10 research outputs found

    Uji Banding Metoda Pelindian Logam Krom Cararotary Agitator Dengan Ultrasonic Cleaner Menggunakan Bahan Acuan Tanah Bersertiflkat

    Get PDF
    A comparative test of leaching procedure of the metal chromium (Cr) were conducted between Rotary Agitator and Ultrasonic Cleaner by using certified soil reference materials (CRM) lot number 118 097 APG having a true value of total chromium concentration of 16.7 ± 0.333 mg/L which is used as an material comparison. The result shown that a average concentration result of chromium leached test using Rotary Agitator is 14,18 ± 0,3407 mg/L, and gave recovery 94,92 %. A while the average concentration result of chromium leached test using Ultrasonic Cleaner is 13,64 ± 0,118 mg/L,and gave recovery 91,68 %. Comparison study between Rotary Agitator and Ultrasonic Cleaner equipments didn't shows any significant difference,where tcomputed< ttabularwhich indicates the null hypothesis (HJ is accepted with value a 95 %

    Uji Pelindian Senyawa-senyawa Tembaga Dan Timah Hitam Setelah Stabilisasi/solidifikasi Dengan Semen Portland Menggunakan Rotary Agitator

    Get PDF
    In this study, wastewater used in the experimental is an artificial wastewater containing copper and lead with each concentration of 500 mg/L. Metal ions were precipitated as hydroxide compounds [Cu (OH2, Pb(OH)2] and sulfide compounds (CuS, PbS). The precipitate partly was direct leached tested and the other part was stabilized/solidified by using Portland cement. Furthermore, TCLP test (Toxicity Characteristic Leaching procedure) was done by using the Rotary Agi tator with rotational speed 30±2 rpm for 18±2hours.From the TCLP test results showed that the compounds of CU(OH)2 and Pb(OH)2 leached without solidification process which carried out with Portland cement, both are 0.86 mg/L and 45.6 mg/L. While thecompounds CuS, and PbS leached also without solidification process which carried out with Portland cement, are424mg L; and 159 mg L.When the compounds of Cu(OH)2, CuS, Pb(OH)2, PbS were stabilized/solidified with Portland cement at the ratio 1:1, apparently both of copper ions from Cu(OH)2, and lead ions from Pb(OH)2 did notexperience leaching. In contrast to copper ions in the form of CuS, and lead ions in theform PbS, leaching was experienced at 3.56 mg/L and 1.16 mg/L. These values were still below the required quality standard for TCLP

    Penentuan Konsentrasi Oksida-oksida Nitrogen (Nox) Dengan Metoda Phenol Disulfonic Acid Menggunakan Contoh Uji Buatan Dan Standar Gas Nox

    Full text link
    Pada penelitian ini digunakan dua (2) jenis contoh uji yaitu contoh uji gas NOx buatan yang ditampung dalam kantong plastik berukuran 1 m3 dan standar gas NOx dalam tangki silinder berkapasitas 7 m3. Pengambilan contoh uji dilakukan menggunakan botol gelas labu bundar vakum dengan kapasitas 1 liter yang berisikan larutan campuran asam sulfat encer dan hidrogen peroksida sebagai larutan penjerap. Metoda Phenoldisulfonic acid (PDS) merupakan metoda basah yang umum digunakan untuk analisis oksida-oksida nitrogen (NOx) yaitu gasNO2 dan NO dari udara emisi sumber tidak bergerak dan merupakan metoda acuan yang telah divalidasi. Metode ini dapat menentukan konsentrasi gas NOx dari 2,71 ppm volume (0,1 µg NO3-/mL) sampai dengan 271 ppm volume (10 µg NO3-/mL). Standar Gas atau Standard Reference Material (SRM) ataupun bahan acuan bersertifikat atau certified reference material (CRM) sangat diperlukan oleh laboratorium analisis lingkungan dalam melakukan validasi ataupun verifikasi metoda analisis yang akan digunakan. Dalam penelitian ini digunakan Gas Standard Cylinder # ALM 64066 yang mempunyai nilai benar 43 ± 0,2 ppm volume sebagai bahan acuan untuk verifikasi metoda analisis gas NOx. Dari hasil penelitiandidapatkan konsentrasi rata-rata standar gas NOx yang terukur dengan metoda Phenoldisulfonic acid adalah sebesar 41,4845 ppm volume, dengan simpangan baku sebesar (SD) 2,8121 ppm volume serta perolehan kembali (% recovery) 96,48 %, yang menunjukkan bahwa metoda ini akurat dan handal

    Penentuan Runutan Cu, Cr, Mn Dan Fe Dalam Matriks Air Laut Dengan Spektrofotometri Serapan Atom Dan Ekstraksi Pelarut

    Full text link
    A method has been studied for the analysis of trace metals such as Cu, Cr, Mn, Fe in artificial seawater matrix samples using atomic absorption spectrophotometric (AAS). Concentration of theSe metals was carried out by extraction using methyl isobutyl ketone (MIBK) after being reacted with complexing agents, and transfered into aqueous solution by backextraction using 4 N nitric acid. The metal complexing agents used were ammonium pyrrolidinedithiocarbamate (APDC), sodium diethyldithlocarbamate (Na-DDC), mixture of equal ratio of APDC and Na-DDC. From these study it was found that use of APDC gave recovery for Cu, Cr, Mn and Fe 104.4; 25.4; 0; 83.0 % respectively at pH 5, while use of Na-DDC gave 83.5; 89.0; 79.4 and 81.3 % , respectively at the same pH. A mixture of equal ratio of APDC and Na-DDC was found to gave recovery for Cu, cr, Mn and Fe of 104.6; 103.9; 102.1 and 101.2 %, respectively at pH 5

    Determinasi Arsen (AS) dan Merkuri (Hg) dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas Tambang Timah (Air Kolong) di Propinsi Bangka-belitung, Indonesia

    Full text link
    Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, di mana produksi timah sebagian besar berlokasi di Propinsi Bangka Belitung (Babel), yang termasuk dalam Sabuk Timah Asia Tenggara. Penambangan timah diperkirakan telah berdampak negatif pada lima belas sungai di Babel, sepuluh di antaranya berada di Pulau Bangka. Sebagian besar penduduk di Babel mengandalkan ketersediaan air bersih dari air sungai atau air kolong. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan beberapa kolam bekas penambangan (kolong) sebagai sumber air bakunya untuk diolah dan didistribusikan untuk kepentingan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi logam berat arsen (As) dan merkuri (Hg) di dalam air dan sedimen dari beberapa kolong yang digunakan sebagai air baku PDAM. Pengambilan contoh uji dilakukan pada bulan kering dan bulan basah di 5(lima) lokasi dengan 15 titik sampling. Analisis meliputi parameter lapangan dan laboratorium, pengukuran logam Hg menggunakan cold vapor fumeless AAS Varian Spectro, AA 20plusVGA,1996; sedangkan logam As menggunakan AAS-VarianSpectro, AA-20 plus hydride, 1996 (SM 21st.,2005,APHA-AWWA-WEF, Part.No.3114). Hasil penentuan logam berat As dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, terutama di Site I, yaitu di musim penghujan pada PDAM Pemali sebesar 84,84 +0,36 mg/L serta di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 99,686+0,084 mg/L dan air baku PDAM Merawang sebesar 76,797+3,685 mg/L. Hasil penentuan logam berat Hg dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, di Site I, yaitu di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 0,679+0,001 mg/L, air baku PDAM Pemali sebesar 0,513+0,153 mg/L, Open Pit Pemali TB Timah 0,431+0,160 mg/L, Kolong Kenanga 0,658+0,070 mg/L, Site III Kolong Bikang 0,611+0,031 mg/L, Kolong Acam Rindik 0,444+0,077mg/L. Konsentrasi As dalam air memenuhi baku mutu air baku air minum Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001, sedangkan Hg melebihi bakumut

    Determinasi Arsen (AS) dan Merkuri (Hg) dalam Air dan Sedimen di Kolam Bekas Tambang Timah (Air Kolong) di Propinsi Bangka-belitung, Indonesia

    Full text link
    Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, di mana produksi timah sebagian besar berlokasi di Propinsi Bangka Belitung (Babel), yang termasuk dalam Sabuk Timah Asia Tenggara. Penambangan timah diperkirakan telah berdampak negatif pada lima belas sungai di Babel, sepuluh di antaranya berada di Pulau Bangka. Sebagian besar penduduk di Babel mengandalkan ketersediaan air bersih dari air sungai atau air kolong. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan beberapa kolam bekas penambangan (kolong) sebagai sumber air bakunya untuk diolah dan didistribusikan untuk kepentingan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi logam berat arsen (As) dan merkuri (Hg) di dalam air dan sedimen dari beberapa kolong yang digunakan sebagai air baku PDAM. Pengambilan contoh uji dilakukan pada bulan kering dan bulan basah di 5(lima) lokasi dengan 15 titik sampling. Analisis meliputi parameter lapangan dan laboratorium, pengukuran logam Hg menggunakan cold vapor fumeless AAS Varian Spectro, AA 20plusVGA,1996; sedangkan logam As menggunakan AAS-VarianSpectro, AA-20 plus hydride, 1996 (SM 21st.,2005,APHA-AWWA-WEF, Part.No.3114). Hasil penentuan logam berat As dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, terutama di Site I, yaitu di musim penghujan pada PDAM Pemali sebesar 84,84 +0,36 mg/L serta di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 99,686+0,084 mg/L dan air baku PDAM Merawang sebesar 76,797+3,685 mg/L. Hasil penentuan logam berat Hg dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, di Site I, yaitu di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 0,679+0,001 mg/L, air baku PDAM Pemali sebesar 0,513+0,153 mg/L, Open Pit Pemali TB Timah 0,431+0,160 mg/L, Kolong Kenanga 0,658+0,070 mg/L, Site III Kolong Bikang 0,611+0,031 mg/L, Kolong Acam Rindik 0,444+0,077mg/L. Konsentrasi As dalam air memenuhi baku mutu air baku air minum Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001, sedangkan Hg melebihi bakumut
    corecore