3 research outputs found

    Perbedaan Supervisi Langsung Dan Tidak Langsung terhadap kepuasan dan kinerja perawat pelaksana di RSISA Semarang

    Get PDF
    Latar belakang : Pelaksanaan supervisi keperawatan di berbagai rumah sakit belum optimal dan fungsi manajemen tidak mampu diperankan oleh perawat di sebagian besar rumah sakit di Indonesia. Supervisi klinik berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat. Sejauh ini belum ada evaluasi mengenai pelaksanaan supervisi langsung dan tidak langsung oleh kepala ruangan terhadap perawat pelaksana. Model Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian study komparatif, pelaksanaan supervisi langsung dan tidak langsung terhadap tingkat kepuasan dan kinerja perawat. Responden dalam penelitian ini 159 perawat pelaksana responden di bagi dua kelompok untuk mengetahui supervisi langsung dan supervisi tidak langsung. Metode analisa yang dilakukan uji Mann-Whitney untuk mengetahuai apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok. Hasil Penelitian : Hasil penelitian Z – 0,930 dengan nilai signifikansi 0,352 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan supervisi langsung dan tidak langsung terhadap tingkat kepuasan. Kinerja baik pada supervisi langsung maupun tidak langsung tidak terdapat perbedaan yang signifikan, hal tersebut di tunjukkan dari nilai uji Mann-Whitney diperoleh nilai Z – 0,509 dengan nilai signifikansi 0,610 atau lebih besar dari 0,05. Kesimpulan : Tidak ada perbedaan antara supervisi langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan dan kinerja. Saran : Perlu ada penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi supervisi langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan dan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit. Kata kunci : supervisi langsung, supervisi tidak langsung, kepuasan, kinerja, perawat pelaksan

    PENGARUH PEMBERIAN PHOSPHODIESTERASE TYPE 5 INHIBITORS PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY JANTAN YANG DILAKUKAN TINDAKAN TORSI-DETORSI TESTIS

    Get PDF
    Background: Testicular torsion is an emergency that needs to be treated less than 6 hours (golden period) to prevent further tissue damage permanently. One of methods to prevent further tissue damage is administrating antioxidant substance. Phosphodiesterase Type 5 Inhibitors is one of antioxidant substances that work specifically in testicular tissue. Administration of Phosphodiesterase Type 5 Inhibitors is predicted to rejuvenate tissue damage in testicular torsion. Objectives: Determine the difference of inflammatory degree in male Sprague Dawley rats with testicular torsion between sample and control. Methods: This study was true experimental study with post only controlled group design. This study was using 10 Male Sprague Dawley rats divided into 2 groups of sample and control. Results: Mann Whitney statistic test has shown significant difference (p<0,014) in inflammatory degree of histopathology between sample and control Conclusion: There is a difference of inflammatory degree among Phosphodiesterase Type 5 Inhibitors administrated male Sprague Dawley rats with testicular torsion compared to without Phosphodiesterase Type 5 Inhibitors administrated male Sprague Dawley rats with testicular torsion. Keywords:Testicular Torsion, Phosphodiesterase Type 5 Inhibitor

    Pengaruh Gayatri Mantra dan Emotional Freedom Technique (EFT) terhadap Quality of Life Pasien Pasca Stroke

    No full text
    Kejadian stroke terus meningkat di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Penurunan quality of life merupakan salah satu dampak yang disebabkan oleh stroke. Gayatri mantra dan Emotional Freedom Technique (EFT) adalah intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan quality of life pasien pasca stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Gayatri mantra dan EFT terhadap quality of life pasien pasca stroke. Desain penelitian ini adalah quasi-experiment dengan pre-post with control group design. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Sampel penelitian ini adalah 46 pasien pasca stroke yang mengalami penurunan quality of life berdasarkan Stroke Specific Quality of Life (SS-QoL), dan dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukan p-value = 0,00 pada kelompok intervensi yang berarti lebih kecil dari alpha 0.05, dan p-value = 0.14 pada kelompok kontrol yang berarti lebih besar dari 0.05. Terdapat perbedaan yang signifikan pada quality of life antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value = 0.00. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Gayatri Mantra dan Emotional Freedom Technique memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan quality of life pada pasien pasca stroke
    corecore