8 research outputs found

    Analisis Kualitas Udara Ambien Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2) pada Distrik Muara Tami Kota Jayapura

    Get PDF
    Penelitian tentang analisis kualitas udara ambien sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) dilaksanakan dari bulan Januari – April 2022 berlokasi di Distrik Muara Tami Kota Jayapura dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif berbasis laboratorium untuk melihat kualitas udara dengan parameter SO2 dan NO2. Data dianalisis dengan menggunakan  analisis data univariat untuk melihat nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata-rata pada setiap variabel penelitian. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Udara Ambien Sulfur Dioksida (SO2) dan  nitrogen dioksida (NO2) pada Distrik Muara Tami Kota Jayapura berada dalam rentang 0-50 sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.14/Menlhk/Setjen/KUM.1/7/2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara sehingga dapat dikategorikan ke dalam kageori baik

    Analisis Kandungan Unsur Hara (Na, K, Ca, Dan Mg) Dalam Tanah Di Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Jayapura

    Get PDF
    Research has been carried out on the analysis of nutrient (Na, K, Ca, and Mg) of soil as well as the soil’s physical and chemical properties in Holtekamp Village, Muara Tami District, Jayapura City. The samples (18 points) taken from farmland and non-farm or forest land. Samples were taken from a depth of 0-10 cm used soil ring sampler. Then the soil sample was dried at 105°C for 3 hours, sieved using a 2 mm sieve. Physical properties are water content and bulk density, while chemical properties are pH and organic carbon content. The nutrient concentration measured were Na, K. Ca and Mg, all of which were in “exchangeable” form, they are extracted with ammonium acetate solution and measured by atomic absorption spectrophotometry (AAS) method. The results of the study were the pH in the farmland and non-farm was classified as very high. The organic carbon content in farmland and non-farm soils is high, but the thickness of the topsoil in non-farm soils is much higher than in farmland soils. The Na-exc concentration in the farmland was in the medium category and in the non-farm was in the high category, K-exc in the farmland and in the non-farm was in the low category, the Ca-exc in the farmland was in the high category and in the non-farm soil, it was low. Mg-exc in the farmland were in the middle category and in the non-farm were in the low category. Key word : Soil Nutrient, Soil Organic Karbon, Traditional Farming

    Pengaruh Perladangan Tradisional Terhadap Ketersediaan Unsur - Unsur Hara (Na, K, Ca, Dan Mg) dalam Tanah di Kampung Wananuk Distrik Yalengga Kabupaten Jayawijaya

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perladangan tradisional terhadap ketersediaan unsur - unsur hara (Na, K, Ca, Dan Mg ) dalam tanah di Kampung Wananuk sebanyak 6 sampel diambil dari tanah pasca olahan sebanyak 3 sampel dan pra olahan sebanyak 3 sampel. Sampel diambil dari kedalaman 0-10 cm dengan soil ring sampler. Selanjutnya sampel tanah dikeringkan dengan (metode oven) pada suhu 1050 C selama 3 jam, diayak lolos ayakan 2 mm, dianalisis kandungan kation dengan metode AAS untuk Na,K, Ca dan Mg. Kandungan Na (Natrium), K (kalium), Mg (magnesium) berada pada klas sangat rendah hingga sedang. Sedangkan unsur Ca (kalsium) berada pada klas rendah hingga tinggi. Rendahnya unsur K dan Mg harus menjadi perhatian utama karena unsur ini merupakan hara esensial yang diperlukan dalam jumlah banyak oleh tanaman. Sedangkan rendahnya kandungan Na justru menguntungkan meskipun kadang fungsinya pada tanaman tertentu dapat mengantikan peran K atau meningkatkan ketersedian kalium. Terdapat pengaruh perladangan tradisional terhadap konsentrasi Ca2+dd dan Mg2+dd dalam tanah. Dalam hal ini terdapat kenaikan konsentrasi Ca2+dd dalam tanah pasca olahan dan terdapat penurunan konsentrasi Mg2+dd dalam tanah pasca olahan. Tidak ada pengaruh pengolahan tanah terhadap konsentrasi Na+dd dan K+dd dalam tanah pasca olahan. Kata kunci: unsur hara, perladangan tradisional

    PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL ANTIDIABETES DAN ANTIHIPERTENSI DARI SEMBILAN REMPAH BAGI IBU-IBU PERSEKUTUAN WANITA (PW) GKI BETHESDA MARIBU

    Get PDF
    A mixture of nine spices consisting of nutmeg, ginger, cumin, pandanus, lemongrass, cinnamon, cloves, bay leaves and white turmeric is one of the innovations in the use of plants which are commonly used as cooking spices processed into herbs for traditional medicine. Previous studies reported that nine spices tea has the properties and benefits of lowering blood sugar levels for patients with Type II diabetes and able to reduce blood pressure for high blood pressure (hypertension). To inform the community of the benefits of nine spices tea to be used as a health drink for families, socialization and practice of the Nine Spices tea making have been carried out for housewives gathered of GKI Bethesda Maribu. Maribu village, located in Sentani Barat District, was chosen as the location of the socialization because, based on interviews and health data, there were cases of diabetes and hypertension that had been reported. The result obtained from this activity is that there has been a transfer of knowledge about processing spices into traditional medicine. The community testified that making nine spices tea and consume it at home benefit for their health.Keywords: Maribu, Testimoni, traditional medicin

    Pemberdayaan Masyarakat Kampung Maribu, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Papua Melalui Pembuatan Media Tanam Hidroponik

    Get PDF
    Sebagai media tanam pengganti tanah, hirdoponik digunakan untuk membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air yang telah dilarutkan dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Hidroponik dapat digunakan sebagai salah satu cara alternatif bagi daerah yang memiliki masalah keterbatasan lahan pertanian, tingkat kesuburan tanah yang rendah, dan wilayah padat penduduk. Dalam kegiatan pelatihan ini dilakukan budidaya tanaman menggunakan media self-watering. Selain media tanam hidroponik, pelatihan juga mengajarkan cara menanam selada. Kegiatan dilaksanakan di Kantor Kampung Maribu. Kegiatan pengenalan metode hidroponik bagi masyarakat Kampung Maribu sudah berjalan dengan baik. Peserta dari Kampung Maribu menyambut positif kegiatan ini terlihat dari antusiasme yang sangat tinggi

    The Chemical And Organoleptic Analysis Of The Sago-based Snacks As Additional Food For Diabetes Mellitus Patients

    Get PDF
    Sago is one of Indonesia's native food plants that produce sago starch (Metrox-ylon sago Rottb.) which can be processed into food.  It also uses as a source of amylose and amylopectin in a snack consumed by people with diabetes mellitus (DM). This is possible because of the glycemic index (GI) value of sago starch. This research was carried out experimentally and divided into two major activities, namely making snacks and characterization. Making snacks following the formulation of A, B, C, and D code, where  A and B code are for the snack made from sago, whereas C and D code are for comparison. Characterization was running in terms of proximate analysis and organoleptic tests. The first analysis shows that sago-based snacks have the potential as a meal for people with diabetes mellitus because they have low reduced sugar levels that range from of 0 to 49%. However, the snacks are rich in protein, carbohydrates, and energy. Organoleptic tests also showed that color, taste, texture, and aroma were favored by panelists.Keywords: Sago Starch, Formulations, Snacks, Diabetes Mellitu

    PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROALGAE (Scenedesmus sp.) ISOLAT PAPUA

    Get PDF
    Pertumbuhan mikroalgae (Scenedesmus sp.) dalam kultur dengan media terbatas sangat dipengaruhi oleh kondisi cahaya, suhu, aerasi dan nutrisi. Pertumbuhan dalam kultur tersebut akan mengikuti pola tertentu. Pola pertumbuhan atau kurva pertumbuhan dibagi menjadi 4 fase pertumbuhan yaitu, Fase Leg (Adaptasi), Fase Logaritmik, Fase Satasioner, dan Fase Kematian. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian laju pertumbuhan Mikroalgae (Scenedesmus sp.) isolate Papua yang dipengaruhi oleh pemberian pupuk urea dengan beberapa fariasi konsentrasi yaitu 0,5 g, 0,7, 0,9 g, 1,2, dan 1,8 g. Hasil pengujiannya menunjukan laju pertumbuhan dengan kepadatan sel tertinggi terjadi pada pertumbuhan mikroalga denga konsentrasi pupuk 0,5 g yaitu dengan nilai absorbansi 0,8953 pada hari ke-5 dan tejadi kasus pertumbuhan tidak berjalan sesuai fase pertumbuhan misalnya pada microalgae dengan pemberian pupuk 0,7 g dan 1,8 g yaitu telah mencapat fase log kemudian mengalami penurunan laju pertumbuhan dan kembali naik lagi pada hari selanjutnya.Kata Kunci: Isolat Papua, Mikroalgae, Laju Pertumbuhan, Absorbans
    corecore