4 research outputs found

    Pola Kemitraan Pengembangan Rumah Sewa Pekerja Industri Dikawasan Industri Studi Kasus : Kawasan Industri Mm2100, Cibitung

    Get PDF
    Pertumbuhan ekonomi di Indonesia, membuat kegiatan industri pun meningkat. Kawasan Industri sebagai lokasi tempat berdirinya pabrik (sebagai tempat berproduksi), secara terus menerus bertambah jumlah investornya. Jumlah pekerja yang ada di lokasi pun meningkat. Pekerja-pekerja tersebut memerlukan tempat untuk tinggal. Perumahan merupakan satu kebutuhan penting bagi semua orang, termasuk para pekerja industri di sini. Jumlah pekerja industri di Kawasan Industri yang cukup banyak, menuntut keberadan Perumahan. Di Amerika Serikat, terdapat program bantuan Perumahan bagi pekerja melalui kemitraan yang dikemukakan oleh George Fallis dan Tom Schwartz. Namun di negara Indonesia, belum terdapat program khusus yang serupa. Masih berupa kebijakan, Keputusan Menteri Perumahan Rakyat mengenai subsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan sesuai UMR saja. Program kemitraan dalam pengadaan asrama bagi pekerja industri belum dapat berjalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengapa Perumahan bagi pekerja industri di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi belum dapat terlaksana atau terbangun hingga saat ini. Lokasi pemilihan KI MM2100 karena KI tersebut dapat mewakili tipikal KI lainnya yang ada di daerah Bekasi. Metode analisis yang digunakan adalah dengan melihat keuntungan dan kerugian yang masing-masing pihak yang terkait dengan sistem pengadaan Perumahan bagi pekerja industri di KI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya persamaan pemahaman di setiap pihak terkait keuntungan, kerugian dan manfaat yang bisa diperoleh apabila Perumahan sewa bagi pekerja industri terbangun. Selama semua pihak terkait belum menyamakan persepsi, maka program kemitraan pengadaan Perumahan bagi pekerja di kawasan industri tidak terlaksana

    Study Of Satisfaction: Open Space Housing In The South Tangerang Region

    Get PDF
    Housing is one of the necessities that must be fulfilled by every human being so that in the procurement of housing, the government has issued its own rules and regulations. Human needs are no less important that related to house is the existence of facilities. One of the essential means that needs to be held on housing is to conduct social activities or interaction among citizens. However, developers as providers of commercial houses in private housing have provided open space is also intended as one place for residents to social activities and did not escape the requirements of reforestation. The problem is what needs to be studied, what the problem is. This research is designed to find out the extent of the successful use of open space that has been provided by developers in private housing. By evaluating open space user satisfaction on house, referring to certain variables both from the non-physical and physical side is the method to be done in this research. The results of the study state that open space in Grand Serpong 2 housing is quite good from accessibility factors. But the less maintained condition of the open space made the residents less interested in visiting the room so that the occupants\u27 attachment to the space was not good enough. Hopefully, if the discovery of the response of housing, residents can be used as one of thought or consideration for the future for housing providers, to provide open space that can be utilized by the citizens

    Studi Perbandingan Kenyamanan Pengguna RPTRA (Studi Kasus: RPTRA Akasia dan RPTRA Pandawa)

    Get PDF
    Salah satu kebutuhan manusia dalam menjalani hidup ini adalah melakukan kegiatan pada ruang terbuka. Ruang terbuka saat ini, sudah cukup mulau bermunculan, dan banyak yang dinamakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RPTRA mulai ada pada tahun 2015, sebagai salah satu USAha untuk mewujudkan program Kota Layak Anak (KLA). RPTRA yang berada di tengah area Perumahan ini, ada yang dibangun atas dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta ada yang dibangun atas dana Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan ada atau tidaknya perbedaan pada kedua RPTRA yang dibangun dengan sumber dana yang berbeda tersebut. Dengan metode penelitian yang dilakukan, yaitu metode penelitian kuantitatif, penelitian ditujukan untuk melihat perbedaannya
    corecore