12 research outputs found

    HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Data menunjukan secara global Angka Kematian Bayi (AKB) didunia 34 per 1.000 kelahiran hidup. Setiap tahunnya sekitar 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Indonesia merupakan negara dengan AKB akibat asfiksia tertinggi kelima untuk negara ASEAN yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kejadian terbesar adalah di Kabupaten Bantul sebesar 8/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Kasus kematian bayi di Kabupaten Bantul tahun 2018 sejumlah 107 kasus, dan terjadi hampir di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Bantul. Penyebab kematian bayi terbesar di Bantul adalah karena asfiksia sebanyak 32 kasus. Faktor-faktor yang mempengaruhi asfiksia salah satunya yaitu usia ibu. Usia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya kematian neonatal dikarenakan BBLR dan Asfiksia. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta tahun 2017-2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah survey analitik. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control, besar sampel yang digunakan sebanyak 106 bayi baru lahir, dengan teknik pengambilan sampel untuk kelompok kasus dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 53 responden, sedangkan untuk pengambilan sampel kelompok kontrol menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 53 responden, alat ukur lembar format seperti buku register, dokumentasi data rekammedik dan analisa data menggunakan survey analitik. Persentase usia ibu di RS PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2017-2019 yaitu beresiko (35 thn) sebanyak 46 ibu hamil (43,4%) dan usia yang tidak beresiko (20 atau 35 thn) sebanyak 60 ibu hamil (56,6%). %). Terdapat hubungan usia ibu dengan kejadian asfiksia ditunjukkan dengan hasil uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0,019 (p>0,05)

    LITERATUR REVIEW TENTANG FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB IKTERUS PADA NEONATUS

    Get PDF
    Latar Belakang :Jaundice atau ikterus neonatorum atau biasa dikenal dengan bayi kuning adalah suatu kondisi dimana terjadinya warna kuning kulit dan sklera pada bayi baru lahir, akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hyperbilirubinemia) yang selanjutnya menyebabkan peningkatan bilirubin dalam cairan luar sel (exracellular fluid). Penyebab AKB di negara-negara ASEAN diantaranya karena komplikasi kelahiran prematur (45%), asfiksia (25%), kelainan kongenital (16%), dan sepsis neonatal akut (14%). Tujuan :Penelitian ini bertjuan untuk mereview evidence terkait dengan faktorfaktor penyebab ikterus pada neonatus. Metode :Metode penelitian ini adalah penelitianliterature review. Pencarian jurnal dilakukan di portal jurnal online seperti google cendikia, Database Science Dierect relevan dan pubmed. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu jurnal yang diterbitkan pada tahun 2015- 2020 menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan fulltext. Hasil penelusuran jurnal didapatkan sebanyak 10 jurnal dilakukan review dalam penelitian ini. Hasil : Berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin merupakan faktor yang menyebabkan adanya kejadian ikterus sedangkan Ibu berstatus primipara merupakan faktor yang tidak menyebabkan adanya kejadian ikterus.Berdasarkan hasil review artikel peneliti menemukan adanya gaps dalam studi ini yaitu penelitian tentang faktor penyebab kejadian ikterus lebih banyak difokuskan kepada masalah kesehatan berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin.Masih sedikit penelitian yang meneliti tentang faktor terkait dengan faktor-faktor penyebab ikterus pada neonatus. Kesimpulan :Faktor penyebab kejadian ikterus lebih banyak difokuskan kepada masalah kesehatan berat lahir bayi, usia gestasi, asfaksia, infeksi, lama persalinan, frekuensi dan jenis kelamin.Masih sedikit penelitian yang meneliti tentang faktor terkait dengan faktor-faktor penyebab ikterus pada neonatus. Saran :Perlu diberlakukan adanya kebijakan dalam mengurangi angka kejadian ikterus neonatorum serta memberikan program-program mengurangi angka kejadian ikterus neonatorum

    GAMBARAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM

    Get PDF
    Jaundice atau ikterus neonatorum atau biasa dikenal dengan bayi kuning adalah suatu kondisi dimana terjadinya warna kuning kulit dan sklera pada bayi baru lahir, akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hyperbilirubinemia) yang selanjutnya menyebabkan peningkatan bilirubin dalam cairan luar sel (exracellular fluid) Penelitian ini bertjuan untuk mereview evidence terkait gambaran kejadian ikterus neonatorum. Metode penelitian ini adalah penelitian literature review.Pencarianjurnal dilakukan di portal jurnal online seperti google cendikia, DatabaseScience Dierect relevan dan pubmed. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu jurnal yang diterbitkan pada tahun 2015- 2020 menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan fulltext. Hasil penelusuran jurnal didapatkan sebanyak 10 jurnal dilakukan review dalam penelitian ini.Berdasarkan Charting Data sesuai dengan 10 jurnal yang jadi bahan tinjauan, maka hasil dari penelitian ini adalah kejadian ikterus neonatorum terus terjadi di berbagai negara, terutama paling terbesarnya di Indonesia dengan jumlah Kejadian Ikterus Neonatorum paling banyak sebesar 30%.Hasil penelitian mengenai gambaran ikterus dapat disimpulkan yaitu banyaknya yang tidak tahu tentang ikterus diakibatkan karna kurangnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat baik secara langsung dalam bentuk penyuluhan maupun dari orang lain yang memiliki profesi sebagai tenaga kesehatan.Perlu diberlakukan adanya kebijakan dalam mengurangi angka kejadian ikterus neonatorum serta memberikan program-program mengurangi angka kejadian ikterus neonatorum

    LITERATURE REVIEW PENGETAHUAN TENTANG P4K PADA IBU HAMIL

    Get PDF
    Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan salah satu program untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI). P4K adalah suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan nifas termasuk perencanaan mengikuti metode KB pascasalin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui avidance/literature pengetahuan tentang P4K pada ibu hamil. Metode dalam penelitian ini adalah literature review meliputi studi pencarian sistematis data base komputerisasi antara lain Jurnal Ilmiah Bidan, Pubmed, dan juga Google Scholer menggunakan kata kunci “pengetahuan P4K pada ibu hamil”. Dipilih 10 artikel sebagai referensi. Hasil dari penelitian literature review, pengetahuan tentang P4K pada ibu hamil sebagian besar berpengetahuan baik. Terdapat lima jurnal memiliki hasil penelitian berpengetahuan baik. Tiga jurnal memiliki hasil penelitian berpengetahuan cukup. Dua jurnal memiliki hasil penelitian berpengetahuan kurang. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang P4K pada ibu hamil terdapat sembilan jurnal yang menyatakan bahwa usia, paritas, pendidikan, dan media informasi mempengaruhi pengetahuan tentang P4K pada ibu hamil

    LITERATURE REVIEW TENTANG GAMBARAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

    Get PDF
    Masalah yang timbul pada menstruasi seperti dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja putri. Dismenorea merupakan rasa sakit dan nyeri pada bagian bawah perut yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan kegiatan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kejadian dismenorea pada remaja putri. Literatur review dengan jenis narrative review. Hasil dari 10 literatur terdapat tiga tema muncul sebagai hasil dari narrative review yaitu kejadian dismenorea pada remaja putri, faktor-faktor penyebab dismenorea pada remaja putri dan intervensi penanganan dismenorea pada remaja putri. Prevalensi kejadian dismenorea pada remaja putri di beberapa negara berkembang relative tinggi. Dampak negatif dismenorea pada remaja putri yaitu mengganggu aktifitas sehari hari, mengganggu kegiatan pembelajaran sekolah hingga absen dalam pembelajaran atau kuliah yang selanjutnya menyebabkan menurunnya prestasi serta tekanan psikologis. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenorea pada remaja putri antara lain ketidak teraturan siklus, jumlah darah yang keluar, usia menarche, keturunan, aktifitas fisik, frekuensi konsumsi kopi dan pola diet. Sedangkan untuk intervensi penanganan dismenorea terdapat 2 cara yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi

    PENGARUH PENYULUHAN ANEMIA DENGAN MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KONSUMSI TABLET FE PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi dan data menunjukkan bahwa diperkirakan 30% penduduk di Negara Berkembang menderita anemia terutama pada remaja putri Dampak yang terjadi pada remaja apabila pengetahuan dalam mencegah terjadinya anemia yang kurang baik dapat memicu terjadinya anemia defisiensi besi yang dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi belajar, serta mempengaruhi produktivitas remaja. Akibat jangka panjang yang terjadi untuk penderita anemia gizi besi pada remaja putri yang nantinya akan hamil adalah tidak mampu memenuhi zat gizi pada dirinya dan pada janinnya sehingga jika tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu (AKI). Untuk mengetahui “Pengaruh Penyuluhan Anemia Dengan Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Konsumsi Tablet Fe Pada Remaja Putri yang dilakukan Di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian Pre Eksperimen dengan desain One Group Pretest Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu 49 remaja putri kelas XI, pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon didapatkan nilai rata-rata remaja putri dari hasil setelah dilakukannya penyuluhan adalah 85,96 dimana nilai rata-rata tersebut lebih besar dari nilai rata-rata responden sebelum diberikan penyuluhan yaitu 56,24 dengan nilai p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000. Ada Pengaruh Penyuluhan Anemia Dengan Media Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Konsumsi Tablet Fe Pada Remaja Putri Di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Remaja putri disarankan untuk dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi tablet fe sebagai upaya pencegahan terjadinya anemia

    HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU BIDURI TEMPEL SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

    Get PDF
    Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini sedang terpuruk, di tandai dengan di t emukannya status gi zi anak yang buruk yai tu 6% dari j umlah penduduk Indonesia. Status gizi anak adalah keadaan fisi ologi yang merupakan hasil keseimbangan antara suplai dan penggunaan zat gizi oleh tubuh anak yang dinyatakan melalui hasil pengukuran BB/U menurut standar WHO-NCHS. Studi pendahuluan di Posyandu Biduri menunjukkan bahwa terdapat 3 anak (6%) mengalami gizi buruk dengan lama pemberian ASI (6 bulan lebih 1 hari - 9 bulan) dari 50 anak. Peneli t ian ini bertuj uan unt uk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dengan status gi zi anak usia 6-24 bulan di Posyandu Biduri Tempel Si domulyo BambangLipuro Bantul Yogyakarta tahun 2010. Peneli t ian ini menggunakan desain penelit ian survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi sebanyak 50 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan tekni k sampel jenuh sebanyak 50 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada variabel bebas. Instrumen variabel teri kat pada peneli t ian ini menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Analisa data dengan uji st atistik Kendal Tau. Hasil uji stat i st i k Kendal Tau menunjukkan nilai sig.2-tailed yai t u 0,000 (p<0,05) dan nilai tau sebesar 0,620. Hasil peneli t ian ini dapat disimpulkan ada hubungan antara lama pemberi an ASI dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. Saran bagi kader di Posyandu Biduri supaya dapat memberikan informasi mengenai status gi zi anak serta diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Kelompok Kesehat an Ibu dan Anak (KPKIA)

    HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN UKS DENGAN SIKAP SISWI DALAM MENGATASI DISMENOREA DI SMP MUHAMMADIYAH 6 YOGYAKARTA TAHUN 2010

    Get PDF
    Hasil penelitian di dunia menunjukkan lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenorea. Di Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia reproduksi mengalami dismenorea. Berbagai metode dan cara dilakukan untuk mengatasi dismenorea. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta dari 20 siswi yang mengalami dismenorea dan mengatakan pernah mengunjungi UKS terdapat 16 siswi yang berusaha mengatasi dismenorea dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan UKS dengan sikap siswi dalam mengatasi dismenorea di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitic dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII yang sudah haid, mengalami nyeri haid dan pernah ke UKS. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kualitas pelayanan UKS dengan sikap siswi dalam mengatasi dismenorea di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta tahun 2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini kualitas pelayanan UKS yang baik tidak memiliki pengaruh yang besar pada sikap siswi dalam mengatasi dismenorea. Saran diharapkan UKS dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan terutama dalam hal memberikan pendidikan kesehatan supaya siswi mempunyai sikap lebih baik dalam mengatasi dismenore

    HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN SIKAP SADARI PADA WUS DI DUSUN DAGARAN RT 05 PALBAPANG BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009

    Get PDF
    Kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh setiap orang khususnya wanita. Angka prevalensi penderita kanker payudara di Indonesia sebesar 876.665. Penderita kanker payudara datang ke tempat pelayanan kesehatan dalam stadium lanjut. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya kanker payudara yaitu melalui SADARI. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Dagaran RT 05 Palbapang Bantul Yogyakarta, pada tahun 2008 terdapat seorang wanita menderita kanker pada salah satu payudara dan terpaksa harus dilakukan mastektomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi tentang kanker payudara dengan sikap SADARI pada WUS di Dusun Dagaran RT 05 Palbapang Bantul Yogyakarta tahun 2009. Penelitian ini dilakukan di Dusun Dagaran RT 05 Palbapang Bantul Yogyakarta pada September 2008-Juli 2009. Penelitian ini menggunakan metode survey analitikdengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel yang digunakan adalah purposive samplingdengan jumlah responden 42 orang. Alat pengumpulan data adalah kuesioner tertutup. Kuesioner persepsi tentang kanker payudara berjumlah 26 pertanyaan dan sikap SADARI 17 pernyataan. Hasil analisis menggunakan Kendal Tauyang menunjukan bahwa korelasi sebesar 0,769 dengan p sebesar 0,000. Nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil yang didapat adalah ada hubungan positif antara persepsi tentang kanker payudara dengan sikap SADARI, artinya semakin baik persepsi wanita usia subur tentang kanker payudara maka semakin baik sikap untuk melakukan SADARI. Dari hasil penelitian, WUS disarankan untuk melakukan SADARI secara teratur supaya kanker payudara terdeteksi secara dini

    HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN MINAT ISTRI TERHADAP PEMAKAIAN IUD DI BPS ISTRI UTAMI YOGYAKARTA TAHUN 2010

    Get PDF
    Minat istri terhadap pemakaian IUD dipengaruhi oleh motivasi suami yang selama ini belum diberi prioritas pada pelaksanaan program KB di Indonesia dan perlu ditingkatkan. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa terdapat 3 (30%) akseptor KB dari 10 akseptor KByang tidak memakai KB IUD mendapat dukungan suami, tetapi tidak mempunyai minat terhadap pemakaian IUD. Suami dan istri dapat mengatur jumlah anak dan interval kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi khususnya IUD untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan motivasi suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan minat istri terhadap pemakaian IUD di BPS Istri Utami Yogyakarta tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitikdengan pendekatan waktu cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu sebanyak 58 orang. Teknik analisis padapenelitian ini menggunakan uji kendal taudan diperoleh hasil bahwa motivasi suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan kategori cukup baik yaitu sebanyak 49 responden (84,5%) dan minat istri terhadap pemakaian IUD dengan kategori sedang yaitu sebanyak 32 responden (55,2%). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk variabel terikat dan variabel bebas. Hasil uji kendal taumenunjukkan bahwa nilai sig.2-tailedyaitu 0,004 (p<0,05) dan nilai tau sebesar 0,380, maka hipotesis (ha) diterima dan hipotesis (ho) ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dapat mempengaruhi minat istri terhadap pemakaian IUD. Saran bagi tenaga kesehatan supaya membantu suami dan istri dalam mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi khususnya IUD yang berdampak pada bertambahnya motivasi suami untuk membantu istri dalam pemilihan alat kontrasepsi yang tepat sehingga akan meningkatkan minat istri terhadap pemakaian IUD
    corecore