172 research outputs found

    Cooperative Learning on EFL Proficiency; the Best Practice at Islamic High School Students

    Get PDF
    The study was aimed at finding out the effectiveness of cooperative language learning on students' English proficiency as measured by their abilities in grammar, reading comprehension, vocabulary, and listening comprehension. The study also sought to measure students’ attitudes towards cooperative learning and motivation to learn English. This study was a comparative research design in the form of a non-equivalent control group design. The experiment lasted for twelve weeks in which two intact groups from two Class of MAN 2 Lombok Tengah were chosen as the study groups. Subjects of this study consist of 44 students who attended classes. The control group includes 53 students. This study tested the effectiveness to examine the method; two quantitative tools for data collection were used to compile the findings of the study. For starters, a pre- and post-test were administered to measure English proficiency before and after the treatment. Afterward, a questionnaire was set to measure students’ attitudes towards cooperative learning and motivation to study English in a new high school system. After analyzing the data, the results indicated that cooperative learning in the new system positively affect some aspects of the participants’ English proficiency and they had a positive attitude towards cooperative learning in the new system and a higher motivation to learn English

    PROSES PENGERASAN PERMUKAAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PADA PISAU BAJAK ROTARI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan dan ketahanan aus mata bajak rotary hand traktor yang telah diberi perlakuan celup cepat (proses quenching). Proses celup cepat ini dilakukan dengan temperature austenite (± 9120 C).  Pengerasan permukaan pada besi / baja dapat dilakukan dengan cara memanaskan besi/baja,  kemudian didinginkan dengan cepat pada media pendingin seperti air, air garam ataupun dengan oli bekas. Pengerasan permukaan ini biasa disebut proses Quenching, dimana pada permukaan baja/besi nilai kekerasannya bertambah sedangkan pada bagian dalam / inti logam masih tetap bersifat sebelum diberi perlakuan pengerasan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Metallurgi Fakultas Teknik Mesin Universitas Hasanuddin, bengkel Pande Besi Desa Muram Sari  dan lahan persawahan Padang Raharja Kurik, Merauke. Metode pengujian adalah dengan metode eksperimental dilapangan. Hasil penelitian diperoleh Nilai Kekerasan meningkat dari 50.9 HV menjadi 59.1 HV, sedangkan Laju ketahanan aus untuk raw material sebesar 6.29 %, sedangkan untuk material yang mengalami proses quench sebesar 3.28 %

    RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS KERIPIK SKALA RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Perancangan ini bertujuan untuk membuat dan menguji alat pengiris keripik ubi maupun keripik pisang serta mengetahui kapasitas alat pengiris keripik. Perhitungan dan analisa pembuatan mesin pengiris keripik ini menggunakan perhitungan perencanaan elemen mesin serta analisa teoritis dan rancang bangun permesinan. Spesifikasi pembuatan mesin pengiris keripik berkapasitas mesin rata-rata 5.8 kg/ jam, ukuran alat (p x l x t) 460 mm x  430 mm x  1050 mm, tenaga pengerak dinamo listrik 1HP, 1420 rpm. Sistem transmisi 2 puli Ø 3” dan Ø12”, v-belt jenis A no. 66,  poros  dari bahan St37 Ø 1”, panjang 650 mm. Alat ini menghasilkan 3 bentuk pemotongan yaitu melintang,  bulat dan acak. Bahan untuk alat ini antara lain; rangka besi siku 40x40 mm, bahan plat  besi plat 0.2 mm, bahan Pisau Baja Stenliss. Hasil pengujian alat dengan potongan melintang 120 mm x 60 mm, potongan bulat sampai Ø 60 mm. Ketebalan pemotongan dari 0.4 mm sampai 4 mm. Kapasitas dari alat ini; Untuk Ketela Pohon dengan potongan melintang dengan ketebalan 1, 2 dan 3 (mm) adalah  21.6, 37.2, 49.8 (kg/jam), potongan bulat dengan ketebalan  1, 2 dan 3 (mm) adalah 18.6, 30.6, 37.8 (kg/jam). Untuk Pisang dengan ketebalan 1, 2 dan 3 (mm) adalah 30.6, 48.6, 60 (kg/jam). Potongan bulat dengan ketebalan  1, 2 dan 3 (mm) adalah 25.2, 45.6, 55.2 (kg/jam). Pada petatas sebagai bahan pembuat tepung adalah 39 kg/jam

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu institusi pendidikan selalu mempertahankan dan mengembangakan fungsi untuk mempersiapkan serta menghasilkan guru dan tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan, sehingga mampu menjadi tenaga kependidikan yang profesional. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan bekal kepada mahasiswa berupa serangkaian mata kuliah praktik antara lain Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Tujuan utama dari kegiatan PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang bagaimana proses pembelajaran di sekolah, dalam rangka belajar dan mengembangkan kompetensi keguruan maupun kependidikan yang dimiliki. Dalam pelaksanaan PPL yang bertempat di SMA N 1 Kota Mungkid, para praktikan mencoba mengajarkan materi sesuai dengan bidang keahlian. Persiapan yang dilakukan sebelum Praktik Pengalama Lapangan (PPL) yakni pengajaran mikro, pembekalan PPL, observasi pembelajaran di kelas, dan pembuatan persiapan mengajar. Kegiatan PPL dimulai tanggal 24 Juni 2014 sampai dengan 15 September 2014 yang terdapat beberapa kegiatan atau program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yakni penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), praktik mengajar di kelas, mempelajari administrasi guru, bimbingan dengan guru pembimbing lapangan dan dosen pembimbing lapangan, serta penyusunan dan pelaksanaan evaluasi PPL. Pelaksaan mengajar di kelas dimulai tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 15 September 2014, sesuai kebijakan yang diberikan oleh guru pembimbing di SMA N 1 Kota Mungkid. Melalui kegiatan PPL ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil oleh para praktikan dalam hal mengajar. Praktikan dapat mengetahui bagaimana menjadi guru yang baik serta dapat memberikan bekal kepada para praktikan untuk dapat mencapai sebuah proses pembelajaran yang optimal demi terciptanya efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang optimal. Selain itu, diharapkan agar mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan pengalaman faktual yang diperoleh dari kegiatan ini baik dalam hal pengembangan metode pembelajaran dan variasi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum

    RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG

    Get PDF
    Rancang Bangun Mesin Pemisah Kulit Ari  Jagung dengan mekanisme RubberRoll. Tujuan utama dari perancangan alat pengupas kulit ari biji jagung denganmekanisme rubber roll sistem gesek adalah untuk memenuhi kebutuhan alat pengupaskulit ari biji jagung para petani jagung di Distrik Tanah Miring dan SemanggaKabupaten Merauke.Spesifikasi pembuatan alat pengupas kulit ari biji jangung dengan mekanismerubber roll sistem gesek berkapasitas mesin 5 kg/menit, ukur mesin panjang 650 mmx lebar 500 mm x tinggi 750 mm, mengunakan tenaga pengerak berupa dinamo listrik2 kw, 1420 rpm. Rubber roll yang digunakan untuk pengupas dengan sistem gesekpada poros penggerak tebal 8 mm, lebar 40 mm x 250 mm, rubber roll pada sisidinding tebal 8 mm, lebar 40 mm x 260mm, rangka mengunakan profil siku 40 x 40 x5 mm dan profil siku 40 x 50 x 5 mm. Sistem transmisi alat pengupas kulit arijagungmengunakan 2 puli diameter 3 inch dan 8 inch yang merubah putaran dari 650 rpm, vbeltjenis A, 1 poros pejal diameter 1 inch, pipa pelapis poros diameter 3 inch,panjang 400 mm. Taksiran harga jual mesin pengupas kulit ari biji jagung adalah Rp2.106.000

    RANCANG BANGUN MESIN PENGERING BIJI-BIJIAN (DRYER)

    Get PDF
    Produk-produk pertanian yang berbentuk butiran, seperti: gabah jagung, padi, kacang kacangan, kopi, dan lain-lain memerlukan perhatian yang lebih serius, terutama pada proses pengawetan. Proses pengeringan memegang peranan penting dalam pengawetan produk hasil pertanian. Karakteristik pengeringan suatu bahan sangat diperlukan dalam merancang dan mengoperasikan alat pengering yang digunakan.Pada penelitian ini, biji-bijian hasil pertanian dikeringkan dengan dryer buatan sendiri yang menggunakan media pengering berupa udara kering yang dipanaskan dengan panas elemen pemanas listrik. Penentuan tingkat kekeringan biji-bijian ditentukan berdasarkan pengujian kadar air yang terkandung pada biji-bijian tersebut

    APLIKASI MIKROKONTROLER PADA PERALATAN AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) UNTUK RELAY TEGANGAN PLN DAN SOLAR SEL

    Get PDF
    Mikrokontroler (pengendali mikro) pada suatu rangkaian elektronik berfungsi sebagai pengendali yang mengatur jalannya proses kerja dari rangkaian elektronik. Didalam IC mikrokontroler terdapat CPU, Memory, timer, saluran komunikasi serial dan paralel, port input/output, ADC.Arduino adalah suatu perangkat prototipe elektronik berbasis mikrokontroler yang fleksibel dan open-source, perangkat keras dan perangkat lunaknya mudah digunakan. Perangkat ini ditujukan bagi siapapun yang tertarik/memanfaatkan mikrokontroler secara praktis dan mudah. Bagi pemula dengan menggunakan Board ini akan mudah mempelajari pengendalian dengan mikrokontroler, bagi desainer pengontrol menjadi Iebih mudah dalam membuat prototipe ataupun implementasi; demikian juga bagi para hobi yang mengembangkan mikrokontroler. Arduino dapat digunakan mendeteksi lingkungan dengan menerima masukan dan berbagai sensor (misal: cahaya, suhu, inframerah, ultrasonik, jarak, tekanan, kelembaban) dan dapat ‘men nya).Sistem Automatic Transfer Swich (ATS) yang memenuhi kriteria efektifitas dan efisiensi yang dapat mengendalikan daya litrik dari PLN maupun solar sel. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan gendalikan’ peralatan sekitarnya (misal: lampu, berbagai jenis motor, dan aktuator lain Metode sekuensial, yang menggunakan inputan dalam menentukan keputusan dalam sebuah sistem yang terprogram sehingga perancangan peralatan ini didesain beberapa kondisi yang dapat terjadi didalam sistem

    DESAIN DAN PERANCANGAN MESIN PEMIPIL KACANG TANAH

    Get PDF
    Untuk meningkatkan nilai tambah produk kacang tanah, ke depan perlu dilakukan  kegiatan  pasca  panen  berupa  pengolahan  kacang  tanah  menjadi berbagai produk, misalnya kacang telor, kacang atom, enting-enting, dan produk lain. Namun langkah awal yang perlu ditangani adalah bagaimana agar proses pengupasan kacang tanah yang dilakukan para petani lebih mudah dan efisien, apabila proses pengupasan dapat dilakukan dengan mesin maka produktivitas petani kacang tanah akan meningkat. Perhitungan dan analisa pembuatan alat ini menggunakan perhitungan perencanaan elemen mesin serta analisa teoritis dan rancang bangun permesinan. Spesifikasi pembuatan rancang bangun alat pengupas kacang tanah berfungsi sebagai pemipil, penyiliran dari kotoran, sekaligus sebagai pemilah antara kacang tanah yang masih utuh dengan yang pecah sehingga dapat diperoleh hasil pemipilan yang sudah bersih dan terpisah – pisahkan. System   kerja dari alat pengupas kacang tanah ini yaitu dengan prinsip tekanan dan gesekan   pada roda penggiling dengan landasan pengupas. roda penggiling tersebut dilapisi karet  (rubber Roll) agar kacang tanah tidak mudah pecah. Setelah proses pemipilan, dilanjutkan dengan proses penyiliran dan  proses pengayakan untuk memisahkan butiran kacang tanah yang utuh dengan butiran yang pecah. Kata kunci: Perancangan, Kacang Tanah, Pengupas, Unmus   &nbsp

    Perancangan Mesin Pengayak Pasir

    Get PDF
    Riset ini bertujuan untuk menghasilkan suatu alat pengayak pasir / batuan yang dapat bekerja secara maksimal untuk dapat menggantikan tenaga manusia sehingga diperoleh hasil ayakan yang seragam sesuai dengan SNI Nomor 03-2834-2000 dan dapat menambah kapasitas produksi penambangan pasir lokal. Perhitungan dan analisa pembuatan mesin pengayak pasir ini menggunakan perhitungan perencanaan elemen mesin serta analisa teoritis dan rancang bangun permesinan. Spesifikasi alat pengayak pasir ini berkapasitas rata-rata 12.3 M/jam menurut perhitungan teoritis dan 9.8 M3 dari hasil pengujian. Dengan dimensi dari alat pengayak (p x 1 x t) 3000 mm x 3000 mm x 5700 mm, tenaga pengerak untuk mesin pengayak dinamo listrik 1HP, 1420 rpm. Sistem transmisi 2 puli 0 5” dan 012”, v-belt jenis A no. 57, poros dari bahan St37 0 % ”, panjang 530 mm. Tenaga penggerak untuk konveyor adalah mesin bensin 5.5 HP, dengan system multisystem (reduksi putaran Gearbox dan system rantai roli). Hasil pengayakan berukuran 5 - 40 mm dan < 5 mm serta tinggi jatuh pasir ayakan 3.2 meter, panjang konveyor 4.6 meter, kecepatan konveyor 0.7 meter/detik

    RANCANG BANGUN ALAT KONVEYOR PADA MESIN PENGGILING PADI

    Get PDF
    This research aims to design a conveyor on a rice grinder and determine the capacity when the conveyor process works. The research was conducted at the Mopah Lama workshop in Merauke. This study used an experimental method by designing the shape of a conveyor for a rice grinding machine and then proceeding to test the tool by observing parameters or measuring predetermined variables. This research produced a conveyor that was in accordance with the design and dimensions of the tool with a slope of 45O, a length of 2.98 cm, a width of 30 cm, and a height of 2.60 cm. The results showed that at the engine speed of 1500 rpm and the screw conveyor 112.5 rpm, the average working capacity of the tool was 384 kg/hour, with the average grain peeling being 0.6 kg/hour. At the engine speed of 1700 rpm and the screw conveyor 127.5 rpm, the average working capacity of the tool was 522 kg/hour with the average flaking of the grain of 3.72 kg/hour, and at the engine speed of 1900 rpm and screw conveyor 142.5 rpm, the average working capacity of the tool was 603.6 kg/hour with the average grain exfoliation of 6.6 kg/hour. This tool will work effectively at low rotational speeds.Penelitian ini bertujuan untuk merancang konveyor pada mesin penggiling padi dan mengetahui kapasitas saat proses konveyor bekerja. Penelitian dilakukan di bengkel Mopah Lama di Merauke. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan merancang bentuk conveyor untuk mesin penggiling padi kemudian dilanjutkan dengan pengujian alat dengan mengamati parameter atau mengukur variabel yang telah ditentukan. Penelitian ini menghasilkan conveyor yang sesuai dengan desain dan dimensi alat dengan kemiringan 45O, panjang 2,98 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 2,60 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada putaran mesin 1500 rpm dan screw conveyor 112,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 384 kg/jam, dengan rata-rata pengupasan butir 0,6 kg/jam. Pada putaran mesin 1700 rpm dan konveyor ulir 127,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 522 kg/jam dengan rata-rata pengelupasan butir 3,72 kg/jam, dan pada putaran mesin 1900 rpm dan konveyor ulir. 142,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 603,6 kg/jam dengan rata-rata pengelupasan butir 6,6 kg/jam. Alat ini akan bekerja efektif pada kecepatan putaran rendah
    corecore