10 research outputs found

    Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Model Pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI)

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga di kelas XI. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menganalisis perbedaan hasil belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga antara kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Teams Assisted Individualization dengan kelas yang diajar menggunakan metode ekspositori. Dari data yang terkumpul diperoleh bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan ekspositori Setelah hipotesis diuji t, maka diperoleh thitung = 4,48 dan ttabel = 1,684 pada taraf signifikan 0,05. Dengan demikian, maka thitung> ttabel, sehingga hal ini membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan TAI lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan ekspositori

    In situ synthesis process of nanographene and its characteristic

    Get PDF
    The results of the study of synthesis nano graphene from pyrolysis of tartaric acid compound obtained 29.8% yield. Crystallinity of nano graphene was analyzed by X-ray diffractometer and showed peak 2θ at 23.15° from the diffractogram. Nano graphene from tartaric acid has a particle size of 1 nm by the result of atomic force microscopy analysis. The photoluminescent properties were measured using spectrofluorometer with a 405 nm Diode Laser producing a peak at wavelength of 403.1 nm (blue region). Nano graphene maintain its stability in the pH range of 3-12 as well as on the addition of salt with concentration of 0.15 M; 0.30 M; and 0.50 M for 24 hours

    Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Kultur Jaringan di Desa Agel, Kabupaten Situbondo

    Full text link
    Kultur jaringan rumput laut menimbulkan harapan baik pembudidaya rumput laut terhadap kelangsungan usaha budidaya rumput laut di Desa Agel, Situbondo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sosial ekonomi budaya terhadap budidaya rumput laut kultur jaringan dan Strategi pengembangan budidaya rumput laut kultur jaringan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Metode pengumpulan data untuk mengkaji dampak sosial ekonomi digunakan metode survei. Sampel diambil dengan simple random sampling. Analisis untuk mengkaji dampak sosial ekonomi budaya digunakan analisis regresi, dan untuk merumuskan strategi pengembangan budidaya rumput laut menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian terkait analisis sosial ekonomi pembudidaya rumput laut menunjukkan korelasi antara karakteristik sosial ekonomi budaya pembudidaya terhadap program budidaya rumput laut kultur jaringan. Secara ekonomi usaha budidaya rumput laut kultur jaringan lebih meningkatkan pendapatan pembudidaya dan ekonomi masyarakat sebesar 50-75%, dan peningkatan pelaku usaha mencapai 85% dengan adanya peningkatan Laju pertumbuhan rumput laut kultur jaringan 1,4-9,3%, dengan produksi 2-8 ton.siklus-1, serta peningkatan produktivitas 80%. Sedangkan untuk strategi pengembangan budidaya adalah peningkatan strategi manajemen usaha budidaya rumput laut kultur jaringan dengan melihat kesesuaian lahan budidaya, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pemberdayaan kelembagaan usaha rumput laut, dan peningkatan sumber modal usaha budidaya rumput laut

    PENGANTAR ILMU POLITIK

    Full text link
    Pengantar Ilmu Politik, mengantarkan para pelajar pada pemahaman dasar ilmu politik, sehingga para pelajar memahami pengertian dasar, konsep dasar, ruang lingkup bahasan, mendefinisikan peristiwa politik, dan memahami manfaat pembelajaran ilmu politik. Dimulai dari pemahaman umum, apa itu Politik, para pelajar diajak untuk berpikir tentang hakikat ilmu politik, manusia, yang dalam keseharian kehidupannya, tak lepas dari peristiwa politik, mereka terlibat langsung dalam kegiatan politik. Karena itulah, tidak ada alasan untuk tidak belajar ilmu politik. Dalam pemahaman berikutnya, para pelajar diajak berpikir dan mendiskusikan, apa itu Ilmu Politik, apa saja yang dipelajari, mengapa ilmu politik Ada, bagaimana Ilmu Politik Dibangun. Pembahasan berlanjut, dari hal-hal yang biasa diamati mahasiswa sehari-hari, yang dapat dikategorikan dan didefinisikan sebagai kegiatan dan peristiwa politik, yakni yang kira-kira dapat dianggap sebagai Objek Kajian ilmu politik (landasan Ontologis ilmu politik), ke hal-hal yang bersifat substansial dari mana dan bagaimana ilmu politik Dibangun (landasan Epistemologis ilmu politik). Disinilah para pelajar dikenalkan dengan dasar-dasar Filsafat Politik, Pemikiran Politik, Ideologi. Politik, dan mendiskusikannya serta menariknya ke ranah kontekstual kekinian, yakni tentang bagaimana kira-kira filsafat, pemikiran dan ideologi dan teori politik tersebut dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa politik. Dalam kaitan ini para pelajar juga diperkenalkan pada Pendekatan yang digunakan untuk mempelajari ilmu politik, Konsep Dasar ilmu politik dan Asumsi Dasar ilmu politik. Dilanjutkan dengan membahas sub-sub materi bahasan ilmu politik, seperti: negara, pemerintahan, birokrasi, kebijakan publik, civil society, sistem kepartaian, pemilu, kepemimpinan politik, konflik, perilaku, partisipasi politik, sistem politik, pembangunan politik, politik global, hubungan internasional, para pelajar diajak dalam pemikiran tentang manfaat pembelajaran ilmu politik, hingga secara aplikatif-kontekstual. Inilah landasan Aksiologis ilmu politik. Ilmu politik bukanlah ilmu yang berhenti di angkasa, melainkan merupakan Ilmu yang dilandaskan atas Metode ilmiah, dan dapat digunakan. Menilik keluasan spektrum kajian ilmu politik, para pelajar dipersilakan untuk mencoba memikirkan dan mencontohkan jangkauan peristiwa, kajian ilmu politik, yang kemudian disinkronkan dengan metode brainstorming dan diskusi, untuk dideskripsikan secara sistematis, ke dalam beberapa pembahasan kelas

    Keuangan Syariah (Konsep, Prinsip dan Implementasi)

    Full text link
    Keuangan syariah perlu dipelajari dan dipahami untuk meningkatkan literasi tentang keuangan syariah baik dalam bentuk bank syariah maupun non bank syariah, serta lingkup yang mendasarinya. Buku Keuangan Syariah ini hadir dengan membawa harapan mampu mendorong minat seluruh lapisan masyarakat untuk mempraktikkan kegiatan-kegiatan transaksi keuangan dalam kehidupan sehari-hari yang berlandaskan pada nilai-nilai syariat Islam. Buku ini merupakan buku hasil kolaborasi dalam bentuk book chapter yang ditulis oleh para akademisi dan praktisi yang handal di bidangnya. Buku Keuangan Syariah ini terdiri dari 15 bab, meliputi: Bab 1 Konsep Dasar Keuangan Syariah Bab 2 Manajemen Keuangan Syariah Bab 3 Akad dalam Transaksi Keuangan Syariah Bab 4 Lembaga Keuangan Syariah Bab 5 Dewan Pengawas Syariah Bab 6 Otoritas Jasa Keuangan Bab 7 Pasar Modal Syariah Bab 8 Shariah Governance Bab 9 Islamic Corporate Social Responsibility Bab 10 Audit Syariah Bab 11 Financial Technology (Fintech) Syariah Bab 12 Inklusi Keuangan Syariah Bab 13 Pembiayaan Syariah Bab 14 Investasi Produk Syariah Bab 15 Tantangan Keuangan Islam di Era Society 5.

    Correction: Epidemiology and outcomes of early-onset AKI in COVID-19-related ARDS in comparison with non-COVID-19-related ARDS: insights from two prospective global cohort studies (Critical Care, (2023), 27, 1, (3), 10.1186/s13054-022-04294-5)

    No full text
    Following publication of the original article [1], the authors identified that the collaborating authors part of the collaborating author group CCCC Consortium was missing. The collaborating author group is available and included as Additional file 1 in this article

    Early short course of neuromuscular blocking agents in patients with COVID-19 ARDS: a propensity score analysis

    Get PDF
    Background: The role of neuromuscular blocking agents (NMBAs) in coronavirus disease 2019 (COVID-19) acute respiratory distress syndrome (ARDS) is not fully elucidated. Therefore, we aimed to investigate in COVID-19 patients with moderate-to-severe ARDS the impact of early use of NMBAs on 90-day mortality, through propensity score (PS) matching analysis. Methods: We analyzed a convenience sample of patients with COVID-19 and moderate-to-severe ARDS, admitted to 244 intensive care units within the COVID-19 Critical Care Consortium, from February 1, 2020, through October 31, 2021. Patients undergoing at least 2 days and up to 3 consecutive days of NMBAs (NMBA treatment), within 48 h from commencement of IMV were compared with subjects who did not receive NMBAs or only upon commencement of IMV (control). The primary objective in the PS-matched cohort was comparison between groups in 90-day in-hospital mortality, assessed through Cox proportional hazard modeling. Secondary objectives were comparisons in the numbers of ventilator-free days (VFD) between day 1 and day 28 and between day 1 and 90 through competing risk regression. Results: Data from 1953 patients were included. After propensity score matching, 210 cases from each group were well matched. In the PS-matched cohort, mean (± SD) age was 60.3 ± 13.2 years and 296 (70.5%) were male and the most common comorbidities were hypertension (56.9%), obesity (41.1%), and diabetes (30.0%). The unadjusted hazard ratio (HR) for death at 90 days in the NMBA treatment vs control group was 1.12 (95% CI 0.79, 1.59, p = 0.534). After adjustment for smoking habit and critical therapeutic covariates, the HR was 1.07 (95% CI 0.72, 1.61, p = 0.729). At 28 days, VFD were 16 (IQR 0–25) and 25 (IQR 7–26) in the NMBA treatment and control groups, respectively (sub-hazard ratio 0.82, 95% CI 0.67, 1.00, p = 0.055). At 90 days, VFD were 77 (IQR 0–87) and 87 (IQR 0–88) (sub-hazard ratio 0.86 (95% CI 0.69, 1.07; p = 0.177). Conclusions: In patients with COVID-19 and moderate-to-severe ARDS, short course of NMBA treatment, applied early, did not significantly improve 90-day mortality and VFD. In the absence of definitive data from clinical trials, NMBAs should be indicated cautiously in this setting
    corecore