22 research outputs found

    Analisis Kemampuan Disposisi Matematis melalui Model Pembelajaran Probing Prompting pada Siswa Sekolah Menengah

    Get PDF
    This study aims to examine whether the achievement of the mathematical disposition of students who receive learning using the Probing-Prompting learning model is better than students who receive conventional learning. The method used in this research is quasi-experimental. The research sample consisted of two classes. Obtained class X MM 1 as the experimental class who received the Probing Prompting learning model and class X MM 2 as the control class who received the Problem Based Learning learning model. The instrument used in this study was a liqueur scale questionnaire. The collected data was then processed using IBM SPSS 23.0 for Windows software. The results showed that the mathematical disposition of students who received learning using the Probing Prompting model was better than students who received the Problem Based Learning learning modelPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah pencapaian disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel penelitiannya terdiri dari dua kelas. Diperoleh kelas X MM 1 sebagai kelas eksperimen ang mendapatkan model pembelajaran Probing Prompting dan kelas X MM 2 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket skala liker. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan software IBM SPSS 23.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Probing Prompting lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning

    IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

    Get PDF
    Dalam proses pembelajaran kemampuan pemecahan masalah masih kurang baik dalam pembelajaran matematika. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan model pembelajaran yang lebih memusatkan pada siswa agar lebih aktif dalam berpikir pada kemampuan pemecahan masalah, salah satunya yang diasumsikan dapat meningkatkannya  yaitu Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah  siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan dan desain kuantitatif. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemecahan masalah siswa berupa soal uraian yang terdiri dari enam  butir soal setiap kemampuan. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMPN 1 Cisalak, sedangkan sampel diambil secara purposive  dengan hasil pertimbangan kelas terpilih kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)  dan kelas kontrol diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik analisis data menggunakan Uji perbedaan dua rata-rata, Uji Regresi linear, Uji anova satu dan dua jalur. Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data diperoleh simpulan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa lebih baik  pada kelas Eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)  dibandingkan dengan kelas kontrol  yang menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan KAM.In the learning process problem solving skills are still not good in mathematics learning. So as to overcome these problems a learning model that is more focused on students is needed to be more active in thinking on problem solving abilities, one of which is assumed to be able to improve it is the Problem Based Learning (PBL) Learning Model. This study aims to determine the increase in students' problem solving abilities using the Problem Based Learning (PBL) learning model compared to students who use conventional learning models. The method used in this research is a quasi-experimental method with quantitative approach and design. The instrument used in the test of students' problem solving skills was in the form of problem statements consisting of six items for each ability. The population in this study were students of class VIII of SMPN 1 Cisalak, while the sample was taken purposively with the results of consideration of the selected class VIII-B as an experimental class and class VIII-C as a control class. The experimental class was given learning by using the Problem Based Learning (PBL) learning model and the control class was given learning by using a conventional learning model. The data analysis technique used two difference test, linear regression test, one and two line ANOVA test. Based on the analysis and data processing results, it can be concluded that the improvement of students' problem solving skills is better in the Experiment class that uses Problem Based Learning (PBL) learning models compared to the control class that uses conventional learning models based on KA

    Analisis Kemampuan Disposisi Matematis melalui Model Pembelajaran Probing Prompting pada Siswa Sekolah Menengah

    Get PDF
    This study aims to examine whether the achievement of the mathematical disposition of students who receive learning using the Probing-Prompting learning model is better than students who receive conventional learning. The method used in this research is quasi-experimental. The research sample consisted of two classes. Obtained class X MM 1 as the experimental class who received the Probing Prompting learning model and class X MM 2 as the control class who received the Problem Based Learning learning model. The instrument used in this study was a liqueur scale questionnaire. The collected data was then processed using IBM SPSS 23.0 for Windows software. The results showed that the mathematical disposition of students who received learning using the Probing Prompting model was better than students who received the Problem Based Learning learning modelPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah pencapaian disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel penelitiannya terdiri dari dua kelas. Diperoleh kelas X MM 1 sebagai kelas eksperimen ang mendapatkan model pembelajaran Probing Prompting dan kelas X MM 2 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket skala liker. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan software IBM SPSS 23.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Probing Prompting lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran Problem Based Learning

    Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Geogebra

    Get PDF
    Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu model discovery learning berbantuan GeoGebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttes control grup. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patokbeusi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal uraian tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan software SPSS Statistic 17.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model Discovery Learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensionalKemampuan pemahaman konsep matematis merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu model discovery learning berbantuan GeoGebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttes control grup. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patokbeusi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal uraian tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan software SPSS Statistic 17.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model Discovery Learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional

    Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Penerapan Model Problem-Based Learning

    Get PDF
    Mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan adalah matematika, karena matematika berperan disegala aspek kehidupan. Salah satu kemampuan kognitif siswa yang harus ditingkatkan adalah kemampuan literasi matematis. Hasil tes PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi matematis yang rendah. Indonesia menduduki ranking 10 terbawah dari 79 negara yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan literasi matematis siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian dari beberapa artikel yang telah di-review dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau pada jenjang SMP maupun SMA.Mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan adalah matematika, karena matematika berperan disegala aspek kehidupan. Salah satu kemampuan kognitif siswa yang harus ditingkatkan adalah kemampuan literasi matematis. Hasil tes PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi matematis yang rendah. Indonesia menduduki ranking 10 terbawah dari 79 negara yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan literasi matematis siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian dari beberapa artikel yang telah di-review dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau pada jenjang SMP maupun SM

    ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT ACHIEVEMEN DIVISONS (STAD)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menganalisis konsep kemampuan pemahaman matematis, (2) Menganalisis konsep model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), (3) Menganalisis kemampuan pemahaman matematis melalui  model pembelajaran Student Teams Achievement Divisons (STAD). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dengan teknik yang digunakan pada penelitian ini Editing, Organizing dan Finding. Analisi data yang digunakan pada penelitian ini adalah Deduktif, Induktif, dan Histori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kemampuan pemahaman matematis merupakan kemampuan individu untuk memahami, menjelaskan, serta mengungkapkannya kembali suatu materi pelajaran, dalam pelajaran matematika individu dapat menggunakan konsep, dapat menserjemahkan ke dalam bentuk lain misalnya dari kata-kata menjadi simbol, tabel, grafik, atau bentuk lainnya serta dapat menginterpretasikan ke bentuk penjelasan ringkasan, dan mengaplikasikannya pada kasus yang sederhana atau khusus, (2) Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) menuntut peserta didik secara aktif yang terdiri dari lima langkah, yaitu: penyajian materi, pembagian kelompok,tes individual,perhitungan skor individu, dan rekognisi kelompok , (3) Kemampuan pemahaman matematis di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divison (STAD)

    Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMA Melalui Model Discovery Learning Berbantuan Geogebra

    Get PDF
    Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu model discovery learning berbantuan GeoGebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttes control grup. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patokbeusi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal uraian tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan software SPSS Statistic 17.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model Discovery Learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensionalKemampuan pemahaman konsep matematis merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu model discovery learning berbantuan GeoGebra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model discovery learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttes control grup. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Patokbeusi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal uraian tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan software SPSS Statistic 17.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh model Discovery Learning berbantuan GeoGebra lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional

    Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Dalam Penerapan Model Problem-Based Learning

    Get PDF
    Mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan adalah matematika, karena matematika berperan disegala aspek kehidupan. Salah satu kemampuan kognitif siswa yang harus ditingkatkan adalah kemampuan literasi matematis. Hasil tes PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi matematis yang rendah. Indonesia menduduki ranking 10 terbawah dari 79 negara yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan literasi matematis siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian dari beberapa artikel yang telah di-review dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau pada jenjang SMP maupun SMA.Mata pelajaran yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan adalah matematika, karena matematika berperan disegala aspek kehidupan. Salah satu kemampuan kognitif siswa yang harus ditingkatkan adalah kemampuan literasi matematis. Hasil tes PISA menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi matematis yang rendah. Indonesia menduduki ranking 10 terbawah dari 79 negara yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan literasi matematis siswa sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah SLR (Systematic Literature Review). Hasil penelitian dari beberapa artikel yang telah di-review dapat disimpulkan bahwa model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa ditinjau pada jenjang SMP maupun SM

    Analisis Kemampuan Self-Concept Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Siswa SMP

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the self-concept of students who received mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model better than students who received conventional learning. This research is a quasi-experimental research with nonequivalent control group research design. The population in this study were class VII students of SMPN 1 Baleendah. Sampling using purposive sampling technique. The research sample consisted of two classes, namely the control class and the experimental class. In the experimental class learning through cooperative learning model type Think Talk Write while in the control class learning using conventional learning. The data collection instrument used was a self-concept questionnaire. Data analysis using SPSS 20.0 for Windows software. The results of the study are that the Self-Concept of students who receive mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model is better than students who receive conventional learning.Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui self-concept siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Baleendah. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket self-concept. Analisis data menggunakan software SPSS 20.0 for Windows. Hasil penelitian yaitu Self- Concept siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional

    Analisis Kemampuan Self-Concept Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Siswa SMP

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the self-concept of students who received mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model better than students who received conventional learning. This research is a quasi-experimental research with nonequivalent control group research design. The population in this study were class VII students of SMPN 1 Baleendah. Sampling using purposive sampling technique. The research sample consisted of two classes, namely the control class and the experimental class. In the experimental class learning through cooperative learning model type Think Talk Write while in the control class learning using conventional learning. The data collection instrument used was a self-concept questionnaire. Data analysis using SPSS 20.0 for Windows software. The results of the study are that the Self-Concept of students who receive mathematics learning using the Think Talk Write cooperative learning model is better than students who receive conventional learning.Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui self-concept siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Baleendah. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket self-concept. Analisis data menggunakan software SPSS 20.0 for Windows. Hasil penelitian yaitu Self- Concept siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional
    corecore