4 research outputs found

    KAJIAN REHABILITASI MANGROVE DI PULAU BATANTA KOTA SORONG BERBASIS EKOSISTEM TERPADU

    Get PDF
    AbstractConsidering the condition of Batanta Island and the potencies of its natural resources, it is necessary to study the characteristics of its natural resources, appropriate utilization, and conservation efforts, including the rehabilitation of mangroves.  The result of the research shows that such plants as Perepat (Sonneratiaalba), Api-api (Avicenniaofficinalis) and Bakau (Rhizophoraapiculata) can be planted in the planned site. Perepat and Api-api are thought to be species that have excellent survivability (able to grow into mature plants), and the construction design for the rehabilitation should use alluvial soil as the media and be filled as high as 190 meters. A massive concrete embankment is constructed in the northern part and stone embankment in the western part of the mangrove rehabilitation site, an area of 11.7 square hectares.Keywords: management, ecosystem, coastal resources, Small Islan

    Regenerasi Vegetasi Tingkat Pohon di Kawasan Penyangga Cagar Alam Cycloops, Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura

    Get PDF
    A study on the regeneration of vegetation at trees level was conducted in buffer zone of Mt. Cycloops Nature Reserve in Entrop, Jayapura Selatan. The field research was done for three months from May to July 2008 using the kuadrad method developed by Muller-Dumbois and Ellenberg (1974). Identification of the trees species was conducted in the laboratorium of Biology Department, Cenderawasih University. Several species were sent to Herbarium Manokwariense for further identification. The results reveal that there were 43 species of trees in the given area. These vegetation type were dominated by Sapindaceae, Caecalpiniaceae, Lauraceae, Burseraceae, and Euphorbiaceae. It was found that the regeneration of trees vegetation was not optimal, because the number of trees having trunk diameter 10–25 cm was relatively lower than those with diameter 25–50 cm. Human activities in utilizing the forest area have affected the regeneration process.Key words: vegetation structure, regeneratiion of vegetation, Cycloops, Jayapura.

    OPTIMALISASI PEKARANGAN RUMAH UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN SAYURAN MASYARAKAT YOBOI KEHIRAN KABUPATEN JAYAPURA

    Get PDF
    Pemanfaatan pekarangan di rumah berpotensi menjadi sumber pangan serta gizi keluarga. Sayur-sayuran menjadi salah satu tanaman yang cocok dikembangkan di pekarangan rumah tanpa harus melakukan perjalanan yang jauh ke lahan perkebunan dengan luasan yang lebih besar untuk mengembangkan tanaman sayuran. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah ceramah dan FGD. Masyarakat kampung Yoboi Kehiran I sangat antusias dalam mengikuti kegiatan PKM, dimana mereka sangat merespon dengan baik apa yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan secara aktif bertanya dan menyampaikan pendapat. Hampir sekitar 60% dari masyarakat yang mengikuti kegiatan PKM telah memanfaatkan pekarangan mereka dalam pengembangan tanaman sayuran. Setelah mengikuti kegiatan PKM tersebut, maka masyarakat telah berkomitmen untuk mengoptimalkan pekarangan mereka masing-masing dalam pengembangan tanaman sayuran agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa komitmen yang telah disepakati sejak kegiatan pelatihan dilaksanakan ternyata diwujudkan dengan adanya kegiatan persemaian dan penanaman. Hingga kini, beberapa kepala keluarga (KK) telah berhasil melakukan penanaman dan menunjukkan hasil yang baik. Bahkan beberapa jenis sayuran tertentu sudah sampai pada tahapan pemanenan

    KERAGAMAN VERTIKAL PEKARANGAN DI DISTRIK ARGUNI BAWAH KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas, bentuk dan keragaman vertikal pekarangan guna meningkatkan peran dan fungsi bagi terpenuhinya kebutuhan masyarakat secara langsung dan tidak langsung guna memenuhi aspek keberlanjutan di Distrik Arguni Bawah Kabupaten Kaimana Provinsi Barat. Metode dalam peneltian adalah praktek agroforestri dengan mengukur luas pengukuran setiap kampung kampung sampel dimana 3 sampel rumah diambil dari 15 kampung yang tersebar di Distrik Arguni Bawah. Penelitian ini juga menginventarisasi jumlah dan jenis tanaman pekarangan masyarakat berdasarkan stratifikasi tanaman (ketinggian tanaman dan diameternya). Hasil penelitian menunjukan bahwa Sekitar 12 kampung dari 15 kampung sampel memiliki luas pekarangan besar (400-800 m²) dan lainnya 2 kampung dengan luas pekarangan sangat luas serta 1 kampung luas pekarangan sedang. Lebih dominan jenis tanaman jenis herba atau rumput-rumputan sekitar 109 tanaman yang ditemukan di sekitar 15 kampung sampel adalah tanaman jenis bunga dan rempah-rempah atau tanaman obat. Kesimpulan mayoritas kampung dengan ukuran luas besar dan sangat didominansi oleh jenis tanaman herba. Kata kunci: Luas Pekarangan, Keragaman vertikal, Arguni Bawa
    corecore