1 research outputs found

    Aplikasi Seedballs untuk Pertumbuhan Benih Nangka (Artocarpus heterophyllus), Bisbul (Diospyros blancoi), dan Merbau (Intsia bijuga)

    Get PDF
    The area of ​​critical land in Indonesia is increasing. Critical land rehabilitation has been carried out by one of the methods used is direct planting. However, direct planting has drawbacks, namely the seeds are very prone to be eaten by insects and birds, and the seeds are easily damaged due to environmental factors. One method that can be tested is the application of seedballs using adaptive plants, such as jackfruit (Artocarpus heterophyllus), bisbul (Diospyros blancoi), and merbau (Intsia bijuga). The purpose of this study was to formulate seedballs and their application for the growth of jackfruit (A. heterophyllus), bisbul (D. blancoi), and merbau (I. bijuga) plants. This study used a quantitative descriptive analysis method with 3 types of seedballs’ formulas. The results showed the fastest germination rate was produced by formula 1 (clay) on bisbul, formula 2 (clay: topsoil) on jackfruit, and formula 3 (clay: topsoil: husk charcoal: palm waste) on merbau. The highest seed germination capacities were formulas 1 and 3 for jackfruit species, formulas 2 and 3 for bisbul species, as well as formulas 1 and 2 for merbau species. Formula 3 is generally able to increase the height, diameter, and number of leaves of plants. Keywords: acceleration of rehabilitation, adaptive plant, oil palm wasteLuasan lahan kritis di Indonesia semakin meningkat. Rehabilitasi lahan kritis telah dilakukan dengan salah satu metode yang digunakan adalah penanaman langsung. Akan tetapi, penanaman langsung memiliki kelemahan yaitu benih sangat rawan dimakan oleh serangga dan burung, serta benih mudah rusak karena faktor lingkungan. Salah satu metode yang dapat diujicobakan adalah aplikasi seedballs dengan menggunakan tanaman adaptif, seperti Nangka (Artocarpus heterophyllus), bisbul (Diospyros blancoi), dan merbau (Intsia bijuga). Tujuan penelitian ini adalah membuat formula seedballs dan aplikasinya untuk pertumbuhan tanaman nangka (A. heterophyllus), bisbul (D. blancoi), dan merbau (I. bijuga). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan 3 jenis formula seedballs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan komposisi formula seedballs menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman. Laju perkecambahan tercepat dihasilkan oleh formula 1 (tanah liat) pada jenis bisbul, formula 2 (tanah liat : topsoil) pada jenis nangka, dan formula 3 (tanah liat : topsoil : arang sekam : limbah kelapa sawit) pada jenis merbau. Daya kecambah benih tertinggi adalah formula 1 dan 3 pada jenis nangka, formula 2 dan 3 pada jenis bisbul, serta formula 1 dan 2 pada jenis merbau. Formula 3 secara umum mampu meningkatkan tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman. Kata kunci: limbah kelapa sawit, percepatan rehabilitasi, tanaman adapti
    corecore