance was analyzed using empirical equation of Shimoda (1995 ) and analyzed on 25 years return period of maximum daily rainfall (R24). Volume of sand mining observed at two points in Kopeng and Glagahmalang. The results of this study shows that the sabo dam in Gendol still effectively works to control sediment flow that will happen in 25 years return period of maximum daily rainfall (R24). Run off sediment just happened to Dam Kaliadem and GE - D7. Sand mining that occurred in the study sites is very active , the average volume of that are 1632.2 m3 for Kopeng site and 1229.3 m3 Glagahmalang site. The main destination for sand minning is Sleman about 64.55 % in Kopeng site and 26.3% in Glagahmalang site