3 research outputs found
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TGT WORDWALL TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD AL-BAITUL AMIEN
Tujuan dilaksanakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model team games tournament atau TGT dan media aplikasi word wall pada keaktifan belajar peserta didik kelas IVB SD Al Baitul Amien 02 Jember. Mata Pelajaran IPA sampai saat ini masih saja dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Kurangnya minat peserta didik dalam mata pelajaran IPA karena model pembelajaran dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran kurang menarik. Masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta didik bosan dan sulit menerima materi. Hal tersebut membuat berkurangnyaminat peserta didik dalam belajar IPA. Rasa bosan akan sesuatu yang monoton bisa saja kapanpun terjadi dan dimanapun (Tatsa Galuh Pradani,2022:453). Hal ini diungkapkan berdasarkan fakta dilapangan bahwa peserta didik sering merasa bosan akibat dari model pembelajaran yang kurang menarik dan tidak bervariasi
PENGARUH MEDIA POP UP BOOK PEMBELAJARAN IPA TENTANG INVERTEBRATA KELAS V SDN KEBON AGUNG 02
Penggunaan media pembelajaran dirancang untuk mengembangkan cara belajar siswa agar lebih menarik sehingga dibuatlah suatu alat peraga seperti media pop up book. Media pop up book adalah media kertas yang apabila dibuka akan muncul obyek yang berbentuk tiga dimensi. Pengembangan media pop up book menghasilkan media pop up book yang dapat diterapkan pada mata pelajaran IPA khusunya seperti yang peneliti buat yaitu pada materi hewan invertebrata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media pop up book pada pembelajaran IPA tentang Invertebrata di kelas V SDN Kebon Agung 02. Kelebihan dari media pembelajaran pop up book ini yakni bisa menggambarkan materi jadi lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Media pembelajaran pop up book bisa dipakai untuk bahan belajar siswa dikelas secara mandiri atau kelompok. Sehingga dengan menggunakan media ini dapat meningkatkan partisipasi siswa untuk berkonsentrasi serta memahami apa yang guru sampaikan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga aktif dan tidak membosankan membuat suasana pembelajaran menjadi tenang. Mereka sangat senang dengan media pembelajaran karena merupakan hal yang baru dan medianya menarik karena bergambar dan berwarna-warni. Selain bisa menarik minat siswa dalam belajar, media pop up book ini bisa memperjelas makan dari materi karena berupa gambar dan dijelaskan oleh peneliti. Pada penggunaan media pop up book ini juga melatih fokus siswa dalam belajar sehingga sangat berpengaruh terhadap daya tangkap pemahaman materi. Dalam proses pembelajaran dan pengenalan media pop up book tentang hewan invertebrata mereka antusias dan terlibat aktif. Hampir seluruh siswa menyukai pembelajaran tentang hewan invertebrata dengan media pop up book
Peranan Media Animasi Interaktif Untuk Mengenalkan Nilai-Nilai Keagamaan Di Sekolah Dasar
Era teknologi menghadirkan sejumlah problematika khususnya bagi para pendidik dan peserta didik. Generasi muda yaitu peserta didik banyak yang menyukai sosial media untuk berselancar ditengah-tengah kegiatannya, dengan adanya disrupsi teknologi berbagai budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam pencarian mereka. Budaya Barat jika tidak disaring dengan baik, akan berakibat fatal pada rasa nasionalisme pada diri generasi muda dan bahkan terkikisnya nilai-nilai keagamaan peserta didik. Artikel ini bertujuan guna mendeskripsikan tentang penerapan media pembelajaran berbasis animasi interaktif untuk mengenalkan nilai-nilai agama pada para peserta didik khususnya pada jenjang sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik mengumpulkan data berdasarkan studi literatur pustaka yang relevan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media animasi interaktif efektif dalam pembelajaran. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media animasi interaktif, diantaranya: melalui media animasi interaktif, penyampaian materi yang lebih jelas dan tidak bersifat verbal saja;animasi interaktif juga dapat mengatasi terbatasnya daya indra, dan waktu. Contohnya seperti animasi Nussa Rara dan Riko The Series bisa digunakan untuk menanamkan nilai β nilai agama dan moral baik pada anak sekolah dasar, diantaranya berbakti kepada kedua orang tua, belajar sholat, adab makan, berdzikir, dan tauhid. Implementasi nilai karakter tersebut dapat diajarkan oleh pendidik kepada peserta didik di dalam pembelajaran dapat melalui pembiasaan. Kemudian pendidik dan orang tua dapat memberikan keteladanan nilai karakter melalui aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.Era teknologi menghadirkan sejumlah problematika khususnya bagi para pendidik dan peserta didik. Generasi muda yaitu peserta didik banyak yang menyukai sosial media untuk berselancar ditengah-tengah kegiatannya, dengan adanya disrupsi teknologi berbagai budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam pencarian mereka. Budaya Barat jika tidak disaring dengan baik, akan berakibat fatal pada rasa nasionalisme pada diri generasi muda dan bahkan terkikisnya nilai-nilai keagamaan peserta didik. Artikel ini bertujuan guna mendeskripsikan tentang penerapan media pembelajaran berbasis animasi interaktif untuk mengenalkan nilai-nilai agama pada para peserta didik khususnya pada jenjang sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik mengumpulkan data berdasarkan studi literatur pustaka yang relevan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media animasi interaktif efektif dalam pembelajaran. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media animasi interaktif, diantaranya: melalui media animasi interaktif, penyampaian materi yang lebih jelas dan tidak bersifat verbal saja;animasi interaktif juga dapat mengatasi terbatasnya daya indra, dan waktu. Contohnya seperti animasi Nussa Rara dan Riko The Series bisa digunakan untuk menanamkan nilai β nilai agama dan moral baik pada anak sekolah dasar, diantaranya berbakti kepada kedua orang tua, belajar sholat, adab makan, berdzikir, dan tauhid. Implementasi nilai karakter tersebut dapat diajarkan oleh pendidik kepada peserta didik di dalam pembelajaran dapat melalui pembiasaan. Kemudian pendidik dan orang tua dapat memberikan keteladanan nilai karakter melalui aktivitas dalam kehidupan sehari-hari