5 research outputs found

    Status Reproduksi dan Estimasi Output Bangsa-bangsa Kambing di Desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah

    Get PDF
    The aim of the study was to identify reproduction status, natural increase, net replacement rate, and output in each goat breeds of Karang Endah village, Terbanggi Besar subdistrict, Lampung Tengah. The research was started in August until September 2015. The results showed that the structure of the goat population in the village of Karang Endah consists of 47 Peranakan Etawah (PE) goats, 225 Rambon goats, and 117 Kacang goats. Reproduction status goat in Karang Endah: PE goat, first mating males and females (13.00 and 13.46 months), post partum mating (2.69 months), calving interval (7.69 months). Rambon goat, first mating males and females (9.13 and 11.67 months), post partum mating (2.49 months), calving interval (7.49 months). Kacang goat, first mating males and females (8.76 and 10.25 months), post partum mating (1.50 months), calving interval (6.50 months). Goats PE natural increase (38.30%), net replacement rate of males and females (668% and 306.38%), output (38.29%). Goats Rambon natural increase (29.33%), net replacement rate of males and females (397% and 179.94%), output (29.33%). Natural increase Kacang goats (27.35%), net replacement rate of males and females (221% and 317.80%), output (27.35%).

    Questioning Corporate Criminal Liability and Criminal Abolition in the Anti-Corruption Law According to the Bill of Indonesian Criminal Code

    Full text link
    As a “lex generalis”, matters that are not regulated shall refer to the Bill of Indonesian Criminal Code. Whereas the stipulations within the Bill of Indonesian Criminal Code are not yet mature in manifesting corporate criminal liability. The problem raised in this thesis is on the status quo of corporate criminal liability in the Anti-Corruption Law in Article 49 and 50 of the Bill of Indonesian Criminal Code and its prospects in the future. The result of this thesis is that the formulation of Article 49 results in overlapping criminal liability, thus it is necessary to see whether there is independence in giving commands. Meanwhile, Article 50 related to criminal abolition applied to corporations cannot be equated with persons so it requires to be further formulated in detail

    Implementasi Augmented Reality untuk Media Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Pertama

    Full text link
    Augmented Reality (AR) merupakan salah satu teknologi yang menggabungkan objek virtual dengan objek nyata. Salah satu bidang yang mengunakan teknologi AR ini adalah bidang pendidikan, digunakan sebagai alat bantu pembelajaran untuk membuat pelajar lebih memahami materi yang diberikan. Pada penelitian ini, menjelaskan penggunaan teknologi AR dalam pembelajaran tentang sistem ekskresi manusia menggunakan teknologi AR. Dalam pembuatan aplikasi pembelajaran dengan menggunakan metode AR, penulis menggunakan metode Marker Based Tracking AR. Adapun tujuan dari penelitian ini agar memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar dan memahami materi, belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Pada aplikasi ini setiap objek di tampilkan dengan gambar secara visual secara 3D menggunakan animasi, suara dan warna yang menarik, Metode penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah studi literatur, studi lapangan, dan perhitungan sampel. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi mobile yang digunakan sebagai alat pendukung untuk membantu proses pembelajaran
    corecore