4 research outputs found

    PENINGKATAN POTENSI EDUWISATA MUSEUM MAYJEN.TNI (PURN) DR. A.K. GANI LEWAT REVITALISASI BERBASIS INOVASI TIK

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilakukan di museum MayJen. TNI (Purn.) dr. A.K. Gani untuk meningkatkan potensi eduwisata museum pasca pandemi COVID-19 lewat revitalisasi berbasis inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Permasalahan mitra yang mengalami kesulitan dalam mempromosikan museum untuk eduwisata coba diselesaikan dengan menawarkan solusi berupa pembuatan perangkat pojok digital yang dapat dimanfaatkan sebagai fasiltas media promosi dilengkapi dengan fitur video profil museum dan apikasi sistem informasi koleksi museum. Sosialisasi dan evaluasi perangkat pojok digital dilakukan pada Pameran Senjata Tradisional 2023 yang diselenggarakan oleh Museum Negeri Sumatera Selatan. Sejumlah N=30 pengunjung pameran diminta untuk mengisi kuesioner umpan balik sebagai dasar evaluai kegiatan PkM. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan rata-rata responden menyatakan setuju bahwa perangkat pojok digital Museum  Mayjen. TNI (Purn) dr.A.K.Gani efektif sebagai fasilitas layanan informasi yang menarik minat kunjungan ke museum.  Kegiatan PkM ini diharapkan efektif bertampak pada peningkatan jumlah kunjungan eduwisata bagi museum MayJen. TNI (Purn.) dr.A.K.Gani serta masyarakat sekitarnya

    Studi Meta-Analisis: Small Effect Size pada Korelasi Antara Proactive Personality dan Job Performance

    Get PDF
    Jobperformance(kinerja) memiliki peran penting dalam pengembangan organisasidikarenakan seiring dengan perkembangan zaman serta perubahan yang begitu signifikan dalam dunia kerja. Job performanceharus beradaptasi dan berkembang dengan cepat. Berbagai jenis penelitian tentang job performancetelah dilakukanoleh beberapa peneliti, salah satunya adalah menghubungkanjob performancedengan aspek kepribadian. Salah satu aspek pribadian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Proactive personality(kepribadian proaktif). Proactive personalityjuga dianggap penting oleh kebanyakan orang dalam meningkatkan performa kerja seseorang. Hal tersebut diungkapkankarenaproactive personalitymerupakan kepribadian dimana terdapat inisiatif pribadi untuk mengubah lingkungannya. Pekerja dengan kepribadian proaktif juga memiliki kesediaan untuk mengambil peran inisiatif diri ketika ia harus memberikan kontribusi dan mengidentifikasi berbagai siatuasi dan kegiatan yang ia hadapi. Dalam pencarianpada penelitian ini, sejumlah penelitian menunjukkan hasil yang inkonsisten antara hubungan proactive personalitydan job performance. Oleh karena itu, studi meta-analisis ini akan menjawab korelasi antara kepribadian proaktif dan job performance. Hasil penyaringan jurnal yang akan dianalisa didapatkan 5 jurnal yang terpilihsesuai dengan kriteria yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan data dari 5jurnal yang memenuhi kriteria inklusitersebut, ditemukan nilai effect sizeyaitu sebesar 0,216 (95% CI = 0,065 hingga 0,367), p = 0,005, dengan nilai inkonsistensi (I2) sebesar 91,23%. dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwaproactive personalityterhadap job performancedalam penelitian ini termasuk dalam kategori yang memiliki efek kecildalam pengaruhnya

    Simulasi Model Discharge Baterai Lithium-Ion (LiFePO4) Dengan Pendekatan Shepherd Modifikasi Dan Fenomena Reaksinya

    No full text
    Baterai merupakan salah satu sistem penyimpanan energi dengan sistem elektrokimia. Salah satu baterai yang digunakan adalah baterai lithium ion. Baterai lithium ion termasuk jenis baterai sekunder (rechargeable battery) yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan baterai sekunder yang lain. Pada baterai secara umum terdapat katoda, anoda, elektrolit dan bagian cell baterai. Pada baterai sekunder, anoda dan katoda diharuskan melakukan proses charging dan discharging yang berulang. Secara umum proses charge dan discharge terjadi ketika ion yang mengalir dari satu elektroda menuju ke elektroda lainnya sehingga membentuk suatu media untuk menyimpan energi listrik di dalam elektroda. Selanjutnya, laju reaksi akan meningkat ketika ion dari elektrolit dialirkan ke elektroda. Sedangkan, elektrolit akan berfungsi sebagai medium transfer ion-ion tersebut. Pada saat proses discharging dan juga charging terdapat grafik yang menggambarkan karakteristik proses tersebut. Grafik tersebut mengambarkan perbandingan penghabisan/pengisian kapasitas (Ah/gram) baterai terhadap tegangan (Volt). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meninjau proses discharge yang terjadi dengan melakukan simulasi. Data yang mendukung proses simulasi adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data manufaktur baterai NX 26650 LiFePO4 battery yang didiproduksi oleh Enix Energies. Baterai ini merupakan baterai berjenis lithium iron phosphate (LiFePO4). Variable yang digunakan pada simulasi ini adalah current rate (C) dengan variasi 0,5 C, 5 C, 10 C, 15 C, 20 C, dan 30 C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai current rate akan mengakibatkan penuurunan nilai kapasitas dan juga voltase pada setiap variablenya. Hasil simulasi menunjukkan grafik discharge dengan nilai yang berbeda untuk setiap variabelnya. Nilai Qexp berada pada rentang 0,105 - 0,170 Ah/gram, Qnom berada dalam rentang 2,266 – 1,843 Ah/gram, Qfull berada dalam rentang 2,300 – 2,048 Ah/gram, Vexp berada dalam rentang 3,341 – 2,366 V, Vnom berada dalam rentang 3,091 – 2,260 V dan Vfull berada dalam rentang berada dalam rentang 3,565 – 2,473 V. Perbedaan pada gradien grafik discharge dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti laju difusi ion lithium pada material katoda, fase transisi material aktif, disintegrasi dari struktur kristal, perpindahan ion logam kedalam elektrolit. Jika faktor tersebut dibatasi pada kondisi yang sama, faktor lain yang mempengaruhi adalah distribusi dan ukuran partikel material katoda, suhu, karakteristik elektrolit, dan struktur pori separator

    Simulasi Model Discharge Baterai Lithium-Ion (LiFePO4) Dengan Pendekatan Shepherd Modifikasi Dan Fenomena Reaksinya

    No full text
    Baterai merupakan salah satu sistem penyimpanan energi dengan sistem elektrokimia. Salah satu baterai yang digunakan adalah baterai lithium ion. Baterai lithium ion termasuk jenis baterai sekunder (rechargeable battery) yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan baterai sekunder yang lain. Pada baterai secara umum terdapat katoda, anoda, elektrolit dan bagian cell baterai. Pada baterai sekunder, anoda dan katoda diharuskan melakukan proses charging dan discharging yang berulang. Secara umum proses charge dan discharge terjadi ketika ion yang mengalir dari satu elektroda menuju ke elektroda lainnya sehingga membentuk suatu media untuk menyimpan energi listrik di dalam elektroda. Selanjutnya, laju reaksi akan meningkat ketika ion dari elektrolit dialirkan ke elektroda. Sedangkan, elektrolit akan berfungsi sebagai medium transfer ion-ion tersebut. Pada saat proses discharging dan juga charging terdapat grafik yang menggambarkan karakteristik proses tersebut. Grafik tersebut mengambarkan perbandingan penghabisan/pengisian kapasitas (Ah/gram) baterai terhadap tegangan (Volt). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meninjau proses discharge yang terjadi dengan melakukan simulasi. Data yang mendukung proses simulasi adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari data manufaktur baterai NX 26650 LiFePO4 battery yang didiproduksi oleh Enix Energies. Baterai ini merupakan baterai berjenis lithium iron phosphate (LiFePO4). Variable yang digunakan pada simulasi ini adalah current rate (C) dengan variasi 0,5 C, 5 C, 10 C, 15 C, 20 C, dan 30 C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai current rate akan mengakibatkan penuurunan nilai kapasitas dan juga voltase pada setiap variablenya. Hasil simulasi menunjukkan grafik discharge dengan nilai yang berbeda untuk setiap variabelnya. Nilai Qexp berada pada rentang 0,105 - 0,170 Ah/gram, Qnom berada dalam rentang 2,266 – 1,843 Ah/gram, Qfull berada dalam rentang 2,300 – 2,048 Ah/gram, Vexp berada dalam rentang 3,341 – 2,366 V, Vnom berada dalam rentang 3,091 – 2,260 V dan Vfull berada dalam rentang berada dalam rentang 3,565 – 2,473 V. Perbedaan pada gradien grafik discharge dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti laju difusi ion lithium pada material katoda, fase transisi material aktif, disintegrasi dari struktur kristal, perpindahan ion logam kedalam elektrolit. Jika faktor tersebut dibatasi pada kondisi yang sama, faktor lain yang mempengaruhi adalah distribusi dan ukuran partikel material katoda, suhu, karakteristik elektrolit, dan struktur pori separator
    corecore