9 research outputs found

    STUDI TEORITIK HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA TURUNAN QUERCETIN MENGGUNAKAN METODE AM1

    No full text
    Penelitian tentang analisis hubungan kuantitatif struktur dengan aktivitas antioksidan (HKSA) ini telah dilakukan secara teoritik. Penelitian ini memprediksi senyawa turunan quercetin yang dimodifikasi dengan menggantikan atom H dan gugus -OH dengan gugus metoksi (-OCH3) dan etoksi (-OC2H5) pada posisisi 3, 5, 7, 8, 2’, 3’, 4’ dan 5’, dan didapatkan 16 senyawa turunan quercetin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah semiempiris AM1 dengan aplikasi Hyperchem 8.0.8 untuk pemodelan struktur dan metode backward untuk analisa regresi multilinier dengan aplikasi SPSS v23.0. Hasil analisa regresi multilinier menunjukkan bahwa persamaan HKSA terbaik untuk menghitung nilai aktivitas antioksidan senyawa quercetin dan turunan senyawa quercetin, yaitu: IC50 = -333,425 + (-41,320)A + (84,319)Log P + (-0,987)ΞΌ + (-77,287)ELumo + (0,638)βˆ†Hf + (0,000)Ee + (-0,022)Et (n=16; R=0,983; R2 =0.966; Adj R 2 =0,940; SE=1,236; Fhitung=36,873) Hasil analisa menunjukkan turunan senyawa quercetin 3,5,3’,4’-tetrahidroksi-7- metoksi flavon memiliki potensi sebagai antioksidan karena memiliki nilai IC50 yang <200 g/mL, yakni 88,39 g/mL. Kata kunci : HKSA, Quercetin, Antioksidan, AM

    SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL SnO 2 MENGGUNAKAN CAPPING AGENT D(+)-GLUKOSA DENGAN PREKURSOR BASA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan glukosa terhadap kristalinitas dan morfologi dari material SnO . Sintesis ini dilakukan menggunakan metode hidrotermal termodifikasi selama 8 jam pada suhu 90-95 dengan SnCl 4 2 , NaOH sebagai prekursor dan D(+)-glukosa sebagai capping agent dengan variasi 0,01; 0,05 dan 0,1 M. Hasil XRD menunjukkan bahwa kristalinitas partikel SnO dipengaruhi oleh penambahan glukosa. Sedangkan hasil SEM menunjukkan bahwa penambahan glukosa dapat menghambat pertumbuhan agregat pada pembentukan nanopartikel SnO 2 . Konsentrasi 0,1 M glukosa menunjukkan hasil yang paling baik terhadap kristalintas dan morfologi nanopartikel SnO 2 .

    SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL SnO MENGGUNAKAN CAPPING AGENT D(+)-GLUKOSA DALAM SUASANA ASAM 2

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi nanopartikel SnO 2 menggunakan capping agent D(+)-glukosa dan mempelajari pengaruh capping agent D(+)-glukosa terhadap ukuran, morfologi dan kristalinitas nanopartikel SnO dalam suasana asam. Variasi konsentrasi capping agent D(+)-glukosa yang digunakan adalah: 0.01 M; 0.05 M; dan 0.1 M. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa nanopartikel diperkirakan memiliki kemurnian yang baik dan gugus – OH dari capping agent hanya bekerja saat sintesis. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan puncak spesifik nanopartikel SnO 2 2 yang mempunyai tingkat kristalinitas yang berbeda-beda. Serta hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan capping agent glukosa dapat mencegah terjadinya agregat pada nanopartikel SnO . Sehingga pada penelitian ini, nanopartikel SnO 2 2 telah berhasil disintesis dan menghasilkan nanopartikel SnO dengan karakteristik yang berbeda-beda.

    PEMANFAATAN EKSTRAK METANOL DAUN PATIKAN KEBO (Euphorbia hirtae linn) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA DALAM LARUTAN ASAM

    No full text
    Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ekstrak metanol daun patikan kebo (Euphorbia hirtae linn) sebagai inhibitor korosi baja dalam larutan asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju korosi dan penentuan efisiensi inhibisi ekstrak daun patikan kebo (Euphorbia Hirtae linn) di media asam sulfat (H 2 SO ). Laju korosi diukur menggunakan metode gravimetri dan analisa permukaan baja menggunakan mikroskop optik. Konsentrasi larutan H 2 SO 4 4 yang digunakan dalam penelitian ini 0,01 M, 0,05 M dan 0,1 M sedangkan konsentrasi ekstrak metanol daun patikan kebo yang digunakan masing-masing 100 ppm, 300 ppm dan 500 ppm dalam perendaman selama 24 jam, 72 jam dan 168 jam. Hasil penelitian menunjukan ekstrak metanol daun patikan kebo dapat menghambat laju reaksi korosi baja dalam larutan asam sulfat. Laju reaksi korosi pada konsentrasi 0,1 M H 2 SO dengan ekstrak metanol daun patikan kebo konsentrasi 500 ppm selama perendaman selama 24 jam, 72 jam dan 168 jam masing-masing adalah 1,626 mg/cm 2 4 .jam, 0,596 mg/cm 2 .jam dan 0,477 mg/cm 2 .jam. Efisiensi inhibisi pada konsentrasi 0,1 M H 2 SO dengan ekstrak metanol daun patikan kebo konsentrasi 500 ppm dengan perendaman selama 24 jam, 72 jam dan 168 jam masing-masing adalah 68,31%, 40,28% dan 14,82%. Dengan foto makro tampak bahwa, terjadi perubahan pada baja korosi yang tidak merata dipermukaan baja yang dilindungi oleh ekstrak metanol daun patikan kebo. 4 Kata Kunci : korosi, patikan kebo, laju reaksi korosi, efisiensi inhibis
    corecore