39 research outputs found

    PENGARUH TEKNIK PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS DAN WAKTU PENYEMPROTAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

    Get PDF
    This research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Asahan University, Kisaran Timur District, Asahan Regency, North Sumatra Province from March to May 2018. The design used in this study was Factorial Randomized Block Design with two factors and four replications. The first factor is the technique of giving rice washing water with a concentration of 250 ml / liter of water consisting of 2 levels: B1 = watered, B2 = sprayed. The second factor when spraying consists of 3 levels: W1 = morning, W2 = daytime, W3 = afternoon. Parameters observed were plant height (cm), number of fruit per plant (fruit), production per plant (g) and production per plot (kg). The results showed that the technique of giving rice washing water affected plant height up to 72.83 cm, number of fruit per plant 55.38 fruit, production per plant 3.88 kg and production per plot 12.86 kg. Watering time affects plant height at 2 MST, up to 10.85 cm and production per plot 12.49 kg but does not affect the number of fruit per plant and production per plant. The interaction of water-giving techniques and watering time did not affect plant height at all ages, number of fruit per plant, production per plant and production per plot

    Pengaruh Cara Pemberian Ampas Teh dan Dosis Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan tofografi ketinggian tempat ± 23 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2018. Bahan penelitian terdiri dari benih kecipir, ampas teh, pupuk KCl, pupuk kandang, insektisida matador 25 EC (bahan aktif deltrametrin 2 ml/liter) dan air. Alat penelitian yang digunakan adalah cangkul, garu, gergaji, martil, paku, tang, jangka sorong, triplek, kuas, cat, meteran, timbangan, gembor, kayu, tali rapiah, tugal dan alat tulis. Penelitian ini disusun berasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama cara pemberian ampas teh dengan 3 taraf, yaitu: A0 = tanpa ampas teh, A1 = dengan ditabur, A2 = ampas teh dicampur dengan air. Faktor kedua adalah dosis pupuk KCl dengan 4 taraf, yaitu K0 = tanpa perlakuan, K1 = 7,2  g/plot, K2 = 14,4 g/plot, K3 = 741,6 g/plot

    PENGGUNAAN KOTORAN SAPI DAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI PUPUK ORGANIK DALAM UPAYA PENGURANGAN PENGGUNAAN PUPUK KIMIA

    Get PDF
    Para petani masih menggunakan pupuk dan pestisida kimia dalam praktek budidaya tanamannya, dimana penggunaan bahan-bahan kimia secara terus menerus akan menurunkan produktifitas lahan itu sendiri yang dapat berakibat pada turunnya hasil produksi dari tanaman budidaya .Pupuk organik yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pupuk organik yang berasal dari limbah ternak dan juga limbah rumah tangga yang bersal dari sekitar pemukiman masyarakat. Komposisi limbah yang didominasi oleh limbah organik akan menjadi masalah besar apabila tidak ditangani dengan baik, tidak hanya dalam pengelolaan limbah yang ada akan tetapi juga pengurangan limbah yang dibuang ke pengolahan limbah akhir terutama berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan akibat penumpukan limbah.  Oleh karena itu perlu dilakukannya pendampingan kepada para petani untuk menambahkan atau menggunakan bahan organik dalam praktek budidaya tanaman. Dan transfer teknologi dalam mengelola limbah ternak dan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan khususnya kesuburan tanah akibat dari penggunaan pupuk kimia secara terus menerus. Metode kegiatan ini dilakukan dengan cara sosialisasi serta peragaan dan praktek pembuatan pupuk organik. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat sadar akan kelestarian lingkungan dan masyarakat mampu mengelola limbah organik yang terdapat disekitar pemukiman warga sekitar

    RESPON PEMBERIAN PUPUK NPK TAWON DAN KETEBALAN MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reftan Poir) DALAM WADAH BAMBU

    Get PDF
    Penelitian dilaksanakan di Desa Silau Lama Kecamatan Silau LautKabupaten Asahan, dengan topografi datar dan tinggi tempat ± 15 m dpl.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2019. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan, faktor pertama adalah pemberian pupuk NPK Tawon (N) terdiri dari 3 taraf yaitu N1 10 g per wadah bambu, N2 20 g per wadah bambu, dan N3 30 g per wadah bambu, dan fator kedua adalah ketebalan media tanam (M) terdiri dari 3 taraf yaitu M1 = Ketebalan 7 cm dalam wadah bambu, M2 = Ketebalan 14 cm dalam wadah bambu dan M3 = Ketebalan 21 cm dalam wadah bambu. Pemberian Pupuk NPK Tawon tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 7, 14 dan 21 hari setelah tanam, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 14 hari setelah tanam dan pengaruh nyata umur 21 hari setelah tanam  dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi per tanaman sampel dan produksi per plot. Perlakuan ketebalan media tanam tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 7, 14 dan 21 hari setelah tanam, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 14 dan 21 hari setelah tanam serta tidak pengaruh nyata terhadap  produksi per tanaman sampel dan produksi per plot. Pemberian pupuk NPK Tawon dan Ketebalan Media Tanam tidak memberikan interaksi nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung

    EFFECT OF TUBER CUTTING AND CROPPING DENSITY AGAINST GROWTH AND YIELD OF ONION (Allium ascalonicum L.)

    Get PDF
    This research was carried out at Durian street, Kisaran Naga Village, Kisaran Timur, AsahanDistrict, North Sumatera. The study was conducted in April to June 2017. This research wasarranged based on Factorial Randomized Block Design with 2 treatment factors and 3replications. The first factor was cutting of tubers with 4 levels ie: P0 = without cutting tuber, P1 = cutting tuber of 1/3 of shoot, P2 = cutting tuber of 1/4 of shoot, and P3 = cutting tuber of 1/5 of part shoots. The second factor of plant density with 3 levels of spacing is J1 = 20 cm x 10 cm, J2= 20 cm x 15 cm, and J3 = 20 cm x 10 cm. The results showed that tuber cutting treatment had significant effect on all observed variables, whereas cutting of tuber 1/3 of shoot (P1) was the best treatment. Treatment of plant density had significant effect on all observed variables, where the density with plant spacing of 20 cm x 20 cm (J3) was the best treatment. The interaction between tuber cutting and plant density had no significant effect on all observed variables

    C PROGRAM AS A TOOL FOR THE TEACHING OF SECOND ORDER ORDINARY DIFFERENTIAL EQUATION

    Get PDF
    Second order ordinary differential equation (ODE) has many applications in science and engineering. Undergraduate students in science and engineering departments must study this subject in order to understand other subjects which are related to real applications they will encounter later. There are many excellent textbooks on differential equations where the students can study the theory and solve the problems. However, a textbook cannot give a quick answer for a problem particularly when the problem is quite difficult. A good choice is to use software such as Maple or Mathematica. However, this software is not always available for the teaching and purchasing it is usually beyond the ability of a student or even a lecturer. On the other hand, lecturers who want to create problems by themselves will follow the theory of the ODE. While creating the problems may not be difficult, answering them are harder. Problems which are very easy to answer are less worthless because they will not increase the students’ knowledge. Here comes the solution. A C program has been created to help lecturers create problems and solve them quickly. The program is interactive and can be easily understood by anyone who has basic theory of ODE. No knowledge of programming is needed; a user just runs it and follows the instruction. Students can also use the program to sharpen their knowledge. They can compare the solution of a problem they have solved with the answer given by the program. While commercial software such as Maple and Mathematica is very powerful, they cannot be used without writing necessary commands to solve a problem

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glecine max)

    Get PDF
    Setelah beras dan jagung, kedelai merupakan bahan salah satu bahan pangan yang juga penting. Kedelai memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk diolah menjadi berbagai makanan seperti tahu, tempe, dan tauko, sebagai bahan baku industri pangan yang kaya akan protein nabati dan sebagai bahan baku industri pakan, kecap dan susu. Pemanfaatan bahan alam berupa kotoran sapi merupakan salah satu alternatif peningkatan kesuburan tanah. Harapannya adalah mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam praktek budidaya. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Alam Dusun 4 Kecamatan Sei. Dadap Kabupaten Asahan dengan topografi dan ketinggian tempat ±20 m dpl yang dilaksanakan pada bulan Desember s/d Februari 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan rak faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu,  faktor pertama pemberian pupuk kandang sapi yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: K0 = kontrol, K1 =1 kg/plot, K2 =2 kg/plot,  K2= 3 kg/pot. Faktor kedua pemberian pupuk fosfor dengan 3 taraf,yaitu : P0  = kontrol, P1=  37,5 g/plot (37,5 kg/ha), P2 = 75 g/plot (75 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi dan pemberian pupuk fosfor berpengaruh nyata terhadap seluruhpara meter yang diamati. Kata Kunci : kedelai, pupuk kandang sapi, pupuk fosfo

    RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PULUT (Zea mays ceratina) HIBRIDA F1 VICTORIA TERHADAP APLIKASI PUPUK NPK MUTIARA DAN ZPT HANTU

    Get PDF
    Penelitian ini di laksanakan di lahan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan topografi datar, ketinggian tempat 22 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai Maret 2019.  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, timbangan, meteran, pisau, plat dokumentasi, plat perlakuan, plat ulangan dan spanduk penelitian, serta alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung pulut varietas Victoria F1, pupuk dasar, pupuk NPK Mutiara, ZPT HANTU, dan air. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk NPK Mutiara (M) dengan 4 taraf yaitu M0 = 0 g/plot, M1 = 50 g/plot, M2 =  100 g/plot, M3 = 150 g/plot. Faktor kedua adalah ZPT HANTU dengan 3 taraf, yaitu Z0 = 0 ml/liter air, Z1 = 4 ml/liter air, dan Z2 = 8 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Mutiara secara tunggal dengan dosis 150 g/plot mampu menghasilkan tinggi tanaman 175,33 cm, jumlah daun 14,81 helai, produksi tongkol berkelobot per tanaman 190,30 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 160,11 g, produksi tongkol berkelobot per plot 1,84 kg, dan produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 1,40 kg. Pemberian ZPT HANTU secara tunggal dengan konsentrasi 8 ml/liter air mampu menghasilkan tinggi tanaman 168,35 cm, produksi tongkol berkelobot per tanaman 163,33 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 138,77 g, produksi tongkol berkelobot per plot 1,61 kg, dan produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 1,23 kg. Interaksi antara pemberian pupuk NPK Mutiara dan ZPT HANTU menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter amatan

    PEMBUATAN ARANG SEKAM PADI SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA TANAM BERNUTRISI DAN SEBAGAI IDE USAHA TANI DI DESA SEI SILAU BARAT KECAMATAN SETIA JANJI KABUPATEN ASAHAN

    Get PDF
    Mahasiswa Universitas Asahan, Fakultas Pertanian melaksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik 2022 di Desa Sei Silau Barat. Limbah pertanian adalah berupa bahan sisa yang tidak terpakai dari hasil pengolahan. Limbah sekam padi banyak ditemukan di Desa Sei Silau Barat.Arang sekam padi ialah media tanam berpori, steril yang terbuat dari sekam padi, yang hanya dapat digunakan untuk satu musim tanam dengan membakar sekam kering dalam tungku, dan sebelum arang diubah menjadi abu, dibilas dengan air bersih Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah sekam padi agar menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.Metode yang digunakan dalam program kegiatan KKNT adalah penyampaian materi, diskusi, praktik langsung membuat arang sekam, serta bimbingan dan pendampingan teknis.Program kegiatan ini dapat dinyatakan berhasil karena adanya minat masyarakat untuk melakukan pembuatan arang sekam padi guna untuk sebagai media tanaman ataupun sebagai ide usaha tani.Kata kunci: KKNT, Arang Sekam, ide usaha tan

    EFFECT OF PRUNING AND POP SUPERNASA FERTILIZER APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF MELON (Cucumis melo L)

    Get PDF
    This research was conducted in Sirsak Street, Kisaran Timur Village, Asahan District, North Sumatra. Flat Topography, height 25 m asl, and coordinate point 203'-326' North Latitude and 991'-1000' East Longitude. The experiment was conducted in May ― July 2017. This research is based on the Randomized Block Design (RBD) factorial with 2 factors and 3 replications. The first factors was the pruning of 3 levels P0 = Control (no pruning), P1 = pruningand leaving 6 branch ( 7, 8, 9, 10, 11, and 12), P2 = pruning and leaving 4 branch ( 7, 8, 9 and 10). The second factors is application of POP Supernasa fertilizer with 4 levels S0 = Control ( 0 ml/l water/block), S1 = 20 ml/ 10 L water/block, S2 = 40 ml/ 10 L water/block, S3 = 60 ml/ 10 L water/block. The result of research that pruning P2 = pruning and leaving 4 branch ( 7, 8, 9 and10), the best production contained is the parameter diameters of fruits 18,01 cm and production/plant 4,11 kg. Applications of POP Supernas S3 = 60 ml/ 10 L air/plot, the best production contained is the parameter flower emergence 19,33 day, fruit emergence 23,33 day, fruit diameters 17,97 cm and productions 4,10 kg/ plant. The interactions pruning and POP Supernasa application on growth and yield of melon showed no significant effect on all parameters was observed
    corecore