6 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO

    Get PDF
    ABSTRACTAnalysis of Factors Affecting Maize Production and Farm Income in Gorontalo Province. Maize is one of the commodities as the main  source  of carbohydrates and protein after rice , which is likely to be developed  in Gorontalo. Problems in the development of maize farming in the province of Gorontalo is the degradation of crop area, production and productivity. This study aims to determine the factors affecting maize production and farm income and knowing in Gorontalo Province. This discussion based on primer data that collected by interview to 355 farmers whom elected to be respondents. Methods of analysis to examine the factors that influence the production using Cobb Douglas production function model and to use the income of farm income analysis. The results showed that farm income new maize varieties is relatively larger than the old varieties of maize farming in the value of R/C respectively 2.68 and 1.98 for new varieties and old varieties. Factors that influence the production of new varieties is land, seeds, urea fertilizer, pesticides and labor. While the effect on the old varieties are land, labor and fertilizer urea has an influence on the old varieties. In the varieties combined with dummy indicate that new varieties have a significant effect on maize. Results of this study have implications for the optimal utilization of dry land for corn planting new varieties using site-specific fertilizer. Support input seed varieties and fertilizers become crucial. Key words: Maize, variety, specific location ABSTRAK Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras berpeluang dikembangkan di Gorontalo. Permasalahan pengembangan usahatani jagung di Provinsi Gorontalo dihadapkan pada penurunan luas areal panen, dan produktivitas, sehingga berdampak pada capaian produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani jagung di Provinsi Gorontalo. Pembahasan didasarkan pada data primer yang dikumpulkan melalui wawancara terhadap 355 orang petani yang terpilih menjadi responden. Metode analisis untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi produksi menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglas dan untuk pendapatan menggunakan analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani jagung varietas unggul baru relatif lebih besar dibandingkan dengan usahatani jagung varietas unggul lama dengan nilai R/C masing-masing 2,68 dan 1,98 untuk varietas unggul baru dan varietas unggul lama. Faktor produksi yang berpengaruh terhadap varietas unggul baru adalah lahan, benih, pupuk Urea, pestisida dan tenaga kerja. Sedangkan yang berpengaruh terhadap varietas unggul lama adalah lahan, pupuk Urea dan tenaga kerja mempunyai pengaruh terhadap varietas unggul lama. Pada gabungan dengan dummy varietas  menunjukkan bahwa varietas unggul baru berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pemanfaatan lahan kering yang optimal untuk pertanaman jagung varietas unggul baru dengan menggunakan pupuk yang spesifik lokasi. Dukungan input benih varietas unggul dan pupuk menjadi krusial. Kata kunci: Jagung, varietas, spesifik lokas

    Soybean Cultivation Technology Innovation and Environmentally Friendly Pest Control in Paddy Fields in South Sulawesi, Indonesia

    Get PDF
    South Sulawesi is one of the centers for soybean development in Indonesia and farmers generally plant it on paddy fields. Soybean cultivation technology innovation in paddy fields in general, farmers use a cropping system without tillage, rice fields after planting rice are directly sprayed with herbicides 3 times and then planted with soybeans. The varieties that are favored and widely planted by farmers in South Sulawesi have large seeds (weighing 100 seeds around 15.0–19.5 g) such as Detap-1, Devon-2, Derap-1, Dega-1, and Dena-2. The spacing used by farmers is 20 × 40 cm with double rows and single-row models. Types of pests that mostly damage soybean plants in South Sulawesi include Spodoptera litura, pod borer Etiella zinckenella, whitefly Bemisia tabaci, aphid Aphis glycines, leaf-rolling caterpillar Lamprosema indicata Fabricius, caterpillar Helicoverpa Heliothis armigera, pod ladybug Riptortus linearis F. green Nezara viridula L., soybean beetle Phaedonia inclusa and grasshopper Locust migratoria. To control these pests, farmers combine the use of vegetable insecticides and chemical insecticides

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN PUPUK ORGANIK PADAT (POP) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea Mays L.)

    No full text
    Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil komoditi tersebut dengan melakukan teknik budidaya yang sesuai diantaranya adalah pemupukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk NPK phonska dan pupuk organik padat (POP) Sahara dengan dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Desa Garang Tiga, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, dan  dilakukan pada bulan Nopember 2018 s/d bulan Februari 2019. Percobaan lapang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK=Randomize Complete Block Design) dengan 7 jenis perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan yang dicoba adalah kombinasi antara beberapa taraf pupuk majemuk NPK Phonska dengan  pupuk organik padat (POP) Sahara. Hasil penelitian menunjukkan hasil jagung pipilan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian 300 kg pupuk NPK Phonska  ha-1 + 3000 kg POP Sahara ha-1, yaitu 6,65 t ha-1, dengan keuntungan tertinggi, yaitu Rp 12.598.750,  dengan nilai R/C ratio 2,10

    Potensi Usaha dan Analisis Nilai Tambah Pemasaran Ayam Kampung di Gorontalo

    No full text
    Usaha ayam kampung pedaging di Provinsi Gorontalo merupakan usaha potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan.  Dilihat dari sisi permintaan pasar, jumlah penduduk yang besar dan kenaikan pendapatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi permintaan.  Perkembangan populasi ayam kampung di Provinsi Gorontalo sangat meningkat dari tahun ketahun.  Berdasarkan data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan bahwa pada tahun 2016 populasi ayam kampung sebanyak 1.440.567 ekor lebih tinggi 0.96 % dibandingkan pada tahun 2015 sebanyak 1.376.518 ekor,   begitupun dengan produksi daging ayam kampung tahun 2016 sebesar 1.586 ton lebih tinggi 0,96 % dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 1.516 ton.  Pemasaran ayam kampung selain dijual langsung ke konsumen juga melibatkan beberapa lembaga pemasaran, aktivitas pemasaran yang dilakukan dari peternak hingga ke konsumen akhir akan menciptakan nilai tambah yang menguntungkan.  Tujuannya yaitu untuk mengetahui potensi usaha dan nilai tambah dari pemasaran ayam kampung di Provinsi Gorontalo.  Pengkajian ini dilaksanakan di Provinsi Gorontalo Februari - Desember 2016.  Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder, metode yang digunakan yaitu survey yang bersifat deskriptif.  Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik pelaku pemasaran dan saluran pemasaran ayam kampung.  Metode analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami.  Keuntungan yang didapatkan akan semakin besar apabila input produksi dapat ditekan seminimal mungkin termasuk dari pengunaan pakan pada ayam kampung

    Persepsi Petani Terhadap Teknologi Alat Tanam Padi Jarwo Transplanter Dalam Mendukung Swasembada Pangan

    No full text
    Teknologi alat mesin pertanian dinilai dapat mendukung tercapainya target pemerintah menuju swasembada pangan. Alsintan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatnya pendapatan petani. Namun dalam pengambilan keputusan untuk adopsi tergantung pada persepsi terhadap sifat-sifat teknologi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi petani terhadap teknologi alsintan jarwo transplanter dan menganalisis hubungan persepsi dengan karakteristik responden penelitian. Penelitian dilakukan di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utaradan pengumpulan data dilakukan pada bulan September – November 2017. Hasil penelitian menunjukkan tingkat persepsi petani terhadap teknologi alsintan jarwo transplanter masuk pada kategori sedang. Tingkat persepsi petani memiliki hubungan yang erat dan sangat nyata dengan variabel umur, pendidikan non formal, pengalaman, dan tanggungan keluarga, sedangankan dengan variabel pendidikan normal memiliki hubungan yang erat dan nyata

    The Transformation of Rice Crop Technology in Indonesia: Innovation and Sustainable Food Security

    No full text
    The growth of the Indonesian population has led to an increase in the demand for rice, which the country has yet to satisfy. Indonesia needs a comprehensive strategy that integrates meaningful efforts to increase its agricultural production. This study aims to review the examined trends in rice yield in Indonesia for 70 years after Indonesia’s independence (1945–2016) followed by the identification of the application technology and factors that contribute to increasing rice yields to forecast sustainable food security scenarios up to 2030. This article reviews the results of research on rice production technology in Indonesia from 1945 to 2016, and the outlook for 2030. This paper examines the main points of the Indonesian transformation of rice technology: improvement of rice varieties, integrated crop management, innovations in agricultural machinery, and the Integrated Cropping Calendar Information System (ICCIS). We found that transformation has helped Indonesia increased its rice yields from 3 t ha−1 prior to 1961 to 4.6 t ha−1 in 1985, stagnated in 1990, and increased again in 2017 to 5.46 t ha−1. The increase in yield was sustained by an increase in the harvested area owing to cropping index (CI) innovation. Food security and sustainable development remain the primary goals of Indonesia’s agricultural sector. The application of appropriate technologies and institutional innovations can assist Indonesia in achieving its food security. Therefore, the transformation of technological innovations will continue to be an essential driver of future agricultural growth, including greater use of crop varieties, machinery, and land/institutional reforms
    corecore