11 research outputs found
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
Kualitas tidur merupakan tingkat kepuasan seseorang terhadap tidurnya yang meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif akibat menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, mengantuk dan mengalami kelelahan selama perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional pada bulan Juli 2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, jumlah minimal sampel sebanyak 262 responden. Variabel diteliti adalah kualitas tidur mahsiswa dan Indeks Prestasi Kumulatif menggunakan uji Chi-square. Hasil dari penelitian menunjukkan tidak ada hubungan (p = 0,508 > 0,05) antara kualitas tidur mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
Hubungan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Semester Satu Tahun Ajaran 2021/2022 Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Academic achievement is a benchmark for achieving learning outcomes in tertiary institutions which are education providers at an advanced level of secondary education. Academic achievement in medical students is measured by using the Achievement Index (GP) obtained from the accumulation of blocks. In undergoing education at the medical faculty, students must be able to regulate self-regulation in learning well, because students must be more independent and active in the learning process. The purpose of this study was to determine the relationship between self-regulated learning and academic achievement of first semester students of the 2021/2022 academic year, Faculty of Medicine, University of Pattimura. The method used in this research is analytic with a cross-sectional research design using a Self-Regulated Learning questionnaire. The results of the the study on 201 respondents stated that 49.8% had a high level of self-regulated learning and 95% of the respondents had achieved good academic achievement. Data analysis was performed using the Chi-Square test. The results of the analysis showed that 98% of students with high SRL had satisfactory academic achievement and 2% were unsatisfactory, 91.6% of students with moderate SRL achieved satisfactory academic achievement and 8.4% were unsatisfactory, 5% of students with SRL low achieve satisfactory academic achievement and 16.7% unsatisfactory. The results of the significance of p = 0.068, so it can be concluded that self-regulated learning does not have a significant relationship with academic achievemen
PERBANDINGAN KESTABILAN HEMODINAMIKA ANTARA POSISI LEFT LATERAL 15Ëš DENGAN BERBARING TERLENTANG PADA PASIEN SECTIO CAESAREA POST ANESTESI SPINAL
Skripsi ini berjudul “Perbandingan Kestabilan Hemodinamika Antara Posisi Left Lateral 15Ëš dengan Berbaring Terlentang Pada Pasien Sectio Caesarea Post Anestesi Spinalâ€. Skripsi ini merupakan suatu penelitian yang meneliti tentang efektivitas jumlah dosis obat efedrin yang digunakan dalam menjaga kestabilan hemodinamika yang diberikan pada pasien sectio caesarea post anestesi spinal antara posisi left lateral 15º dengan berbaring terlentang di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Indikator penilaian pada skripsi ini meliputi perbandingan posisi, tekanan darah, denyut nadi, dan dosis efedrin yang digunakan pada tiap posisi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode penelitian eksperimental. Lokasi penelitian ini yaitu bertempat di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon dengan jumlah sampel yang digunakan sama dengan populasi. Berdasarkan uji t-test membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistol dan diastol dari tiap perlakuan. Nilai rata-rata tekanan darah sistol atau mean untuk kelompok Supine adalah sebesar 113,3495 mmHg, sementara untuk kelompok Left lateral adalah sebesar 117,8990 mmHg. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastol atau mean untuk kelompok Supine adalah sebesar 67,0155 mmHg, sementara untuk kelompok Left lateral adalah sebesar 72,2500 mmHg. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa hemodinamika pasien sectio caesarea post anestesi spinal dengan perlakuan left lateral 15Ëš lebih stabil dibandingan dengan hemodinamika pasien section caesarea post anestesi spinal dengan perlakuan berbaring terlentang
Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Basic Life Support Pada Pegawai Non Medis di Lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 2023
According to the World Health Organization (WHO) data in 2005, there were 57.03 million deaths worldwide. Cardiac arrest remains a major problem, with the global incidence rate of cardiac arrest being around 37% in 2012 and increasing to 43% in 2016. There are not many laypeople who have received training in cardiopulmonary resuscitation (CPR), so the chances of saving the lives of patients with cardiac arrest are likely to be low. This study is a descriptive study using primary data with a cross-sectional approach. The results of the study showed that the most common level of knowledge was a lack of knowledge, with 49 people (77.8%) falling into this category. Based on age categories, the largest group was early adults, with 45 people (71.4%) falling into this category. Based on gender, the largest group was females, with 40 people (63.5%) falling into this category. Based on the highest level of education, the largest group was university graduates, with 43 people (68.3%) falling into this category. Additionally, 59 people (93.7%) reported having previously attended CPR training
Persepsi dan Motivasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2019 tentang Proses Pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon
Perception is a person's ability to organize an observation, these abilities include: the ability to differentiate, the ability to group, and the ability to focus. Motivation is an effort that encourages individuals to engage in certain behaviors in an effort to achieve goals. In general, motivation can be interpreted as an internal process that is influenced by the right stimulus, causing activity that is more intense than usual. This study aims to determine the perceptions and learning motivation of grade 2019 students more broadly and deeply about the learning process at the Faculty of Medicine of Pattimura University in 2019. This research is a descriptive study with a cross-sectional approach. The sample collected was 150 people using total sampling technique. Retrieval of data using a questionnaire. Perception frequency distribution of grade 2019 students at the Faculty of Medicine of Pattimura University Ambon regarding the learning process from teacher centered learning to student centered learning, the perception shown is very good as many as 109 people (72.6%) and good perceptions as many as 40 people (26.7%), many problems as much as 1 person (0.7%). Students with moderate learning motivation was 27 people (18.0%), high motivation was 123 people (82.0%)
Efek Durasi Penggunaan Masker Kain Terhadap End-tidal Karbon Dioksida Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Abstrak
Masker kain berfungsi untuk melindungi pengguna dari partikel yang terbawa melalui droplet, atau airborne. Penggunaan masker kain dengan jangka waktu yang lebih lama dapat menimbulkan hiperkapnia dengan gejala berupa dyspnea, takikardia, pusing, dan nyeri kepala, yang ditandai dengan kadar CO2 >45. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimental, dengan teknik pengambilan simple random sampling, dengan jumlah responden 36 yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kontrol dan perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test apabila data berdistribusi normal dan mann-whitney jika berdistribusi tidak normal.
Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa pada menit ke-0 nilai p = 0, 864, hasil uji Independent Sample T-Test pada menit ke-30 kelompok kontrol nilai p = 0, 850, kelompok perlakuan nilai p = 0, 851 menit ke-60 kelompok kontrol nilai p = 0,935, perlakuan nilai p = 0,935, menit ke-90 kelompok kontrol nilai p = 0,568, kelompok perlakuan nilai p = 0,569 menit ke-120 kelompok kontrol nilai p = 0,056, kelompok perlakuan nilai p = 0,056. Dari hasil kelima pengukuran tersebut rata-rata nilai p = >0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada efek dari durasi penggunaan masker kain terhadap end-tidal karbon dioksida dalam waktu 2 jam pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura,dan tidak menunjukan tanda dan gejala yang muncul sebagai efek durasi penggunaan masker kain dalam waktu 2 jam, dengan lima kali pengukuran, yaitu pada menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120.
Abstract
Cloth masks serve to protect users from particles carried through droplets, or airborne. The use of cloth masks for a longer period of time can cause hypercapnia with symptoms such as dyspnea, tachycardia, dizziness, and headaches, which are characterized by CO2 levels >45. This research method is an experimental method, with a simple random sampling technique, with 36 respondents divided into two groups, namely control and treatment. Observational data were analyzed using the Independent Sample T-Test if the data was normally distributed and Mann-Whitney if the distribution was not normal.
The results of the Mann-Whitney test showed that at minute 0 the p value = 0.864, the results of the Independent Sample T-Test test at minute 30 the control group p value = 0.850, the treatment group p value = 0.851 minutes to -60 control group p value = 0,935, treatment p value = 0,935, 90th minute control group p value = 0,568, treatment group p value = 0,569 minute 120 control group p value = 0,056, treatment group p value = 0,056. From the results of the five measurements, the average p value = > 0.05, which means there is no significant difference. The test results mean that there is no effect between the duration of using a cloth mask on the end-tidal carbon dioxide
HUBUNGAN CULTURE SHOCK DENGAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA PERANTAU SEMESTER PERTAMA TAHUN 2020 DAN 2021 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
Mahasiswa perantauan yang mengalami culture shock saat memasuki tahap awal kehidupan di lingkungan baru merupakan reaksi karena menemukan perbedaan budaya yang berpotensi mengakibatkan kesulitan penyesuaian seperti kurang melakukan interaksi, memiliki prasangka negatif, serta dapat mengakibatkan stres yang menyebabkan terjadinya culture shock. Culture shock dapat diatasi bila seorang individu mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan budaya tempat individu berada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan culture Shock dengan penyesuaian diri mahasiswa perantau semester pertama tahun 2020 dan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan data primer dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2020 dan 2021 yang berasal dari luar Maluku berjumlah 107 mahasiswa yang kemudian diberikan link google form yang berisi kuesioner untuk diisi. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang banyak di temukan adalah perempuan yaitu 86 responden (80,37%), usia responden yang paling banyak ditemukan adalah 18 – 20 tahun sebanyak 93 responden (86,9%), provinsi asal responden yang paling banyak adalah provinsi Sulawesi Selatan yaitu 22 responden (20,6%) dan mayoritas tempat tinggal responden adalah kosan yaitu 88 responden (82,2%). Tingkat culture shock mahasiswa berada pada kategori sedang yaitu 85 responden (79,44%) dan penyesuain diri mahasiswa juga berada pada kategori sedang yaitu 65 responden (60,75%). Terdapat hubungan yang signifikan antara culture shock dengan penyesuaian diri mahasiswa
Tingkat Pengetahuan tentang Bantuan Hidup Dasar pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon Tahun 2018
Cardiac arrest or respiratory arrest are life-threatening emergencies and can result in death if help is given too late. One of the first aid measures is basic life support (BHD). BHD is an action given when a patient is suddenly unconscious, not breathing, and has no heartbeat. This research aims to determine the level of knowledge about BHD among pre-clinical students class 2014-2017, Faculty of Medicine, Pattimura University, Ambon in 2018. The method used is descriptive with a cross sectional study design. The sampling for this research was carried out by total sampling with a sample size of 63 respondents from the class of 2014, 63 respondents from the class of 2015, 65 respondents from the class of 2016, and 105 respondents from the class of 2017, so that the total number of respondents obtained was 296 respondents. Data was collected using a questionnaire consisting of 15 questions. The results of descriptive statistical analysis show that students from the class of 2014 were classified as good (74.6%), students from the class of 2015 were classified as fair (44.4%), students from the class of 2016 were classified as poor (36.9%), and students from the class of 2017 were classified as poor (54.3%). The conclusion of this research shows that the level of knowledge of pre-clinical students at the Faculty of Medicine, Pattimuran University regarding basic life support in the class of 2014 is better than that of pre-clinical students in the class of 2015-2017
PREVALENSI KASUS CEDERA KEPALA BERDASARKAN KLASIFIKASI DERAJAT KEPARAHANNYA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON PADA TAHUN 2018
Cedera kepala merupakan kasus trauma yang paling sering terjadi setiap harinya. Insidensinya sebesar 75-200 kasus/ 100.000 populasi. Berdasarkan derajat keparahannya, cedera kepala dapat diklasifikasikan menjdi cedera kepala ringan (CKR), cedera kepala sedang (CKS), dan cedera kepala berat (CKB). Klasifikasi ini berdasarkan penilaian Glassgow Coma Scale (GCS) dengan melihat indikator respon mata, verbal, serta respon motorik seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kasus cedera kepala berdasarkan klasifikasi derajat keparahannya pada pasien rawat inap di RSUD dr. M. Haulussy Ambon pada tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2019 - Januari 2020 di instalasi rekam medik dengan teknik total sampling. Hasil penelitian, yaitu jumlah sampel yang didapat adalah 111 pasien, kasus terbanyak adalah CKS (46,84%), paling banyak pada kelompok usia 15-24 tahun (33,33%), jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami cedera kepala (75,68%), etiologi yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas (72,97%), komorbid yang paling banyak adalah pada pasien tanpa komorbid sebanyak 59 pasien (53.15%), Mortality rate sebesar 10,81%
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP ANSIETAS MENCIT (Mus musculus)
Anxiety is excessive worry without reason related to certain precipitating factors. The content of the compound myristicin and alkaloids contained in the nutmeg plant (Myristica fragrans Houtt) can be as antianxiety, so that its use can prevent the dependence effect of most antianxiety drugs. This study aims to determine the effect of nutmeg ethanol extract on anxiety on mice (Mus muculus). This research is a true experimental with post test only control group design. The research subjects were 30 mice which were taken by simple random technique and divided into the normal control groups (KN), negative controls (K-), positive controls (K+), ethanol extract of nutmeg seeds at a concentration of 4% (P1), and ethanol extract of nutmeg seeds at a concentration of 16% (P2). In the group K-, K +, P1, and P2 were given stress treatment with the FST method for 6 minutes. Then in the K+ group were given a dose of alprazolam is 0.2 ml, P1 were given ethanol extract of nutmeg seeds at a concentration of 4% and P2 were given ethanol extract of nutmeg seeds at a concentration of 16%. The treatment is carried out for 7 days and on the 8th day will be tested with EPM. Observation data were analyzed using the ANOVA test. The results showed that the administration of ethanol extract of nutmeg seeds had a significant effect on the length of time the mice were in the open arms of EPM (p<0,05). The decrease of anxiety levels in the P1 and P2 mice in this study was due to the content of the myristicin, flavonoid and saponin compounds found in ethanol extract of nutmeg seeds.Ansietas adalah kekhawatiran berlebih tanpa alasan yang berkaitan dengan faktor pencetus tertentu. Kandungan senyawa myristicin dan alkaloid yang terkandung dalam tanaman pala (Myristica fragrans Houtt) dapat bersifat sebagai antiansietas, sehingga penggunaannya dapat mencegah efek ketergantungan dari kebanyakan obat antiansietas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol biji pala terhadap ansietas pada mencit (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian true experimental atau eksperimental murni yang dilakukan secara post test only control group design. Subjek penelitian berjumlah 30 ekor mencit yang diambil dengan cara simple random sampling dan dibagi dalam kelompok kontrol normal (KN), kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), ekstrak etanol biji pala konsentrasi 4% (P1), dan ekstrak etanol biji pala konsentrasi 16% (P2). Pada K-,K+,P1, dan P2 diberi perlakuan stres dengan metode FST selama 6 menit. Kemudian pada kelompok K+ diberikan obat alprazolam dosis 0,2 ml, kelompok P1 diberikan ektrak etanol biji pala konsentrasi 4% dan P2 diberikan ekstrak etanol biji pala konsentrasi 16%. Perlakuan dilakukan selama 7 hari dan pada hari ke 8 dilakukan uji EPM. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol biji pala berefek signifikan terhadap lama waktu mencit berada pada lengan terbuka EPM (p<0,05). Penurunan tingkat ansietas pada kelompok mencit P1 dan P2 dalam penelitian ini disebabkan karena kandungan senyawa myristicin, flavonoid dan saponin yang terdapat pada ekstrak etanol biji pala