5 research outputs found

    ANALISIS KINEMATIC 2D ROWING SINGLE DENGAN ERGOMETER ROWING

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kinematik gerak antara rowing dengan ergometer saat melakukan start melalui analisis dua dimensi. Sampel dalam penelitian ini adalah delapan orang atlet rowing pelatnas indonesia yang sudah menjadi bagian tim selama 1 tahun. Metode yang digunakan dalam penelititan ini adalah deskriptif komparatif. Analisis kinematik menggunakan software dartfish 7 dan camera Sony 32GB HDR-PJ540, analisis data menggunakan SPSS versi 23 dengan pengujian hipotesis melalui independent sample t test . Hasil analisis dan perhitungan data mengungkapkan bahwa 1) Terdapat perbedaan sudut lutut antara rowing dengan ergometer pada fase catch 2) Terdapat perbedaan kecepatan tangan antara rowng dengan ergometer pada fase drive 3) Tidak terdapat perbedaan kecepatan kaki antara rowing dengan ergometer pada fase drive----- The purpose of this study was to compare the kinematic motion of the intermediate. With an ergometer while doing the start through a two-dimensional analysis. The sample in this research is eight people athletes padatnas Indonesia which has been part of the team for 1 year. The method used in this research is descriptive comparative. Kinematic analysis using dartfish 7 software and Sony 32GB HDR-PJ540 camera, data analysis using SPSS version 23 with hypothesis test through independent sample t test. Result of analysis and calculation of revision data 1) There is difference between ringing with ergometer in catch phase 2) There is difference of speed between rowng with ergometer in phase of drive 3) There is no difference of speed between oars with ergometer in phase of driv

    Difference analysis of long drive swing mechanical movement towards ball velocity based on analysis kinematics approach between skill and unskill golf player

    Get PDF
    The purpose of this study was to find out the differences in swing mechanical movement long drives towards the ball velocity based on the kinematics analysis approach between skills and unskilled golf players. The kinematic variables analysis consists of trunk forword tilt, club stick velocity, knee flexion, wrist hinge at the top, leading arm angle, lateral band, hip rotation dan shoulder rotation. The method used in this research is quantitative descriptive method, while the data analysis technique uses the average difference test analysis.The sample in this study were 2 trained and 4 amateur athletes in the Indonesian Education University of UPI Bandung, with an average of height 1.63 ± 2.4 m, Body mass 72.4 ± 3.6 kg and Age 37.4 ± 7.6 years. The results of this study indicate that of the ten kinematics variables analyzed there were four indicators which showed significant differences in the level of alpha 0.05 including club speed at impact (t = 0.007), lateral band after impact ball (t = 0.006), shoulder rotation (t = 0.005) and non dominant dominant flexion at elbow joint arm (t = 0.003)

    PENGARUH KELELAHAN AEROBIK TERHADAP KINEMATIKA GERAKAN LANDING PADA ATLET SEPAK BOLA

    Get PDF
    Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang paling digemari saat ini dan menjadi tempat kompetisi baik tingkat regional maupun internasional di dunia. Kelelahan aerobik sering kali mempengaruhi performa teknis pemain, yang dapat berujung pada peningkatan risiko cedera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelelahan aerobik terhadap kinematika gerakan landing pada atlet Sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan 12 atlet laki-laki dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepak bola Universitas Pendidikan Indonesia. Instumen pada penelitian ini yaitu alat pengukur kadar asam laktat, treadmill (bruce test) tes landing, kamera, perangkat lunak Kinovea versi 0.9.4 dan SPSS versi 26.0. Parameter yang diamati pada penelitian ini mencakup sudut knee kanan dan kiri, sudut plantar kanan dan kiri. Hasil test menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah kelelahan pada beberapa parameter yang di ukur: kadar asam laktat sig 0,000 0,005; sudut knee kanan 0,000 0,05; sudut knee kiri 0,000 0,05; plantar kanan 0,000 0,05; sudut plantar kiri 0,000 0,05. Berdasarkan analisis data dan teori pembahasan, dapat disimpulkan dalam sudut-sudut sendi, seperti lutut dan pergelangan kaki, sebelum dan sesudah kelelahan aerobik. Hasil ini mengindikasikan bahwa kelelahan aerobik dapat mempengaruhi teknik landing, yang berpotensi meningkatkan resiko cedera

    Identifikasi bakat atlet gulat menggunakan pendekatan analytic hierarchy process method

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakat atlet gulat usia 10 sampai 14  tahun. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan aplikasi Expert Choice v. 11 untuk mengetahui elemen mana yang memiliki peran penting dalam mendukung atlet gulat. Mixed-Methods Research (MMR) digunakan dalam penelitian ini dengan studi literatur dan memberikan kuesioner memalui Google Form kepada 25 pelatih yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini memiliki 3 kriteria dan 15 sub-kriteria. Kriteria tersebut yaitu antropometri (33,1%), biomotorik (33,3%) dan somatotype (33,3%). Sedangkan pada sub-kriteria yaitu mesomorph (16.3%), endomorph (8.7%), ectomorph (8.3%), daya tahan paru-paru (7,9%), kelincahan (7,0%), kecepatan (6,9%), kekuatan (6,2%), IMT (6%), tinggi badan (5,9%), kelenturan (5,3%), berat badan (5,1%), panjang tungkai (4,4%), panjang lengan (4,0%), lemak tubuh (3,9%) dan tinggi duduk (3,8%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa somatotype merupakan kriteria terpenting dan mesomorph merupakan sub-kriteria terpenting dalam penentuan bakat atlet gulat dibandingkan kriteria dan sub-kriteria lainnya. Model identifikasi bakat ini dapat menentukan variabel prioritas dalam identifikasi bakat atlet gulat
    corecore