13 research outputs found

    Studi patologi dan kultural pada 19 gigi lepas dari kotak TP GEO IV situs Gunungwingko

    Get PDF
    Gunungwingko is an archaeological site located in Bantul Regency, Yogyakarta Province. This site was used from 0 AD to 17th century. In 1978 excavation, there were 19 isolated teeth found in excavation box T.P. Geo. IV from 170 – 220 cm in depth. The objective of this research is to identify Minimum Number Individual (MNI), and also their influences to health status and cultural point of view. The method being used for this research is bioarchaeological method with macroscopic analysis. We concluded that the MNI is four individuals based on four third left maxillary molars. Dental diseases such as dental attrition, dental caries, enamel hypoplasia, chipped tooth, and buccal pit can be observed in some of the teeth. Moreover, cultural influences also can be found in some of the teeth in form of dental modification (pangur) and betel chewing. One of the teeth showed evidence of multiple dental modification which possibly happened because of adulthood ceremonial and matrimonial/death ceremonial

    Amerta; Jurnal penelitian pengembangan arkeologi Volume 35 no. 1

    Get PDF
    DDC: 930.1 Yosua Adrian Pasaribu dan R. Cecep Eka Permana Binatang Totem pada Seni Cadas Prasejarah di Sulawesi Selatan Vol. 35 No. 1, Juni 2017. hlm. 1-18 Motif seni cadas prasejarah di Sulawesi Selatan adalah motif tangan, motif binatang, perahu, antropomorfis, dan geometris. Motif binatang yang digambarkan pada 25 dari 90 gua seni cadas prasejarah di kawasan itu, antara lain motif ikan, penyu, burung, dan mamalia. Penelitian pertanggalan seni cadas prasejarah di Sulawesi Selatan pada 2014 menunjukkan bahwa salah satu motif babi berusia ± 35.400 tahun. Berdasarkan beragamnya motif binatang yang digambarkan dan pertanggalan terbaru yang menempatkan kawasan itu ke dalam masa yang sangat tua, penelitian mengenai konteks budaya motif binatang menjadi suatu hal yang menarik. Sesuai dengan tujuan penelitian ini khusus mengkaji motif binatang

    Penyakit masa lampau pada penduduk Caburan masa klasik-Islam: suatu tinjauan paleopatologi

    Get PDF
    Situs Caruban merupakan situs peralihan antara masa Klasik dan Islam di Jawa (abad 14-17 M) yang terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pada penggalian tahun 1981 ditemukan tiga rangka manusia pada situs ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyakit masa lampau yang terdapat pada rangka-rangka tersebut dan melihat kaitannya dengan aspek budaya, dengan menggunakan pendekatan paleopatologi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis makroskopis. Hasil penelitian ini adalah jenis kelamin individu, estimasi usia, jenis penyakit dan pengaruh budaya yang terekam pada rangka manusia yang berupa modifikasi gigi yakni ablasi gigi dan pengikiran gigi atau pangur

    Talon cusp in a permanent tooth from Prehistoric Indonesia

    Get PDF
    This paper describes a dental anomaly called talon cusp from Gilimanuk Prehistoric site. Indonesia. The dating of the site is between 750 BC to 900 AD. This anomaly located in lateral incisors of individual LVI. The individual described as a woman and her age at death were 35-40 years old. The first evidence of Talon cusp in a permanent tooth from the Indonesian archaeological context was never been reported before which makes this anomaly is unique. The etiology of talon cusp is still uncertain

    Teeth of Royalty from a burial in Jera Lompo’E, South Sulawesi, Indonesia

    Get PDF
    Teeth are one of the key to understand disease and cultural influence in the past. This research describes abnormalities and cultural influences found in teeth belongs to Addatuang Sidenreng which is a royalty buried in Jera Lompo\u27E, South Sulawesi, Indonesia (17th century). The material consists of 13 teeth which currently curated in Laboratory of Bioanthropology and Paleoanthropology, UGM, Indonesia. This research uses bioarchaeological method and macroscopical analysis. The results are the individual age estimation, health status and cultural influences, such as betel chewing and dental filing which still practiced even after Islam enters Sulawesi, Indonesia

    Osteobiografi individu nomor 38 dari Situs Prasejarah Gilimanuk.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mempresentasikan osteobiografi seorang individu yang berasal dari situs kubur masa Paleolitik Gilimanuk, Bali. Material yang dipergunakan adalah individu nomor 38 yang disimpan pada Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi, Universitas Gadjah Mada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis makroskopis, tanpa menggunakan proses destruktif.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa individu nomor 38 memiliki jenis kelamin perempuan dengan umur sekitar 50 tahun ketika individu ini meninggal. Selain itu, individu ini memiliki beberapa gangguan kesehatan diantaranya atrisi gigi pada seluruh permukaan giginya, trauma pada molar pertama maxilla kiri,  salah satu rusuk kanan patah ketika masih hidup dan telah tersambung dengan baik, adanya kemungkinan parturisi, adanya degenerasi persendian temporomandibular atau porositas yang terdapat pada fossa mandibularis. Adanya osteopit dan porositas pada beberapa bagian tulang seperti pada ossa carpi, ossa tarsi,  ruas tulang belakang, dan keberadaan eburnasi atau kilapan pada bagian talus yang dapat diidentikkan dengan gejala osteoarthritis

    PENYAKIT MASA LAMPAU PADA PENDUDUK CARUBAN MASA KLASIK- ISLAM: SUATU TINJAUAN PALEOPATOLOGI

    Get PDF
    Caruban is a site which emerged between Classical and Islamic period. This site is, located in Lasem District, Rembang Regency, Central Java. In an excavation in 1981, there were three human remains located from this site. This research objective is to find the evidence of diseases from the human remains curated in Laboratory of Bioanthropology and Palaeoanthropology, Gadjah Mada University. This research use paleopathological approach and macrosopic analysis. The results of this research are the individuals age and sex estimation, diseases and its relations with cultural aspects. The cultural influences which reflected in the remains, were dental modification such as dental ablation and dental filing.Caruban is a site which emerged between Classical and Islamic period. This site is, located in Lasem District, Rembang Regency, Central Java. In an excavation in 1981, there were three human remains located from this site. This research objective is to find the evidence of diseases from the human remains curated in Laboratory of Bioanthropology and Palaeoanthropology, Gadjah Mada University. This research use paleopathological approach and macrosopic analysis. The results of this research are the individuals age and sex estimation, diseases and its relations with cultural aspects. The cultural influences which reflected in the remains, were dental modification such as dental ablation and dental filing.Situs Caruban merupakan situs peralihan antara masa Klasik dan Islam di Jawa (abad 14-17 M) yang terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pada penggalian tahun 1981 ditemukan tiga rangka manusia pada situs ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyakit masa lampau yang terdapat pada rangka-rangka tersebut dan melihat kaitannya dengan aspek budaya, dengan menggunakan pendekatan paleopatologi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis makroskopis. Hasil penelitian ini adalah jenis kelamin individu, estimasi usia, jenis penyakit dan pengaruh budaya yang terekam pada rangka manusia yang berupa modifikasi gigi yakni ablasi gigi dan pengikiran gigi atau pangur

    GLM LVI: TINJAUAN OSTEOARKEOLOGIS ATAS SEBUAH RANGKA DARI GILIMANUK

    Get PDF
    This research discuss human remain GLM LVI from Paleometallic sites called Gilimanuk, which located in Bali. The aims of this study is to find abnormalities, diseases, and culturaland habitual influences to the individual using macroscopical analysis from osteoarchaeological perspective. The results from this research shows this individual was female with age at death between 35-40 years old. She is interesting to be discussed because she shown evidence of kneeling and using her index finger extensively when she was alive. Moreover there were some diseases such as dental calculus, dental caries, periodontal, dental abscess, and cultural influences to her remain which are betel chewing and dental modification. Penelitian ini membahas mengenai rangka manusia individu GLM LVI yang berasal dari situs Paleometalik Gilimanuk di Desa Gilimanuk, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penyakit dan pengaruh budaya terhadap rangka, dengan menggunakan metode analisis makroskopis dan pendekatan osteoarkeologis. Individu ini adalah seorang perempuan yang berusia 35 - 40 tahun ketika mati. Karakteristik ekstrimitas bawahnya menunjukkan bahwa individu ini sering melakukan aktivitas berlutut dan secara ekstensif menggunakan jari telunjuk pada masa hidupnya. Analisis patologis menunjukkan adanya beberapa jenis penyakit gigi, antara lain kalkulus, karies, periodontal, dan abses. Selain itu terdapat pengaruh kebudayaan berupa konsumsi pinang dan sirih, dan modifikasi gigi. Kata kunci: Gilimanuk, osteoarkeologi, berlutut, menginan

    REKONSTRUKSI KEHIDUPAN INDIVIDU DARI TERJAN: SEBUAH HIPOTESIS

    Get PDF
    Abstract. Reconstruction of An Individual’s Life from Terjan, Central Java: A Hypotheses. This article discusses an individual from Terjan megalithic site in Central Java, Indonesia. The purpose of this research is to reconstruct the life of the individual in the past based on their bones. The skeleton is in a quite complete condition with eighty percent preservation level and curated in The Laboratory of Bioanthropology and Paleoanthropology, Gadjah Mada University. The methods that will be used for this research is macroscopical analysis without using any destructive methods. The results from this research show a male individual with age at death between 40 - 45 years old. This individual has osteophytes in some vertebrae. His right radius was fractured midshaft. Possibly caused by withholding his body when he fell. His dental condition showed heavy loss of teeth either maxilla and mandible. He had heavy attrition on the only 6 teeth which present, linear hypoplasia on right canine, and a sign of dental modification (pangur) on the right canine. Based on his burial goods and dental condition, there are possibilities that this individual had low-class status.   Abstrak. Artikel ini  membahas tentang seorang individu dari Situs Megalitik Terjan, Jawa Tengah. Tujuan  penelitian ini adalah untuk merekonstruksi kehidupan individu tersebut pada masa lampau berdasarkan tinggalan tulang-belulangnya. Pada saat ini rangka tersebut berada dalam keadaan cukup lengkap dengan tingkat preservasi mencapai delapan puluh persen dan disimpan di Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi, Universitas Gadjah Mada. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis makroskopis tanpa menggunakan proses destruktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu ini adalah seorang laki-laki berumur sekitar 40-45 tahun ketika mati. Individu tersebut memiliki osteopit pada beberapa ruas tulang belakangnya. Radius kanannya patah pada bagian tengah yang kemungkinan terjadi ketika menahan beban tubuhnya saat jatuh. Kondisi gigi-geliginya menunjukkan bahwa dia telah kehilangan banyak gigi, baik di maksila  maupun mandibula. Terdapat atrisi tingkat lanjut pada keenam giginya yang tersisa dan juga linear hypoplasia dan modifikasi gigi (pangur) pada gigi kaninus kanannya. Berdasarkan bekal  kubur yang sederhana dan kondisi gigi-geliginya, ada kemungkinan bahwa individu ini berada  pada tingkat sosial yang rendah
    corecore