5 research outputs found

    Studi Populasi Dinochloa Sepang, Bambu Endemik Bali

    Get PDF
    Bambu alas adalah salah satu jenis bambu endemik, tumbuh di hutan alam Sepang, Bali, dimana bambu ini di habitat alaminya sangat terdesak saat ini. Bambu yang berperawakan merambat ini direkomendasi sebagai jenis bambu endemik baru dengan nama Dinochloa sepang Widjaja & Astuti, dimana populasinya belum pernah dilaporkan. Penelitian dengan metode plot dilakukan pada kawasan seluas satu ha yang terdiri atas 10 sub plot, masing-masing dengan ukuran 50 m x 20 m telah dibuat untuk menentukan populasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi Dinochloa sepang adalah sebanyak 360 batang (45 rumpun) per ha termasuk permudaan alaminya yang menghasilkan rebung sangat sedikit hanya 32 batang per ha. Terdapat 75 batang yang ditebang, melebihi jumlah rebung sebanyak 72 batang per ha. Deskripsi morfologi bambu Dinochloa sepang juga dibahas dalam naskah ini

    Pengaruh Konsentrasi Rootone-F Dan Panjang Setek PadaPertumbuhan Begonia Tuberosa Lmk.

    Full text link
    . Begonia tuberosa Lmk. merupakan salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai nilai estetika dan ekonomi tinggi. Permasalahan yang dialami dalam perbanyakan tanaman ini adalah sulitnya setek berakar, setek cepat busuk, dan terbatasnya ketersediaan bibit di pasaran. Penelitian merupakan percobaan pot yang dilakukan di dalam Rumah Kaca Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali - LIPI pada ketinggian tempat 1.250 m dpl. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh tanaman (Rootone-F) dan panjang setek pucuk pada pertumbuhan Begonia tuberosa Lmk. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Rootone-F (0, 150, 300, dan 450 mg/l) dan faktor kedua adalah panjang setek pucuk (5; 7,5; dan 10 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi Rootone-F dan panjang setek pucuk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap semua variabel yang diukur. Jumlah akar terbanyak diperoleh pada panjang setek 10 cm rerata sebanyak 18,25 buah dan tidak berbeda nyata dengan panjang setek 5 dan 7,5 cm. Berat kering oven total tiga ulangan bibit tertinggi diperoleh pada konsentrasi optimum 300 mg/l adalah 1,36 g dengan persentase penambahan secara berturut-turut sebesar 227,14; 70,92; dan 72,22% bila dibandingkan dengan berat total kering oven tiga ulangan bibit pada konsentrasi Rootone-F 0,150 dan 450 mg/l masing-masing 0,42; 0,80; dan 0,79 g. Panjang setek pucuk 10 cm memberikan pertumbuhan bibit B. tuberosa Lmk. tertinggi yang ditunjukkan dengan berat total kering oven tertinggi sebesar 1,58 g, jika dibandingkan dengan panjang setek pucuk 5 cm dan 7,5 cm yaitu 0,36 g dan 0,83 g terjadi peningkatan secara berturut-turut sebesar 334,94% dan 90,10%. Pertumbuhan terbaik perbanyakan B. tuberosa Lmk. dengan setek batang diperoleh dengan panjang setek 10 cm dan diberikan penambahan konsentrasi Rootone-F 300 mg/l

    Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove Di Taman Nasional Bali Barat

    Get PDF
    The diversity of mangrove at West Bali National Park has not been reported completely. The exploration was conducted from 12 - 16 June, 2011 from Banyuwedang to Gilimanuk and from Gilimanuk to Sumbersari-Melaya mangrove forests. The result showed that 18 families consist of 21 genera and 28 mangrove species were recorded at West Bali National Park, these are 11,5% of the Indonesian mangroves

    Selecting Tree Species with High Carbon Stock Potency From Tropical Upland Forest of Bedugul-Bali, Indonesia

    Full text link
    Vegetation studies to reveal tree diversity and its contribution to carbon stock were conducted in three different sites of upland forest in Bali, Indonesia. The sites were located approximately 60 km north of the Bali Province capital city of Denpasar in an area named Bedugul. Those three sites were Mt. Mangu (forest area east of Beratan lake), forest area west of Buyan lake and forest area south of Tamblingan lake. There were 44, 29, and 21 tree species of 14, 19, 14 families with Shannon Diversity Index (H) of 2.87, 2.64 and 1.69 respectively. Carbon stock average of above ground tree biomass from these sites were 214.2, 693.0 and 749.1 ton.ha-1 respectively. Tree species with top Summed Dominance Ratio (SDR) in each of those sites were Platea latifolia in Mt. Mangu, Planchonella sp. in Buyan, and Tabernaemontana macrocarpa in Tamblingan. Average carbon content of these three species were 493.25, 12,876.26 and 40.35 kg.ha-1 respectively

    Inventarisasi Jenis-jenis Bambu Yang Berpotensi Sebagai Obat Di Kabupaten Karangasem Bali

    Full text link
    Bamboo occurs from lowland to highland. It is commonly utilized for construction, handicrafts and households, but its use as medicine is less known. This inventory revealed that there are six bamboo species that are potential to be used as medicine, i.e. bambu tali (Gigantochloa opus (J.A. & J.H. Schult.) Kurz), bambu ampel gading (Bambusa vulgaris Schrad. ex Wendl. var stricta), bambu pingit (Gigantochloa hasskarliana (Kurz) Backer ex Heyne), bambu tamblang gading (Schizostachyum brachycladum Kurz), bambu buluh lengis (Schizostachyum lima (Blanco) Merr.) and bambu petung (Dendrocalamus asper (Schult.) Backer ex Heyne). Further research is needed to determine the content of active compounds of those bamboo
    corecore