291 research outputs found

    Analisis dan Identifikasi Status Mutu Air Tanah di Kota Singkawang Studi Kasus Kecamatan Singkawang Utara

    Get PDF
    Keberadaan air baku sebagai sumber air bersih memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di suatu daerah.Air baku yang dapat dijadikan sebagai sumber air bersih adalah air permukaan, air hujan maupun air tanah. Singkawang Utara merupkan salah satu wilayah yang masyarakatnya masih memanfaatkan air tanah sebagai air baku. Hasil pengamatan secara organoleptik yang pernah dilakukan pada Februari 2016 lalu terhadap kualitas air tanah yang digunakan oleh masyarakat setempat secara fisik terlihat berwarna kuning kecokelatan, berbau dan menyebabkan kulit menjadi kering bahkan alergi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba mengkaji kualitas air sumur dangkal di Kecamatan Singkawang Utara. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis kualitas air tanah dangkal secara fisika, kimia, dan mikrobiologi berdasarkan Baku Mutu Air Kelas I dari Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 dan menetukan status mutu kualitas air sumur dangkal dengan menggunakan Metode Storet. Lokasi penelitian dilakukan di 7 titik di Kecamatan Singkawang Utara, masing-masing titik mewakili kawasan administratif (kelurahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis pengujian sampel air tanah dangkal di Wilayah Singkawang Utara yang melebihi baku mutu adalah parameter Fisika yaitu TDS dengan nilai tertinggi 1530 mg/L pada titik 2 disebabkan karena kondisi sumur yang terletak diantara dua (2) buah cubluk dengan jarak 4 m dan 6 m serta selokan yang berjarak 4 m. Parameter Kimia yaitu Besi (Fe) dengan nilai tertinggi 4,0 mg/L pada titik 6, Mangan (Mn) dengan nilai 2,3 mg/L pada titik 7, keberadaan unsur dari parameter tersebut disebabkan karena adanya pengaruh dari kondisi tanah yang terdapat di Wilayah Singkawang Utara, Nitrat (NO3) dengan nilai 75,3 pada titik 7 disebabkan karena jarak antara sumur dengan cubluk yang relatif dekat yaitu 8,5 m dan adanya ativitas dari peternakan kambing dengan jarak 4 m. Parameter biologi yaitu Total Coliform dengan nilai MPN 1100 pada titik 1, 2, 6 dan 7 karena kondisi sumur pada titik 1, 2, 6 dan 7 berdasarkan konstruksi tidak dilengkapi dengan penutup sumur, kondisi jarak terhadap cubluk yang relatif dekat yaitu berjarak ≤ 10 m, adanya sumber pencemar lain berupa tumpukan sampah, selokan, dan kadang ternak. Identifikasi status mutu air tanah di Wilayah Singkawang Utara termasuk dalam Kelas B (cemar ringan) dengan skor -7,9. Faktor yang mempengaruhi pencemaran tersebut berasal dari faktor alami maupun non alami. Faktor alami berasal dari kondisi geologi wilayah setempat, sedangkan faktor non alami berasal dari aktivitas yang terdapat di sekitar sumur

    Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia terhadap Hipertensi di Puskesmas Kampala Sinjai

    Full text link
    Pendahuluan,Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang luasdengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi tercapainya tujuan pembangunan kesejahteraan melalui Indonesia sehat 2013, yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku kesehatan yang optimal.Tujuan penelitian, memperoleh gambaran secara umum tentang tingkat pengetahuan lansia terhadap hipertensi di Puskesmas kampala sinjai.Metode penelitian, Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena berujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang akan mengukur/menilai pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi di puskesmas kampala sinjai.Hasil, Diperolehnya gambaran tentang pengetahuan lanjut usia terhadap hipertensi di wilayah  kerja puskesmas kampala sebanyak 25 responden didapatkan pengetahuan baik sebanyak 2 orang (8%), pengetahuan cukup 21 orang (84%), pengetahuan kurang 2 orang (8%).Diperolehnya gambaran sikap lanjut usia diwilayah kerja puskesmas kampala sebanyak 25 reponden didapatkan tingkat bersikap  baik sebanyak 11 orang ( 44 % ), bersikap buruk sebanyak 13 orang ( 52%).Kesimpulan, meningkatkan keilmuan dan mutu asuhan keperawatan yang di berikan,di harapkan di perhatikan pengembangan informasi khususnya tentang pengetahuan dan sikap yang erat hubungannya terhadap hipertensi.Sehingga baik masyarakat khususnya lansia dan perawat atau pekerja sosial sebagai pemberi pelayanan mendapat kepuasan masing-masing. Pihak Puskesmas agar meningkatkan kemampuan petugas kesehatan, baik itu dokter maupun perawat serta perawat-perawat desa agar kiranya memberikan penyuluhan atau health education  tentang pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi

    Flatness-based pre-compensation of laser diodes

    No full text
    International audienceA physical nonlinear dynamical model of a laser diode is considered. We propose a feed-forward control scheme based on differential flatness for the design of input-current modulations to compensate diode distortions. The goal is to transform without distortion a radio-frequency current modulation into a light modulation leaving the laser-diode and entering an optic fiber. We prove that standard physical dynamical models based on electron and photons balance are flat systems when the current is considered as control input, the flat output being the photon number (proportional to the light power). We prove that input-current is an affine map of the flat output, its logarithm and their time-derivatives up to order two. When the flat output is an almost harmonic signal with slowly varying amplitude and phase, these derivatives admit precise analytic approximations. It is then possible to design simple analogue electronic circuits to approximate the nonlinear computations required by our flatness-based inversion scheme. Simulations with the parameters of a commercial diode illustrate the practical interest of this pre-compensation scheme and its robustness versus modelling and analogue implementation errors

    RANCANG BANGUN INTERNET OF THINGS DEVICE INTERFACES (IODI)

    Get PDF
    Internet of Things didefenisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi, kerja sama dengan berbagai perangkat keras, berbagai data, memvirtualisasikan segala hal nyata ke dalam bentuk internet, dan lain lain melalui jaringan internet. Perangkat dibuat dengan memanfaatkan modul wifi EP8266 dan sebuah triac dengan kapasitas arus 16A. Hasil pengujian didapatkan respon tercepat yaitu 2 detik untuk pengujian kondisi ON ke OFF dan kondisi OFF ke ON, respon terlama yaitu 10 detik untuk kondisi ON ke OFF dan 6 detik untuk kondisi OFF ke ON. Sedangkan respon waktu rata-rata yang didapatkan dari kondisi ON ke OFF adalah 5.2 detik, dan respon waktu rata-rata yang didapatkan dari kondisi OFF ke ON adalah 4.4 detik.Kata kunci: Internet of things, IODI. ESP8266

    Pengaruh Perbedaan Varietas Rumput Laut (Kappaphycus SP) dan Variasi Kedalaman terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Menggunakan Metode Budidaya “Top Down”

    Full text link
    The objective of this study was to investigate the effect of different types of Seaweed (Kappaphycus sp) and depth variation on the growth, production and carrageenan content of Seaweed using a top down cultivation method. Top down method combined the two methods of cultivation, the method of surface and off-bottom method. The types of Seaweed used were Kappaphycus alvarezii (Brown Maumere and Local Maumere) and Bali Seaweed (Kappaphycus striatum). This study was designed using a factorial experimental design, where is comprised of two factors: the types and water depth. Parameters measured were daily growth rate, production and carrageenan content of Seaweeds. The results showed that different types of Seaweed gave a significant effect (P0.05). A combination of Seaweed types and depth variation did not give a significant effect on daily growth rate and production of Seaweeds (P>0.05). The highest carrageenan content was found in Local Seaweed (42.15%). Brown Seaweed produced 40.59% of carrageenan content while Bali Seaweed produced 35.80%

    Analisis Produksi dan Pendapatan USAhatani Kacang Tanah di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem USAhatani kacang tanah, tingkat produksi kacang tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dan pendapatan USAhatani kacang tanah, serta layak atau tidaknya USAhatani kacang tanah dikembangkan di Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan jumlah sampel 30 KK berasal dari 255 KK. Metode penelitian yang digunakan adalah: skoring; analisis data deskriptif; Fungsi produksi Cobb-Douglass dan regresi linear berganda ; Analisis Usahatani rasio R/C. Hasil penelitian menunjukkan sistem USAhatani kacang tanah belum sesuai dengan sistem USAhatani anjuran, tingkat produksi kacang tanah tergolong rendah, faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi kacang tanah adalah pupuk Phonska, TSP dan jumlah tenaga kerja, sementara faktor biaya produksi yang berpengarh nyata terhadap pendapatan USAhatani kacang tanah adalah biaya penyusutan peralatan, USAhatani kacang tanah layak dikembangkan di lokasi penelitian

    Aplikasi Structural Equation Modeling dalam Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi di Indonesia

    Full text link
    Ketepatan waktu penyelesaian proyek konstruksi adalah indikator efisiensi keberhasilan perencanaan proyekyang menguntungkan semua pihak. Akan tetapi, pada Kenyataannya mayoritas proyek konstruksi di Indonesiamengalami keterlambatan karena beberapa faktor. Sebanyak 40 faktor-faktor penyebab keterlambatan proseskonstruksi di Indonesia telah dikelompokan menjadi variabel laten eksogenus dan variabel laten endogenusuntuk kemudian dimodelkan dan dinilai antara masing-masing indikator penyusunnya. Pemodelan variabel lateneksogenus dan variabel laten endogenus ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS versi 2.0.Hasil dari analisis model menunjukan bahwa variabel design & documentation related factors merupakanpenyebab terbesar dalam keterlambatan konstruksi dengan frekuensi yang sering terjadi diakibatkan oleh salahsatu indikator penyusunnya yaitu mistakes and errors in design. Selain itu, hasil yang didapatkan dari penelitianini dapat dijadikan acuan dalam mengurangi masalah keterlambatan konstruksi karena model yang dibangundalam penelitian ini tidak hanya memiliki tingkat validitas yang baik, tetapi juga dapat menjelaskan hubunganantara indikator-indikator penyusun dari variabel konstruk itu sendiri

    Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui Metode Bermain pada Kelas Viii-4 Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Batusangkar.

    Full text link
    Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Penjasorkes. Apakah dengan menggunakan metode bermain dapat meningkatkan  minat belajar siswa dalam pembelajaran Penjasorkes dikelas VIII-4 SMP Negeri 2 Batusangkar?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dari metode bermain dalam menarik minat belajar siswa untuk meningkatkan pembelajaran Penjasorkes. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Batusangkar dengan subjek penelitian kelas VIII-4 dengan jumlah siswa 33 orang. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui lembar observasi dianalisis secara deskripsi dengan teknik persentase dan angket dianalisis menggunakan sistem penskoran skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan melalui hal-hal sebagai berikut: (1) Aktivitas gerak siswa meningkat, peningkatan gerak siswa mencapai 75,7%, (2) Kerjasama siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat mencapai 78,8% serta disiplin siswa meningkat yaitu mencapai 90,9%, (3) Analisis minat belajar siswa menunjukan bahwa kategori minat siswa dalam proses pembelajaran adalah sangat tinggi. Dengan demikian pembelajaran Penjasorkes melalui metode bermain dapat meningkatkan minat belajar siswa dikelas VIII-4 SMP Negeri 2 Batusangkar. &nbsp
    • …
    corecore