29 research outputs found

    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TUTORIAL PUFF PASTRY DI SMK NEGERI 3 KEDIRI

    Get PDF
    Pembelajaran langsung pada kompetensi dasar puff pastry yang diimplementasikan pada pelajar di SMK Negeri 3 Kediri menunjukkan hasil tidak tuntas dengan persentase sebesar 57%. Tujuan riset ini untuk mengetahui: 1) kelayakan media video tutorial puff pastry pada Pembelajaran Berbasis Masalah di SMK Negeri 3 Kediri; 2) keterlaksanaan sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah dengan memakai media video tutorial puff pastry di SMK Negeri 3 Kediri; 3) hasil belajar melalui implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan memakai media video tutorial puff pastry di SMK Negeri 3 Kediri. Riset ini termasuk jenis Quasi Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest Posttest. Penghimpunan data memakai metode observasi untuk kelayakan media video tutorial puff pastry dan keterlaksanaan proses edukasi dan metode tes untuk menilai hasil belajar. Adapun analisis datanya memakai rumus persentase. Analisis data hasil tes memakai uji statistik paired sample t-test. Hasil riset memperlihatkan: 1) media video tutorial puff pastry sangat layak (97,92%) dipakai untuk pembelajaran di SMK Negeri 3 Kediri; 2) keterlaksanaan implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan media video tutorial puff pastry sangat baik (91,67%); 3)  hasil belajar pada pembelajaran berbasis masalah dengan memakai media tutorial puff pastry di SMK Negeri 3 Kediri efektif untuk mengoptimalkan hasil belajar

    PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BERAS MERAH (Oryza glaberrima) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK PARIS BREST KERING

    Get PDF
    Banyak produk olahan bergantung pada tepung terigu yang merupakan produk import, disisi lain tepung berbahan lokal belum banyak dimanfaatkan karena tepung terigu memiliki kandungan pembentuk struktur kue. Tepung beras merah merupakan salah satu bahan yang mengandung amilosa dan amilopektin tinggi sebagai pembentuk struktur kue. Tujuan penelitian ini adalah : 1) pengaruh substitusi tepung beras merah terhadap sifat organoleptik paris brest kering (warna, rasa, kerenyahan, motif permukaan kue dan rongga) ; 2) produk  paris brest kering terbaik; 3) tingkat kesukaan panelis terhadap paris brest kering terbaik; 4) nilai nutrisi (karbohidrat, protein, lemak, antosianin) dan non nutrisi (serat) paris brest kering terbaik. Penelitian ini termasuk eksperimen dengan desain faktorial tunggal tiga perlakuan. Faktor tunggalnya adalah substitusi tepung beras merah dengan perlakuan 30%, 40%, 50%. Pengumpulan data organoleptik dan tingkat kesukaan  dilakukan dengan observasi menggunakan instrument angket yang dilakukan oleh 30 panelis. Teknik analisis organoleptik dengan Anova Tunggal yang diuji lanjut dengan uji Duncan, uji tingkat kesukaan dengan deskriptif kuantitatif, uji nutrisi dengan uji proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) substitusi tepung beras merah berpengaruh terhadap warna, rasa, kerenyahan, motif permukaan kue paris brest kering dan tidak berpengaruh terhadap rongga paris brest kering ; 2) produk  paris brest kering terbaik adalah substitusi pada proporsi tepung terigu 60% dan tepung beras merah 40%;  3)  produk terbaik disukai oleh 93% panelis dan dinyatakan diterima  ; 4) nutrisi produk terbaik yaitu karbohidrat 64,90%, protein 17,55%, lemak 4,58%, antosianin 29,43 mg/100 g dan kandungan non nutrisi serat 3,04%

    PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG GATOT INSTAN DAN PENAMBAHAN BUBUK KELOR TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK NASTAR

    Get PDF
    Penelitian subtitusi tepung gatot instan dan penambahan bubuk daun kelor mempunyai maksud guna mengetahui adanya: 1) pengaruh subtitusi tepung gatot instan terhadap sifat organoleptik nastar, 2) pengaruh penambahan bubuk daun kelor terhadap sifat organoleptik nastar, 3) interaksi  pengaruh subtitusi tepung gatot instan dan penambahan bubuk daun kelor terhadap sifat organoleptik nastar; 4) kandungan gizi pada produk terbaik dari uji organoleptik meliputi karbohidrat, protein, lemak, serat, kalium, kalsium, sulfur, kadar air dan kadar abu. Riset ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial ganda (3x3).  Penghimpunan data riset melalui observasi pada sifat organoleptik nastar tepung gatot instan kepada 10(sepuluh) panelis terlatih dan 30(tiga puluh) panelis semi terlatih. Penelitian ini memakai metode analisis anova ganda dan uji lanjut Duncan. Output riset menguraikan bahwasanya: 1) terdapat pengaruh subtitusi tepung gatot instan terhadap bentuk dan warna nastar, 2) penambahan bubuk ‘daun kelor tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik yang diujikan, 3) interaksi antara subtitusi tepung gatot instan dan penambahan bubuk daun kelor berpengaruh terhadap rasa nastar, 4) kandungan gizi dari produk terbaik dari perlakuan subtitusi tepung gatot instan 70% dan penambahan bubuk daun kelor 0,5 adalah karbohidrat 65,9 %, protein 8,11%, lemak 3,81%, serat 4,01%, kalium 38,5%, kalsium 65,4%, sulfur 3,65%, kadar air 15,8% dan kadar abu 1,9%

    PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN JENIS LEMAK TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK LIDAH KUCING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi bekatul dan jenis lemak yang tepat pada sifat organoleptik kue lidah kucing, meliputi: bentuk, warna, aroma, tekstur, kerenyahan dan rasa. Penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimen dengan dengan 2 faktor penelitian, yakni substitusi bekatul 20%; 35%; dan 50% dari total jumlah tepung dan penggunaan jenis lemak berupa margarin dan mentega. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi melalui uji organoleptik yang meliputi (bentuk, warna, aroma, tekstur, kerenyahan, dan rasa), yang dilakukan oleh 10 penelis terlatih dan 20 panelis semi terlatih. Metode yang dilakukan adalah menggunakan instrumen lembar observasi atau angket. Data akan dianalisis dengan uji anava ganda dan dilanjutkan dengan melakukan uji Duncan lalu mencari produk yang terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: subtitusi tepung bekatul terhadap sifat organoleptik lidah kucing dapat berpengaruh. nyatai terhadap bentuk, warna, aroma, tekstur,,dan rasa, tetapi tidak terlalu berpengaruh nyata terhadap kerenyahan lidah kucing. Produk terbaik adalah kue lidah kucing dengan subtitusi tepung bekatul 20% dan penggunaan mentega. Dengan hasil kriteria yang diinginkan yaitu memiliki bentuk lidah kucing yang melebar mengikuti cetakan dan rapi pada bagian tepi, memiliki warna kuning keemasan, memiliki aroma gurih-legit dan cukup beraroma bekatul, tekstur yang cukup kasar, renyah, dan memiliki rasa gurih manis dan kurang berasa bekatul

    Analysis of Strategy for Developing Beef Cattle Production on a Smallholder Farming Basis in Musi Banyuasin Regency South Sumatra

    Get PDF
    The increased beef cattle production at traditional farms is a strategy to achieve meat self-sufficiency in 2026. This is accomplished through various parties, including the government, academics, researchers, the private sector, and farmers as the main actors. Therefore, this study aimed to determine and analyze criteria, performance criteria, strategies, and alternatives for sustainable beef cattle production in traditional farms based on the opinion of experts. The research location was School for Smallholder Community (SPR) Maju Bersama, Sungai Lilin Sub-District, Musi Banyuasin Regency, South Sumatra Province, Indonesia. Primary data were collected through FGD (focus group discussion) and interview with expert stakeholders, including farmers, policymakers, entrepreneurs, academics, and research analyst. They were analyzed using the Analytical Hierarchy Process (AHP) with R studio version 4.1.2. The result showed that Musi Banyuasin Regency has a natural resource potential for supporting beef cattle production with an institutional collaborative strategy. The interaction between the production factors showed that the feeding criteria were at the highest level, with 32.05%. Considering the performance criteria, business sustainability was essential at 35.70% and should be achieved by adopting a corporate strategy of 85.52%, implemented through alternative business management at 61.40%

    Obesitas sentral berhubungan dengan toleransi glukosa terganggu pada remaja perempuan = Central obesity is associated with impaired glucose tolerance in female adolescents

    Get PDF
    Background: Obesity in adolescents has become health problem in Indonesia. Central obesity is associated with insulin resistance. Theoretically, insulin resistance will cause impaired glucose tolerance (IGT) and could develop into type 2 diabetes. Objective: The aim of this study were to evaluate the difference in IGT prevalence between central and non central obesity and to identify the risk factors associated with IGT. Method: A cross sectional study was conducted at 3 private secondary schools in Yogyakarta and recruited 62 obese female students aged 12-18 years.The subjects were classified into central obesity (BMI/U> +2SD and waist circumference > p90) and non central obesity based on anthropometric data. Fasting glucose and 2 hours after loading were measured in all subjects. Differences in the proportion of IGT between the two groups was calculated by Chi-square test and risk factors associated with IGT were calculated by multivariate logistic regression with 95% confidence interval. Results: Of 62 subjects, 14 of them have IGT and the prevalence of IGT was significantly higher in the central obesity group compared to non central obesity group (11/31 vs 3/31, p=0.03). Central obesity was found to be the only risk factor of IGT (OR=4.695%CI: 1.04 to 20.24). Twenty one of the subjects were found to have impaired fasting glucose (IFG) (34%) and one subject (1.6 %) had IFG+IGT. There were no differences in the proportion of IFG between central and non central obesity groups. Conclusion: The prevalence of IGT in female students with central obesity was higher compared to those with non central obesity. A female student with central obesity had 4.6-fold risk of having IGT compared to those with non central obesity

    Kajian penumbuhan karakter: penumbuhan nilai daya juang pada siswa

    Get PDF
    Kajian pendidikan karakter dalam tulisan ini memfokuskan pada daya juang siswa. Dengan fakta dan kondisi daya juang siswa saat ini, perlu kiranya dikaji bagaimana penumbuhan daya juang yang dilakuka guru dan orangtua pada anak-anak mereka. Tujuan kegiatan secara umum adalah mengkaji potensi daya juang siswa dan mengembangkan model penumbuhan potensi daya juang siswa. Sedangkan tujuan khusus kajian ini secara rinci adalah: (1) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat menumbuhkan potensi daya juang siswa; (2) mengkaji potensi daya juang siswa berdasarkan demografi (jenis kelamin, usia, jenjang kelas, urutan kelahiran, jarak rumah ke sekolah, moda transportasi, dan status pekerjaan orang tua, dan lokasi penelitian); (3) mengkaji potensi daya juang siswa berdasarkan aspek-aspeknya; (4) mengkaji kontribusi daya juang terhadap prestasi siswa; (5) mengkaji pola asuh orangtua dan guru dalam menumbuhkembangkan potensi daya juang siswa; dan (6) mengembangkan model penumbuhkembangan potensi daya juang siswa. Kajian dilakukan pada 2 sekolah dasar di enam kabupaten/kota lokasi penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya juang siswa dipengaruhi salah satunya oleh pola asuh orangtua dan guru yang secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan pada tumbuhkembangnya daya juang mereka. Faktor lain yang mempengaruhi daya juang siswa ialah faktor demografi yaitu jenis kelamin, kondisi lingkungan fisik dan sosial, usia, aktivitas penggunaan transportasi sehari-hari, jarak antara rumah dan sekolah, serta pekerjaan orangtua

    Kajian penumbuhan karakter: penumbuhan nilai daya juang pada siswa

    Get PDF
    Kajian pendidikan karakter dalam tulisan ini memfokuskan pada daya juang siswa. Dengan fakta dan kondisi daya juang siswa saat ini, perlu kiranya dikaji bagaimana penumbuhan daya juang yang dilakuka guru dan orangtua pada anak-anak mereka. Tujuan kegiatan secara umum adalah mengkaji potensi daya juang siswa dan mengembangkan model penumbuhan potensi daya juang siswa. Sedangkan tujuan khusus kajian ini secara rinci adalah: (1) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang dapat menumbuhkan potensi daya juang siswa; (2) mengkaji potensi daya juang siswa berdasarkan demografi (jenis kelamin, usia, jenjang kelas, urutan kelahiran, jarak rumah ke sekolah, moda transportasi, dan status pekerjaan orang tua, dan lokasi penelitian); (3) mengkaji potensi daya juang siswa berdasarkan aspek-aspeknya; (4) mengkaji kontribusi daya juang terhadap prestasi siswa; (5) mengkaji pola asuh orangtua dan guru dalam menumbuhkembangkan potensi daya juang siswa; dan (6) mengembangkan model penumbuhkembangan potensi daya juang siswa. Kajian dilakukan pada 2 sekolah dasar di enam kabupaten/kota lokasi penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya juang siswa dipengaruhi salah satunya oleh pola asuh orangtua dan guru yang secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan pada tumbuhkembangnya daya juang mereka. Faktor lain yang mempengaruhi daya juang siswa ialah faktor demografi yaitu jenis kelamin, kondisi lingkungan fisik dan sosial, usia,aktivitas penggunaan transportasi sehari-hari, jarak antara rumah dan sekolah, serta pekerjaan orangtua

    Obesitas sentral berhubungan dengan toleransi glukosa terganggu pada remaja perempuan

    Get PDF
    Background: Obesity in adolescents has become health problem in Indonesia. Central obesity is associated with insulin resistance.Theoretically, insulin resistance will cause impaired glucose tolerance (IGT) and could develop into type 2 diabetes.Objective: The aim of this study were to evaluate the difference in IGT prevalence between central and non central obesity and to identify the risk factors associated with IGT. Method: A cross sectional study was conducted at 3 private secondary schools in Yogyakarta and recruited 62 obese female students aged 12-18 years.The subjects were classified into central obesity (BMI/U> +2SD and waist circumference > p90) and non central obesity based on anthropometric data. Fasting glucose and 2 hours after loading were measured in all subjects. Differences in the proportion of IGT between the two groups was calculated by Chi-square test and risk factors associated with IGT were calculated by multivariate logistic regression with 95% confidence interval.Result: Of 62 subjects, 14 of them have IGT and the prevalence of IGT was significantly higher in the central obesity group compared to non central obesity group (11/31 vs 3/31, p=0.03). Central obesity was found to be the only risk factor of IGT (OR=4.6; 95%CI: 1.04 to 20.24). Twenty one of the subjects were found to have impaired fasting glucose (IFG) (34%) and one subject (1.6 %) had IFG+IGT. There were no differences in the proportion of IFG between central and non central obesity groups. Conclusion: The prevalence of IGT in female students with central obesity was higher compared to those with non central obesity. A female student with central obesity had 4.6-fold risk of having IGT compared to those with non central obesity
    corecore